Lompat ke isi

Welahan, Jepara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 4 Februari 2021 12.50 oleh Medelam (bicara | kontrib) (Menolak perubahan teks terakhir (oleh 36.68.141.77) dan mengembalikan revisi 17927397 oleh Silencemen21)
Welahan
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Tengah
KabupatenJepara
Pemerintahan
 • Camat-
Populasi
 • Total74,843 jiwa (2.016)[1] jiwa
Kode Kemendagri33.20.03 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3320030 Edit nilai pada Wikidata
Luas28,0 km²
Kepadatan2.708 jiwa/km²
Desa/kelurahan15
Situs webhttp://www.welahan-kecamatan.blogspot.com/
Peta
PetaKoordinat: 6°45′56″S 110°42′32″E / 6.76556°S 110.70889°E / -6.76556; 110.70889


Welahan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia.[2]

Geogafis

Kecamatan ini berbatasan dengan Kecamatan Kalinyamatan di sebelah utara, Wedung di sebelah barat, Kecamatan Mayong di sebelah timur, Kecamatan Mijen di sebelah selatan. Akses Welahan berada di jalur utama masuk kabupaten Jepara melalui Demak.

Etimologi

Welahan adalah desa juga merangkap kecamatan di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah yang terletak di perbatasan kabupaten Jepara dengan Demak, dapat diakses melalui jalan utama yang menghubungkan Jepara dengan Demak.

Asal mula nama desa welahan berasal dari kata welah (dayung), yang pada era jawa kuno orang sering menambahkan akhiran (-an) untuk mempertegas kalimat, hingga tercipta kata welahan.

Kata Welahan berasal dari kisah Baru Klinting (ular besar yang bertapa di lereng gunung) dan perjalanan seorang janda dari rawa pening asal mula Baru Klinting berasal, janda itu menyelamatkan diri dari banjir besar dengan menggunakan lesung (tempat menumbuk padi) sebagai perahu alternatif dan mengayuh lesungnya dengan welah(dayung), sesampainya di demak si janda menemukan airnya sudak dangkal yang dalam bahasa jawa air yang dangkal disebut demek-demek hingga karena termakan waktu namanya tersingkat menjadi demak, dan Welahnya(dayungnya) terbawa arus sampai perbatasan Jepara.

Welahan sendiri dulunya adalah teluk dengan dibuktikannya sungai serang yang memanjang hingga laut dan dasar tanah Welahan yang penuh karang dan pasir laut. Terindikasi juga bahwa welahan mungkin sebelum islam masuk pada dinasti kalingga adalah pelabuhan, dengan ditemukannya kuburan kapal dalam beberapa galian sumur dan juga kumpulan palawija yang membatu di dasar Welahan. Besar kemungkinan Pegunungan Muria pernah mengalami longsor entah gempa atau letusan hingga menenggelamkan banyak sejarah, termasuk kerajaan Kalingga, dan sungai serang(perbatasan Jepara-Demak) yang semula teluk menjadi menyempit.

Saksi sejarah welah-an(dayung) bisa di temukan di dasar sumur kuno di desa Welahan, sayang hanya bisa dilihat jika kemarau panjang saja, tepatnya di kampung pecinan rumah dari keturunan tiongkok bernama nyah Pasue. Bagi yang percaya sumur tersebut sampai saat ini masih dianggap keramat, bahkan bagi yang percaya air sumur tersebut dianggap dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Sampai sekarang oleh pemilik rumah, dipergunakan sebagai tempat penjualan jamu dengan nama Nyah Pasue (sumur pusaka).

Pemerintahan

Desa/kelurahan

Rencana Pemerintah Kecamatan

Camat bekerjasama dengan Pemerintah desa di Kecamatan welahan untuk membuat beberapa rencana memajukan Welahan, yaitu:

  1. Warga Kecamatan Welahan berharap kepada Camat kecamatan Welahan membuat rencana mengadakan karnaval yang diger setahun sekali yang bernama Welahan Cultural Carnival.
  2. Dengan tujuan untuk mengenalkan kepada warga Jepara bahwa Kecamatan Welahan terdapat berbagai potensi dari kerajinan tangan, pertanian, dll.
  3. Barisan Pertama arak-arakan ada Barongan dan Kuda Kepang (mewakili etnis Jawa), Barongsai dan Naga (mewakili etnis Tionghoa) karena Welahan terdapat dua etnis yaitu Jawa dan Tionghoa.
  4. Acara tersebut adalah arak-arakan dengan peserta mulai dari balita hingga dewasa masyarakat umum boleh mengikuti karnaval ini
  5. Dengan syarat setiap desa di kecamatan welahan harus mengirim perwakilannya minimal 1 kelompok dengan menggunakan busana dengan ciri khas potensi desanya. misalnya Desa Telukwetan memakai busana dengan hiasan rotan, Desa Bugo memakai baju berbentuk kue atau baju biasa dengan ornamen kue, dll.
  6. Arak-arakan karnaval tersebut dimulai dari Lapangan Bogoran s/d Kantor Kecamatan Welahan.

Penduduk

Agama

Penduduk Welahan 90% beragama Islam, 4% mempertahankan tradisi Kejawen yang dikenal dengan istilah abangan dan 6% Konghucu.

Suku

Welahan 90% berasal dari Suku Jawa, 6% berasal dari etnis Tionghoa dan 4% Suku Madura .

Bahasa

Meskipun Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi, umumnya sebagian besar masyarakat Welahan menggunakan Bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa Jawa Dialek Jeporonan.

Julukan

  • Welahan Menawan, yaitu Menarik, Elok, Narima, Anggun, Wibawa, Aman dan Nyaman.
  • Kota Dayung, Karena dahulunya di daerah welahan terdapat sebuah dayung.

Pariwisata

Wisata Sejarah

Wisata Belanja

Makanan

Masakan khas Welahan, adalah:

Kuluban adalah urap-urap (campur-campuran) sayur dengan bahan kacang panjang dan ketimun yang dicincang (dipotong kecil-kecil) ditambah kecambah yang semuanya mentah.

  • Janganan

Bahan-bahanya adalah daun bayam, tauge, kacang panjang, dll semuanya setengah matang.

Bahan-bahanya berasal dari ketela pohon yang direbus sampai matang hingga lembek lalu di bentuk dan di beri taburan kelapa parut dan gula merah.

Bahan pembuat carang madu adalah tepung beras, gula merah, dan bumbu (garam dll.). Cara pembuatannya: tepung dibuat adonan agak encer dan dibentuk seperti sarang/jaring laba-laba (dengan media plastik yang diberi lubang kecil di sudutnya) lalu dijemur hingga kering. Setelah itu digoreng, selagi masih panas diberi tetesan adonan gula merah.

Bahan minuman ini adalah cendol dari tepung sagu/aren, gula merah, dan santan. Semua bahan dicampur jadi satu dalam gelas/mangkuk, bila diperlukan ditambah aroma/rasa buah tertentu, paling nikmat bila dicampur buah durian dan bila diperlukan ditambah es secukupnya.

Bahan-bahan Es Gempol adalah tepung beras, air, esbatu, sirup, dll.

Bolu ini sangat unik karna bahan dan cara pembuatannya sangat tradisional tidak memakai bahan pengawet pengembang dan pewarna. Bahan Telur, Terigu, gula, margarin. pemangganngan yang dilakukan menggunakan kayu bakar dengan oven besar

Gethuk Pisang khas dari Kediri dibungkus daun pisang dengan bentuk seperti Lontong, sedangkan Gethuk Pisang Welahan tidak dibungkus apa-apa.

adalah makanan yang mudah ditemukan pada hari raya idul fitri

Potensi

Kerajinan dan industri rumahan yang berkembang di kecamatan Welahan

Kesehatan

Kecamatan Welahan terdapat beberapa sarana kesehatan, di antaranya:

  • Puskesmas Welahan 1, Alamat: Jalan Raya Jepara-Demak km.28 Welahan-Jepara, Telp:0291-4256061
  • Puskesmas Welahan 2, Alamat: Jalan Karanganyar km.30 Welahan-Jepara, Telp:0291-5516413 & 0291-3317075
  • Puskesmas Welahan 3, di Ujungpandan

Olahraga

Warga Kecamatan welahan sebagian besar lebih menggemari olahraga Sepak Takraw, Sepak bola, Volly dan Catur.

Klub

Kecamatan Welahan terdapat beberapa klub sepak bola, yaitu:

Gelanggang Olahraga

Kecamatan Welahan memeiliki beberapa fasilitas untuk mendukung menumbuh kembangkan bakat berolahraga, di antaranya:

Infrastruktur

  • Polsek Welahan, Alamat: Jalan Raya Jepara - Demak Km. 28 Welahan - Jepara, Telp: 0291-755679
  • Kantor Kecamatan Welahan, Alamat: Jalan Raya Welahan - Gotri, Telp: 0291 - 755035

Referensi

Pranala luar