Lompat ke isi

Budi Karya Sumadi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 11 Juni 2019 10.50 oleh Jogerj (bicara | kontrib) (Kehidupan Pribadi: Removed vandalism)
Budi Karya Sumadi
Menteri Perhubungan Indonesia ke-38
Mulai menjabat
27 Juli 2016
PresidenJoko Widodo
Sebelum
Pengganti
Petahana
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir18 Desember 1956 (umur 67)
Indonesia Palembang, Sumatra Selatan, Indonesia
AlmamaterUniversitas Gadjah Mada
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Ir. Budi Karya Sumadi adalah Menteri Perhubungan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja yang menjabat sejak 27 Juli 2016 menggantikan Ignasius Jonan.[1]

Budi Karya Sumadi memimpin Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Jakarta, yaitu PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro), dan kemudian PT Angkasa Pura II, sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Kehidupan Pribadi

Lulusan jurusan arsitektur Universitas Gajah Mada tahun 1981 ini sudah malang melintang di berbagai proyek pembangunan kawasan di sekitar Jakarta. Setidaknya dari biodata Budi Karya, sudah sejak 1982 bekerja di PT Pembangunan Jaya sampai 2004 silam. Salah satu karyanya yaitu kawasan Bintaro Jaya yang berada di Jakarta dan Kota Tangerang Selatan yang sekarang sudah berkembang sebagai kota mandiri. Posisi tertinggi ia menduduki Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk yang memimpin pengembangan Ancol.

Hasil karya pria kelahiran Palembang 18 Desember 1956 ini juga banyak setelah didapuk menjadi Direktur Utama PT Jakarta Propertindo tahun 2004-2013. Sejumlah megaproyek di Ibu Kota berhasil dibereskan, di antaranya, revitalisasi taman kota Waduk Pluit dan Waduk Ria-Rio serta penyelesaian rumah susun sederhana sewa di Marunda.[2]

Pada saat Jokowi dilantik menjadi Presiden tahun 2014, nama Budi Karya sempat beredar disebut-sebut sebagai Calon Menteri Perumahan Rakyat/Menteri Pekerjaan Umum karena disebut berhasil dalam mewujudkan proyek-proyek Jokowi di Ibu kota.[3]

Saat memimpin Angkasa Pura II, proyek menonjol yang ditanganinya yaitu pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang Banten yang pada akhirnya diselesaikan dan diresmikan saat Beliau sudah menjabat Menteri Perhubungan.

Pendidikan

  • SD Muhammadiyah 1 (1969)
  • SMP Negeri 1 Palembang (1972)
  • SMA Xaverius 1 Palembang (1975)
  • UGM Jurusan Arsitektur Lulus 1981

karier

  • Ass. Perencana Design Center FT UGM (1979)
  • Asisten Dosen Jurusan Arsitek FT UGM (1979-1980)
  • Staf Dept Real Estate pada Business Development Pembangunan & Property Management PT Pembangunan Jaya (1982-1991)
  • Manager Marketing Property PT. Pembangunan Jaya Ancol (1989-1991)
  • General Manager PT. Semarang Bukit Jaya Metro (1991-1992)
  • Wakil Direktur PT. Jaya Land (1992-1994)
  • Direktur Keuangan PT. Jaya Land (1994-2001)
  • Direktur Keuangan PT. Jaya Real Property Tbk. (1994-2001)
  • Direktur Pengembangan PT. Jaya Garden Polis (1994-2001)
  • Presiden Direktur PT. Wisma Jaya Artek (1996-2001)
  • Direktur Keuangan PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (2001-2004)
  • Direktur Keuangan PT. TIJA (2001-2004)
  • Komisaris PT. Philindo (2001-2013)
  • Direktur Utama PT. Pembangunan Jaya Ancol Tbk. (2004-2013)
  • Direktur Utama PT. Jakarta Propertindo (2004-2013)
  • Direktur Utama Angkasa Pura II (2015-2016)
  • Menteri Perhubungan Indonesia (2016-Sekarang)

Referensi

Jabatan politik
Didahului oleh:
Ignasius Jonan
Menteri Perhubungan Indonesia
2016–sekarang
Petahana