Lompat ke isi

Purina

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 Juni 2008 18.44 oleh MelancholieBot (bicara | kontrib) (bot Menambah: eo:Purino)

Purin (1) adalah sebuah senyawa organik heterocyclic aromatik, yang terdiri dari lingkaran pyrimidine yang menempel ke sebuah lingkaran imidazole. Purine membentuk satu dari dua grup basa nitrogen. Pyrimidine membentuk grup yang satu lagi. Basa ini membentuk bagian penting dari deoxyribonucleotide dan ribonucleotide, dan dasar dari kode genetik universal.

Istilah umum purin dapat menunjuk kepada pengganti purin dan tautomernya.

Purin merupakan heterocycle yang mengandung nitrogen yang paling tersebar luas dalam alam.

Purin yang terkenal

Jumlah purin yang terjadi secara alami di bumi sangat banyak, karena 50% basa dalam asam nucleic, adenin (2) dan guanin (3) adalah purin. Dalam DNA, basa-basa ini membentuk ikatan hidrogen dengan komplementernya pyrimidine thymin dan cytosin. Ini disebut pasangan basa komplementer. Dalam RNA, komplemen dari adenin adalah urasil (U) bukan thymine.

Purin terkenal lainnya adalah hypoxanthine (4), xanthine (5), theobromine (6), caffeine (7), uric acid (8) dan isoguanine (9).

Fungsi

Selain dari DNA dan RNA, purin merupakan komponen biokimia yang penting dalam sejumlah biomolekul penting lainnya, seperti ATP, GTP, AMP cyclic, NADH, dan A koenzim. Purine (1) sendiri, belum ditemukan dalam alam, tetapi dapat diproduksi dengan cara sintesis organik.

Sejarah

Nama 'purin' (purum uricum) diusulkan oleh kimiawan Jerman Emil Fischer pada 1884. Dia mensintesis purin pertama kalinya pada 1899.

Metabolisme

Banyak organisme memilik cara metabolik untuk mensintesa dan memecah purin.

Purin disintesis secara biologi sebagai nukleoside (basa yang menempel ke ribosa).

Sumber makanan

Purin ditemukan dalam konsentrasi tinggi dalam daging dan produk daging, terutama organ dalam seperti lever dan ginjal. Makanan dari tumbuhan biasanya mengandung sedikit purin.

Contoh makanan yang mengandung banyak purin adalah roti manis, teri, sardin, hati, ginjal sapi, otak, ekstrak daging (mis. Oxo, Bovril), hering, makerel, kerang, daging hewan liar buruan, dan gravy.

Purin juga cukup banyak terdapat dalam daging babi, unggas, ikan dan makanan laut lainnya, asparagus, kubis bunga, bayam (spinach), jamur, ercis, lentil, dried pea, buncis, havermut, kulit bulir gandum, dan "mata" bulir gandum.

Lihat pula

Pranala luar