Lompat ke isi

Air Terjun Kedung Kayang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 26 Desember 2018 06.51 oleh Fikri RA (bicara | kontrib) (dear Kimia UIN Suka Yogyakarta 2018. Ini tugas apa ya? Bolah kontak sama pembuat tugasnya?)

Kedung Kayang adalah sebuah air terjun yang berada di antara Gunung Merapi dan Gunung Merbabu, tepatnya di Desa Wonolelo, Sawangan, Magelang. Air terjun ini berada di ketinggian 950 mdpl.[1] Ketinggian air terjun ini adalah 40 m dengan kemiringan sebesar 80 derajat. Nama Kedung Kayang berasal dari tiga empu yaitu Empu Putut, Empu Panggung, Empu Empu Khalik yang mengadakan pertemuan untuk mengadu kekuatan.[2] Tanding Balang adalah adu melempar yang dilakukan oleh ketiga empu tersebut. Pada Bulan Suro ( Muharrom) pertandingan tersebut dilakukan.[3] Para Empu melemparkan telur melemparkan telur angsa kedalam kedung dan telur yang tidak pecah maka ia pemenangnya. Ternyata semua telur pecah dan para Empu menuruni tebing untuk masuk ke Kedung dan anehnya mereka tidak menemukan cangkang telur. Maka dari Kedung tersebut mengeluarkan mata air yang tidak habis selama setahun.[2]

Rute yang dapat ditempuh untuk menuju objek wisata ini dari kota Magelang melalui jalur Mungkid dengan jarak 29,2 kilometer.[4] Setelah sampai di parkiran dan loket, pengunjung harus berjalan lagi sejauh 20 meter dangan melewati jalan setapak. Pengunjung langsung dimanjakan oleh pemandangan indah di Kedung Kayang. Dari bawak Kedung pengujung dapat melihat pemandangan samping kanan kiri dan atas kedung.[3] Pengunjung yang datang diwajibkan menaati peraturan yang berlaku karena di Kedung Kayang terdapat banyak sekali mistis. Warga setempat percaya bahwa Kedung Kayang ada yang menjaga, namanya Kyai Gadung Melati dan Nyai Wedari Welas .[2]

Kedung Kayang memiliki goa di belakang air terjun yang berukuran lebar 2 meter, tinggi 2,5 meter dan dalamnya tidak dapat diketahui. Goa tersebut pada zaman dahulu digunakan untuk bertapa oarang-orang yang memiliki kepentingan khusus guna untuk mendapat petunjuk dari yang MAHA KUASA. Keanehan lainnya yaitu pada saat Malam Jumat Kliwon di Bulan Suro terdengar suara gamelan dari arah air terjun dan di Malam Kamis Wage para kera berkumpul di atas kedung untuk berpesta. Juga penampakan seseorang di atas Kedung biasanya muncul bagi pengunjung yang pulang sampai malam.Disekitar Kedung Kayang ada mata air yang dipercaya dapat digunakan untuk kepentingan dan tujuan tertentu namanya Mata Air Panguripan. Juga terdapat mata air yang bermanfaat besar bagi yang memerlukannya yaitu Mata Air Kinasihan.[2]

Fasilitas yang disediakan diantaranya :

♦ Toilet[5]

♦ Penjual makanan[5]

♦ Camping Gruond[3]

  1. ^ "Kedung Kayang". travelingyuk.com. Diakses tanggal 2018-12-26. 
  2. ^ a b c d "Kedung Kayang". Desa Wisata Wonolelo. Diakses tanggal 2018-12-26. 
  3. ^ a b c "Kedung Kayang". Yuk Piknik. Diakses tanggal 2018-12-26. 
  4. ^ klikdieng.com. "Informasi Wisata Jawa Tengah Dan Sekitarnya". Informasi Wisata Jawa Tengah Dan Sekitarnya (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-12-26. 
  5. ^ a b "Fakta Menarik Dibalik Air Terjun Kedung Kayang". Super Adventure (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-12-26.