Lompat ke isi

Suku Dayak Kayan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 1 April 2020 18.56 oleh HsfBot (bicara | kontrib) (Bot: Perubahan kosmetika)
Suku Dayak Kayan
Daerah dengan populasi signifikan
Sarawak: 13.400 (1980).[1]
Kalimantan Barat
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Bahasa
Kayan
Agama
Kristen, Kristen Katolik
Kelompok etnik terkait
Dayak Kenyah
seorang Eropa sedang berbincang dengan Kepala Suku Dayak Kayan

Suku Kayan adalah suku Dayak dari rumpun Kayan atau Orang Ulu yang berasal dari Sarawak. Ketika memasuki Kalimantan Utara suku Kayan pertama-tama menetap di daerah Apau Kayan di daerah aliran sungai Kayan, karena alasan perang antar suku dan mencari daerah yang lebih subur serta daerah asal (Apau Kayan) yang sangat tertinggal dan terisolir, mayoritas suku Kayan meninggalkan Apau Kayan dalam beberapa gelombang yang telah mereka tempati selama 300 tahun, yang kini hanya tinggal satu desa [Desa Data Dian], dan bermigrasi menuju daerah-daerah yang lebih maju agar dapat lebih berkembang kehidupannya, yaitu di Desa Tanjung Nanga, Desa Langapdan Desa Seturan yang masih di dalam satu daerah kabupaten Malinau lalu di daerah aliran sungai mahakam Hulu yang merupakan sub Dayak kayan yaitu Kayan Bahau lalu di aliran sungai Wahau (daerah Suku Wehea) di Kabupaten Kutai Timur terutama di Desa Miau Baru, Kongbeng, Kutai Timur sejak tahun 1969. Diperkirakan pada zaman Kerajaan Kutai Martadipura (Kutai Mulawarman), suku Kayan belum memasuki Kalimantan Timur. Kemungkinan suku Kayan ini termasuk salah satu suku yang belakangan memasuki pulau Kalimantan dari pulau Formosa (Taiwan), tetapi menurut cerita yang sudah turun temurun di dalam suku Dayak Kayan sendiri, Suku Kayan Dayak merupakan suku asli Kalimantan dan bukan berasal dari luar dan merupakan salah satu Suku Dayak yang tertua.Lingkungan alam mereka berada dilingkungan alam hutan tropik.disekitar kediaman mereka dalam Kabupaten Kapuas Hulu ditandai dengan pohon-pohon yang tinggi, berdaun lebar,hijau, dengan jumlah dan jenis yang beraneka ragam. Sebagian dari hutan itu telah dieksploitasi oleh perusahan penebangan kayu(HPH). Mata pencaharian mereka adalah bercocok tanam diladang.Diladang, dikebun, atau disekitar perkarangan mereka juga menanam jagung, ubi kayu, ubu jalar, sayur, kelapa, dan pisang.Tanaman keras yang dibudidayakan mereka adalah karet, kopi, tengkawang, dan sedikit cengkih. Orang Kayan sudah mengenal tanaman karet sejak tahun 1906, rata-rata keluarga mereka memiliki kebun karet. Hasil penjualan karet sangat penting bagi ekonomi mereka yang sering mengalami masalah kekurangan beras[2]. Suku Kayan juga terdapat di sungai Mendalam, Kalimantan Barat. Di Kalimantan Barat, pada sekitar tahun 1863, suku Iban bermigrasi ke daerah hulu sungai Saribas dan sungai Rejang, dan menyerang suku Kayan di daerah hulu sungai-sungai dan terus maju ke utara dan ke timur. Perang dan serangan pengayauan menyebabkan suku-suku lain terusir dari lahannya. Suku Kayan merupakan 1,4% dari penduduk Kutai Barat (sebelum pemekaran Mahakam Ulu). Sekarang Suku Dayak Kayan tersebar di Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Sabah, dan Sarawak.[3]

Lagu Daerah Suku Dayak Kayan

Catatan kaki

  1. ^ (Inggris) Bevis, William W. (1995). Borneo log: the struggle for Sarawak's forests. University of Washington Press. hlm. 152. ISBN 0295974168. ISBN 9780295974163
  2. ^ Dwiari Ratnawati, Lien (2018). Penetapan Warisan Budaya Takbenda Indonesia. Jakarta: Direktorat Jendral Kebudayaan, Kementrian Pendidikan dan Kebudayan RI. 
  3. ^ (Inggris) Michaela Haug, Poverty and Decentralisation in East Kalimantan, Centaurus Verlag & Media KG, ISBN 3-8255-0770-X, 9783825507701.

Pranala luar