Lompat ke isi

Hasan al-Mutsanna

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 17 Desember 2020 02.56 oleh Ahmed al-Faqihuddin-Chalil (bicara | kontrib) (Konten dan referensi)

Hasan bin Hasan bin Ali, adalah salah satu cicit Rasulullah dan cucu Ali. Beliau merupakan leluhur banyak klan Hasani yang tersebar dari Maroko hingga Nusantara. Sebagian keturunannya menjadi raja di daerah masing-masing.

al-Imam as-Sayyid [1]
Hasan
al-Mutsanna
Nama asalحسن
LahirHasan
661 M
Madinah
Meninggal704 M
Madinah
Sebab meninggalDiracun
MakamJannatul Baqi, Madinah
Tempat tinggalMadinah
KebangsaanArab
Dikenal atasAhlul Bait
Putra Hasan
Leluhur sebagian wangsa al-Hasani
Suami/istriFathimah binti Husain
Anak
  1. Abdullah al-Mahdi al-Kamil,
  2. Ibrahim,
  3. Dawud,
  4. Ja'far,
  5. Hasan al-Mutsallats,
  6. Ali
Orang tuaHasan (ayah)
Khawlah binti Mansur bin Zaban bin Sayyar al-Fazzari (ibu)
KerabatSaudara dari:
  1. Zaid
  2. Umar
  3. Qasim
  4. Abdullah
  5. Abu Bakar
  6. Abdurrahman
  7. Husain
  8. Thalhah
  9. Ummul Hasan
  10. Ummul Husain
  11. Fatimah
  12. Ummu Abdillah
  13. Ummu Salamah
  14. Ruqayyah

Beberapa klan penguasa yang masih tersisa diantara keturunannya yakni:

Nasab

Hasan bin Hasan bin Fatimah binti Rasulullah bin Abdullah bin Abdul Mutthalib bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka'ab bin Lu'ay bin Ghalib bin Fihr[6] bin Malik bin An-Nadhr bin Kinanah bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nizar bin Ma'ad bin Adnan bin Ismail bin Ibrahim[7][8][9]

Keturunan

  1. Abdullah, yang oleh kaum Suni dan kaum Sufi bergelar al-Mahdi, oleh kaum Syi'ah digelari al-Kamil, dari Abdullah inilah yang kemudian menurunkan dinasti Hasyimiyah yang berkuasa atas Yordania sekarang dan pernah berkuasa atas Iraq dan sebagai pemimpin kota Mekkah, Syarif Mekkah[10]. Abdullah tercatat mempunyai 4 putra yaitu:
    1. Muhammad yang sangat terkenal dengan gelar an-Nafs az-Zakiya,
    2. Musa bergelar al-Jun memiliki anak bernama:
      1. Abdullah Syeikh ash-Sholah atau ats-Tsani bin Musa bin Abdullah, yang keturunannya sampai kepada Syekh Abdul Qadir Jilani pendiri tarekat Qadiriyyah.
    3. Idris, bergelar al-Akbar oleh karena memiliki putra bernama sama yang kemudian digelari al-Azhar. merupakan pendiri negara Maroko dan mempunyai banyak keturunan di Maroko baik kaum bangsawan (Dinasti Idrissi di Maroko) juga kaum ulamanya di seluruh Maghribi.
    4. Ibrahim,
  2. Ibrahim Al Qhamri, yang dari sinilah menurunkan gelar Thobathoba'i, keturunannya yakni bernama:
    1. Ismail bin Ibrahim Al Qhamri, kemudian
      1. Ibrahim bin Ismail bin Ibrahim yang merupakan orang yang pertama dijuluki Thobathoba'i yang tersebar di Yaman, Mesir, Iran, Irak, India dst. Ia memiliki keturunan 4 putra yakni:
        1. Hassan (yang keturunannya tersebar di Mesir) memiliki anak bernama Ali, dst
        2. Abdullah memiliki anak bernama Ahmad,
        3. Ahmad (yang keturunannya tersebar di Iran) memiliki anak Mohammed, dst
        4. Al Qasim memiliki anak yaitu
          1. Yahya bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
          2. Hussein bin Qasim bin Ibrahim bin Ismail
  3. Al Hasan al-Mutsallats
  4. Daud
  5. Ja'far
  6. Muhammad
  7. Ali bin al-Hasan mempunyai putra bernama:
    1. Husayn, yang sangat terkenal dengan gelar al-Fukhkhiy

Menurut bagian riwayat Imam Ali ar-Ridha tentang berlanjutnya keturunan Imam Hasan dan Imam Husain, disimpulkan bahwa Hasan al-Mutsanna memiliki banyak anak dan keturunan Imam Hasan berlanjut melalui dia dan saudara laki-lakinya yang lain bernama Zaid al-Ablaj. Diceritakan dalam hadis ini: "Keturunan Hasan berlanjut melalui dua putranya bernama Zaid dan Hasan. Zaid memiliki seorang putra bernama Hasan. Selain itu, Hasan al-Mutsanna memiliki putra bernama Abdullah, Ibrahim, Dawud, Ja'far, Ali dan Hasan, lebih dikenal dengan Hasan al-Mutsallats, yang melanjutkan generasi ketiga dari Imam Hasan. "

Lihat Pula

Referensi

  1. ^ https://id.rodovid.org/wk/Orang:391151
  2. ^ a b "Jejak Keturunan Rasulullah pada Keluarga Kerajaan Yordania - kumparan.com". kumparan.com. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  3. ^ Alhamid, Abdkadir. "Sayyid Muhammad ibn Ali as-Senussi (Dinasti Assanusi - Raja Libya) (1787–1859) | Sejarah Ahlulbait Rasulullah". Diakses tanggal 2020-12-17. 
  4. ^ Irfanie, Muhammad Barir (2013-05-06). "Prupangjati Institute: Thoriqoh Sanusiyah di Libya (Gerakan Muhammad bin Ali as-Sanusi)". Prupangjati Institute. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  5. ^ "Kesultanan Brunei Darussalam | Kerajaan Nusantara". www.kerajaannusantara.com. Diakses tanggal 2020-12-17. 
  6. ^ Zad al-Ma'ad karya Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah; Quraisy adalah julukan bagi salah satu di antara Fihr atau an-Nadhr (Raudhatul Anwar karya Shafiyyurahman al-Mubarakfuri).
  7. ^ Siyar Alamin Nubala karya Adz-Dzahabi
  8. ^ Al-Bidayah wa Nihayah karya Ibnu Katsir
  9. ^ Fathul Bari karya Ibnu Hajar Al-Asqalani
  10. ^ http://www.4dw.net/royalark/Arabia/mecca1.htm