Lompat ke isi

Kabupaten Katingan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 3 September 2018 18.27 oleh 120.188.66.78 (bicara)
Kabupaten Katingan
Daerah tingkat II
Peta
Kabupaten Katingan di Indonesia
Kabupaten Katingan
Kabupaten Katingan
Peta
Kabupaten Katingan di Indonesia
Kabupaten Katingan
Kabupaten Katingan
Kabupaten Katingan (Indonesia)
Koordinat: 2°04′00″S 113°24′00″E / 2.06667°S 113.4°E / -2.06667; 113.4
Negara Indonesia
ProvinsiKotawaringin
Ibu kotaKasongan
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 13
  • Kelurahan: 94 Desa dan 17 Kelurahan
Pemerintahan
 • BupatiSakariyas, S.E.
Luas
 • Total17.800 km2 (6,900 sq mi)
Populasi
 ((2017)[1])
 • Total160.531
 • Kepadatan9,0/km2 (23/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 60.39%
Hindu/Kaharingan 18.83%
Kristen Protestan 18.50%
Katolik 2.28%[2]
Zona waktu[[UTC]]
Kode BPS
6209 Edit nilai pada Wikidata
Kode Kemendagri62.06 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 579.301.377.000.-
Semboyan daerahPenyang Hinje Simpei
"Hidup Rukun dan Damai untuk Kesejahteraan Bersama."
Situs webwww.katingan.go.id
Sungai Katingan

Kabupaten Katingan adalah salah satu kabupaten di provinsi Kotawaringin. Kabupaten yang beribu kota di Kasongan ini memiliki luas wilayah 17.800 km² dan berpenduduk sebanyak 146.439 jiwa (hasil Sensus Penduduk Indonesia 2010). Semboyan kabupaten ini adalah "Penyang Hinje Simpei" (bahasa Ngaju) yang artinya adalah Hidup Rukun dan Damai untuk Kesejahteraan Bersama. Kabupaten ini terdiri dari 13 kecamatan 154 Desa dan 7 Kelurahan.

Sejarah

Pada abad ke-14 wilayah Katingan merupakan salah satu wilayah jajahan Majapahit seperti yang disebutkan dalam Kakawin Nagarakretagama yang ditulis tahun 1365. Nama sungai Katingan diambil dari nama daerah yang terdapat di hulu sungai tersebut, yaitu daerah Katingan (Kasongan). Belakangan muncul daerah baru di hilir, yaitu Mendawai.

Menurut Hikayat Banjar, wilayah Kabupaten Katingan sudah termasuk ke dalam daerah kekuasaan kerajaan Banjar-Hindu (Negara Dipa) sejak pemerintahan Lambung Mangkurat dengan wilayah kekuasaannya perbatasan paling barat berada di Tanjung Puting. Wilayah ini ketika itu terdiri atas dua sakai (daerah), yaitu Mendawai dan Katingan yang masing-masing memiliki ketua daerah sendiri-sendiri yang disebut Menteri Sakai, kemudian pada abad ke-17 pada masa kekuasaan Sultan Banjar IV, Marhum Panembahan (Raja Maruhum), wilayah Mendawai-Katingan merupakan salah satu daerah yang diberikan kepada puteranya Pangeran Dipati Anta-Kasuma yang kemudian menjadi adipati/raja Kotawaringin menggantikan mertuanya Dipati Ngganding yang wilayah kekuasaannya meliputi bagian barat Kalimantan Tengah saat ini. Menurut Hikayat Banjar, pada masa itu Pelabuhan Mendawai merupakan tempat transit para pedagang Banjarmasin jika hendak pergi berlayar menuju negara Kesultanan Mataram di pulau Jawa.

Menurut laporan Radermacher, kepala daerah Mendawai/Katingan pada tahun 1780 adalah Kyai Ingabei Suradi Raja.[3] Kiai Ingabehi Suradiraja adalah gelar yang diberikan kepada seseorang yang telah berhasil membunuh dua orang pengikut Gusti Kasim dari daerah Negara tahun 1780, kemudia ia dilantik sebagai pembantu utama syahbandar di pelabuhan Tatas (Banjarmasin).[4] Pada tanggal 13 Agustus 1787, wilayah Kabupaten Katingan sudah diserahkan Sultan Tahmidullah II kepada VOC Belanda, kemudian daerah ini berkembang menjadi sebuah Distrik. Pada 2 Mei 1826 Sultan Adam dari Banjarmasin menyerahkan landschap Mendawai (Katingan) kepada Hindia Belanda.[5] Penguasa Mendawai dan Katingan selanjutnya adalah Djoeragan Kassim (1846), Abdolgani (1848), Djoeragan Djenoe (1850), Jaksa kiai Pangoeloe Sitia Maharaja (1851), Kiai Toeainkoe ​​Gembok (1859). Selanjutnya Demang Anoem Tjakra Dalam atau dikenal sebagai Demang Anggen, dilantik oleh Gubernur Hindia Belanda pada tanggal 10 Januari 1895 dan mengepalai wilayah Mandawai (Districtshoofd van Mandawai, afdeeling Sampit, residentje Zuider en Oosterafdeeling van Borneo). Menurut Staatsblad van Nederlandisch Indië tahun 1849, wilayah ini termasuk dalam zuid-ooster-afdeeling berdasarkan Bêsluit van den Minister van Staat, Gouverneur-Generaal van Nederlandsch-Indie, pada 27 Agustus 1849, No. 8[6]

Wilayah

Kabupaten Katingan dengan ibu kota Kasongan memiliki luas areal 17.500 km², berasal dari sebagian wilayah Kabupaten Kotawaringin Timur yang terdiri dari 13 kecamatan. Letak geografis Kabupaten Katingan adalah antara 1°14'4,9"-3°11'14,72" LS dan 112°39'59"-112°41'47" BT.

Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Kabupaten Sintang
Timur Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Pulang Pisau dan Kota Palangkaraya
Selatan Laut Jawa
Barat Kabupaten Kotawaringin Timur

Perkembangan jumlah penduduk

Perkembangan jumlah penduduk yang mendiami wilayah Kabupaten Katingan adalah sebagai berikut:

  • Tahun 2000 sebanyak 121.047 jiwa
  • Tahun 2004 sebanyak 125.207 jiwa
  • Tahun 2010 sebanyak 141.205 jiwa
  • Tahun 2017 sebanyak 160.531 jiwa

Karakteristik daerah-daerah di Pulau Kalimantan pada umumnya adalah keberadaan sungai dan hutan yang terbesar di seuruh wilayah. Seperti itu juga yang tampak pada Kabupaten Katingan, Kabupaten yang pada tahun 2002 masih menjadi bagian dari Kabupaten Kotawaringin Timur. Namun salah satu yang menonjol dari wilayah yang dialiri Sungai Katingan, sungai terbesar kedua di Kalimantan Tengah adalah kekayaan hasil hutan ikutan berupa rotan. Katingan merupakan salah satu daerah penghasil rotan terbesar di Indonesia.

 Pemerintahan

Forum Koordinasi Pimpinan Daerah

Berikut ini adalah nama-nama pejabat Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), yaitu :

  • Bupati : Sakariyas, S.E.
  • Wakil Bupati : -
  • Sekretaris Daerah : Nikodemus
  • Ketua DPRD : Ignatius Mantir L. Nussa
  • Kapolres : AKBP Ivan Adityas Nugraha, S.I.K.
  • Kepala Kejaksaan Negeri : Philipus Kalolik, S.H. 
  • Ketua Pengadilan Negeri : Ahmad Bukhori, S.H., M.H.

Bupati dan Wakil Bupati

Berikut ini adalah daftar nama-nama Bupati dan Wakil Bupati yang pernah menjabat di Kabupaten Katingan, yaitu:

Daftar Bupati Katingan
No Nama Awal masa jabatan Akhir masa jabatan Keterangan
1 Drs. Duwel Rawing 2002 2003 Penjabat Bupati
2003 2013 Bupati Definitif 2 Periode
2 H. Ahmad Yantenglie, S.E. 2013 7 Juni 2017 -
3 Sakariyas, S.E. 7 Juni 2017 11 Agustus 2017 Pelaksana Tugas (Plt)
11 Agustus 2017 2018 Bupati Definitif
Daftar Wakil Bupati Katingan
No Nama Awal masa jabatan Akhir masa jabatan Keterangan
1 H. Ahmad Yantenglie, S.E. 2003 2008 -
2 H. Surya 2008 2013 -
3 Sakariyas, S.E. 2013 11 Agustus 2017 -

Tata guna lahan

Hingga tahun 2003, pemanfaatan lahan utama di Kabupaten Katingan terdiri dari perkampungan, industri, sawah, tanah kering, kebun campuran, perkebunan, hutan, hutan kosong dan rusak, perairan dan lainnya.

Sekitar 60% wilayah Kabupaten Katingan masih berupa hutan belukar dan hutan lebat. Perkebunan menempati porsi terbesar nomor 2 (dua), yaitu sekitar 11% sehingga penggunaan lahan lainnya tidak sampai 10%.

Lokasi pengembangan tambak seluas 2.000 ha di Kabupaten Katingan, yaitu di Kecamatan Katingan Kuala, termasuk dalam wilayah lahan hutan belukar (mangrove).

Secara keseluruhan tata guna lahan di wilayah ini adalah sebagai berikut:

  • Kampung/permukiman: 19.285,60 ha
  • Industri: 3.156,50 ha
  • Sawah: 75.327,50 ha
  • Tanah kering: 109.847,40 ha
  • Kebun campuran: 0,00 ha
  • Perkebunan: 37.277,10 ha
  • Hutan: 253.816,50 ha
  • Semak, padang rumput: 0,00 ha
  • Hutan kosong, rusak: 854.403,80 ha
  • Perairan dan lainnya: 193.118,70 ha

Catatan kaki

Templat:Kotawaringin