Lompat ke isi

Shopee

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 12 Desember 2019 14.40 oleh Akuindo (bicara | kontrib)
Shopee
URLhttps://wap.isomalls.com, https://shopee.co.id/, https://shopee.tw/, https://shopee.cn/, https://shopee.com.my/, https://shopee.ph, https://shopee.com.br/ dan https://shopee.co.th/ Edit nilai pada Wikidata
Tipelokapasar, toko daring dan aplikasi seluler Edit nilai pada Wikidata
BahasaInggris
Indonesia
Thai
Mandarin
Vietnam
Berdiri sejak2015 Edit nilai pada Wikidata
Lokasi kantor pusatSingapura Edit nilai pada Wikidata
NegaraSingapura dan Filipina Edit nilai pada Wikidata
Facebook: ShopeeSingapore X: ShopeeSG Instagram: shopee_sg LinkedIn: shopee Youtube: UCwljrkoI5jsfvAKgW3zNC7Q Modifica els identificadors a Wikidata

Shopee (Hanzi: 蝦皮購物) adalah platform perdagangan elektronik yang berkantor pusat di Singapura di bawah SEA Group (sebelumnya dikenal sebagai Garena), yang didirikan pada 2009 oleh Forrest Li.[1] Shopee pertama kali diluncurkan di Singapura pada tahun 2015, dan sejak itu memperluas jangkauannya ke Malaysia, Thailand, Taiwan, Indonesia, Vietnam, dan Filipina.[2] Karena elemen mobile yang dibangun sesuai konsep perdagangan elektronik global, Shopee menjadi salah satu dari "5 startup e-commerce yang paling disruptif" yang diterbitkan oleh Tech In Asia.[3]

Shopee sendiri dipimpin oleh Chris Feng. Chris Feng adalah salah satu mantan pegiat Rocket Internet yang pernah mengepalai Zalora dan Lazada.[4]

Sejarah

Pada tahun 2015, Shopee pertamakali diluncurkan di Singapura sebagai pasar mobile-sentris sosial pertama dimana pengguna dapat menjelajahi, berbelanja, dan menjual kapan saja.[5] Terintegrasi dengan dukungan logistik dan pembayaran yang bertujuan untuk membuat belanja online mudah dan aman bagi penjual dan pembeli.

Setelah itu Shopee yang berpusat di Singapura, melakukan ekspansi ke negara ASEAN lain dan membuka Shopee Indonesia, Shopee Malaysia, Shopee Thailand, Shopee Taiwan, Shopee Vietnam dan Shopee Filipina.[6]

Model Bisnis

Shopee pertama kali dimulai sebagai pasar pelanggan untuk pelanggan (C2C) tetapi telah beralih ke model hibrid C2C dan Bisnis untuk Pelanggan (B2C) semenjak meluncurkan Shopee Mall yang merupakan platform toko daring untuk distribusi brand ternama.

Shopee bermitra dengan lebih dari 70 penyedia layanan kurir di seluruh pasarnya untuk menyediakan dukungan logistik bagi penggunanya. Shopee berkolaborasi dengan berbagai jasa logistik lokal, serta penyedia jasa transportasi daring.

Pangsa Pasar

Pada tahun 2017, platform ini mencatat 80 juta unduhan aplikasi dan lebih dari 180 juta produk aktif dari lebih dari empat juta wirausaha. Pada Q4 2017, melaporkan nilai perdagangan bruto (GMV) sebesar US $ 1,6 miliar, naik 206 persen dari tahun sebelumnya.[7]

Di Malaysia, Shopee menjadi portal perdagangan elektronik ke-3 yang paling banyak dikunjungi di Q4 2017, menggantikan Lelong dan melampaui peringkat Lazada sebagai aplikasi terbaik di Google Play dan iOS App store.[8]

Demikian pula di kalangan konsumen di Indonesia, survei yang dilakukan pada bulan Desember 2017 oleh TheAsianParent mengungkapkan bahwa “untuk ibu-ibu Indonesia, Shopee adalah platform belanja pilihan pertama (73%), diikuti oleh Tokopedia (54%), Lazada (51%) dan Instagram (50 %).[9]

Penawaran Umum Perdana

Perusahaan induk Shopee, Sea Group, mengajukan penawaran umum perdana di New York Stock Exchange (NYSE) pada bulan Oktober 2017 sebesar US $ 1 miliar.[10] Tencent adalah pemegang saham utama Sea Group dengan pangsa 39,7% sementara Blue Dolphins Venture yang merrupakan sebuah organisasi yang dibentuk oleh pendiri Sea Group, Forrest Li memegang 15%. Forrest Li sendiri memiliki 20%, dan Chief Technology Officer, Gang Ye memegang 10%.[11]

Prestasi dan Penghargaan

E-commerce Terbesar di Asia Tenggara

Lembaga analisis data aplikasi independen, App Annie merilis data bahwa Shopee menjadi e-commerce dengan jumlah total download app terbanyak di Asia Tenggara dengan Lazada yang menempati posisi kedua. Shopee memiliki nilai total GMV di tahun 2018 sebanyak US $ 2,7 miliar, naik 153 persen dari tahun 2017.[12]

Netizen Brand Choice Award

Shopee menerima "The Indonesian Netizen Brand Choice Award 2017" untuk kategori Belanja Online pada Maret 2017. Penghargaan ini merupakan bagian dari komitmen Warta Ekonomi untuk mengapresiasi perusahaan dan brand di seluruh negeri yang telah menunjukkan dampak positif signifikan pada platform digital, khususnya di media sosial.[13]

Marketing Award

Shopee menerima penghargaan sebagai salah satu pemenang “The Best in Marketing Campaign” di ajang penghargaan bergengsi Marketing Award 2017 yang dipersembahkan oleh Majalah Marketing pada September 2017 lalu. Terpilihnya Shopee merupakan pengakuan atas suksesnya kampanye pemasaran yang terpusat pada pengguna pada tahun sebelumnya, seperti Mobile Shopping Day 2016 dan Kampanye Ulang Tahun “Paling Murah” yang memberikan kontribusi signifikan terhadap performa bisnis Shopee dan industri perdagangan elektronik secara umum.[14]

Bright Awards Indonesia 2017

Shopee menerima penghargaan di ajang “Bright Awards Indonesia 2017” untuk kategori Iklan Paling Berkesan (The Brightest Ad) mengungguli 6 nominator lainnya. Terpilihnya Shopee merupakan hasil pengakuan dari pemungutan suara masyarakat Indonesia atas suksesnya iklan Shopee yang bertajuk “Parodi Jokowi”. Iklan ini mengusung tema kedekatan lokal Presiden Joko Widodo, yang sering memberikan sepeda untuk masyarakat Indonesia.[15]

Referensi

  1. ^ "Tech in Asia - Connecting Asia's startup ecosystem". www.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-11-22. 
  2. ^ "Transaksi Shopee di Indonesia Terbesar di ASEAN | SWA.co.id". SWA.co.id (dalam bahasa Inggris). 2015-12-02. Diakses tanggal 2018-11-22. 
  3. ^ "Tech in Asia - Connecting Asia's startup ecosystem". www.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-11-22. 
  4. ^ "Chris Feng - IESE". IESE (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-11-22. 
  5. ^ "eIQ Insider: The Natural Progression of C2C Business Models, Garena Shopee's Venture into B2C". ecommerceIQ - Ecommerce in Southeast Asia, Reports, Data, Insights (dalam bahasa Inggris). 2017-05-22. Diakses tanggal 2018-11-22. 
  6. ^ "Tech in Asia - Connecting Asia's startup ecosystem". www.techinasia.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-11-22. 
  7. ^ https://www.nst.com.my/business/2017/11/306106/shopee-records-80-mil-downloads-over-2-years
  8. ^ "Who leads e-commerce in Malaysia? Lazada or Shopee?". e27 (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-11-22. 
  9. ^ Tay, Vivienne. "Shopee found to be the most popular e-commerce site for Indonesian mothers". Marketing Interactive (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-11-22. 
  10. ^ "Southeast Asia games firm Sea, formerly Garena, files for $1 billion US IPO". TechCrunch (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-11-22. 
  11. ^ "Southeast Asia games firm Sea, formerly Garena, files for $1 billion US IPO". TechCrunch (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-11-22. 
  12. ^ Jimenez, Neil. "Shopee is now the biggest e-commerce website in Southeast Asia!". GIZGUIDE | Your Gadget Coach. Diakses tanggal 2019-01-04. 
  13. ^ https://www.wartaekonomi.co.id/read133235/inilah-perusahaan-peraih-netizen-brand-choice-award-2017.html
  14. ^ https://selular.id/news/2017/09/shopee-indonesia-raih-penghargaan-best-marketing-campaign/
  15. ^ https://www.wartaekonomi.co.id/read163561/iklan-shopee-sabet-penghargaan-bright-awards-indonesia.html

Pranala luar