Wikipedia:Artikel bagus/Usulan/Iqro
Tampilan
CATATAN PENUTUP
Sudah mendapat lebih dari 3 suara, dan sudah dibuka selama lebih dari dua minggu. Masjawad99💬 9 Mei 2020 05.25 (UTC)
- Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel bagus. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.
Artikel ini disetujui. Masjawad99💬 9 Mei 2020 05.25 (UTC)
Tentang sebuah buku buatan Indonesia yang cukup berpengaruh karena membuat jutaan orang Indonesia bisa membaca tulisan bahasa Arab walaupun bukan penutur bahasa tersebut. HaEr48 (bicara) 20 April 2020 00.06 (UTC)
Pemungutan suara
[sunting sumber]- Setuju dari segi isi sudah informatif dan dilengkapi dengan rujukan yang memadai. Mimihitam 21 April 2020 20.26 (UTC)
- Setuju, tapi satu saran kecil: bagian "di Indonesia maupun Asia Tenggara" --> mungkin bisa ditambahkan qualifier "negara Asia Tenggara lainnya", karena Indonesia kan juga bagian dari Asia Tenggara. Atau "Asia Tenggara secara umum". Masjawad99💬 23 April 2020 03.52 (UTC)
Komentar dari Albertus Aditya
[sunting sumber]- Untuk judulnya mungkin agak rancu dengan metodenya (atau memang metode ini diambil dari nama bukunya?)
- Topik utama artikel adalah bukunya, tetapi karena metodenya berkembang sepaket dengan bukunya maka jadi disebutkan juga di artikel. Aku ubah-ubah sedikit agar tidak rancu dalam penyebutan. HaEr48 (bicara) 21 April 2020 14.51 (UTC)
- Apakah ada beberapa kritik terkait buku/metode ini?
- Aku tambahkan yang disebutkan di sumber: ada yang mengkritik kalau pelajarannya kurang "dalam" dibandingkan metode tradisional, dan aku sebutkan juga batasan bahwa buku ini cuma mengajarkan cara membaca tanpa mengajarkan arti
- Dari hasil penelusuran sekilas, aku menemukan beberapa sumber yang menuliskan tentang hal ini, seperti ini dan ini. Mungkin bisa dielaborasi jika ada sumber lainnya. Albertus Aditya (bicara) 28 April 2020 09.50 (UTC)
- Itu skripsi tapi, tidak cocok jadi sumber di Wikipedia 81.82.244.240 29 April 2020 19.10 (UTC)
- Ya, maka saya katakan jika ada sumber lainnya. Albertus Aditya (bicara) 29 April 2020 23.10 (UTC)
- Itu skripsi tapi, tidak cocok jadi sumber di Wikipedia 81.82.244.240 29 April 2020 19.10 (UTC)
- Dari hasil penelusuran sekilas, aku menemukan beberapa sumber yang menuliskan tentang hal ini, seperti ini dan ini. Mungkin bisa dielaborasi jika ada sumber lainnya. Albertus Aditya (bicara) 28 April 2020 09.50 (UTC)
- Aku tambahkan yang disebutkan di sumber: ada yang mengkritik kalau pelajarannya kurang "dalam" dibandingkan metode tradisional, dan aku sebutkan juga batasan bahwa buku ini cuma mengajarkan cara membaca tanpa mengajarkan arti
- Berbeda dengan metode tradisional yang mengandalkan pengajaran ketat dari guru ke siswa secara, metode Iqro' dirancang; mungkin ada yang terputus kalimatnya?
- Terima kasih kejeliannya. Aku hapus "secara" nya. Awalnya mungkin mau menulis "secara ketat" tetapi ketatnya aku pindahin ke "pengajaran ketat" tetapi "secara"nya lupa dihilangkan. HaEr48 (bicara) 21 April 2020 14.51 (UTC)
Albertus Aditya (bicara) 20 April 2020 03.08 (UTC)
- Sebagai tambahan pada bagian lihat juga (atau lihat pula?), mungkin bisa ditambahkan metode/buku sejenis lainnya. Atau mungkin juga bisa dijelaskan sedikit/banyak tentang kesamaan dengan metode lainnya. Albertus Aditya (bicara) 28 April 2020 09.50 (UTC)
- Sudah ada penjelasan tentang metode yang disebut "metode tradisional", beserta buku yg digunakan, dan perbandingan-perbandingannya juga sudah disebutkan di berbagai bagian. Aku rasa itu sudah mewakili. HaEr48 (bicara) 28 April 2020 15.30 (UTC)
- Beberapa hari lalu aku sempat mendengar tentang buku kuning yang digunakan pada musim Ramadhan ini oleh beberapa pelajar. Namun demikian aku belum menemukan di sini sebagai perbandingan. Albertus Aditya (bicara) 29 April 2020 02.00 (UTC)
- Sudah ada penjelasan tentang metode yang disebut "metode tradisional", beserta buku yg digunakan, dan perbandingan-perbandingannya juga sudah disebutkan di berbagai bagian. Aku rasa itu sudah mewakili. HaEr48 (bicara) 28 April 2020 15.30 (UTC)
Komentar Alteaven
[sunting sumber]- Iqro 1 memperkenalkan..Iqro 2 memperkenalkan..Iqro 3 memperkenalkan.. dst (bagian Isi). Apakah informasi dalam paragraf ini bisa jadi lebih mudah dibaca dalam format tabel? Jadi tabelnya Iqro 1~6 di satu kolom dan isi materi di kolom satunya
- Bisa juga, tetapi pedoman gaya Wikipedia biasanya lebih prefer prosa, dan dalam kasus ini sama-sama masih bisa dibaca jadi aku pakai yang default saja. HaEr48 (bicara) 22 April 2020 15.39 (UTC)
- Iqro adalah salah satu buku yang paling banyak digunakan untuk belajar membaca Al-Qur'an di Indonesia maupun di Asia Tenggara. (bagian penggunaan). Saya baca sekilas dari sumber yang diberikan di artikel, sepertinya hanya Indonesia dan Malaysia, apakah "Asia Tenggara" tidak terlalu luas? Apakah ada penggunaan di negara lain?
- Itu dari sumbernya "The Iqro’ method textbook is one of the most popular textbooks for easy practice in reading and reciting the Qur’an, not only in Indonesia but also in other Southeast Asian". Enggak tahu apakah karena ada di luar Malaysia dan Indonesia, ataukah menurut penulisnya Indonesia dan Malaysia sudah mewakili karena penduduk Muslimnya paling besar di Asia Tenggara. Biasanya kita ngikutin aja kesimpulan sumber seperti ini. HaEr48 (bicara) 22 April 2020 15.39 (UTC)
- dari redaksi di sumbernya, mungkin lebih tepat "di Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya" atau mungkin bisa "di Indonesia dan negara Asia Tenggara lainnya, seperti Malaysia", karena inti sumbernya kan sebenarnya itu Alteaven (bicara) 22 April 2020 23.35 (UTC)
- Aku ubah menjadi "di Indonesia dan Malaysia". HaEr48 (bicara) 23 April 2020 13.20 (UTC)
- Indonesia memiliki mayoritas penduduk Muslim, tetapi hampir semuanya bukan penutur bahasa Arab, dan abjad Arab pun tidak umum digunakan, kecuali dalam konteks tertentu seperti teks keagamaan. (bagian latar belakang). Saya pikir bagian ini mengesankan masyarakat Indonesia sepanjang waktu merasa asing sekali dengan huruf Arab, padahal abjad Arab secara historis lumrah digunakan untuk menulis Bahasa Melayu dan Bahasa Indonesia untuk berbagai konteks selain agama. Mungkin lebih ditekankannya pada konteks masyarakat kontemporer atau bagaimana metode Iqro ditemukan setelah abjad Arab tidak lagi lumrah digunakan dalam fungsi sehari-hari masyarakat Indonesia.
- Poin yang bagus. Aku ganti jadi "dan abjad Arab kini tidak umum digunakan, kecuali dalam konteks tertentu seperti teks keagamaan". HaEr48 (bicara) 22 April 2020 15.39 (UTC)
Alteaven (bicara) 22 April 2020 03.06 (UTC)
- Setuju terima kasih atas suntingannya Alteaven (bicara) 24 April 2020 02.08 (UTC)
- Setuju --Nicholas Michael Halim (bicara) 25 April 2020 05.28 (UTC)
- Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.