Letusan Samalas 1257
Halaman ini sedang dipersiapkan dan dikembangkan sehingga mungkin terjadi perubahan besar. Anda dapat membantu dalam penyuntingan halaman ini. Halaman ini terakhir disunting oleh Swarabakti (Kontrib • Log) 2019 hari 472 menit lalu. Jika Anda melihat halaman ini tidak disunting dalam beberapa hari, mohon hapus templat ini. |
Gunung Samalas meletus pada tahun 1257 M di Lombok, Indonesia. Letusan ini diperkirakan mencapai skala 7 dalam Volcanic Explosivity Index[a], menjadikannya salah satu letusan gunung berapi terbesar pada masa Holosen. Letusan ini menghasilkan kolom erupsi setinggi puluhan kilometer ke atmosfer serta aliran piroklastik yang mengubur hampir seluruh Pulau Lombok. Sebagian material piroklastik bahkan mencapai Pulau Sumbawa di seberang. Aliran piroklastik ini menghancurkan pemukiman-pemukiman penduduk, termasuk Pamatan, yang kala itu menjadi ibukota sebuah kerajaan di Lombok. Jejak abu dari letusan ini terdeteksi hingga sejauh 340 kilometer (210 mi) di Pulau Jawa. Total material abu dan bebatuan yang dimuntahkan dalam letusan ini mencapai lebih dari 10 kilometer kubik (2,4 cu mi).
Laporan saksi mata mengenai letusan ini terekam di dalam Babad Lombok yang dituliskan dengan perantara lontar. Letusan ini menyisakan sebuah kaldera besar yang kini berisi Danau Segara Anak. Aktivitas kegunungapian pada masa berikutnya menciptakan lebih banyak pusat-pusat vulkanis di dalam kaldera tersebut, termasuk Puncak Barujari, yang masih aktif hingga sekarang. Semburan aerosol yang dihasilkan oleh letusan ini memenuhi udara dan mengurangi radiasi matahari yang menggapai permukaan bumi. Hal ini menyebabkan pendinginan lapisan atmosfer selama beberapa tahun hingga menyebabkan kegagalan panen dan kelaparan di Eropa dan belahan bumi lainnya, meskipun tingkat keparahan anomali temperatur beserta dampaknya masih diperdebatkan. Ada kemungkinan bahwa letusan ini memicu terjadinya Zaman Es Kecil yang berlangsung selama berabad-abad. Sebelum situs letusan ini diketahui, dalam pengujian terhadap sampel pengeboran es dari berbagai belahan dunia, ditemukan peningkatan besar-besaran deposit sulfat pada sekitar tahun 1257, yang menjadi bukti kuat adanya letusan gunung berapi di suatu tempat. Barulah pada tahun 2013, ilmuwan menghubungkan catatan sejarah mengenai Gunung Samalas dengan temuan ini.
Geologi
Geologi umum
Gunung Samalas (juga dikenal sebagai Rinjani Tua[3]) kini menjadi bagian dari kompleks vulkanis Rinjani di Lombok, Indonesia.[4] Sisa gunung berapi ini membentuk kaldera Segara Anak, dengan Gunung Rinjani di ujung timurnya.[3] Sejak keruntuhan Samalas, dua puncak berapi baru, Rombongan dan Barujari, telah terbentuk di dalam kalderanya. Gunung Rinjani juga aktif secara vulkanis melalui kawah Segara Muncar.[5] Gunung berapi lain di wilayah ini termasuk Gunung Agung, Batur, dan Bratan di Pulau Bali, sebelah barat Lombok.[6]
Pulau Lombok adalah bagian dari Kepulauan Sunda Kecil[7] yang terletak di Busur Sunda[8] di Indonesia,[9] sebuah zona subduksi tempat penunjaman Lempeng Australia ke bawah Lempeng Eurasia[8] dengan kecepatan 7 sentimeter per tahun (2,8 in/tahun).[10] Magma yang mengaliri Gunung Samalas dan Gunung Rinjani kemungkinan berasal dari lelehan batu peridotit dari mantle wedge (bagian mantel yang diapit oleh dua lempeng di zona subduksi) di bawah tanah Lombok.[8] Sebelum letusan 1257, tinggi Gunung Samalas diperkirakan mencapai setidaknya 4.200 ± 100 meter (13.780 ± 330 ft), berdasarkan rekonstruksi yang mengekstrapolasi kemiringan lereng gunung yang tersisa ke atas. Bagian Samalas yang tersisa kini lebih rendah daripada puncak Gunung Rinjani, yang mencapai 3.726 meter (12.224 ft).[11]
Unit geologis tertua di Lombok terbentuk pada kala Oligosen-Miosen,[4][9] seperti bisa dilihat dari formasi bebatuan vulkanis tua di bagian selatan pulau tersebut.[3][4] Samalas sendiri terbentuk melalui aktivitas vulkanis sekitar 12.000 tahun yang lalu. Sementara Rinjani terbentuk dalam rentang waktu antara 11.940 ± 40 hingga 2.550 ± 50 tahun yang lalu.[9] Sebuah letusan Rinjani yang diperkirakan terjadi antara 5.990 ± 50 hingga 2.550 ± 50 tahun yang lalu menghasilkan lapisan batu apung Propok yang memiliki ekuivalensi batuan padat[b] sebesar 01 kilometer kubik (0,24 cu mi).[13] Lapisan batu apung Rinjani, yang memiliki volume setara 03 kilometer kubik (0,72 cu mi) batuan padat,[14] kemungkinan dimuntahkan melalui letusan Rinjani atau Samalas;[15] lapisan ini diperkirakan berasal dari sekitar 2.550 ± 50 tahun yang lalu,[14] pada masa-masa akhir pembentukan Gunung Rinjani.[9] Muntahan material dari letusan ini terekam hingga sejauh 28 kilometer (17 mi) dengan ketebalan mencapai 6 sentimeter (2,4 in).[16] Letusan-letusan lain yang dihasilkan oleh Rinjani atau Samalas diperkirakan terjadi pada 11.980 ± 40, 11.940 ± 40, dan 6.250 ± 40 tahun yang lalu.[13] Aktivitas letusan berlanjut hingga kira-kira 500 tahun sebelum 1257.[17] Kini sebagian besar aktivitas vulkanis kompleks Rinjani-Samalas berpusat di Puncak Barujari yang meletus pada 1884, 1904, 1906, 1909, 1915, 1966, 1994, 2004, dan 2009, serta Rombongan yang pernah aktif pada 1944. Aktivitas vulkanis ini kebanyan berbentuk erupsi eksplosif dan aliran abu.[18]
Sebagian besar bebatuan Samalas adalah dasit, dengan kandungan SiO2 sebesar 62–63 persen.[9] Bebatuan vulkanik di Busur Banda termasuk kelompok kalk-alkali mulai dari basalt, andesit hingga dasit.[18] Lempeng bumi di bawah gunung berapi ini memiliki ketebalan sekitar 20 kilometer (12 mi) dengan lapisan terdalam zona Wadati–Benioff sekitar 164 kilometer (102 mi) di bawah permukaan.[8]
Letusan
Rekonstruksi letusan tahun 1257 telah dilakukan berdasarkan analisis geologis terhadap deposit material yang ditinggalkan.[13] Letusan ini kemungkinan berlangsung dalam rentang dua atau tiga bulan dari September tahun yang sama, mengingat waktu yang dibutuhkan bagi muntahan material letusan untuk mencapai lapisan es kutub serta meninggalkan jejak geologis di sana.[19] Letusan ini diawali dengan erupsi freatik (letusan akibat tekanan uap) yang memuntahkan abu setebal 3 sentimeter (1,2 in) yang menjangkau kawasan seluas 400 kilometer persegi (150 sq mi) di barat laut Pulau Lombok. Tahapan berikutnya adalah erupsi magmatik, yang membawa serpihan litik batu apung dengan ketebalan mencapai 8 sentimeter (3,1 in) melawan arah angin, menghujani Lombok Timur serta Bali.[13] Ini diikuti dengan muntahan abu dan batu lapili, serta aliran piroklastik yang sebagiannya hanya menjangkau lembah-lembah di lereng sebelah barat Samalas. Sebagian timbunan abu tergerus akibat aliran piroklastik hingga menciptakan struktur bergalur pada deposit abu tersebut. Aliran piroklastik menyeberangi Laut Bali sejauh 10 kilometer (6,2 mi) hingga menggapai Kepulauan Gili di sebelah barat Samalas. Jika dilihat dari deposit sisa letusan yang menandakan adanya interaksi antara lava dan air, letusan ini kemungkinan bersifat freatomagmatik. Letusan ini diikuti dengan tiga episode hujan batu apung yang menimpa wilayah lebih luas daripada fase erupsi lainnya.[20] Material batu apung terbawa sejauh 61 kilometer (38 mi) ke timur, melawan arah angin, hingga mencapai Sumbawa dan membentuk deposit setebal 7 sentimeter (2,8 in).[21]
Semburan batu apung ini diikuti dengan aliran piroklastik lainnya yang kemungkinan disebabkan oleh lunturnya kolom erupsi. Pada saat ini, erupsi tidak lagi menghasilkan kolom, tetapi semburan serupa air mancur, dan kaldera pun mulai terbentuk. Aliran piroklastik ini dikendalikan persebarannya oleh keadaan topografis Lombok, memenuhi lembah-lembah serta memutari halangan seperti gunung-gunung berapi tua selagi aliran tersebut meluas dan menghanguskan vegetasi di sekujur pulau. Aliran ini berinteraksi dengan udara dan memicu pembentukan awan-awan erupsi tambahan serta aliran piroklastik sekunder. Ketika aliran ini memasuki lautan di utara dan timur Lombok, ledakan uapnya menciptakan timbunan batu apung di pesisir pantai serta aliran piroklastik sekunder berikutnya.[21] Terumbu karang terkubur oleh aliran piroklastik ini; sebagian aliran bahkan menyeberangi Selat Alas antara Sumbawa dan Lombok serta membentuk deposit di Sumbawa.[22] Volume aliran piroklastik di Lombok mencapai 29 kilometer kubik (7,0 cu mi),[23] dengan material setebal 35 meter (115 ft) melingkupi wilayah sejauh 25 kilometer (16 mi) dari Samalas.[24] Keseluruhan tahapan erupsi ini juga dikenal dengan P1 (fase freatik dan magmatik), P2 (fase freatomagmatik dengan aliran piroklastik), P3 (fase Plinian) dan P4 (aliran piroklastik).[25] Durasi masing-masing fase P1 and P3 tidak diketahui tepatnya, tetapi bila keduanya digabungkan (tidak termasuk P2) lamanya kira-kira antara 12 hingga 15 jam.[26] Aliran piroklastik yang dihasilkan mengubah geografi wilayah timur Lombok, mengubur lembah-lembah sungai serta memanjangkan garis pantai; sebuah jaringan sungai baru terbentuk di atas deposit vulkanik pasca erupsi.[27] Kolom erupsi yang menyembur mencapai ketinggian 39–40 kilometer (24–25 mi) selama tahap pertama (P1),[28] dan 38–43 kilometer (24–27 mi) selama tahap ketiga (P3);[26] ketinggian yang cukup untuk memungkinkan fotolisis memengaruhi rasio isotop sulfur dari SO2 yang dikandungnya.[29]
Catatan
- ^ Volcanic Explosivity Index (VEI) adalah skala yang mengukur intensitas dari sebuah letusan gunung;[1] skala 7 menandakan letusan besar yang menghasilkan setidaknya 100 kilometer kubik (24 cu mi) muntahan material vulkanik. Letusan sebesar ini terjadi satu atau dua kali setiap milenium, walaupun sepertinya perkiraan ini lebih kecil dari kenyataan karena kurang lengkapnya rekaman geologis dan sejarah.[2]
- ^ Ekuivalensi batuan padat adalah sebuah besaran yang digunakan untuk mengukur seberapa besar volume magma yang membentuk lapisan material piroklastik.[12]
Rujukan
- ^ Newhall, Self & Robock 2018, hlm. 572.
- ^ Newhall, Self & Robock 2018, hlm. 573.
- ^ a b c "Rinjani Dari Evolusi Kaldera hingga Geopark". Geomagz. 4 April 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-02-22. Diakses tanggal 3 March 2018.
- ^ a b c Métrich et al. 2018, hlm. 2258.
- ^ Rachmat et al. 2016, hlm. 109.
- ^ Fontijn et al. 2015, hlm. 2.
- ^ Mutaqin et al. 2019, hlm. 338–339.
- ^ a b c d Rachmat et al. 2016, hlm. 107.
- ^ a b c d e Rachmat et al. 2016, hlm. 108.
- ^ Mutaqin et al. 2019, hlm. 339.
- ^ Lavigne et al. 2013, hlm. 16743.
- ^ Pyle, David M. (2015-01-01). Sizes of Volcanic Eruptions. The Encyclopedia of Volcanoes (dalam bahasa Inggris). hlm. 257–264. doi:10.1016/B978-0-12-385938-9.00013-4. ISBN 9780123859389. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-02-18. Diakses tanggal 2018-10-19.
- ^ a b c d Vidal et al. 2015, hlm. 3.
- ^ a b Vidal et al. 2015, hlm. 2.
- ^ Métrich et al. 2018, hlm. 2260.
- ^ Métrich et al. 2018, hlm. 2264.
- ^ Métrich et al. 2018, hlm. 2263.
- ^ a b Rachmat et al. 2016, hlm. 110.
- ^ Crowley, T. J.; Unterman, M. B. (23 May 2013). "Technical details concerning development of a 1200 yr proxy index for global volcanism". Earth System Science Data. 5 (1): 193. Bibcode:2013ESSD....5..187C. doi:10.5194/essd-5-187-2013.
- ^ Vidal et al. 2015, hlm. 5.
- ^ a b Vidal et al. 2015, hlm. 7.
- ^ Mutaqin et al. 2019, hlm. 344.
- ^ Vidal et al. 2015, hlm. 17.
- ^ Lavigne et al. 2013, hlm. 16744.
- ^ Vidal et al. 2015, hlm. 21–22.
- ^ a b Vidal et al. 2015, hlm. 18.
- ^ Mutaqin et al. 2019, hlm. 348.
- ^ Vidal et al. 2015, hlm. 17–18.
- ^ Whitehill, A. R.; Jiang, B.; Guo, H.; Ono, S. (20 February 2015). "SO2 photolysis as a source for sulfur mass-independent isotope signatures in stratospehric aerosols". Atmospheric Chemistry and Physics. 15 (4): 1861. Bibcode:2015ACP....15.1843W. doi:10.5194/acp-15-1843-2015.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Zielinski1995" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "TokerSivan2012" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Knudsen2018" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "ChuSun2012" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "OsipovaShibaev2014" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "WangWang2019" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "UPI2012" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Langway2008" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Scuderi1990" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Anderson2016" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Sánchez2014" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "FeiZhou2016" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Kellerhals2010" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Sánchez2017" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Boudon2017" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Cruz2017" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "BaillieMcAneney2015" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Lowe2011" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Reid2017" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "YanKorty2015" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Matson2016" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "HantemirovGorlanova2004" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Herweijer2007" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "ThunSvarva2018" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Lavigne2017" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "YangLong2017" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Ludlow2017" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Vidal2016" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "KimKim2012" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Schneider2009" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "D'ArrigoJacoby2003" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Knusel2003" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Arrigo2001" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Guillet2016" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Boucher2015" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Stevenson2015" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Sigl2015" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Gennaretti2014" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Miller2012" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "RobertDavid2016" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Gillingham2014" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Robock2013" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Witze2012" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Auchmann2015" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Caulfield2011" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Zhong2010" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Baillie2015" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Chikamoto2016" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Guillet2015" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Reid2016a" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "FaustFabian2016" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "HAGrosjean2015" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Xoplaki2016" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Science2013" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Brewington2016" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Wendl2015" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Luterbacher2016" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Bradley2016" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Lim2015" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Davi2015" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "WhelleyNewhall2015" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Naulier2015" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "Neukom2014" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
<ref>
dengan nama "Reid2016" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.Sumber
- Alloway, Brent V.; Andreastuti, Supriyati; Setiawan, Ruly; Miksic, John; Hua, Quan (January 2017). "Archaeological implications of a widespread 13th Century tephra marker across the central Indonesian Archipelago". Quaternary Science Reviews. 155: 86–99. doi:10.1016/j.quascirev.2016.11.020. ISSN 0277-3791.
- Andres, Heather J.; Peltier, W. R. (15 August 2016). "Regional Influences of Natural External Forcings on the Transition from the Medieval Climate Anomaly to the Little Ice Age" (PDF). Journal of Climate. 29 (16): 5779–5800. Bibcode:2016JCli...29.5779A. doi:10.1175/JCLI-D-15-0599.1.
- Brovkin, Victor; Lorenz, Stephan J.; Jungclaus, Johann; Raddatz, Thomas; Timmreck, Claudia; Reick, Christian H.; Segschneider, Joachim; Six, Katharina (November 2010). "Sensitivity of a coupled climate-carbon cycle model to large volcanic eruptions during the last millennium" (PDF). Tellus B. 62 (5): 674–681. Bibcode:2010TellB..62..674B. doi:10.1111/j.1600-0889.2010.00471.x.
- Campbell, Bruce M. S. (2017). "Global climates, the 1257 mega-eruption of Samalas volcano, Indonesia, and the English food crisis of 1258*". Transactions of the Royal Historical Society (dalam bahasa Inggris). 27: 87–121. doi:10.1017/S0080440117000056. ISSN 0080-4401.
- Dätwyler, Christoph; Neukom, Raphael; Abram, Nerilie J.; Gallant, Ailie J. E.; Grosjean, Martin; Jacques-Coper, Martín; Karoly, David J.; Villalba, Ricardo (30 November 2017). "Teleconnection stationarity, variability and trends of the Southern Annular Mode (SAM) during the last millennium". Climate Dynamics (dalam bahasa Inggris). 51 (5–6): 2321–2339. doi:10.1007/s00382-017-4015-0. ISSN 0930-7575.
- Dodds, Ben; Liddy, Christian D. (2011). Commercial Activity, Markets and Entrepreneurs in the Middle Ages: Essays in Honour of Richard Britnell. Boydell & Brewer Ltd. ISBN 978-1-84383-684-1.
- Emile-Geay, Julien; Seager, Richard; Cane, Mark A.; Cook, Edward R.; Haug, Gerald H. (1 July 2008). "Volcanoes and ENSO over the Past Millennium". Journal of Climate. 21 (13): 3134–3148. doi:10.1175/2007JCLI1884.1. ISSN 0894-8755.
- Fontijn, Karen; Costa, Fidel; Sutawidjaja, Igan; Newhall, Christopher G.; Herrin, Jason S. (10 June 2015). "A 5000-year record of multiple highly explosive mafic eruptions from Gunung Agung (Bali, Indonesia): implications for eruption frequency and volcanic hazards". Bulletin of Volcanology. 77 (7): 59. Bibcode:2015BVol...77...59F. doi:10.1007/s00445-015-0943-x.
- Fu, Qiang; Lin, Lei; Huang, Jianping; Feng, Song; Gettelman, Andrew (9 March 2016). "Changes in terrestrial aridity for the period 850–2080 from the Community Earth System Model". Journal of Geophysical Research: Atmospheres. 121 (6): 2857–2873. Bibcode:2016JGRD..121.2857F. doi:10.1002/2015JD024075.
- Guillet, Sébastien; Corona, Christophe; Stoffel, Markus; Khodri, Myriam; Lavigne, Franck; Ortega, Pablo; Eckert, Nicolas; Sielenou, Pascal Dkengne; Daux, Valérie; (Sidorova), Olga V. Churakova; Davi, Nicole; Edouard, Jean-Louis; Zhang, Yong; Luckman, Brian H.; Myglan, Vladimir S.; Guiot, Joël; Beniston, Martin; Masson-Delmotte, Valérie; Oppenheimer, Clive (2017). "Climate response to the Samalas volcanic eruption in 1257 revealed by proxy records". Nature Geoscience (dalam bahasa Inggris). 10 (2): 123–128. doi:10.1038/ngeo2875. ISSN 1752-0908.
- Hamilton, Garry (October 2013). "Mystery blast: The lost volcano that changed the world". New Scientist. 220 (2939): 38–41. doi:10.1016/S0262-4079(13)62487-2.
- Hammer, C. U.; Clausen, H. B.; Langway, C. C. (1988). "An Inter-Hemispheric Volcanic Time-Marker in Ice Cores from Greenland and Antarctica". Annals of Glaciology (dalam bahasa Inggris). 10: 102–108. doi:10.3189/S0260305500004250. ISSN 0260-3055.
- Harrison, Ramona; Maher, Ruth A. (8 October 2014). Human Ecodynamics in the North Atlantic: A Collaborative Model of Humans and Nature through Space and Time (dalam bahasa Inggris). Lexington Books. ISBN 9780739185483.
- Jomelli, Vincent; Lane, Timothy; Favier, Vincent; Masson-Delmotte, Valerie; Swingedouw, Didier; Rinterknecht, Vincent; Schimmelpfennig, Irene; Brunstein, Daniel; Verfaillie, Deborah; Adamson, Kathryn; Leanni, Laëtitia; Mokadem, Fatima; Aumaître, Georges; Bourlès, Didier L.; Keddadouche, Karim (9 September 2016). "Paradoxical cold conditions during the medieval climate anomaly in the Western Arctic". Scientific Reports. 6: 32984. Bibcode:2016NatSR...632984.. doi:10.1038/srep32984. PMC 5016737 . PMID 27609585.
- Kokfelt, U.; Muscheler, R.; Mellström, A.; Struyf, E.; Rundgren, M.; Wastegård, S.; Hammarlund, D. (September 2016). "Diatom blooms and associated vegetation shifts in a subarctic peatland: responses to distant volcanic eruptions". Journal of Quaternary Science. 31 (7): 723–730. doi:10.1002/jqs.2898.
- Lavigne, F.; Degeai, J.-P.; Komorowski, J.-C.; Guillet, S.; Robert, V.; Lahitte, P.; Oppenheimer, C.; Stoffel, M.; Vidal, C. M.; Surono; Pratomo, I.; Wassmer, P.; Hajdas, I.; Hadmoko, D. S.; de Belizal, E. (30 September 2013). "Source of the great A.D. 1257 mystery eruption unveiled, Samalas volcano, Rinjani Volcanic Complex, Indonesia". Proceedings of the National Academy of Sciences. 110 (42): 16742–16747. Bibcode:2013PNAS..11016742L. doi:10.1073/pnas.1307520110. PMC 3801080 . PMID 24082132.
- Margalef, Olga; Álvarez-Gómez, José A.; Pla-Rabes, Sergi; Cañellas-Boltà, Núria; Rull, Valentí; Sáez, Alberto; Geyer, Adelina; Peñuelas, Josep; Sardans, Jordi; Giralt, Santiago (2 May 2018). "Revisiting the role of high-energy Pacific events in the environmental and cultural history of Easter Island (Rapa Nui)" (PDF). The Geographical Journal (dalam bahasa Inggris). 184 (3): 310–322. doi:10.1111/geoj.12253. hdl:10261/164769. ISSN 0016-7398.
- Métrich, Nicole; Vidal, Céline M.; Komorowski, Jean-Christophe; Pratomo, Indyo; Michel, Agnès; Kartadinata, Nugraha; Prambada, Oktory; Rachmat, Heryadi; Surono (3 February 2018). "New Insights into Magma Differentiation and Storage in Holocene Crustal Reservoirs of the Lesser Sunda Arc: the Rinjani-Samalas Volcanic Complex (Lombok, Indonesia)". Journal of Petrology (dalam bahasa Inggris). 58 (11): 2257–2284. doi:10.1093/petrology/egy006.
- Mutaqin, Bachtiar W.; Lavigne, Franck; Sudrajat, Yayat; Handayani, Lina; Lahitte, Pierre; Virmoux, Clément; Hiden; Hadmoko, Danang S.; Komorowski, Jean-Christophe; Hananto, Nugroho D.; Wassmer, Patrick; Hartono; Boillot-Airaksinen, Kim (February 2019). "Landscape evolution on the eastern part of Lombok (Indonesia) related to the 1257 CE eruption of the Samalas Volcano". Geomorphology (dalam bahasa Inggris). 327: 338–350. doi:10.1016/j.geomorph.2018.11.010. ISSN 0169-555X.
- Narcisi, Biancamaria; Petit, Jean Robert; Delmonte, Barbara; Batanova, Valentina; Savarino, Joël (April 2019). "Multiple sources for tephra from AD 1259 volcanic signal in Antarctic ice cores". Quaternary Science Reviews. 210: 164–174. doi:10.1016/j.quascirev.2019.03.005.
- Newhall, Chris; Self, Stephen; Robock, Alan (28 February 2018). "Anticipating future Volcanic Explosivity Index (VEI) 7 eruptions and their chilling impacts". Geosphere (dalam bahasa Inggris). 14 (2): 572–603. doi:10.1130/GES01513.1. ISSN 1553-040X.
- Oppenheimer, Clive (30 March 2003). "Ice core and palaeoclimatic evidence for the timing and nature of the great mid-13th century volcanic eruption". International Journal of Climatology. 23 (4): 417–426. Bibcode:2003IJCli..23..417O. doi:10.1002/joc.891.
- Rachmat, Heryadi; Rosana, Mega Fatimah; Wirakusumah, A. Djumarma; Jabbar, Gamma Abdul (2 August 2016). "Petrogenesis of Rinjani Post-1257-Caldera-Forming-Eruption Lava Flows" (PDF). Indonesian Journal on Geoscience. 3 (2). doi:10.17014/ijog.3.2.107-126.
- Salzer, Matthew W. (January 2000). "Temperature Variability and the Northern Anasazi: Possible Implications for Regional Abandonment". KIVA (dalam bahasa Inggris). 65 (4): 295–318. doi:10.1080/00231940.2000.11758414. ISSN 0023-1940.
- Stoffel, Markus; Khodri, Myriam; Corona, Christophe; Guillet, Sébastien; Poulain, Virginie; Bekki, Slimane; Guiot, Joël; Luckman, Brian H.; Oppenheimer, Clive; Lebas, Nicolas; Beniston, Martin; Masson-Delmotte, Valérie (31 August 2015). "Estimates of volcanic-induced cooling in the Northern Hemisphere over the past 1,500 years". Nature Geoscience. 8 (10): 784–788. Bibcode:2015NatGe...8..784S. doi:10.1038/ngeo2526.
- Stothers, Richard B. (2000). "Climatic and demographic consequences of the massive volcanic eruption of 1258" (PDF). Climatic Change. 45 (2): 361–374. doi:10.1023/A:1005523330643.
- Swingedouw, Didier; Mignot, Juliette; Ortega, Pablo; Khodri, Myriam; Menegoz, Martin; Cassou, Christophe; Hanquiez, Vincent (March 2017). "Impact of explosive volcanic eruptions on the main climate variability modes". Global and Planetary Change. 150: 24–45. doi:10.1016/j.gloplacha.2017.01.006. ISSN 0921-8181.
- Timmreck, Claudia; Lorenz, Stephan J.; Crowley, Thomas J.; Kinne, Stefan; Raddatz, Thomas J.; Thomas, Manu A.; Jungclaus, Johann H. (6 November 2009). "Limited temperature response to the very large AD 1258 volcanic eruption" (PDF). Geophysical Research Letters. 36 (21): L21708. Bibcode:2009GeoRL..3621708T. doi:10.1029/2009GL040083.
- Vidal, Céline M.; Komorowski, Jean-Christophe; Métrich, Nicole; Pratomo, Indyo; Kartadinata, Nugraha; Prambada, Oktory; Michel, Agnès; Carazzo, Guillaume; Lavigne, Franck; Rodysill, Jessica; Fontijn, Karen; Surono (8 August 2015). "Dynamics of the major plinian eruption of Samalas in 1257 A.D. (Lombok, Indonesia)". Bulletin of Volcanology. 77 (9): 73. Bibcode:2015BVol...77...73V. doi:10.1007/s00445-015-0960-9.
8°24′36″S 116°24′30″E / 8.41000°S 116.40833°E
Pranala luar
- Grégory Fléchet (13 August 2018). "Investigation on the eruption that marked the Middle Ages – Enquête sur l'éruption qui a marqué le Moyen Âge". CNRS Le journal. Diakses tanggal 10 March 2019.
- Mass grave in London reveals how volcano caused global catastrophe
- Citra Google Earth untuk wilayah utara Lombok, termasuk kompleks Rinjani-Samalas