Lompat ke isi

Ledakan Beirut 2020

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 Agustus 2020 12.57 oleh 36.77.111.114 (bicara) (fix)
Ledakan Beirut 2020
Kerusakan setelah terjadi ledakan
Peta
Tanggal4 Agustus 2020
Waktu~18:08 waktu setempat (22:08:18 WIB)
(Ledakan kedua)
TempatPelabuhan Beirut
LokasiBeirut, Lebanon
Koordinat33°54′10.62″N 35°31′4.04″E / 33.9029500°N 35.5177889°E / 33.9029500; 35.5177889
JenisLedakan Amonium nitrat
Penyebabsedang diselidiki
Tewas157 orang
Cederalebih dari 5.000 orang
Hilanglebih dari 80 orang
Kerugian harta benda$10–15 miliar (Rp.146–219 triliun)

Pada sore hari tanggal 4 Agustus 2020 pukul 18.08 waktu setempat, terjadi ledakan di Pelabuhan Beirut yang berlokasi di Beirut, Lebanon.[1][2][3] Sekitar 137 orang meninggal dunia, 80 orang hilang,[4] dan lebih dari 5.000 orang mengalami luka-luka.[5][6] Kerugian akibat ledakan tersebut mencapai $10–15 miliar (Rp.146–219 triliun).[7]

Ledakan itu terkait dengan bahan amonium nitrat sebesar 2,750 ton (3,03 ton pendek), yang setara dengan 1.155 ton TNT (4.830 gigajoule) – yang telah disita oleh pemerintah dari kapal MV Rhosus yang terbengkalai dan disimpan di pelabuhan tanpa tindakan pengamanan yang tepat selama enam tahun terakhir. Ledakan tersebut terdeteksi oleh Badan Survei Geologi Amerika Serikat sebagai peristiwa seismik mirip gempa berkekuatan 3,3 Magnitudo.[8] Pemerintah Lebanon mengumumkan keadaan darurat selama dua minggu.

Latar belakang

Pelabuhan Beirut pada tahun 2003

Ekonomi Lebanon tengah dilanda krisis saat kejadian ini terjadi, di mana pemerintah gagal membayar utang negara, jatuhnya mata uang Pound dan 50% warganya berada di bawah garis kemiskinan.[9]

Pelabuhan Beirut merupakan pintu masuk maritim utama ke negara itu, di mana 3,000 kapal berlabuh setiap tahunnya.[10] Pelabuhan milik pemerintah ini memiliki 16 dermaga, 12 bengkel dan sebuah lumbung gandum.[10] Pangkalan AL Lebanon juga berada dekat pelabuhan ini.

MV Rhosus

1
1
Ledakan terjadi di belakang Elevator biji-bijian di tampilan ini.

Pada 23 September 2013, kapal MV Rhosus berbendera Moldova berlayar dari Batumi, Georgia ke Beira, Mozambik dengan membawa 2750 ton zat kimia amonium nitrat.[11] Saat di perjalanan, kapal ini terpaksa berlabuh di Beirut karena masalah mesin.[12] Setelah diperiksa oleh pihak pelabuhan, Rhosus didapati tidak layak berlayar, dan dilarang melanjutkan perjalanannya.[12] Semua awaknya dipulangkan dan si pemilik meninggalkan kapalnya karena bangkrut. Kemudian, ribuan ton zat kimia itu disimpan di gudang tanpa prosedur keamanan selama bertahun-tahun.[13][14]

Ledakan

Asap merah dari ledakan ditemukan di langit di Lebanon pada malam ledakan. Video dari live streaming saksi mata.

Sebuah ledakan pertama yang lebih kecil mengakibatkan asap di atas api dan menciptakan cahaya yang diduga menyerupai kembang api.[1] Ledakan kedua terjadi sekitar pukul 18:30 waktu setempat yang mengguncang Beirut tengah dan memicu debu merah di udara.[15]

Ledakan tersebut dilaporkan juga dirasakan di Israel hingga Siprus.[16][17]

Penyebab

Penyebab ledakan masih belum diketahui.[18] Media pemerintah Lebanon awalnya melaporkan ledakan terjadi di gudang kembang api, sementara pihak lain melaporkan ledakan terjadi di fasilitas penyimpanan minyak atau fasilitas penyimpanan bahan kimia.[19][20][21] Ada beberapa gudang di pelabuhan yang menyimpan bahan peledak maupun bahan kimia termasuk nitrat, komponen umum pupuk, dan bahan peledak.[22] Direktur Jenderal Keamanan Publik Lebanon menyatakan ledakan itu disebabkan oleh amonium nitrat yang disita dan disimpan selama bertahun-tahun.[23]

Korban

Setelah ledakan, setidaknya sekitar 137 orang meninggal dunia[24] dan kira-kira 4.000 orang mengalami luka-luka.[25] Marwan Abboud, gubernur Beirut, menyatakan bahwa ia tiba di tempat kejadian untuk mencari petugas pemadam kebakaran yang berada di lokasi tersebut untuk memadamkan api yang terjadi sebelum ledakan.[26]

Bantuan kemanusiaan

  • Pemerintah Indonesia mengucapkan duka cita dan simpati mendalam kepada keluarga, Pemerintah dan Rakyat Lebanon atas ledakan yang terjadi di pelabuhan Beirut pada Selasa 4 Agustus. Kontingen Garuda yang tergabung dalam UNIFIL FC membantu penanganan pascaledakan, termasuk evakuasi korban.[27] Pengurus Besar Nahdlatul Ulama mendorong Pemerintah menggalang bantuan dunia internasional untuk Lebanon. [28]
  • Qatar, Irak dan Kuwait sama-sama berencana mengirim bantuan medis ke Lebanon usai terjadinya ledakan.[29]

Penangkapan

Pihak berwenang Lebanon telah menempatkan pejabat pelabuhan Beirut yang bertanggung jawab atas penyimpanan dan keamanan di bawah tahanan rumah yang kemudian diawasi oleh Angkatan Bersenjata Lebanon, sambil menunggu penyelidikan atas ledakan tersebut.[30]

Referensi

  1. ^ a b Khoury, Jack; Landou, Noa (4 Agustus 2020). "Massive explosion shakes Lebanese capital, buildings near Beirut port reportedly damaged". Haaretz (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 5 Agustus 2020. Diakses tanggal 4 Agustus 2020. 
  2. ^ Chulov, Martin; Safi, Michael (4 Agustus 2020). "Lebanon: at least 78 killed as huge explosion rocks Beirut". The Guardian. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Agustus 2020. Diakses tanggal 4 Agustus 2020. 
  3. ^ Hubbard, Ben; Abi-Habib, Maria (2020-08-04). "Powerful Explosion in Beirut Kills at Least 78, Injures Thousands: Live Updates". The New York Times (dalam bahasa Inggris). ISSN 0362-4331. Diakses tanggal 2020-08-04. 
  4. ^ "Beirut blast death toll hits 100 as Lebanon mourns". www.dailystar.com.lb. 
  5. ^ Sullivan (now), Helen; Holmes (earlier), Oliver; Phillips, Tom; Liston, Enjoli; Liston, Enjoli (2020-08-04). "Beirut explosion: at least 78 dead and 4,000 wounded, says Lebanon health ministry – live updates". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2020-08-04. 
  6. ^ Gadzo, Mersiha. "Dozens killed, thousands wounded in Beirut explosion: Live". www.aljazeera.com. Diakses tanggal 2020-08-04. 
  7. ^ "Tagihan Kerugian Ledakan Beirut Rp219 Triliun, Lebanon Minta Tolong". VIVA News. 6 Agustus 2020. Diakses tanggal 7 Agustus 2020. 
  8. ^ "Ledakan di Lebanon Setara Gempa 3,3 Magnitudo". Kumparan. 6 Agustus 2020. Diakses tanggal 7 Agustus 2020. 
  9. ^ "Libanon, Negara yang Terperosok dalam Krisis Ekonomi". 5 Agustus 2020. Diakses tanggal 5 Agustus 2020. 
  10. ^ a b Grzeszczak, Jocelyn (4 Agustus 2020). "What is the Port of Beirut? Everything We Know About the Site Following Deadly Explosion". Newsweek. Diakses tanggal 5 Agustus 2020. 
  11. ^ Dagher, Charbel; Maksoud, Christine (October 2015). "m/v Rhosus — Arrest and Personal Freedom of the Crew" (PDF). The Arrest News (11). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 5 Agustus 2020. Diakses tanggal 5 Agustus 2020. 
  12. ^ a b Jørgensen, Lars Bach (5 Agustus 2020). "Ekspert forklarer, hvad der sandsynligvis skete i Beirut" [Expert explains what probably happened in Beirut]. TV 2 (dalam bahasa Dansk). Diakses tanggal 5 Agustus 2020. The large amount of potentially dangerous fertilizer has been there since 2014, when the Moldavian ship Rhosus had to port due to engine problems. 
  13. ^ Azhari, Timour (5 Agustus 2020). "Beirut blast: Tracing the explosives that tore the capital apart". Al Jazeera. Diakses tanggal 5 Agustus 2020. 
  14. ^ Voytenko, Mikhail (23 Juli 2014). "Crew kept hostages on a floating bomb — m/v Rhosus, Beirut". fleetmon. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 Agustus 2020. Diakses tanggal 4 Agustus 2020. 
  15. ^ "At least 70 dead and over 3,000 injured in Beirut explosions". The Independent (dalam bahasa Inggris). 2020-08-04. Diakses tanggal 2020-08-04. 
  16. ^ "Beirut explosion updates: Death toll rises after Lebanon blast". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-04. 
  17. ^ "'Like an earthquake': Huge explosion rips through Beirut captured on video". Hindustan Times (dalam bahasa Inggris). 2020-08-04. Diakses tanggal 2020-08-05. 
  18. ^ Azhari, Timour. "Dozens killed as huge explosion rips through Lebanon's Beirut". Al Jazeera. Diakses tanggal 2020-08-05. 
  19. ^ "Beirut blast leaves dozens dead, thousands wounded at Lebanese capital's port". Haaretz.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-04. 
  20. ^ "Massive explosions rock Lebanon's capital of Beirut; Trump says it was an 'attack'". Al Arabiya English (dalam bahasa Inggris). 2020-08-04. Diakses tanggal 2020-08-05. 
  21. ^ Washington, Martin Chulov Michael Safi in Amman Julian Borger in (2020-08-04). "Lebanon: at least 78 killed as huge explosion rocks Beirut". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2020-08-05. 
  22. ^ "Massive blast rips through Beirut, killing 78 and injuring thousands". Reuters (dalam bahasa Inggris). 2020-08-04. Diakses tanggal 2020-08-05. 
  23. ^ Gadzo, Mersiha. "Dozens killed, thousands wounded in Beirut explosion: Live". Al Jazeera. Diakses tanggal 2020-08-05. 
  24. ^ Sullivan, Rebecca Ratcliffe (now); Helen; Holmes (earlier), Oliver; Chulov, Martin; Phillips, Tom (2020-08-05). "Beirut explosion: at least 100 dead and 4,000 wounded – live updates". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2020-08-05. 
  25. ^ Sullivan, Rebecca Ratcliffe (now); Helen; Holmes (earlier), Oliver; Chulov, Martin; Phillips, Tom (2020-08-05). "Beirut explosion: at least 100 dead and 4,000 wounded – live updates". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2020-08-05. 
  26. ^ Sullivan (now), Helen; Holmes (earlier), Oliver; Phillips, Tom; Liston, Enjoli; Liston, Enjoli (2020-08-04). "Beirut explosion: at least 78 dead and 4,000 wounded, says Lebanon health ministry – live updates". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2020-08-04. 
  27. ^ Willy Haryono, Medcom (2020-08-05). "Indonesia Sampaikan Simpati Mendalam untuk Lebanon". Medcom.id. Diakses tanggal 2020-08-05. 
  28. ^ Anggi Tondi Martaon, Medcom (2020-08-05). "PBNU Dorong Pemerintah Galang Bantuan untuk Lebanon". Medcom.id. Diakses tanggal 2020-08-05. 
  29. ^ Willy Haryono, Medcom (2020-08-05). "Qatar, Irak dan Kuwait Kirim Bantuan ke Lebanon". Medcom.id. Diakses tanggal 2020-08-05. 
  30. ^ "Beirut explosion: Updates after blast kills at least 100 people". BBC News. Diakses tanggal 5 Agustus 2020. 

Pranala luar