Bermula dari tidak adanya perguruan tinggi di Provinsi Riau serta berkembangnya perguruan tingggi organisasi Kristen di Indonesia maka beberapa tokoh Pemerintah dan Cendekiawan Muslim Provinsi Riau seperti mantan wakil Gubernur Riau Datuk Wan Abdurrahman, Soeman Hs, H. Zaini Kunin, H. A. Malik, H. Bakri Sulaiman, H. Abdul Kadir Abbas,S.H, H.A. Hamid Sulaiman, H. Nurdin Abdul Jalil, dan Kaharuddin Nasution membentuk Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Riau yang kemudian lahirlah Universitas Islam Riau. Kaharuddin Nasution turut langsung memimpin Universitas Islam Riau beberapa periode.[4][5]
Pada saat didirikan, Universitas Islam Riau hanya memiliki satu fakultas, yaitu Fakultas Agama dengan dua Jurusan yaitu jurusan Hukum dan Tarbiyah, dengan Dekan Pertama H.A. Kadir Abbas,S.H. Terletak di Pusat Kota Pekanbaru Jl. Prof. Mohd. Yamin, S.H, bangunan gedung Tingkat dua. Namun pembangunan kampus tidak sampai disini saja, maka UIR terus mengembangkan pembangunan dibidang fisik di lokasi kedua Jl. Kaharuddin Nasution KM 11 Simpang Tiga, Bukit Raya, Pekanbaru.[4]
Kampus
Pertamanya Universitas Islam Riau hanya memiliki satu areal kampus yang terletak di pusat kota Jl. Prof. Mohd. Yamin, SH Pekanbaru dengan bangunan gedung tingkat II, namun pengembangan kampus tidak sampai disini saja, maka Universitas Islam Riau terus mengembangkan pembangunan dibidang fisik. Berkat kejelian dan kegigihan Pimpinan Yayasan Lembaga Pendidikan Islam Riau maka diusahakan pembelian lahan di Km. 11 Perhentian Marpoyan seluas 65 Ha, dan tepatnya pada tahun 1983 dilaksanakan pembangunan pertama untuk gedung Fakultas Pertanian, sehingga pada tahun itu juga Fakultas Pertanian resmi menempati gedung baru di Perhentian Marpoyan tersebut. Dengan adanya lahan di Perhentian Marpoyan tersebut UIR tetap berusaha mengembangkan pembangunan gedung, sehingga pada tahun akademis 1990/1991 semua fakultas dilingkungan UIR resmi menempati Kampus baru yang terletak di Perhentian Marpoyan, Km. 11 seluas 65 Ha, yang telah memperoleh hak guna bangunan atas nama Yayasan Pendidikan Islam. Lahan yang terletak di Perhentian Marpoyan Km. 11 telah dibangun berbagai bangunan seperti:
Bulan sabit dengan bintang di atas menara pada latar belakang hijau melambangkan ke-Islaman. Bulan sabit lambang penyuluhan dan penuntun umat keluar dari kegelapan
Sekuntum kapas berwarna putih dengan 4 (empat) biji, setangkap padi berwarna kuning dengan 9 (sembilan) butir, dan pilinan rantai 62 (enam puluh dua) melambangkan kemakmuran dan persatuan yang kokoh serta berantai permulaan lahirnya Universitas Islam Riau tanggal 4 September 1962
Keris berwarna abu-abu, lambang kejayaan Riau dengan pahlawan Hang Tuah, penegak kebenaran
Kitab Suci Alquran Nur Karim merupakan pedoman bagi setiap muslim
Lima sudut lambang tersebut melambangkan Rukun Islam yang lima, sekaligus mencerminkan lima sila dari pancasila yang merupakan falsafah Negara Republik Indonesia
Sejarah
Setelah Konferensi Meja Bundar dan diakuinya kedaulatan RI oleh Belanda 27 Desember 1949, diawal tahun 1950. Kepala kantor Departemen Agama Sumatra Tengah Ustadz H. Nazaruddin Toha mencetuskan ide untuk mendirikan SMP Islam diseluruh Sumatra Tengah. Dibulan Agustus 1950 diadakan kursus guru SMP Islam dengan struktur tunggal ustad H. Kasim Bakri di kota Bukittinggi. Pekanbaru ketika itu merupakan ibu kota kabupaten Kampar, dua tokoh agama Islam didaerah ini saat itu yaitu H. Nurdin Abdul Jalil dan H. Zaini Kunin menyambut ide tersebut.[6]
Maka tanggal 25 September 1950 mereka mendirikan SMP Islam Jl. Muhammad Yamin, bersamaan dengan itu didirikan pula SR Islam oleh H. Baharuddin Yusuf dan Hj. Khadijah Ali. Untuk mengurus kedua sekolah tersebut maka didirikanlah LPI (Lembaga Pendidikan Islam). Kemudian tahun 1955 ditingkatkan menjadi YLPI (Yayasan Lembaga Pendidikan Islam). Tahun 1957 baru YLPI Daerah Riau diaktekan dengan Akte Notaris Syawal St. Diatas No. 10/1957. Landasan yang paling dasar dari YLPI dalam berbuat adalah: “Berbuat Baiklah, sebagaimana Allah telah berbaik kepada mu.”(Al-Qhasas:77) Atas Landasan itu YLPI dengan langkah pasti mendirikan berbagai sekolah:
Di Lubuk Bendahara (ROHUL):
1 September 1958 – PGAA YLPI di Pekanbaru Tahun 1959 – PGAP YLPI
Menyadari tantangan yang akan dihadapi oleh sebuah daerah serta dikaitkan dengan semakin diperlukannya tenaga–tenaga ahli yang mempunyai pendidikan, maka setelah berdirinya Provinsi Riau, beberapa orang promotor / tokoh masyarakat yaitu Datuk Wan Abdurrahman, Soeman Hs, H. Zaini Kunin, H. A. Malik, H. Bakri Sulaiman, A. Kadir Abbas, SH, dan H.A. Hamid Sulaiman didirikanlah Universitas Islam Riau tepatnya pada tanggal 4 September 1962, kuliah pertama diisi oleh A. Kadir Abbas, SH. Diawal berdirinya Universitas Islam Riau hanya satu fakultas saja, yaitu fakultas agama dengan dua jurusan yaitu Jurusan Hukum dan Jurusan Tarbiyah, dengan Dekan Pertama A. Kadir Abbas, SH.
Pada tanggal 18 April 1963, bersamaan dengan tanggal 23 Zulqaedah 1382 H Fakultas agama dipecah menjadi dua fakultas yaitu Fakultas Hukum dengan Dekan pertama Nazar Said, SH dan Fakultas Tarbiyah dengan Dekan Pertama H.A. Kadir Abbas, SH yang beberapa bulan kemudian digantikan oleh Drs. M. Farid Kasmi. Acara peresmian Universitas Islam Riau dilangsungkan di Aula Kantor Gubernur KDH Tingkat I Provinsi Riau, Jl. Gajah Mada Pekanbaru dalam suasana khidmat dan meriah. Peresmian dilakukan oleh Menteri Agama, dalam hal ini diwakili oleh Kepala Bagian Urusan Perguruan Tinggi Agama yaitu Bapak H. Anton Timur Jaelani, MA, sekaligus menandatangani Piagam berdirinya Universitas Islam Riau. Pada acara peresmian tersebut, Nazar Said, SH ditunjuk memberikan kuliah umum dengan judul Hak Subjektif. Suatu hal yang patut dicatat dalam usaha mendirikan Universitas Islam Riau ialah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Riau saat itu Brigjen. H. Kaharuddin Nasution telah memberikan dukungan dan bantuan sepenuhnya, bahkan Brigjen. H. Kaharuddin Nasution turut langsung memimpin Universitas Islam Riau beberapa periode.[4]
Tidak berapa lama sesudah peresmian, dan masih dalam tahun 1963 itu juga tepatnya pada tanggal 17 Juli 1963, UIR bertambah dengan satu fakultas lagi yaitu Fakultas Ushuluddin di Bangkinang Ibu kota Kabupaten Kampar, dengan Pejabat Dekan H. Bakri Sulaiman. Pada tahun 1964 berdiri pula Fakultas Teknik dan pada tahun itu juga yakni pada tanggal 10 Agustus 1964 menyusul Fakultas Syariah di Tembilahan.
Dalam perkembangannya sampai dengan awal tahun 1965, UIR telah mempunyai 5 Fakultas, yaitu:
UIR memperoleh akreditasi institusi dengan peringkat B (Baik) serta Akreditasi Program Studi dengan Peringkat A(Amat Baik) untuk sebagian besar program studinya dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi (AIPT) tersebut diperoleh pada tahun 2015. Penilaian akreditasi meliputi 15 indikator meliputi kepemimpinan, kemahasiswaan, sumber daya manusia, kurikulum, prasarana dan sarana, pendanaan, tata pamong, sistem pengelolaan, sistem pembelajaran, suasana akademik, sistem informasi, sistem jaminan mutu, lulusan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, serta program studi.[9][10]
Organisasi Mahasiswa Tingkat Universitas
Media Mahasiswa AKLaMASI UIR
Unit Kegiatan Mahasiswa Islam (UKMI) Al-Kahfi UIR
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UIR
Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UIR
Resimen Mahasiswa (Menwa) Indrasakti UIR
Lisendra Dua Terbilang (LDT) UIR
Korp Suka Rela Palang Merah Indonesia (KSR PMI) Unit 03 UIR