Lompat ke isi

Kereta api Sriwijaya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kereta api Sriwijaya
Berkas:New Papan Nama KA Sriwijaya khas Divre 4.png
KA Sriwijaya ketika membawa tambahan Kelas Premium tiba di Stasiun Kertapati
Informasi umum
Jenis layananKereta api Ekspres Malam
StatusBeroperasi
Daerah operasiDivisi Regional IV Tanjungkarang
Operator saat iniPT Kereta Api Indonesia
Jumlah penumpang harian1.460 penumpang per hari (rata-rata)[butuh rujukan]
Lintas pelayanan
Stasiun awalTanjungkarang
Jumlah pemberhentianLihatlah di bawah.
Stasiun akhirKertapati
Jarak tempuh389 km
Waktu tempuh rerata9 Jam 10 menit (rata-rata normal)
Frekuensi perjalananSekali pergi pulang sehari
Jenis relRel berat
Pelayanan penumpang
KelasEksekutif Plus, Premium Plus dan Bisnis AC
Pengaturan tempat duduk
  • Eksekutif Plus : 50 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seat, dan sandaran kaki.
  • Premium Plus : 80 tempat duduk disusun 2-2, reclining seat, saling berhadapan ke kiri dan berhadapan ke kanan.
  • Bisnis : 64 tempat duduk disusun 2-2, reclining and revolving seati.
Pengaturan tempat tidurAda di Kereta Makan (khusus Kru)
Fasilitas restorasiAda, dapat memesan sendiri makanan di kereta makan yang tersedia.
Fasilitas observasiKaca dengan tirai, lapisan laminasi isolator panas.
Fasilitas hiburanAda
Fasilitas bagasiDiatas kursi penumpang.
Fasilitas lainLampu baca, toilet, alat pemadam api ringan, rem darurat, AC, peredam suara.
Teknis sarana dan prasarana
Lebar sepur1.067 mm
Elektrifikasi-
Kecepatan operasional60 s.d. 120 km/jam
Pemilik jalurDitjen KA, Kemenhub RI
Nomor pada jadwalS1-S2

Kereta api Sriwijaya (atau disebut pula KA Limited Express (Limex) Sriwijaya) adalah kereta api penumpang kelas campuran Eksekutif, Ekonomi Premium dan Bisnis AC yang dioperasikan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero) di bawah naungan Divisi Regional IV Tanjungkarang yang Melayani Rute Tanjungkarang-Kertapati dan sebaliknya.

Kereta ini diberangkatkan dari Stasiun Kertapati (untuk tujuan Tanjungkarang) pukul 21.00 WIB dan tiba di Stasiun Tanjungkarang pukul 06.10 WIB. Sedangkan perjalanan sebaliknya dari Stasiun Tanjungkarang (untuk tujuan Palembang) berangkat pukul 21.00 WIB dan tiba di Stasiun Kertapati pukul 06.15 WIB. Dalam satu rangkaiannya, kereta api Sriwijaya membawa kereta pembangkit (P), 2 kereta eksekutif (K1), kereta makan (M1), dan 7 kereta ekonomi AC premium (K3), dengan rangkaian stainless steel terbaru dari PT INKA ditambah dengan 2/1 kereta bisnis (K2).

Asal-usul nama

Nama kereta api Sriwijaya diambil dari nama kerajaan besar, Kerajaan Sriwijaya, yang berpusat di Sumatera Selatan.

Sejarah

Kereta api Sriwijaya awalnya beroperasi sejak tahun 1974, sebagai kereta kelas bisnis (K2). Sejak tahun 1997, kereta ini ditambah dengan layanan kelas eksekutif (K1), sehingga menjadi kereta kelas campuran. Sebelumnya, kereta api ini pada pagi dan siang hari dioperasikan juga sebagai kereta api Fajar Utama, namun dikarenakan seringnya terjadinya keterlambatan karena kepadatan lintas oleh kereta api batu bara rangkaian panjang (Babaranjang), maka kereta api Fajar Utama ini dihapus pada tahun 2007.[1]

Awalnya kereta api ini biasa ditarik lokomotif andalan jenis CC 201, CC 202, dan BB 203. Tetapi dewasa ini, KA Sriwijaya lebih sering ditarik lokomotif jenis CC 204, karena BB203 dan beberapa unit lokomotif CC201 telah dimutasi ke Sumatra Utara dan Sumatra Barat. Pada akhir tahun 2014 sampai kira-kira akhir tahun 2016, CC 204 sempat dialihkan fungsinya menjadi lokomotif khusus pengangkut kereta api barang batu bara dan peti kemas, sehingga kereta api ini mengandalkan lokomotif CC 201 untuk sementara.

Setelah CC 201 banyak dimutasi ke Sumatra Utara dan Sumatra Barat, serta hadirnya CC 206 di Divre III Palembang sebagai lokomotif khusus penarik KA batubara, pada akhirnya membuat lok CC 204 kembali menjadi lokomotif penarik reguler KA Sriwijaya sampai sampai saat ini. Jadwal kereta ini dibuat menjadi ekspres malam karena perjalanan siang hari dilayani oleh Kereta api Rajabasa.

Rangkaian

Berikut ini Rangkaian Kereta api Sriwijaya:

  • Tanjungkarang-Kertapati
    • 1 Lokomotif CC204 (KPT)
    • 1 Kereta Pembangkit (P 2019 TNK)
    • 2 Kereta Eksekutif Plus (K1 2019 TNK)
    • 1 Kereta Makan (M1 2019 TNK)
    • 7 Kereta Ekonomi Premium Plus (K3 2019 TNK)
  • Kertapati-Tanjungkarang
    • 1 Lokomotif CC204 (KPT)
    • 7 Kereta Ekonomi Premium Plus (K3 2019 TNK)
    • 1 Kereta Makan (M1 2019 TNK)
    • 2 Kereta Eksekutif Plus (K1 2019 TNK)
    • 1 Kereta Pembangkit (P 2019 TNK)

Keterangan:

  • Mulai 26 Mei 2019, Kereta api Sriwijaya sudah mendapatkan Rangkaian terbaru dari PT INKA Madiun buatan tahun 2019 yaitu Kereta api stainless steel campuran eksekutif plus dan premium plus.

Tarif dan penambahan kereta

Pada saat mudik Lebaran atau hari libur nasional, kereta api ini dapat dilakukan penambahan 1 kereta Eksekutif dan 1 kereta ekonomi premium batch 2017. Tarif kereta api ini untuk kelas eksekutif adalah Rp 170.000-Rp 240.000 sedangkan untuk kelas premium Rp 150.000-Rp 200.000 tergantung jarak dan subkelas.

Integrasi Antar Moda

KA Sriwijaya juga dipakai sebagai moda transportasi penghubung dari Palembang ke Jakarta. Setiba di Tanjung Karang, penumpang dapat langsung meneruskan perjalanan ke Jakarta (Stasiun Gambir) menggunakan dengan bus kerja sama PT Kereta Api Indonesia dengan Damri dengan satu tiket yang juga terintegrasi. [2][3]

Stasiun yang disinggahi

Jadwal perjalanan (Gapeka 2017)

KA S1 Limex Sriwijaya (Kertapati-Tanjung Karang) KA S2 Limex Sriwijaya (Tanjung Karang-Kertapati)
Stasiun Datang Berangkat Stasiun Datang Berangkat
Kertapati - 21.00 Tanjung Karang - 21.00
Prabumulih 22.25 22.35 Rejosari 21.19 21.24
Peninjawan 23.29 23.32 Bekri 21.52 21.55
Tigagajah 00.09 00.23 Sulusuban 22.13 22.15
Baturaja 00.27 00.32 Kotabumi 22.45 22.50
Martapura 01.11 01.16 Ketapang 23.17 23.32
Waytuba 01.33 01.43 Tulungbuyut 23.58 00.00
Blambangan Umpu 02.09 02.13 Blambangan Umpu 00.33 00.36
Tulungbuyut 02.47 02.50 Waytuba 01.11 01.13
Ketapang 03.16 03.33 Martapura 01.38 01.46
Kotabumi 03.52 04.01 Baturaja 02.25 02.30
Sulusuban 04.34 04.37 Tigagajah 02.35 02.50
Bekri 04.59 05.06 Peninjawan 03.29 03.34
Rejosari 05.38 05.48 Prabumulih 04.36 04.51
Tanjung Karang 06.10 08.00 Kertapati 06.15 -
Gambir (integrasi dengan bus) 15.00 -

Galeri

Referensi

Pranala luar