Lompat ke isi

Situs Kumitir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Situs Kumitir adalah kompleks peninggalan kepurbakalaan yang bertapak di Dusun Bendo, Desa Kumitir, Kecamatan Jatirejo, Kabupaten Mojokerto. Situs ini mendapatkan perhatian serius sejak tahun 2017, setelah pemberitaan cukup luas pada bulan April 2017 mengenai kegiatan penggalian dan penjualan bongkahan batu bata kuna oleh penyewa lahan. Akibat ramainya pemberitaan, baik melalui media sosial maupun media massa, kegiatan penggalian tersebut dihentikan[1][2].

Hingga tahun 2020, temuan utama di situs ini adalah bangunan talud (dinding penyangga) yang membatasi suatu kawasan seluas sekitar 6 ha, berbentuk persegi panjang dengan panjang 300 m dan lebar 196 m. Talud ini tersusun dari batu bata kuna berukuran besar. Kompleks memanjang arah barat ke timur, dengan sisi barat lebih rendah daripada sisi timur, menyiratkan dugaan bahwa bangunan ini adalah kompleks pendarmaan terhadap tokoh penting yang sudah meninggal. Dugaan ini sejalan dengan beberapa tulisan dari sejumlah prasasti dan naskah dari masa Majapahit, yang menyebutkan bahwa di Kumitir (atau Kumèpèr, menurut salah satu naskah) terdapat bangunan pendarmaan bagi Mahisa Campaka (atau Narasinghamurti), raja Singasari yang memerintah bersama-sama dengan Wisnuwardhana. Mahisa Campaka adalah kakek dari Raden Wijaya, pendiri Majapahit.

"Bhatara Wisnu (Wisnuwardhana ) mulih ing Suralaya pejah dhinarmata sire Waleri Siwabimba len Sugatwimba munggw i Jajaghu samantara muwah Bhatara Narasinghamurti sira mantuk in surapada hanar sira dhinarmma de haji re Wengker uttama-Siwarcca munggw i Kumitir"

([Raja] Wisnuwardhana wafat [lalu] didharmakan di Waleri dan diwujudkan sebagai Siwa dan di Jajaghu sebagai Sugata (Buddha), sedangkan [Raja] Narasinghamurti didharmakan sebagai Siwa di Kumitir — tafsir oleh H. Kern 1919:103-104)

Desawarñana XLI 4:1–4[3]


Hingga tahun 2020 telah dilakukan dua kali ekskavasi berskala cukup besar untuk

Daftar rujukan

  1. ^ Susantio, Djulianto (10 April 2017). "Batu Bata Bekas Majapahit Dirusak, Indonesia Butuh Arkeolog Partikelir yang Idealis". kompasiana. Diakses tanggal 11 Agustus 2020. 
  2. ^ Putri, Aditya Widya (20 April 2017). "Mengakhiri Perusakan Artefak Kuno". tirto.id. Diakses tanggal 11 Agustus 2020. 
  3. ^ Ferdinandus, Peter (1990). "Arca Perwujudan Masa Jawa Kuna" (PDF). Proceedings "Analsiis Hasil Penelitian Arkeologi I: Religi dalam Kaitannya dengan Kematian Jilid II": 20–39.