Lompat ke isi

Kristen Kalsedon

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kristen Kalsedon adalah sebutan bagi denominasi-denominasi Kristen yang menganut rumusan kristologi dan resolusi eklesiologi yang dihasilkan Konsili Kalsedon, Konsili Oikumene ke-4 yang diselenggarakan pada tahun 451.[1] Umat Kristen Kalsedon berpegang pada rumusan Kalsedon, yakni doktrin agama Kristen mengenai kodrat ilahi dan kodrat insani Yesus Kristus. Sebagian besar persekutuan Gereja dan aliran agama Kristen pada abad ke-21 tergolong Kristen Kalsedon, namun lingkup pengaruh Kristologi Kalsedon dari abad ke-5 sampai dengan abad ke-8 sesungguhnya tidak dapat ditentukan secara pasti.

Dari segi doktrin, paham Kalsedon dapat dianggap sebagai salah satu cabang dari ajaran Kristen Nikea.

Perselisihan dogmatis yang timbul dalam sinode ini berujung pada skisma Khalsedon dan sebagai hal yang biasa untuk pembentukan badan non-Khalsedon gereja yang dikenal sebagai Gereja Ortodoks Oriental. Gereja Khalsedon adalah salah satu yang tetap bersatu dengan Roma, Konstantinopel dan tiga patriarkat Gereja Ortodoks di timur (Iskandariyah, Antiokia, dan Yerusalem), yang ketika berada di bawah kekuasaan Yustinianus II pada konsili di Trullo diatur di bawah suatu bentuk kekuasaan yang disebut Pentarki.

Mayoritas umat Kristen Ethiopia, Koptik, Suriah, dan Armenia menolak definisi Khalsedon, dan kini secara kolektif dikenal sebagai Gereja Ortodoks Oriental. Namun, beberapa umat Kristen Armenia (khususnya di daerah Cappadocia dan Trebizond di Kekaisaran Bizantium) menerima keputusan Konsili Khalsedon dan terlibat dalam polemik melawan Gereja Apostolik Armenia[2], dan gereja-gereja dari tradisi Suriah di antara Gereja Katolik Timur merupakan gereja Khalsedon. Gereja Georgia, sebagai saudara gereja Armenia, pada awalnya juga menolak Konsili Khalsedon[butuh rujukan] , namun di awal abad ketujuh mereka ikut kepada Gereja Ortodoks Timur.

Rumusan kristologi Kalsedon

Para peserta Konsili Kalsedon menerima Trinitarianisme dan konsep kemanunggalan hipostatik, dan membidahkan Arianisme, Modalisme, dan Ebionisme yang sudah dibidahkan dalam Konsili Nikea I pada tahun 325. Para peserta konsili juga membidahkan doktrik kristologi kaum Nestorian, kaum Eutikian, dan kaum Monofisit yang juga sudah dibidahkan dalam Konsili Efesus I pada tahun 431.

Rujukan

  1. ^ Meyendorff 1989.
  2. ^ Hacikyan, Agop Jack; Basmajian, Gabriel; Franchuk, Edward S, The Heritage of Armenian Literature: From the Sixth to the Eighteenth Century 

Catatan kaki