Lompat ke isi

Dalimi Abdullah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dalimi Abdullah
150px
Lahir3 September 1945 (umur 79)
Indonesia Maninjau, Agam, Sumatera Barat
KebangsaanIndonesia Indonesia
AlmamaterIAIN Imam Bonjol
Universitas Ekasakti
PekerjaanGuru, politisi
Partai politikPartai Demokrat

Drs. H. Dalimi Abdullah, S.H. gelar Datuak Indo Kayo (lahir 3 September 1945)[1] adalah seorang guru dan politisi Indonesia asal Sumatra Barat yang duduk di DPR-RI sampai tahun 2014 setelah resmi dilantik pada 19 Oktober 2012 menjadi anggota DPR-RI Pengganti Antar Waktu (PAW) dari Partai Demokrat menggantikan Drs. H. Djufri yang diberhentikan melalui sidang Paripurna DPR-RI karena tersangkut kasus korupsi.[2]

Dalimi berasal dari daerah pemilihan (dapil) Sumatra Barat II yang meliputi beberapa daerah tingkat II, yaitu Pasaman, Pasaman Barat, Payakumbuh, Lima Puluh Kota, Bukittinggi, Agam, Pariaman dan Padang Pariaman.

Sebelumnya, Dalimi pernah menjabat Kakanwil Departemen Agama (Depag) Sum­atera Barat.[3]

Kontroversi

Kepala Kantor Wilayah Departemen Agama (Kakanwil Depag) Sumatera Barat, Drs. H. Dalimi Abdullah, punya jurus khusus dalam menghadapi wartawan. Pejabat yang mengaku anggota Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ini memasang Edwar, 25 tahun, anaknya sendiri, sebagai bodyguard. Hasilnya manjur. Setelah Edwar memukul wartawan Ismail Novendra, Jumat dua pekan lalu, harian Semangat Demokrasi yang menyorot penyelewengan Dalimi langsung bungkam. Tapi, Kamis pekan lalu, karyawan Kanwil Depag berunjuk rasa ke DPRD. Mereka justru minta Dalimi dicopot dan diseret ke pengadilan.[4]

Berita Semangat Demokrasi memang telak. Dengan menunjuk bukti kuitansi, Semangat Demokrasi menduga, Dalimi melakukan perbaikan mobil dinas, BA-1659-AQ, secara fiktif, empat kali dalam empat bulan sejak Februari 2001. Biayanya Rp 12,5 juta. Padahal, sedan keluaran 1996 itu tak pernah rusak.[4]

Jumat dua pekan lalu, wartawan Semangat Demokrasi, Ismail Novendra, 25 tahun, dijanjikan akan diterima Haryadi, kepala bagian sekretariat, untuk konfirmasi kasus pengecatan gedung utama Kanwil Depag dengan biaya Rp 17,5 juta dan Rp 28,6 juta yang juga dinilai fiktif. Sebab, gedung yang sama dicat dua kali dalam dua bulan. Tapi, yang muncul kemudian adalah Edwar, putra Dalimi. Edwar langsung memukul wajah Ismail. "Kau yang memberitakan Depag ini. Kau tak tahu, aku urang bagak (jagoan) di sini," Edwar membentak. Ismail, yang memang tak mengenal Edwar, pun siap membalas. Tapi, ia dilerai beberapa pegawai.[4]

Riwayat pendidikan

Riwayat organisasi

  • Dewan Mustasar Tarbiyah Islamiah DPP Tarbiyah
  • Koordinator Biro Informasi dan Data Departemen Pengentasan Kemiskinan dan Pengangguran DPP Partai Demokrat
  • Majelis Anggota Dewan Kehormatan Partai Demokrat Prov. Sumbar
  • Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Prov. Sumbar
  • Ketua Suriyah NU Prov. Sumbar
  • Ketua BAKKORBIN KORPRI kecamatan Padang Timur

Riwayat pekerjaan

  • Anggota DPR RI 2009-2014
  • Ka. Kanwil Dep. Agama Prov. Sumbar 2000-2005
  • Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Kantor Wilayah Departemen Agama Prov. Sumbar
  • Kepala Kantor Dep. Agama Kota Padang 1984-1997
  • Guru Agama Islam SDN 49 PJKA Padang 1965-1968
  • Penilik Pendidikan Agama Islam Kecamatan Padang Barat 1965-1968[1]

Referensi

Pranala luar