Lompat ke isi

Pembuluh kayu

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 November 2020 08.07 oleh 139.0.223.117 (bicara) (typo)
Diagram skematik bagian melintang batang, pembuluh kayu ditunjukan oleh lingkaran merah pada nomor 8

Pembuluh kayu atau xilem (dari xylem, dari bahasa Yunani kuno ξυλον / Lat. xylon, yang berarti "kayu") merupakan salah satu dari dua kelompok utama jaringan pembuluh aowkwokawokq dimiliki oleh tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Pembuluh kayu berfungsi menyalurkan zat bahan fotosintesis dari akar ke daun. Pembuluh kayu merupakan saluran utama bagi transportasi air beserta semua substansi yang terlarut di dalamnya dari akar (dan juga bagian tubuh tumbuhan lain yang menyerap air) menuju bagian lain tumbuhan, terutama daun. Kayu dibentuk terutama dari kumpulan pembuluh kayu.

Pergerakan air pada xilem bersifat pasif karena xilem tersusun dari sel-sel mati yang mengayu (mengalami lignifikasi), sehingga xilem tidak berperan dalam proses ini. Faktor penggerak utama adalah transpirasi. Faktor pembantu lainnya adalah tekanan akar akibat perbedaan potensial air di dalam jaringan akar dengan di ruang tanah sekitar perakaran. Gaya kapilaritas hanya membantu mendorong air mencapai ketinggian tertentu, tetapi tidak membantu pergerakan.

Sel-sel xilem memiliki beberapa tipe, yaitu trakea (tidak dimiliki oleh tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terbuka), trakeida, dan serabut trakeida. Sel-sel xilem tidak memiliki protoplasma. Pada sistem pembuluh kayu ditemukan pula parenkima kayu, yang mengisi ruang-ruang kosong di antara pembuluh dan membantu melekatkan pembuluh-pembuluh tersebut.

Trakea dapat dikatakan pembuluh yang sebenarnya. Ia adalah sekumpulan sel-sel yang dinding sel lateralnya mengalami penebalan oleh lignin (zat kayu) sedangkan bagian ujung atas dan bawahnya mengalami perforasi (pelubangan) sehingga berhubungan dengan sel-sel sejenis di atas dan bawahnya membentuk pipa kapiler memanjang.

Trakeida berukuran lebih kecil daripada trakea, bentuknya juga memanjang dan juga mengalami penebalan pada dinding lateralnya. Ujung-ujungnya tidak berperforasi sehingga pergerakan air seakan-akan melalui katup-katup. Dinding selnya banyak memiliki noktah-noktah.

Serabut trakeida mirip dengan trakeida namun memiliki dinding sel yang lebih tebal sehingga lumennya (ruang dalam dinding sel) sempit; selnya lebih memanjang.

Xylem membawa air dari dalam tanah ke seluruh ke organ tumbuhan dan di jadikan sebagai energi untuk berfotosintesis.

Bacaan lanjutan

  • C. Wei (2001). "The essentials of direct xylem pressure measurement". Plant, Cell and Environment. 24 (5): 549–555. doi:10.1046/j.1365-3040.2001.00697.x.  is the main source used for the paragraph on recent research.
  • N. Michele Holbrook (1995). "Negative Xylem Pressures in Plants: A Test of the Balancing Pressure Technique". Science. 270 (5239): 1193–4. doi:10.1126/science.270.5239.1193.  is the first published independent test showing the Scholander bomb actually does measure the tension in the xylem.
  • Pockman, W.T. (1995). "Sustained and significant negative water pressure in xylem". Nature. 378 (6558): 715–6. doi:10.1038/378715a0.  is the second published independent test showing the Scholander bomb actually does measure the tension in the xylem.
  • Campbell, Neil A. (2002). Biology (edisi ke-6th). Benjamin Cummings. ISBN 978-0805366242. 
  • Kenrick, Paul (1997). The Origin and Early Diversification of Land Plants: A Cladistic Study. Washington, D. C.: Smithsonian Institution Press. ISBN 1-56098-730-8. 
  • Muhammad, A.F. (1982). "Vessel Structure of Gnetum and the Origin of Angiosperms". American Journal of Botany. Botanical Society of America. 69 (6): 1004–21. doi:10.2307/2442898. JSTOR 2442898. 
  • Melvin T. Tyree (2003). Xylem Structure and the Ascent of Sap (edisi ke-2nd). Springer. ISBN 3-540-43354-6.  recent update of the classic book on xylem transport by the late Martin Zimmermann