Soerjadi Soedirdja
Soerjadi Soedirdja | |
---|---|
Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan Republik Indonesia ke-7 | |
Masa jabatan 15 Februari 2000 – 23 Agustus 2000 | |
Presiden | Abdurrahman Wahid |
Wakil Presiden | Megawati Soekarnoputri |
Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Indonesia ke-23 | |
Masa jabatan 29 Oktober 1999 – 9 Agustus 2001 | |
Presiden | Abdurrahman Wahid |
Wakil Presiden | Megawati Soekarnoputri |
Gubernur DKI Jakarta ke-10 | |
Masa jabatan 6 Oktober 1992 – 6 Oktober 1997 | |
Presiden | Soeharto |
Wakil Presiden | {{ublSudharmono|Try Sutrisno}} |
Informasi pribadi | |
Lahir | 11 Oktober 1939 Batavia, Hindia Belanda |
Kebangsaan | Indonesia |
Partai politik | Independen |
Suami/istri | Sri Sunarsih |
Almamater | Akademi Militer Nasional (1962) |
Pekerjaan | |
Sunting kotak info • L • B |
Jenderal TNI (HOR) Soerjadi Soedirdja (EYD: Suryadi Sudirja) (lahir 11 Oktober 1939) adalah salah satu tokoh militer dan politikus Indonesia. Soerjadi Soedirdja juga menjabat Gubernur DKI Jakarta periode 1992–1997.
Karier
Gubernur Jakarta
Pada masa kepemimpinannya, ia membuat proyek pembangunan rumah susun, menciptakan kawasan hijau, dan juga memperbanyak daerah resapan air. Adapun proyek kereta api bawah tanah (subway) dan jalan susun tiga (triple decker) yang sempat didengung-dengungkan pada masanya belum terwujud. Ia berhasil membebaskan jalan-jalan Jakarta dari angkutan becak, suatu program yang telah dimulai sejak gubernur sebelumnya (Bang Wi). Selain itu Peristiwa 27 Juli 1996 terjadi pada masa Jakarta di bawah kepemimpinannya.[1][2]
Selain itu, Soerjadi juga memberlakukan Sistem Satu Arah (SSA) pada sejumlah ruas jalan. Untuk mendukung laju mobilitas penduduk, Jakarta pemerintah pusat dan pemerintah daerah serta pihak swasta membangun sejumlah jalan tol yaitu Tol Dalam Kota, Tol Lingkar Luar, Tol Bandara, serta ruas tol Jakarta-Cikampek, Jakarta-Bogor-Ciawi, dan Jakarta-Merak, yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota di sekitarnya.[3]
Soerjadi juga menerapkan peningkatan disiplin dan kualitas sumber daya aparat dalam Lima Pedoman Kerja Aparat Pemerintah DKI Jakarta. Dari program tersebut, Pemerintah Provinsi Jakarta menerima Penghargaan 'Samya Krida Tata Tenteram Karta Raharja'. Penghargaan itu merupakan apresiasi atas hasil karya tertinggi dalam melaksanakan Pembangunan 5 Tahun.[4]
Pendidikan
- Akademi Militer Nasional Jurusan Infanteri (1962)
dengan predikat Garuda Yaksa (Prestasi tertinggi bidang Fisik, Mental dan Akademik) - Seskoad (1974)
- Pendidikan militer di Prancis (1974)
- Seskogab (1979)
- Lemhannas (1991)
Karier
- Kasdam Kodam IV/Diponegoro Jawa Tengah (1986–1988)
- Pangdam Jaya (1988–1990)
- Asisten Sospol ABRI (1990–1992)
- Gubernur DKI Jakarta (1992–1997)
- Menteri Dalam Negeri (1999–2001)
- Menteri Koordinator bidang Politik, Sosial dan Keamanan (2000)[5]
Referensi
- ^ Februana, Ngarto (1 April 2004). "Profil Gubernur DKI Jakarta". Tempo Interaktif. Jakarta. Diakses tanggal 31 Januari 2016.
- ^ "Pejabat Kabinet: Soerjadi Soedirdja". Kepustakaan Presiden Perpustakaan Nasional Indonesia. Direktorat Deposit Bahan Pustaka, Sub Direktorat Bibliografi, Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Diakses tanggal 31 Januari 2016.
- ^ "Artikel Transportasi Jakarta: Soerjadi Soedirdja (1992–1997)". Sistem Transportasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Pemprov DKI Jakarta. 2012. Diakses tanggal 31 Januari 2016.
- ^ Sari, Henny Rachma (20 September 2012). "Jejak langkah dan karya 13 gubernur Jakarta". Merdeka.com. Diakses tanggal 31 Januari 2016.
- ^ "Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan Soerjadi Soedirdja". Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia. Diakses tanggal 31 Januari 2016.
Jabatan politik | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Wiranto |
Menteri Koordinator Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan Indonesia 2000 |
Diteruskan oleh: Susilo Bambang Yudhoyono |
Didahului oleh: Syarwan Hamid |
Menteri Dalam Negeri dan Otonomi Daerah Indonesia 1999–2001 |
Diteruskan oleh: Hari Sabarno |
Didahului oleh: Wiyogo Atmodarminto |
Gubernur Jakarta 1992–1997 |
Diteruskan oleh: Sutiyoso |
Jabatan pemerintahan | ||
Didahului oleh: Hasan Basri Durin |
Kepala Badan Pertanahan Nasional 1999–2001 |
Diteruskan oleh: Hari Sabarno |
Jabatan militer | ||
Didahului oleh: Soegito |
Panglima Kodam Jaya 1988–1990 |
Diteruskan oleh: Kentot Harseno |