Sejarah Filipina (1521–1898)
Bagian dari seri artikel mengenai |
Sejarah Filipina |
---|
Garis waktu |
Sejarah Filipina dari tahun 1521 hingga 1898, juga dikenal sebagai periode kolonial Spanyol, sebuah periode dengan jangka waktu selama Kapten Jenderal Filipina yang terletak di gugusan Kepulauan di Asia Tenggara dijajah oleh Spanyol yang dikenal sebagai "Las Islas Filipinas", di bawah Spanyol Baru hingga kemerdekaan Meksiko yang mengakibatkan penguasaan langsung Madrid atas daerah tersebut. Daerah ini juga dikenal sebagai Hindia Timur Spanyol bagi penjajah. Dimulai dengan kedatangan penjelajah Eropa Ferdinand Magellan tahun 1521 yang berlayar untuk Spanyol, yang menandai periode ini ketika Filipina menjadi koloni Kekaisaran Spanyol, dan diakhiri dengan pecahnya Revolusi Filipina pada tahun 1898, yang menandai awal era kolonial Amerika dalam sejarah Filipina.
Ekspedisi dan kolonisasi Spanyol
Magellan
Meskipun kepulauan ini mungkin telah dikunjungi sebelumnya oleh Portugis (yang menaklukkan Kota Melaka pada tahun 1511 dan mencapai Kepulauan Maluku pada tahun 1512), ekspedisi bangsa Eropa ke Filipina terawal yang terdokumentasi adalah yang dipimpin oleh Ferdinand Magellan, dalam pengabdian kepada raja Spanyol. Tetapi sebelum mereka pergi ke Samar dan Leyte, mereka pergi ke Cebu tetapi mereka tidak melintasinya, melihat pegunungan Samar pada waktu fajar tanggal 16 Maret 1521, melakukan pendaratan keesokan harinya di pulau kecil yang tidak berpenghuni di Homonhon di muara Teluk Leyte.[1] Pada Minggu Paskah, 31 Maret 1521, di Mazaua (saat ini diyakini sebagai Pulau Limasawa di Leyte Selatan) sebagaimana dinyatakan dalam Primo Viaggio Intorno El Mondo (Pelayaran Pertama Mengelilingi Dunia) dari Antonio Pigafetta, Magellan dengan khidmat menancapkan salib di puncak sebuah bukit yang menghadap ke laut dan menyatakan kepemilikan pulau-pulau yang dilihatnya untuk raja Spanyol, menamai mereka Archipelago of Saint Lazarus (Kepulauan Santo Lazarus).[2]
Magellan menaklukkan dan mencari aliansi di antara penduduk asli yang dimulai dengan Datu Zula, kepala suku Sugbu (kini Cebu), dan memiliki kebanggaan khusus dalam mengalihkan keyakinan agama mereka ke agama Katolik. Ekspedisi Magellan terlibat dalam persaingan politik antara penduduk asli Cebuano dan mengambil bagian dalam pertempuran melawan Lapu-lapu, kepala suku Pulau Mactan dan musuh bebuyutan Datu Zula.
Referensi
- ^ Zaide 2006, hlm. 78
- ^ Zaide 2006, hlm. 80–81
Citations
- Agoncillo, Teodoro A. (1990), History of the Filipino People (edisi ke-Eighth), University of the Philippines, ISBN 971-8711-06-6.
- Abinales, P. N.; Amoroso, Donna J. (2005), State and Society in the Philippines, Rowman & Littlefield, ISBN 978-0-7425-1024-1.
- Constantino, Renato (1975), The Philippines: A Past Revisited, Quezon City: Tala Publishing Services, ISBN 971-8958-00-2.
- Cummins, Joseph (2006), "11. A Legend of Freedom: Francisco Dagohoy and the Rebels of Bohol", History's great untold stories: obscure events of lasting importance, Murdoch Books, hlm. 132–138, ISBN 978-1-74045-808-5.
- De Borja, Marciano R.; Douglass, William A. (2005), Basques in the Philippines, University of Nevada Press, ISBN 978-0-87417-590-5.
- Fish, Shirley (2003), When Britain ruled the Philippines, 1762-1764: the story of the 18th century British invasion of the Philippines during the Seven Years' War, 1stBooks Library, ISBN 978-1-4107-1069-7, ISBN 1-4107-1069-6, ISBN 978-1-4107-1069-7.
- Guerrero, Milagros; Schumacher, S.J., John (1998), Reform and Revolution, Kasaysayan: The History of the Filipino People, 5, Asia Publishing Company Limited, ISBN 962-258-228-1.
- McCoy, Alfred W.; de Jesus, Ed. C. (2001), Philippine social history: global trade and local transformations, Ateneo de Manila University Press, ISBN 978-971-550-279-5.
- Newson, Linda (2009), Conquest and Pestilence in the Early Spanish Philippines, University of Hawai‘i Press, ISBN 978-0-8248-3272-8.
- Quibuyen, Floro C. (2008) [1999], A Nation Aborted: Rizal, American Hegemony, and Philippine nationalism (edisi ke-Revised), Quezon City: Ateneo de Manila University Press, ISBN 978-971-550-574-1.
- Sagmit, Rosario S.; Sagmit-Mendoza, Ma. Lourdes (2007), The Filipino Moving Onward 5', Rex Bookstore, Inc., ISBN 978-971-23-4154-0.
- Schottenhammer, Angela (2008), The East Asian Mediterranean: Maritime Crossroads of Culture, Commerce and Human Migration, Otto Harrassowitz Verlag, ISBN 978-3-447-05809-4.
- Scott, William Henry (1985), Cracks in the parchment curtain and other essays in Philippine history, New Day Publishers, ISBN 978-971-10-0074-5.
- Spate, Oskar Hermann Khristian (2004), The Spanish Lake, Australian National University, ISBN 1-920942-16-5.
- Tracy, Nicholas (1995), Manila Ransomed: The British Assault on Manila in the Seven Years' War, University of Exeter Press, ISBN 978-0-85989-426-5.
- Villarroel, Fidel (2009), "Philip II and the "Philippine Referendum" of 1599", dalam Ramírez, Dámaso de Lario, Re-shaping the World: Philip II of Spain and His Time (edisi ke-illustrated), Ateneo de Manila University Press, ISBN 978-971-550-556-7.
- Williams, Patrick (2009), "Philip II, the Philippines, and the Hispanic World", dalam Ramírez, Dámaso de Lario, Re-shaping the World: Philip II of Spain and His Time (edisi ke-illustrated), Ateneo de Manila University Press, ISBN 978-971-550-556-7.
- Yu-Jose, Lydia N. (1999), Japan views the Philippines, 1900-1944, Ateneo de Manila University Press, ISBN 978-971-550-281-8.
- Zaide, Gregorio F. (1939), Philippine History and Civilization, Philippine Education Co..
- Zaide, Sonia M (2006), The Philippines: A Unique Nation, All-Nations Publishing Co Inc, Quezon City, ISBN 971-642-071-4.
Pranala luar
- Shamanism, Catholicism and Gender Relations in Colonial Philippines 1521-1685 – Google Books
- De las islas filipinas A historical account written by a Spanish lawyer who lived in the Philippines during the 19th century
- Timeline of Philippine History: Spanish colonization