Lompat ke isi

LRT Jakarta

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Light rail transit Jakarta
Info
PemilikDirektorat Jenderal Perkeretaapian
WilayahJakarta
JenisAngkutan cepat, Transportasi umum
Jumlah jalur1
Jumlah stasiun6
Situs weblrtjakarta.co.id
Operasi
Dimulai2018
OperatorPT Jakarta Propertindo
Waktu antara5-10 menit
Teknis
Lebar sepur1.435 mm (4 ft 8+12 in)
Sepur standar
Listrik750 V DC
Rangkaian LRT Jakarta sedang berada di Stasiun LRT Boulevard Utara.

Proyek light rail transit Jakarta atau disingkat LRT Jakarta adalah sebuah sistem angkutan cepat dengan kereta api ringan (LRT) yang direncanakan akan dibangun di Jakarta, Indonesia. Ada 2 penggagas LRT di Jakarta, Pemprov DKI yang akan membangun LRT dalam kota dengan nama LRT Jakarta dan PT Adhi Karya yang akan membangun LRT yang menghubungkan Jakarta dengan kota sekitarnya dengan nama LRT Jabodebek.

LRT ini dioperasikan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

LRT ini mulai diuji coba terbatas pada 15 Agustus 2018 dan akan beroperasi pada 2018. Pada uji coba terbatas ini, LRT hanya beroperasi di 2 stasiun, yaitu Stasiun LRT Velodrome dan Stasiun LRT Mal Kelapa Gading.[1]

Sejarah

Kereta Hyundai Rotem meninggalkan Stasiun Velodrome, diambil saat percobaan terbatas, 7 September 2018

Gagasan LRT Jakarta mulai muncul ketika Proyek Monorel Jakarta yang sempat diaktifkan kembali pada Oktober 2013 oleh Gubernur DKI saat itu, Joko Widodo tersendat pengerjaannya. Tersendatnya pekerjaan tersebut karena Pemprov DKI dan Gubernur DKI penerus Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak akan mengabulkan permintaan yang diajukan oleh PT Jakarta Monorail untuk membangun depo di atas Waduk Setiabudi, Jakarta Selatan dan Tanah Abang, Jakarta Pusat.[2] Sebab, hasil kajian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan bahwa jika depo dibangun di atas Waduk Setiabudi, dikhawatirkan peristiwa jebolnya tanggul Latuharhari terulang kembali.

Ahok, sapaan Basuki, lebih memilih untuk membangun Light Rail Transit (LRT) dibandingkan monorel. Bahkan, Basuki telah mengungkapkan rencana pembangunan ini kepada Presiden Joko Widodo.[3]

Rencana pengembangan

LRT Jakarta
Rencana perpanjangan ke utara
Left arrow CKP-RJW Right arrow
Kemayoran
Mikrotrans
Benyamin Sueb
Martadinata
Transjakarta Mikrotrans
Fase 3A: dibuka TBA
Fase 2A: dibuka TBA
JIS
Transjakarta Mikrotrans
Sunter Barat
Transjakarta Mikrotrans
Gelanggang Remaja
Transjakarta Mikrotrans
Sunter Timur
Transjakarta Mikrotrans
Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta
U03
Artha Gading
Transjakarta Mikrotrans
U02
Kelapa Nias
Mikrotrans
Fase 2A: dibuka TBA
Fase 1A: dibuka 2019
S01U01
Pegangsaan Dua
Transjakarta Mikrotrans
Depot
Pegangsaan Dua
S02
Boulevard Utara
Transjakarta Mikrotrans
S03
Boulevard Selatan
Mikrotrans
S04
Pulomas
Mikrotrans
S05
Equestrian
Mikrotrans
S06
Velodrome
Transjakarta Mikrotrans
Rencana perpanjangan ke barat dan selatan
Fase 1A: dibuka 2019
Fase 1B: dibuka TBA
S11
Rawamangun
Transjakarta Mikrotrans
S12
Pramuka BPKP
Transjakarta
S13
Pasar Pramuka
Transjakarta Mikrotrans
S14
Matraman
Transjakarta Mikrotrans
Left arrow JAKK-PDL Right arrow
S15
Manggarai
Transjakarta Mikrotrans Kereta Api Indonesia Terminal Manggarai
S16
Dukuh Atas (LRTJ)
Transjakarta
Fase 1C: dibuka TBA
Fase 1D: dibuka TBA
Rencana perpanjangan ke barat

Pemprov DKI merencanakan 7 rute untuk LRT dalam kota:[4]

Untuk desain LRT diserahkan kepada dua BUMD DKI Jakarta, yaitu Pembangunan Jaya dan Konstruksi Jaya. Diperkirakan, ketujuh rute itu menelan anggaran kurang lebih Rp 60 triliun atau Rp 7,5 triliun untuk setiap rutenya.

Konstruksi

LRT Pemprov DKI dimulai dengan pembangunan koridor 1 Kelapa Gading - Velodrome (Rawamangun) pada 22 Juni 2016.

Referensi

Pranala luar

  • (Indonesia)

Instagram LRT Jakarta

  • (Indonesia)

Facebook LRT Jakarta