Kimiawan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Apoteker atau Kimiawan oleh Gabriël Metsu (c. 1651–67)

Kimiawan adalah ilmuwan yang mendalami ilmu kimia. Kimiawan mempelajari komposisi materi dan sifat-sifatnya. Kimiawan menjelaskan dengan hati-hati sifat-sifat yang mereka pelajari dalam hal kuantitas, dengan rincian hingga tingkat molekul dan komponennya (atom). Kimiawan mengukur dengan saksama proporsi materi, laju reaksi, dan sifat kimia lainnya. Istilah 'kimiawan' juga digunakan untuk merujuk kepada Apoteker di Negara Persemakmuran.

Kimiawan menggunakan pengetahuan ini untuk mempelajari komposisi, dan sifat-sifat bahan yang tidak lazim, juga memproduksi dan mensintesis bahan-bahan alami dalam jumlah besar serta membuat bahan buatan dan proses baru. Kimiawan mungkin memiliki spesialisasi dalam sejumlah subdisiplin kimia. Ahli ilmu bahan dan metalurgis berbagi banyak pendidikan dan keterampilan dengan kimiawan. Pekerjaan kimiawan sering kali berhubungan dengan pekerjaan teknik kimia, yang umumnya berhubungan dengan rancang bangun, konstruksi dan evaluasi biaya efektif dari pabrik kimia berskala besar, serta berhubungan erat dengan kimiawan industri pada pengembangan proses dan metode baru untuk pabrikasi bahan kimia dan produk terkait untuk skala komersial.

Sejarah kimia[sunting | sunting sumber]

Kimiawan Rusia Dmitri Mendeleev - penulis Tabel Periodik modern pertama
Antoine Lavoisier (1743–94) dianggap sebagai "Bapak Kimia Modern".

Akar dari kimia dapat ditelusuri dari fenomena pembakaran. Api di masa lalu adalah kekuatan mistis yang dapat mengubah suatu bahan menjadi bahan lain dan oleh karenanya menjadi daya tarik utama umat manusia. Adalah api yang memicu penemuan besi dan kaca. Setelah emas ditemukan dan menjadi logam berharga, banyak orang tertarik untuk mencari metode yang dapat mengubah bahan lain menjadi emas. Ini berujung pada protosains yang disebut alkimia. Istilah kimiawan diturunkan dari bahasa Latin: chimista, kependekan dari alchimista (alkemis). Alkemis mengungkap banyak proses kimia yang berujung pada pengembangan kimia modern. Kimia seperti yang dikenal saat ini, diciptakan oleh Antoine Lavoisier dengan hukumnya konservasi massa pada tahun 1783. Penemuan unsur-unsur kimia memiliki sejarah panjang dengan puncaknya pada penciptaan tabel periodik oleh Dmitri Mendeleev. Hadiah Nobel di bidang Kimia dibuat tahun 1901 memberikan tanggapan luar biasa pada penemuan kimia sejak awal abad ke-20.

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Pekerjaan untuk kimiawan biasanya memerlukan sekurang-kurangnya gelar sarjana, tetapi banyak posisi, terutama di bidang penelitian, memerlukan seorang bergelar Doktor. Sebagian besar program sarjana menekankan matematika dan fisika selain kimia, karena kimia juga dikenal sebagai "pusat ilmu", sehingga kimiawan dituntut mempunyai pengetahuan secara menyeluruh tentang ilmu. Pada tingkat Magister dan lebih tinggi, siswa cenderung mengalami spesialisasi pada bidang tertentu. Bidang spesialisasi antara lain biokimia, kimia nuklir, kimia organik, kimia anorganik, kimia polimer, kimia analitik, kimia teori, kimia kuantum, kimia lingkungan, dan termokimia. Pengalaman postdoktoral mungkin diperlukan untuk posisi-posisi tertentu.

Pekerja yang bekerja dengan melibatkan kimia, tetapi dengan kompleksitas di bawah sarjana kimia, biasanya disebut sebagai teknisi kimia. Teknisi semacam ini umumnya mengerjakan tugas yang lebih sederhana seperti analisis berulang untuk pengendalian mutu atau dalam laboratorium klinik. Para teknisi kimia ini di Indonesia disebut sebagai Ahli Madya (D3).

Pekerjaan[sunting | sunting sumber]

Tiga besar perusahaan yang mempekerjakan kimiawan adalah institusi akademis, industri, terutama industri kimia dan industri farmasi, serta laboratorium pemerintah.

Kimia biasanya dibagi menjadi beberapa sub-disiplin utama. Ada juga beberapa bidang lintas disiplin dan lebih khusus. Ada banyak tumpang tindih antara berbagai cabang ilmu kimia, serta dengan bidang ilmu lain seperti biologi, kedokteran, fisika, radiologi, dan beberapa disiplin ilmu teknik.

Seorang kimiawan menyiapkan sel bahan bakar baru untuk pengujian.
Seorang kimiawan menuang dari labu alas bulat.
  • Kimia anorganik adalah studi tentang sifat dan reaksi senyawa anorganik. Perbedaan antara disiplin organik dan anorganik tidak mutlak dan ada banyak tumpang tindih, terutama pada sub-disiplin kimia organologam. Kimia anorganik juga merupakan studi tentang struktur atom dan molekul beserta ikatannya.
  • Kimia medisinal adalah ilmu yang terlibat dengan merancang, mensintesis dan mengembangkan obat-obatan farmasi. Kimia medisinal melibatkan identifikasi, sintesis dan pengembangan entitas kimia baru yang cocok untuk digunakan pada terapi. Bidang ini juga mencakup studi tentang obat-obat yang sudah ada, sifat biologisnya, dan hubungan struktur-aktivitas kuantitatif mereka.
  • Kimia organik adalah studi tentang struktur, sifat, komposisi, mekanisme, dan reaksi kimia senyawa karbon.
  • Kimia fisik adalah studi tentang dasar fundamental fisika dari sistem dan proses kimia. Secara khusus, energetika dan dinamika sistem dan proses tersebut menarik bagi ahli kimia fisik. Daerah penting dari studi meliputi termodinamika kimia, kinetika kimia, elektrokimia, kimia kuantum, mekanika statistik, dan spektroskopi. Kimia fisik memiliki banyak tumpang tindih dengan kimia teoretis dan fisika molekular. Kimia fisik melibatkan penggunaan kalkulus untuk menurunkan persamaan.
  • Kimia teori adalah studi kimia melalui penjabaran teori (biasanya dalam matematika atau fisika). Khusus penerapan mekanika kuantum untuk kimia disebut kimia kuantum. Sejak akhir Perang Dunia Kedua, perkembangan komputer telah memungkinkan pengembangan sistematis kimia komputasi, yang merupakan seni mengembangkan dan menerapkan program komputer untuk memecahkan masalah kimia. Kimia teori memiliki banyak tumpang tindih dengan fisika materi terkondensasi dan fisika molekul. Lihat reduksionisme.

Semua bidang utama kimia di atas mempekerjakan kimiawan. Bidang lain di mana sarjana kimia dapat berperan mencakup astrokimia (dan kimia kosmos), kimia atmosfer, teknik kimia, kemo-informatika, elektrokimia, ilmu lingkungan, ilmu forensik, geokimia, kimia hijau, sejarah kimia, ilmu bahan, ilmu kedokteran, biologi molekuler, genetika molekuler, nanoteknologi, kimia nuklir, oenologi, kimia organologam, petrokimia, farmakologi, fotokimia, fitokimia, kimia polimer, kimia supramolekul dan kimia permukaan.

Organisasi profesi[sunting | sunting sumber]

Kimiawan mungkin menjadi anggota masyarakat profesional yang mengkhususkan diri dalam anggota kimia, seperti Royal Society of Chemistry di Inggris atau American Chemical Society (ACS) di Amerika Serikat, atau Himpunan Kimia Indonesia (HKI) di Indonesia.

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

Penghargaan tertinggi kepada kimiawan adalah penghargaan nobel dalam bidang kimia yang diberkan sejak tahun 1901 oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia.

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]