Lompat ke isi

Ombak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 10 Oktober 2020 09.49 oleh Astrom Geo (bicara | kontrib) (Membalikkan revisi 17198319 oleh Rachmat04 (bicara). Saya membatalkan karena sumber adalah bahasa Indonesia.)
Ombak kecil.
Ombak besar.
Video ombak besar dari Badai Marie di sepanjang Pantai Newport, California.

Dalam bidang oseanografi, Ombak dikenal sebagai gelombang dalam (internal wave). Fenomena ini juga ada dalam bidang meteorologi, di mana gelombang menjalar pada lapisan antar muka antara udara yang hangat dan dingin (lihat gambarnya di sini dan sini, karena kedua bidang ilmu ini memang memiliki banyak kesamaan yaitu sama-sama berkecimpung dengan fluida. Para ahli meteorologi lebih banyak berkecimpung dengan fluida dalam bentuk gas yaitu atmosfer, sedangkan para ahli oseanografi lebih banyak berkecimpung dengan fluida dalam bentuk cair yaitu air laut.

Pembahasan mengenai gelombang dalam oseanografi secara umum dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu gelombang permukaan dan gelombang internal. Gelombang permukaan adalah fenomena yang akan kita temui ketika mengamati permukaan air laut, dan biasa disebut sebagai ombak. Salah satu faktor yang menyebabkan terjadinya ombak adalah embusan angin, di samping ada pula faktor lain seperti pasang surut laut yang terjadi akibat adanya gaya tarik bulan dan matahari.

Jenis-jenis

Gelombang lautan dapat diklasifikasikan dalam banyak macam. Salah satunya adalah klasifikasi yang memanfaatkan kekuatan yang menciptakan ombak tersebut. Berikut ini adalah jenis ombak berdasarkan kekuatan yang menimbulkannya:[1]

  1. Kekuatan Meteorologi, seperti tekanan air dan angin, lautan dan gulungan ombak termasuk ke dalam kategori ini.
  2. Gempa bumi, hasil dari kekuatan ini berupa tsunami yang memiliki gelombang panjang.
  3. Arus (kekuatan astronomi) pasang/naik/surut, seperti gravitasi antara bumi, bulan, dan matahari.

Ombak di lautan juga dikategorikan berdasarkan formasi dan perilakunya. Ini adalah beberapa jenis tipe gelombang ombak di laut;

  1. Ombak pecah. Terbentuk ketika ombak saling berbenturan satu sama lain.
  2. Gulungan ombak di wilayah dalam. Terbentuk dari sejumlah ombak dari beragam ukuran saling menyatu. Bentuknya lurus, panjang, berenergi dan jangkauannya cukup jauh.
  3. Ombak yang berbahaya. Pada saat ombak pecah dan menyusur kembali ke tepi pantai, segulung air berdatangan dari arah laut pada waktu yang sama. Jenis ombak ini. Jenis ombak ini memiliki kekuatan tarikan yang besar dan dapat menyeret benda-benda ke lautan.
  4. Ombak internal. Terbentuk dari tumbukan antara dua massa air yang memiliki tekanan berbeda. Ombak jenis ini menjadi arus kacau ketika mengenai massa daratan.
  5. Ombak Kelvin. Terbentuk karena kurangnya angin di Samudra Pasifik. Ombak jenis ini sifatnya tinggi dan lebar, lebih hangat daripada air di sekitarnya.
  6. Ombak Profresif. Ombak yang bergerak dalam kecepatan yang konsisten.
  7. Ombak Bias, berkelana di air dangkal kemudian mencapai tepi pantai. Kedangkalan telah mengurangi kekuatan dari ombak tersebut dan mengakibatkan cekungan. Ombak ini biasanya terlihat di teluk.

Pranala luar

  1. ^ "Proses Terjadinya Ombak dan Jenis-jenisnya". IlmuGeografi.com. 2018-09-04. Diakses tanggal 2020-07-19.