Secang, Magelang
Secang | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kabupaten | Magelang |
Pemerintahan | |
• Camat | Iwan Agus Susilo, S.Sos. |
Populasi | |
• Total | 74,143 jiwa jiwa |
Kode Kemendagri | 33.08.20 |
Kode BPS | 3308170 |
Luas | 47,37 km² |
Desa/kelurahan | 20 |
Secang (bahasa Jawa: ꦱꦼꦕꦁ, translit. Secang) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 22 Km dari Kota Mungkid, ibu kota Kabupaten Magelang ke arah utara melalui Kota Magelang. Pusat pemerintahannya sekarang berada di Desa Secang. Kecamatan ini dilewati jalan Provinsi yang merupakan jalur utama (dari dan ke) Semarang-Yogyakarta, Semarang-Magelang-Purworejo-Purwokerto PP (Dahulu trayek ini dilayani otobis Maju Lancar), Magelang-Temanggung, Wonosobo, Purwokerto PP (dahulu dilayani PO Bus Sumeh) dan Semarang-Temanggung-Wonosobo-Purwokerto PP (Dilayani bus Maju Makmur dan Nusantara Patas). Dahulu jalur ini dari Kecamatan Grabag sampai ke tempat wisata candi Borobudur PP dilayani oleh Perusahaan Otobis PO Aneka Jaya dan PO Aneka Usaha. Bus Aneka Jaya adalah bus langganan anak sekolah yang dahulu (rata-rata) bersekolah di Kota Magelang karena tidak ada zonasi sekolah waktu itu.
Di Kecamatan Secang banyak sentra kerajinan yang produknya terkenal sampai seluruh dunia (Pada 1980-an bahkan hasil kerajinannya sudah sampai ke Perancis dan Belanda, lih.pranala luar). Sentra kerajinan kayu dan tanduk yang masih eksis sampai saat ini berada di Desa Pucang.
Di Desa Pucang ini, tanduk kerbau (dahulu didatangkan dari Kalimantan) dapat diolah menjadi berbagai macam bentuk kerajinan tangan, mulai dari yang kecil bentuknya seperti suri atau serit (yaitu alat sisir yang terutama untuk wanita karena bisa menyisir kutu rambut), menjadi purwarupa alat masak (seperti centong tanduk, aneka wayang) sampai kerajinan berbentuk besar yang bisa dipesan di desa ini, atau bahkan papan permainan catur yang terbuat dari tanduk.
Secara sosio-kultural, masyarakat Kecamatan Secang sangatlah heterogen. Terutama di Kelurahan Secang, karena posisi Kelurahan Secang yang berada tepat di perempatan (persimpangan) jalan menuju ke luar kota (barat ke Temanggung, Wonosobo, dan seterusnya), ke Timur melewati Desa Pucang bisa sampai ke Desa Kopeng (tempat Wisata Kopeng, Boyolali, atau Salatiga, dan seterusnya sampai ke Solo, Surakarta, dan seterusnya), ke Utara melewati Ambarawa bisa ke lokawisata Candi Gedong Songo, atau ke Semarang ibukota Provinsi Jawa Tengah, dan seterusnya ke timur bisa sampai Jawa Timur), dan ke Selatan bisa sampai ke lokawisata Candi Borobudur, atau ke DIY.
Karena posisi geografisnya yang berada di tengah, maka berbagai makanan khas ada di Kecamatan Secang. Sebutlah Ketela atau Ubi Kayu yang oleh masyarakat disebut Telo (huruf o dibaca seperti pada kata sop) dapat diubah slondok, ceriping (keripik) tela (pastrek dan balung kuwuk) dan berbagai menjadi macam getuk, misalnya berarti Ndok Gluduk (harfiah Telur Petir) yakni gethuk manis dan dibentuk bulat seperti bola kecil-kecil, berwarna putih ketela yang tidak diberi pewarna apapun. Getuk lindri adalah getuk dengan olahan yakni digiling. Getuk goreng dengan isi gula, dahulu merupakan makanan khas yang dapat ditemui dimana saja di pedagang gorengan, namun sekarang sudah sulit ditemui. Getuk Nadri, yakni getuk yang dibuat dari ketela rambat/ ubi rambat/ tela Nadri.
Makanan Khasnya di Kecamatan Secang yang dikenal sangatlah banyak. Dahulu, umumnya masyarakat membuat sayuran (hampir semua) sayuran dengan kuah bersantan. Karena jaman dahulu (sampai akhir tahun 90-an) pohon kelapa masih sangat banyak dan mudah didapat. Sebutlah bobor (huruf o dibaca seperti pada sop), yakni sayur apa saja yang dimasak dengan kuah santan, misalnya terong, teri, daun so (daun melinjo), Juga kol putih dimasak dengan irisan tahu kotak berkuah santan, kol hijau dimasak dengan cacahan lombok hijau ditambah tetelan (yaitu bagian kaki sapi), Sayur lombok, yaitu irisan lombok ditumis dengan tempe kedelai atau dengan tempe gembus, semuanya kuah bersantan.
Kalau di pesta hajatan, khas adalah sayur gudek, sambel goreng ati, dan kerupuk udang. Atau secara sederhana menunya adalah soto jawa ditambah sambel dan kerupuk udang. Khas disetiap pesta dan hajatan, yasinan, tahlilan, dan berbagai kumpulan maka makanan khasnya adalah seperti itu di hampir semua tempat di Kecamatan Secang, khususnya. Apabila ulang tahun atau pas neptunya (hari lahirnya, pasaran setiap 35 hari sekali, misalnya lahir Jum'at Kliwon) maka setiap Jum'at Kliwon dahulu tradisinya mengundang anak-anak untuk makan bareng yang biasanya kluban (atau urab) atau setidaknya mengantarkan bubur merah (yaitu bubur nasi putih yang ditengahnya diberi bubur merah).
Makanan khas bebek goreng, bebek rica-rica (yang super pedas) baru ditemui di akhir 90-an karena menjadi terkenal dijajakan di warung-warung pinggir sawah di sekitar desa Pucang. Sampai sekarang jika kita melewati Desa Pucang menuju ke Kota Magelang, banyak warung-warung yang menyediakan bebek goreng atau panggang dengan cita rasa lezat namun dengan harga santun.
Secara Geografis, Kecamatan Secang dikelilingi oleh Gunung dan Pegunungan. Kawasan ini sangatlah indah pada awalnya sebelum banyak bangunan tinggi, dan berbagai perumahan yang menempati lahan persawahan yang ada. Sebutlah Gunung Merapi yang terkenal itu di sebelah timur Kecamatan Secang, sampai pada masa awal tahun 90 an, pesona gunung Merapi dapat kita nikmati dari kawasan ini, karena hamparan sawahnya masih membentang, menghijau, dan indah serta sejuk dipandang mata. Dengan berkurangnya areal persawahan dan makin banyaknya pengguna jalan, maka hamparan sawah makin berkurang dan banyak berubah menjadi pemukiman.
Di barat pegunungan Sumbing dan Sindoro nampak padu padan nan berseri setiap hari dapat kita saksikan. Sementara di Selatan Gunung Tidar nampak dikejauhan yang sekarang ini mulai tidak dapat kita nikmati pemandangan alam ini. Efek pembangunan dan perubahan yang begitu massif, mau tidak mau, membawa perubahan besar di Kecamatan Secang.
Tempat Wisata yang dapat dikunjungi di sekitar Kecamatan Secang
Banyak sekali tempat wisata budaya yang dapat kita jadikan destinasi perjalanan wisata ketika melewati Kecamatan Secang. Sebutlah Candi Umbul yang dapat ditemui jika anda masuk Kecamatan Secang dari sebelah utara atau dari arah Semarang. Sebelum masuk Kecamatan Secang dari arah utara tepatnya anda disuguhi dengan pemandian air panas di Candi Umbul yang masuk wilayah desa Kartoharjo, Kecamatan Grabag.
Jika anda dari daerah barat (Temanggung), maka situs candi Selogriyo dapat anda kunjungi di Kecamatan Windusari. Di sebelah selatan ada pemandian Kali Bening di Desa Payaman Kecamatan Secang, dan dari sebelah timur banyak sekali pemandangan alam yang dapat dinikmati terutama yang mau naik gunung Telomoyo (akses jalan aspalnya sampai ke puncak).
Batas wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Kabupaten Temanggung |
Timur | Kecamatan Grabag |
Selatan | Kecamatan Tegalrejo dan Kota Magelang |
Barat | Kecamatan Windusari, Kecamatan Bandongan dan Kabupaten Temanggung |
Desa/kelurahan
Pranala luar
- Jumlah Penduduk Kabupaten Magelang menurut Jenis Kelamin dan Kecamatan, 2015
- Luas Daerah, Jarak Terdekat/Termudah dari Ibu kota Kabupaten ke Kecamatan di Kabupaten Magelang, 2015
- https://regional.kompas.com/read/2016/10/02/14354011/warisan.nenek.moyang.desa.pucang.dikenal.sebagai.sentra.kerajinan.tanduk.sapi?page=all