Lompat ke isi

Gundala Revolusi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 30 Oktober 2019 12.04 oleh XREPHUS (bicara | kontrib)
Gundala
Gundala Revolusi
Informasi publikasi
PenerbitBumilangit Komik
Penampilan pertama2018
Dibuat olehHarya Suraminata (Hasmi)
Informasi dalam cerita
Alter egoSancaka
SpesiesManusia
Afiliasi timJagabumi
KemitraanGodam Revolusi
Aquanus Revolusi
Maza Revolusi
Sri Asih Revolusi
KemampuanMemiliki kemampuan mengeluarkan petir dengan berbagai macam intensitas dari tangannya dan Memiliki tinju petir

Gundala adalah tokoh komik ciptaan Hasmi yang muncul pertama kali dalam komik "Gundala Putra Petir" pada tahun 1969 yang diadaptasi Bumilangit menjadi Gundala Revolusi untuk generasi milenial. Digarap dengan pendekatan yang berbeda. Secara historis biasanya seluruh pengerjaan komik dikerjakan oleh satu orang tetapi saat ini dikerjakan oleh team cretaive komikus muda. Meski ditampilkan dengan gaya baru, karakter dan ciri khas mereka tetap sama dengan versi original-nya.

Seperti misalnya komikus Iwan Nazif, komikus How to train your dragon ( Dreamworks studio), lalu ada Is yuniarto komikus Garudayana dan Spirit of Nusantara, Alti Firmansyah yang pernah terilbat proyek komik Marvel kemudian ada penulis Oyasujiwo dan ada banyak nama nama terkenal di dalam team creative bumilangit juga seperti Sungging, Uwie Mathovani Imansyah Lubis, Iskandar Salim, Annisa Nisfihani, Aziza Noor, dan Alfi Zachkyelle.[1].

Latar belakang

'Gundala Putra Petir' dirilis perdana di tahun 1969. Karakter Gundala diciptakan oleh Harya Suraminata (Hasmi). Mengadaptasi perkembangan komik asing, Hasmi membuat 'Gundala' dengan kearifan lokal. Kisah Gundala tak melulu terpengaruh komik luar. Hasmi terinspirasi dari tokoh legenda Jawa, Ki Ageng Selo. Ki Ageng Selo merupakan sosok sakti yang mampu menangkap petir dengan tangannya. Nama 'Gundala' sendiri diambil dari bahasa Jawa 'Gundolo' yang artinya petir.[2]

Asal-usul

Sancaka adalah pemuda yang mampu menyimpan dan mengendalikan kekuatan petir. Masa lalunya yang kelam telah menyeretnya hidup dan besar di jalanan. Siang hari, ia bekerja sebagai satpam di sebuah lab biokimia di perbatasan kota, dan merangkap sebagai tukang reparasi peralatan elektronik tiap akhir pekan. Pada malam harinya, ia beraksi menumpas kejahatan di balik kostum buatannya sendiri, dan dikenal oleh penduduk kota dengan nama Gundala.

Daftar judul serial Gundala Revolusi

  1. Gundala Son Of Lightning (Bumilangit 2018)
  2. Gundala Movie Adaptation (Bumilangit 2019)

Pada awal tahun 2019, Bumilangit Komik selaku pemilik hak cipta kembali merilis buku komik cetak yang berjudul "Patriot: Prahara", dimana Gundala muncul di dalamnya.

Menyambut penayangan film layar lebar terbaru Gundala, Bumilangit Komik bersama dengan penerbit Koloni merilis komik "Gundala Putra Petir" versi remastered di bulan Juli 2019.

Patriot

Pada tahun 1996 Godam, Gundala, Aquanus, dan Maza muncul dalam suatu serial komik Patriot oleh Sraten Komik.

Gundala (Jagat Pusaka) juga salah satu anggota 'Patriot', kelompok superhero yang dipimpin oleh Sri Asih.

Film adaptasi

Gundala Putra Petir (1981)

Pembukaan film Gundala Putra Petir (1981).

Pada tahun 1981, popularitas komik Gundala merambah layar perak di Indonesia. Dengan membeli lisensi dari pengarangnya, PT. Cancer Mas Film menvisualisasikan komik tersebut dengan disutradarai oleh Lilik Sudjio. Aktor yang yang ditunjuk sebagai Ir. Sancaka atau Gundala adalah Teddy Purba yang terkenal sebagai salah satu bintang laga Indonesia saat itu. Musuh bebuyutannya, Ghazul, diperankan oleh aktor watak W.D. Mochtar, serta Anna Tairas sebagai kekasih Sancaka, Minarti. Aktor dan aktris lain yang yang terlibat dalam film tersebut antara lain Ami Prijono, August Melasz, Pitrajaya Burnama, H.I.M. Damsyik, Gordon Subandono, A. Hamid Arief, Rini Ratih, Dewanti, dan Ratno Timoer.

Meskipun setting tempatnya diubah dari Yogyakarta menjadi Jakarta, film ini tetap setia pada "pakem" cerita berdasarkan komik yang ditulis oleh Hasmi. Diceritakan seorang insinyur yang bernama Sancaka berhasil menemukan formula anti petir. Malangnya penemuan ini malah mengakibatkan Sancaka harus putus dengan kekasihnya Minarti akibat lupa menghadiri acara ulang tahunnya. Di tengah kesedihan dan derasnya hujan, Sancaka tersambar petir dan terbawa ke dunia kaisar Kronz. Dari situ kemudian ia diberi kekuatan dan kostum yang mengubahnya menjadi Gundala. Sementara itu peredaran narkotika oleh sekelompok organisasi yang dipimpin oleh Ghazul mulai merajalela. Maka dimulailah pertarungan antara kebaikan melawan kejahatan.

Gundala (2019)

Pada 2017, diumumkan bahwa sutradara Joko Anwar akan menyutradarai film Gundala terbaru dengan pemeran Abimana Aryasatya, Bront Palarae, Tara Basro, dan Rio Dewanto. Pengambilan gambar untuk keperluan film ini dilakukan mulai September-Oktober 2018 dan dirilis pada 29 Agustus 2019[3].

Film ini diproduksi oleh Screenplay Films, Legacy Pictures bersama pemilik hak cipta Gundala, Bumilangit Studios.[4] Film tersebut berdasarkan pada cerita karakter pahlawan super Indonesia tahun 1969 Gundala yang dibuat oleh Harya Suraminata. Karakter utamanya sendiri diperankan oleh Abimana Aryasatya.

Lihat pula


Referensi

  1. ^ https://bumilangit.fandom.com/wiki/Category:Jagat_Revolusi.  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan)
  2. ^ Octafiani, Devy. "Komik 'Gundala' Capai Setengah Abad, Filmnya Siap Hadir Tahun Ini". detikhot. Diakses tanggal 2019-03-18. 
  3. ^ Media, Kompas Cyber. "Ini Dia Aktor yang Akan Terlibat dalam Film Gundala". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2019-04-12. 
  4. ^ "Gundala (film)". Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas. 2019-05-30. 

Pranala luar