Lompat ke isi

Mentimun suri

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 7 Januari 2021 16.27 oleh Aicha Mahavikri (bicara | kontrib) (Penambahan kepopuleran timun suri dan kaitannya di bulan ramadhan)

Mentimun suri (nama lain adalah timun suri, timun betik atau barteh) adalah tumbuhan semusim penghasil buah anggota suku labu-labuan (Cucurbitaceae). Buahnya yang setengah masak biasa dijual secara musiman pada bulan puasa (Ramadan) karena daging buahnya menjadi komponen minuman penyegar untuk berbuka puasa. Meskipun demikian, timun suri bukanlah tanaman musiman karena dapat ditanam kapan saja. Timun suri mengandung kalium yang cukup tinggi sehingga sangat bermanfaat untuk menjaga kesegaran tubuh.

Mentimun suri bukanlah mentimun (Cucumis sativus) walaupun bentuk buahnya memanjang dan menyerupai mentimun. Secara morfologi dan sitologi ia tidak sama dengan mentimun. Bentuk daun dan ukuran bijinya lebih mendekati blewah atau melon (C. melo). Selain itu, banyak kromosom inti selnya 2x= 2n = 24 yang sama dengan semua anggota Cucumis lainnya, kecuali mentimun (2x = 2n = 14).[1].

Manfaat

Berikut berbagai manfaat timun suri untuk kesehatan[2]:

  1. Meningkatkan daya tahan tubuh.
  2. Menangkal radikal bebas.
  3. Menjaga kesehatan mata.
  4. Menjaga tekanan darah.
  5. Menjaga kesehatan sendi.
  6. Mencegah kanker.
  7. Mencegah penyakit jantung.
  8. Detoksifikasi.
  9. Menjaga kesehatan kulit.
  10. Meningkatkan kesehatan pencernaan.
  11. Sumber energi.
  12. Menjaga kesehatan ginjal.
  13. Pelapas dahaga.

Kepopuleran Timun Suri

Timun suri menjadi bagian khas bulan Ramadhan bagi umat Muslim di wilayah Asia Tenggara, terutama Indonesia. Timun suri mudah ditemukan dalam sajian khas bulan puasa seperti es timun suri, es buah, koktail buah, es campur, dan berbagai variasi makanan buka puasa lainnya.

Kepopuleran timun suri saat ramadan disinyalir karena faktor permintaan yang tinggi di bulan puasa, sehingga petani lokal memilih untuk memanen dan menjual timun suri pada mendekati bulan-bulan puasa.

Referensi

  1. ^ Daryono BS, Wicaksono CE. 2009. Bukti ilmiah di balik nama timun suri. Artikel di laman Fak. Biologi UGM.
  2. ^ "Manfaat Timun Suri". Khasiat Kesehatan (dalam bahasa Inggris). 2017-06-16. Diakses tanggal 2017-06-16.