Randudongkal, Pemalang
Randudongkal | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Tengah | ||||
Kabupaten | Pemalang | ||||
Pemerintahan | |||||
• Camat | Drs. Sis Muhammad Maghfur | ||||
Populasi | |||||
• Total | - jiwa | ||||
Kode Kemendagri | 33.27.07 | ||||
Kode BPS | 3327070 | ||||
Luas | - km² | ||||
Kepadatan | - jiwa/km² | ||||
Desa/kelurahan | - | ||||
|
Randudongkal adalah sebuah pemukiman desa yang sedang berkembang dengan tatanan kota, kecamatan Randudongkal terletak di sebelah utara gunung slamet daerah Kabupaten Pemalang bagian selatan Jawa Tengah, Indonesia.
Potensi alam yang ada di kecamatan Randudongkal meliputi sumber mata air, udara segar, gunung, sungai, perkebunan, pertanian, sawah, buah-buahan, sayuran, hutan, hewan dan sebagainya.
Sejarah
Awalnya di daerah Randudongkal tumbuh pohon Kapuk(Randu) yang sangat besar, pohon randu tersebut cukup mengganggu aktivitas penduduk setempat, saat itu masih dipimpin oleh Pangeran Benowo yang merupakan pendiri kabupaten pemalang. Pangeran Benowo adalah Raja ketiga dari Kerajaan Pajang, ia adalah Putra Sultan Hadiwijaya yang dikenal sebagai Jaka Tingkir atau Mas Karebet, dari Pangeran Benowo kemudian lahir sastrawan terbesar penulis jawa seperti Ranggawarsita dan Yosodipuro.
Akhirnya dalam suatu musyawarah warga yang kerakusan ingin menebang pohon randu tersebut, tiga hari sebelum menebang, warga selalu menaruh sesaji dibawah pohon kapuk(randu) tersebut dan tidak melakukan percakapan saat melewati pohon randu tersebut.
Hari yang dinanti telah tiba, dikatakan bahwa pada saat prosesi penebangan juga hadir Mbah Karim yang merupakan tokoh masyarakat didaerah tersebut. Belakangan nama Mbah Karim telah diabadikan sebagai nama Masjid disalah satu daerah Randudongkal yang bernama Masjid Baitul Karim.
Pada hari penebangan awan tiba-tiba berubah gelap dan angin bertiup kencang meniup pohon kapuk(randu) dari tanah dan akhirnya pohon randu tersebut tumbang terlempar tidak jauh. Para penghuni sangat gembira karena pohon kapuk(randu) yang besar tersebut telah roboh dan tidak sedikit dari mereka yang berteriak senang.
Randunya Bongkar dalam bahasa Jawa "Randune Dongkar" yang berarti pohon randu tersebut telah tumbang akhirnya daerah tersebut dinamai "Randudongkal".
Pohon randu yang besar sekarang telah tumbang yang berarti bahwa masyarakat senang karena pekerjaan mereka akan lebih lancar dan dari akar pohon randu tersebut muncul sebuah sumur yang sekarang dikenal sebagai "Sumur Bayur" yang berada di Randudongkal.
Desa/kelurahan
Tokoh-tokoh
- Jaka Tingkir yang dikenal sebagai Sultan Hadiwijaya ia adalah ayah dari Pangeran Benowo
- Pangeran Benawa yang dikenal sebagai pendiri kabupaten pemalang, Raja yang ketiga dari Kerajaan Pajang ia adalah Putra Sultan Hadiwijaya
- Ranggawarsita yang dikenal sebagai Sastrawan di Kasunanan Surakarta ia adalah Putra Pangeran Benowo
- Yosodipuro yang dikenal sebagai Sastrawan ia adalah Putra Pangeran Benowo
- Mbah Karim (Randudongkal) yang dikenal sebagai Tokoh Masyarakat Randudongkal ia adalah Salah satu Sesepuh Randudongkal
- Harling Bassukarno (Seniman) yang dikenal sebagai Seniman MuraI Indonesia ia adalah Pelukis dan Seniman MuraI yang berasal dari Randudongkal
- Imam Hambali Alfarizi (Pematung) yang akrab disapa "Wirog atau Dimcore" ia adalah Seniman dan Pematung yang berasal dari Randudongkal
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi
- (Indonesia) Randudongkal | Sejarah Jawa
(Indonesia) Seniman Indonesia | Harling Bassukarno Pelukis Indonesia
- (Inggris) Randudongkal
140.213.19.30 3 April 2020 01.22 (UTC)