Lompat ke isi

Jacques Chirac

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 27 September 2019 23.40 oleh AABot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)
Jacques Chirac
Jacques Chirac pada Juni 1999
Presiden Prancis
Masa jabatan
17 Mei 1995 – 16 Mei 2007
Perdana MenteriAlain Juppé
Lionel Jospin
Jean-Pierre Raffarin
Dominique de Villepin
Perdana Menteri Prancis
Masa jabatan
20 Maret 1986 – 10 Mei 1988
PresidenFrançois Mitterrand
Sebelum
Pengganti
Michel Rocard
Sebelum
Masa jabatan
27 Mei 1974 – 26 Agustus 1976
PresidenValéry Giscard d'Estaing
Sebelum
Pengganti
Raymond Barre
Sebelum
Wali Kota Paris
Masa jabatan
20 Maret 1977 – 16 Mei 1995
Sebelum
Pendahulu
Jabatan dibentuk lagi
Pengganti
Jean Tiberi
Sebelum
Presiden Persatuan untuk Republik
Masa jabatan
5 Desember 1976 – 4 November 1994
Sebelum
Pendahulu
Jabatan dibentuk
Pengganti
Alain Juppé
Sebelum
Menteri Dalam Negeri
Masa jabatan
27 Februari 1974 – 28 Mei 1974
Perdana MenteriPierre Messmer
Menteri Pertanian dan Pembangunan Desa
Masa jabatan
7 Juli 1972 – 27 Februari 1974
Perdana MenteriPierre Messmer
Sebelum
Pendahulu
Michel Cointat
Sebelum
Menteri Hubungan Parlemen
Masa jabatan
7 Januari 1971 – 5 Juli 1972
Perdana MenteriJacques Chaban-Delmas
Sebelum
Pendahulu
Roger Frey
Pengganti
Robert Boulin
Sebelum
Presiden Dewan Umum Corrèze
Masa jabatan
15 Maret 1970 – 25 Maret 1979
Sebelum
Pendahulu
Elie Rouby
Pengganti
Georges Debat
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir
Jacques René Chirac

(1932-11-29)29 November 1932
Paris, Republik Ketiga Prancis
Meninggal26 September 2019(2019-09-26) (umur 86)
Paris, Prancis
KebangsaanPrancis
Partai politikPartai Komunis (sblm 1962)
Persatuan untuk Republik Baru (1962–1968)
Persatuan Demokrat untuk Republik (1968–1971)
Persatuan untuk Republik (1971–2002)
Persatuan Gerakan Rakyat (2002–2007)
Suami/istri
(m. 1956)
AnakLaurence
Claude
AlmamaterSciences Po
École nationale d'administration
Tanda tangan
Karier militer
Pihak Prancis
Dinas/cabangAngkatan Darat Prancis
Masa dinas1954–1957
IMDB: nm0158105 Allocine: 36202 Rottentomatoes: celebrity/jacques_chirac Allmovie: p579961 Metacritic: person/jacques-chirac
Last fm: Jacques+Chirac Discogs: 431966 Find a Grave: 203312671 Modifica els identificadors a Wikidata
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Jacques René Chirac (bahasa Prancis: [ʒak ʁəne ʃiʁak] ( simak); 29 November 1932 – 26 September 2019) adalah politikus dan mantan Presiden Republik Prancis. Ia menjabat pada periode 17 Mei 1995-16 Mei 2007. Ia kembali pada tahun 2002 lewat pemilu presiden dua putaran. Masa jabatan kepresidenannya berakhir pada tahun 2007. Selain sebagai presiden, ia juga menjabat ex officio Ko-Pangeran Andorra dan Grand Master Légion d'honneur. Ia digantikan oleh Nicolas Sarkozy pada tanggal 6 Mei 2007.

Chirac lahir di Paris pada tahun 1932. Setelah belajar di Institut d'Etudes Politiques de Paris dan École Nationale d'Administration, Jacques Chirac memulai kariernya sebagai pegawai negeri yang berjabatan tinggi, dan tak lama kemudian terjun ke dunia politik. Sejak itu ia telah menduduki berbagai jabatan senior, seperti Menteri Pertanian, Perdana Menteri, Wali kota Paris, dan akhirnya Presiden Prancis.

Pada 1956, ia menikah dengan Bernadette Chodron de Courcel, dan memperoleh dua orang anak perempuan, Laurence dan Claude. Claude telah lama menjadi asisten pribadinya dan pembantunya dalam urusan hubungan masyarakat. Chirac adalah seorang Katolik Roma.

Chirac dan istrinya Bernadette secara tak resmi mengangkat anak seorang manusia perahu, Anh Dao Traxel, yang mereka ajak tinggal di rumah mereka pada 1979, ketika Anh Dao berusia 21 tahun.

Pada tanggal 16 Desember 2011, Jacques Chirac dinyatakan bersalah pada kasus penyelewengan kekuasaan dan penggelapan dana saat menjabat Wali Kota Paris tahun 1997-1995. Hakim memvonis Chirac 2 tahun penjara [1][2].

Sebagai pemuda dan karier

Berkas:Jacques Chirac young.jpg
Jacques Chirac ketika muda.

Ia dikenal memiliki pribadi yang hangat, pandai bicara, dan senang bergaul. Ia adalah anak tunggal dari keluarga menengah atas. Sejak kecil, ia memang berotak cemerlang dan terbiasa menimba ilmu di sekolah yang bergengsi.

Jacques Chirac belajar di:

Pada awal kariernya Chirac tertarik akan politik sayap kiri. Ia menjual surat kabar komunis l'Humanité dan menandatangani Seruan Stockholm yang diilhami komunis dalam menentang senjata nuklir pada 1950. Ikatan-ikatan sayap kiri ini ternyata di kemudian hari menjadi penghalang baginya, misalnya dalam kunjungan pertamanya ke Amerika Serikat dan dalam karier militernya. Meskipun ia lulus sebagai peringkat pertama kelasnya pada Akademi perwira kavaleri lapis baja di Saumur, militer ingin menurunkan pangkatnya karena mereka tidak ingin seorang "komunis" menjadi perwira.

Setelah menyelesaikan pendidikan perwiranya, Chirac menjadi relawan untuk dikirim ke Aljazair sementara Perang Kemerdekaan Aljazair berkecamuk. Ia mengalami cedera dalam tugasnya itu. Setidaknya, ia telah menghabiskan 40 tahun dalam kehidupannya untuk berpolitik. Sejak awal kariernya, telah tampak bahwa ia akan menjadi politikus ulung.

Karier awal dalam politik

Diilhami oleh Jenderal Charles de Gaulle untuk terjun ke dunia politik, Chirac melanjutkan kariernya sebagai pegawai negeri pada 1950-an. Ia mengikuti sekolah musim panas di Universitas Harvard sebelum masuk ke École Nationale d'Administration (ENA), sekolah elit dan sangat kompetitif yang mendidik para pegawai negeri terbaik Prancis, pada 1957.

Setelah memperoleh gelar pasca-sarjana dari ENA pada 1959, ia menjadi pegawai negeri dan dengan cepat mencapai kedudukan yang tinggi. Pada April 1962, Chirac sudah ditunjuk sebagai kepala dari staf pribadi Georges Pompidou, yang saat itu menjabat perdana menteri di bawah de Gaulle. Penunjukan ini membuat karier politik Chirac melesat.

Pompidou menganggap Chirac sebagai anak emasnya dan menyebutnya sebagai "buldoser" saya karena kemampuannya dalam menyelesaikan tugas. Julukan "Le Bulldozer" dengan segera populer di kalangan politik Prancis. Chirac masih mempertahankan reputasi ini "Chirac memotong segala tetek-bengek dan langsung ke tujuan... Sungguh menyegarkan, meskipun kita harus mengenakan sabuk pengaman bila bekerja bersamanya," kata seorang diplomat Inggris yang anonim pada 1995.

Atas saran Pompidou, Chirac mencalonkan diri sebagai seorang Gaullis untuk kursi di Dewan Nasional pada 1967. Chirac menang dalam pemilu itu dan mendapatkan jabatan dalma kementerian sosial. (Kaum Gaullis secara historis telah mendukung pemerintahan sentral yang kuat dan kemandirian dalam kebijakan luar negeri.) Meskipun ia lebih merupakan seorang "Pompidolis" daripada seorang "Gaullis", Chirac mempunyai posisi yang baik di lingkaran de Gaulle, karena ia terkait lewat perkawinan dengan pendamping tunggal sang jenderal pada saat Appeal 18 Juni 1940.

Ia memiliki kemampuan tinggi dalam menyelesaikan masalah. Salah satu keberhasilannya adalah bernegosiasi dengan pelajar, mahasiswa, dan buruh yang melakukan mogok makan tahun 1968. Di bawah pimpinan Presiden Valery Giscard d’Estaing (1974-1981), ia menjabat perdana menteri untuk pertama kali (1974). Periode pertama (27 Mei 1974-26 Agustus 1976) terhenti karena ia kalah. Kejatuhannya dari kursi kekuasaan pada tahun 1976 seperti mendapat energi kembali untuk mendirikan partai sayap kanan yang Gaullis bernama Rassemblement pour la République (RPR) pada tahun 1976.

Pada tahun 1977, ia terpilih menjadi Wali kota Paris dan jabatan ini bertahan selama 18 tahun atau baru berakhir tahun 1995. Pada saat inilah ia berkenalan dengan dunia gemerlap politik yang penuh godaan. Jabatan perdana menteri pada pariode kedua (20 Maret 1986-10 Mei 1988) seperti menjadi sebuah masa yang gemilang. Ketika hampir semua partai politik mengalami kesulitan dana, RPR justru bergelimang uang.

Dari periode ini pula kemudian muncul tuduhan yang terus menghantuinya. Ia dituduh memperkaya partai dan memperkaya diri dengan cara ilegal. Tuduhan ini berulang kali dibantahnya. Tetapi, ia juga terus menolak penyidikan hukum atas kasusnya. Sebagai presiden, ia memang memiliki kekebalan hukum. Namun, skandal korupsi membuat kredibilitasnya rusak.

Perdana Menteri, 1974-1976

Jacques Chirac

Ketika Giscard terpilih sebagai presiden, ia diangkat menjadi Perdana Menteri pada 27 Mei 1974.

Kabinet Pertama Chirac 28 Mei 1974 - 27 Agustus 1976

Perubahan

Kabinet Kedua Chirac 20 Maret 1986 - 12 Mei 1988

Periode Kohabitasi

Terbentuknya koalisi pemerintahan partai berhaluan sayap kanan yang terdiri dari figur-figur kalangan Partai Republiken Independen, UDR, dan partai-partai kecil lainnya. Sedang, sayap kanan terdiri dari PS (Mitterrand dan kawan-kawan) dan Partai Komunis (PCF). UDR terbelah menjadi dua, yaitu antara yang meneruskan paham Gaullis dan yang non-Democratie Francaise yang lebih berhaluan liberal. Dukungan dari PS dan PCF pada Pemilu Presiden April-Mei 1981 menempatkan Francois Mitterrand sebagai presiden. Pierre Mauroy yang ditunjuk menjadi perdana menteri membentuk kabinet sayap kiri.

Dukungan semakin menguat diperoleh dari Gerakan Radikal Kiri (MRG) dalam pemilu legislatif pemerintahan sayap kiri memperkenalkan jaminan sosial, perbaikan kondisi kerja, serta sejumlah perusahaan dan industri besar, berbagai institusi keuangan vital, dinasionalisasi. Maret 1986, aliansi sayap kiri menderita kekalahan dengan sayap kanan dalam pemili legislatif untuk membentuk Majelis Nasional yang semula 491 kursi menjadi 577 kursi.

Hal tersebut memaksa Presiden Francois Mitterrand mencari perdana menteri dari sayap kanan. Terjadilan situasi kohabitasi, di mana presiden yang berdiri di pucuk pimpinan adalah dari golongan kiri (sosialis) sementara kabinetnya dan para menteri dari golongan kanan. Situasi kohabitasi pernah terjadi pada periode 1986-1988, 1993-1995, dan 1995-1997. Melalui situasi kohabitasi, Jacques Chirac memulai pemerintahannya semenjak 17 Mei 1995. Pada tahun itu, ia memerintah bersama Perdana Menteri Lionel Jospin.

Pemilu 2002

Pemilu Presiden putaran pertama (21 April 2002) yang diperkirakan berbagai kalangan memunculkan nama Presiden Jacques Chirac dan Perdana Menteri Lionel Jospin meleset dari kenyataan. Jacques Chirac memperoleh suara 19,88%, Lionel Jospin (16,18%), dan pemimpin Front Nasional Jean Marie Le Pen (16,86%). Prancis terkejut. Kelompok kiri atau simpatisan kiri tak punya kandidat pada babak kedua. Mereka diperhadapkan pada pilihan yang sulit.

Lionel Jospin kalah karena terbelahnya suara yang mendukung kiri oleh banyaknya kandidat kiri dalam pemilu yang terdiri tidak kurang 16 kandidat. Arlette Laguiler dari Partai Perjuangan Buruh yang ekstrem kiri mendapatkan 5,72% suara. Gaya kampanye Jospin yang membosankan dianggap juga punya peran.

Sikap dan program kerja Le Pen dan Front Nasional (FN) cukup menakutkan bagi para pemilih. Le Pen menyatakan dengan jelas bahwa ia anti-imigran. Ia mengatakan untuk segera menyuruh keluar imigran gelap, membatasi hak mencari suaka, dan mendahulukan orang Prancis di semua bidang. Le Pen juga menyatakan ingin keluar dari Uni Eropa (UE), memberlakukan kembali mata uang franc yang tergeser oleh euro, dan berniat mengembalikan apa yang disebutnya sebagai prestige Prancis di mata dunia dengan menolak dominasi Amerika Serikat dan PBB.

Le Pen mampu memperoleh suara lebih banyak karena memanfaatkan kata kunci L’insecurite. Ketidaknyamanan yang dirasakan rakyat karena meningkatnya kriminalitas mencapai 8% pada masa Perdana Menteri Lionel Jospin serta isu terorisme internasional adalah hal yang dipakainya. Selain, ia menganjurkan toleransi nol terhadap kriminalitas dan terorisme juga menginginkan diberlakukannya kembali hukuman mati dan pembangunan lebih banyak penjara untuk menampung 200.000 lebih banyak narapidana.

Chirac dan George W. Bush pada tahun 2002.

Dengan memanfaatkan faktor rasa tidak aman itu, Le Pen berhasil menimbulkan rasa nasionalisme sempit pada sebagian pemilih. Tetapi, mungkin saja, seseorang memilih Le Pen untuk memberi peringatan pada Jacques Chirac agar ia menjalankan pemerintahan yang baik ketika terpilih kembali. Isu korupsi juga dimanfaatkan Le Pen dalam kampanye, bahkan dinyatakan bahwa pemerintahannya akan menjalankan pemerintahan yang bersih.

Persatuan pun digalang. Tokoh-tokoh kelompok kiri mendorong pada pengikutnya untuk bergabung dengan golongan kanan-tengah untuk memberikan suara bagi Jacques Chirac agar Le Pen tak bisa menang. Ribuan bahkan ratusan ribu atau sampai satu juta orang turun ke jalan di berbagai kota di seluruh negeri. Kaum Sosialis, Komunis, dan Hijau bersama dengan kelompok-kelompok lain turun ke jalan untuk menyatakan dukungan pada Presiden Jacques Chirac terutama untuk mencegah kemenangan Le Pen.

Mahasiswa-mahasiswa kiri, bahkan anak-anak muda yang baru pertama kalinya memilih dan tidak punya afiliasi yang jelas juga ikut turun. Di Paris, unjuk rasa damai yang diikuti ratusan ribu orang katanya lebih besar dibanding Revolusi Prancis. Ancaman ekstrem kanan membangunkan rasa solidaritas para warga negara. Media menyebutkan unjuk rasa luar biasa pada 1 Mei 2002 merupakan saat agung harapan bersama dari semua kelas sosial, semua asal, dan semua generasi.

Karya

  • Discours pour la France à l'heure du choix, Paris, ed. Stock, 1978
  • La Lueur de l'espérance. Réflexion du soir pour le matin, Paris, ed. La Table ronde, 1978
  • Oui à l'Europe (With Alain Berger), Paris, ed. Albatros, 1984
  • Une ambition pour la France, Paris, ed. Albin Michel, 1988
  • Une nouvelle France. Réflexions 1, Paris, ed. NiL, 1994
  • La France pour tous, Paris, ed. NiL Éditions, 1995
  • Mon combat pour la France, tome I, Paris, ed. Odile Jacob, 2006
  • Le Développement du port de la Nouvelle-Orléans, Paris, ed. Presses universitaires du Nouveau Monde, 2007
  • Mon combat pour la paix, tome II, Paris, ed. Odile Jacob, 2007
  • Demain, il sera trop tard, Paris, ed. Desclée de Brouwer, 2008
  • Mémoires : Tome I, Chaque pas doit être un but, Paris, ed. NiL, 2009
  • Mémoires : Tome II, Le Temps présidentiel, Paris, ed. NiL Éditions, 2011

Lihat pula

Referensi

Bacaan lanjutan

  • Allport, Alan. Jacques Chirac (Infobase Publishing, 2007), short biography excerpt
  • Bell, David. Presidential Power in Fifth Republic France (2000) pp 211–40.
  • Knapp, Andrew. "Jacques Chirac: Surviving without Leading?." in David Bell and John Gaffney, eds. The Presidents of the French Fifth Republic (Palgrave Macmillan UK, 2013). pp 159–180.
  • Nester, William R. "President Chirac." in Nester, De Gaulle’s Legacy (Palgrave Macmillan 2014) pp. 151–172.
  • Wilsford, David, ed. Political leaders of contemporary Western Europe: a biographical dictionary (Greenwood, 1995) pp 63–70.

Sumber primer

  • Chirac, Jacques. My Life in Politics (2012).

Bahasa Prancis

Pranala luar

Didahului oleh:
Michel Cointat
Menteri Pertanian dan Pembangunan Pinggiran
1972–1974
Diteruskan oleh:
Raymond Marcellin
Didahului oleh:
Raymond Marcellin
Menteri Urusan Dalam Negeri
1974
Diteruskan oleh:
Michel Poniatowski
Didahului oleh:
Pierre-Auguste-Joseph Messmer
Perdana Menteri Prancis
1974–1976
Diteruskan oleh:
Raymond Barre
Didahului oleh:
Alexandre Sanguinetti
Sesretaris Jenderal Uni Republik Demokrat
1974–1975
Diteruskan oleh:
André Bord
Didahului oleh:
Tidak ada. Partai terbentuk
President of Rally for the Republic
1976–1994
Diteruskan oleh:
Alain Juppé
Didahului oleh:
-
Wali kota Paris
1977–1995
Diteruskan oleh:
Jean Tiberi
Didahului oleh:
Laurent Fabius
Perdana Menteri Prancis
1986–1988
Diteruskan oleh:
Michel Rocard
Didahului oleh:
François Mitterrand
Presiden Republik Prancis
17 Mei 1995-16 Mei 2007
Diteruskan oleh:
Nicolas Sarkozy
Didahului oleh:
François Mitterrand
Ko-Pangeran Andorra
1995-2007
dengan Joan Martí Alanis (1995–2003)
dan Joan Enric Vives Sicília (2003–2007)
Diteruskan oleh:
Nicolas Sarkozy
Didahului oleh:
Raymond Marcellin
Menteri Perencanaan
1974
Diteruskan oleh:
Michel Poniatowski
Didahului oleh:
Wali kota Paris
19771995
Diteruskan oleh:
Jean Tiberi
Didahului oleh:
Jean Chretien
Ketua Kelompok Delapan Negara
1996
Diteruskan oleh:
Bill Clinton
Didahului oleh:
Jean Chretien
Ketua Kelompok Delapan Negara
2003
Diteruskan oleh:
George W. Bush