Lompat ke isi

Lambertus Prinsen

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 14 September 2018 13.02 oleh Medelam (bicara | kontrib)
R.D.

Lambertus Prinsen
Prefek Apostolik Batavia
GerejaGereja Katolik Roma
KeuskupanPrefektur Apostolik Batavia
Penunjukan1818
Masa jabatan berakhir
1830
PendahuluJacobus Nelissen
PenerusJohannes Scholten
Informasi pribadi
Nama lahirLambertus Prinsen
Lahir(1777-11-02)2 November 1777
Belanda Zenderen, Belanda
Meninggal28 Oktober 1840(1840-10-28) (umur 62)
Belanda Rietmolen, Belanda
Kewarganegaraan Belanda
DenominasiKatolik Roma

R.D. Lambertus Prinsen (2 November 1777 – 28 Oktober 1840) adalah Prefek Apostolik Batavia kedua yang menjabat sejak tahun 1818 hingga tahun 1830.

Karya

Pada tahun 1805, Prinsen berangkat ke Koloni Tanjung Batavia (Bataafse Kaapkolonie) sebagai misionaris, bersama dengan Joannes Lansink dan Jacobus Nelissen. Keberangkatan mereka bertujuan untuk mendirikan prefektur apostolik di Tanjung Harapan dan memberikan pelayanan pastoral kepada orang-orang Belanda yang berada di sana. Setelah pendudukan koloni oleh Kerajaan Inggris pada 18 Januari 1806, seluruh penduduk Belanda diusir, termasuk ketiga misionaris ini. Lansink kemudian meninggal dunia pada 8 Maret 1806.

Nelissen dan Prinsen bertolak ke Hindia Belanda pada 22 Juli 1807 setelah mendapat persetujuan berupa dekrit dari Lodewijk. Nelissen ditunjuk sebagai Prefek Apostolik Batavia atas keputusan Propaganda Fide pada 8 Mei 1807.[1] Sejak 1809, Prinsen berangkat ke Semarang untuk memanfaatkan beberapa Gereja Protestan menjadi tempat ibadah. Beberapa perayaan ekaristi hingga tahun 1815 bahkan digelar di gereja Protestan.[2] Hal ini terus berlangsung sampai tahun 1824. Dia tinggal di Semarang sampai 5 Juli 1828, ketika dia mulai menetap di Batavia. Selama penugasan di wilayah Semarang, Prinsen sempat ditangkap atas tuduhan menggunakan Gereja sebagai media penyerangan kebijakan pejabat beragama Protestan yang setia kepada keluarga raja dari dinasti Oranje di Belanda. Prinsen juga mengecam tindakan Smissaert yang menurut Prinsen, telah bertingkah laku buruk dan penuh dengan hal duniawi.[3] Prinsen juga sempat menuliskan bahwa Borneo merupakan wilayah yang dapat dilakukan evangelisasi, karena masyarakat di sana telah menyembah salib dan menghormati gambar para kudus, karena mengikuti tradisi yang sudah ada sebelumnya.[4]

Kondisi kesehatannya terus menurun karena bekerja di daerah tropis, sehingga pada 5 Februari 1830, Prinsen kembali ke Belanda dan mengundurkan diri pada 29 November 1831 dari tugas di Hindia Belanda.[5] Pada tahun 1832, ia menjadi imam kepala di Almelo, sebelum akhirnya meminta dan menerima pembebasan secara terhormat dari tugas pastoral pada tahun 1836. Sejak saat itu, ia menetap di Delden sebelum tinggal sampai wafat di Rietmolen pada 28 Oktober 1840.

Rujukan

Pranala luar

Jabatan Gereja Katolik
Didahului oleh:
Jacobus Nelissen
Prefek Apostolik Batavia
8 Mei 18076 Desember 1840
Diteruskan oleh:
Johannes Scholten