Lompat ke isi

Kabupaten Lamongan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Lamongan
Pegon: لامَوڠان
Daerah tingkat II
Monumen Bandeng Lele
Monumen Bandeng Lele
Logo Lamongan
Julukan: 
Kota Lele
Motto: 
Mêmayu Raharjaning Pråjå
Pegon: مٓمايو راهارجانيڠ ڤراجا
Peta
Peta
Kabupaten Lamongan di Jawa
Kabupaten Lamongan
Kabupaten Lamongan
Peta
Kabupaten Lamongan di Indonesia
Kabupaten Lamongan
Kabupaten Lamongan
Kabupaten Lamongan (Indonesia)
Koordinat: 7°07′S 112°25′E / 7.12°S 112.42°E / -7.12; 112.42
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
Hari jadi26 Mei 1569; 455 tahun lalu (1569-05-26)
Ibu kotaKota Lamongan
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 27
  • Kelurahan: 12
  • Desa: 462
Pemerintahan
 • BupatiYuhronur Efendi
 • Wakil BupatiAbdul Ro'uf
Luas
 • Total1.812,80 km2 (69,990 sq mi)
Populasi
 • Total1.373.390
 • Kepadatan7,6/km2 (20/sq mi)
Demografi
 • AgamaIslam 99,43%
Kristen 0,28%
- Protestan 0,25%
- Katolik 0,03
Hindu 0,02%
Budha 0,01%
Lainnya 0,26[2]
 • BahasaJawa, Indonesia
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
3524 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0322
Kode Kemendagri35.24 Edit nilai pada Wikidata
DAURp. 958.344.988.000.-
Flora resmiJangkang
Fauna resmiLele
Situs weblamongankab.go.id


Kabupaten Lamongan (Hanacaraka: ꦏꦧꦸꦥꦠꦺꦤ꧀ꦭꦩꦺꦴꦔꦤ꧀, Pegon: لامَوڠان, tr. Lamongan) adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Lamongan. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di utara, Kabupaten Gresik di timur, Kabupaten Mojokerto dan Kabupaten Jombang di selatan, serta Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban di barat. Pusat pemerintahan Kabupaten Lamongan terletak 50 km sebelah barat Kota Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Lamongan merupakan salah satu wilayah yang masuk dalam kawasan metropolitan Surabaya, yaitu Gerbangkertosusila.

Geografi

Secara geografis Kabupaten Lamongan terletak pada 6o51' - 7o23' Lintang Selatan dan 112o33' - 112o34 Bujur Timur. Kabupaten Lamongan memiliki luas wilayah kurang lebih 1.812,8 km2 atau ±3.78% dari luas wilayah Provinsi Jawa Timur. Dengan panjang garis pantai sepanjang 47 km, maka wilayah perairan laut Kabupaten Lamongan adalah seluas 902,4 km2, apabila dihitung 12 mil dari permukaan laut.

Daratan Kabupaten Lamongan dibelah oleh Sungai Bengawan Solo, dan secara garis besar daratannya dibedakan menjadi 3 karakteristik yaitu:

  1. Bagian Tengah Selatan merupakan daratan rendah yang relatif subur yang membentang dari Kecamatan Kedungpring, Babat, Sukodadi, Pucuk, Sekaran, Lamongan, Deket, Tikung, Sugio, Maduran, Sarirejo dan Kembangbahu.
  2. Bagian Selatan dan Utara merupakan pegunungan kapur berbatu-batu dengan kesuburan sedang. Kawasan ini terdiri dari Kecamatan Mantup, Sambeng, Ngimbang, Bluluk, Sukorame, Modo, Brondong, Paciran, dan Solokuro.
  3. Bagian Tengah Utara merupakan daerah Bonorowo yang merupakan daerah rawan banjir. Kawasan ini meliputi kecamatan Sekaran, Laren, Karanggeneng, Kalitengah, Turi, Karangbinangun, dan Glagah.

Batas Wilayah

Batas wilayah administratif Kabupaten Lamongan adalah:

Utara Laut Jawa
Timur Kabupaten Gresik
Selatan Kabupaten Jombang dan Kabupaten Mojokerto
Barat Kabupaten Bojonegoro dan Kabupaten Tuban

Topografi

Kondisi topografi Kabupaten Lamongan dapat ditinjau dari ketinggian wilayah di atas permukaan laut dan kelerengan lahan. Kabupaten Lamongan terdiri dari daratan rendah dan bonorowo dengan tingkat ketinggian 0-25 meter seluas 50,17%, sedangkan ketinggian 25-100 meter seluas 45,68%, selebihnya 4,15% berketinggian di atas 100 meter di atas permukaan air laut.

Jika dilihat dari tingkat kemiringan tanahnya, wilayah Kabupaten Lamongan merupakan wilayah yang relatif datar, karena hampir 72,5% lahannya adalah datar atau dengan tingkat kemiringan 0-2% yang tersebar di Kecamatan Lamongan, Deket, Turi,Sekaran, Tikung, Pucuk, Sukodadi, Babat, Kalitengah, Karanggeneng,Glagah, Karangbinagun, Mantup, Sugio, Kedungpring, Sebagian Bluluk, Modo, dan Sambeng, sedangkan hanya sebagian kecil dari wilayahnya adalah sangat curam, atau kurang dari 1% (0,16%) yang mempunyai tingkat kemirimgan lahan 40% lebih.

Kondisi tata guna tanah di Kabupaten Lamongan adalah sebagai berikut: baku sawah (PU) 44.08 Hektar, Baku sawah tidak resmi (Non PU) 8.168,56 Hektar, sawah tadah hujan 25.407,80 Hektar, Tegalan 32.844,33 Hektar, pemukiman 12.418,89 Hektar, Tambak / kolam / waduk 3.497,72 Hektar, kawasan hutan 32.224,00 Hektar, kebun Campuran 212,00 Hektar, Rawa 1.340,00 Hektar, Tanah tandus / kritis 889,00 Hektar dan lain-lain 15.092,51 Hektar.

Lamongan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di pantai utara Jawa Timur. Sebagian kawasan pesisir berupa perbukitan. Formasi ini merupakan kelanjutan dari rangkaian Pegunungan Kapur Utara. Di bagian tengah terdapat dataran rendah dan bergelombang, dan sebagian tanah berawa. Di bagian selatan terdapat pegunungan, yang merupakan ujung timur dari Pegunungan Kendeng. Sungai Bengawan Solo mengalir di bagian utara.

Iklim

Iklim di wilayah Kabupaten Lamongan adalah iklim tropis dengan tipe iklim tropis basah dan kering (Aw) yang memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau berlangsung dari bulan Mei hingga bulan Oktober dengan bulan terkering yaitu bulan Agustus. Sementara itu, musim penghujan biasanya berlangsung sejak pertengahan November hingga akhir April dengan bulan terbasah yaitu bulan Januari yang curah hujannya lebih dari 260 mm per bulan. Curah hujan tahunan di Kabupaten Lamongan berkisar antara 1300–1600 mm per tahun dan hari hujan berada pada angka 90–110 hari hujan per tahunnya. Suhu udara rata-rata di Lamongan terbilang cukup panas akibat wilayahnya yang berada di pesisir pantai, yakni berkisar antara 21°–34°C. Tingkat kelembapan nisbi di wilayah ini berada pada angka ±76%.

Data iklim Lamongan, Jawa Timur, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.5
(86.9)
31.1
(88)
31.7
(89.1)
32.4
(90.3)
32.6
(90.7)
31.5
(88.7)
31.1
(88)
31.9
(89.4)
32.7
(90.9)
34.1
(93.4)
33.6
(92.5)
32.1
(89.8)
32.11
(89.81)
Rata-rata harian °C (°F) 26.9
(80.4)
26.4
(79.5)
26.9
(80.4)
27.3
(81.1)
27.7
(81.9)
27.1
(80.8)
26.5
(79.7)
26.9
(80.4)
27.5
(81.5)
28.6
(83.5)
28.3
(82.9)
27.4
(81.3)
27.29
(81.12)
Rata-rata terendah °C (°F) 23.4
(74.1)
23.2
(73.8)
23.6
(74.5)
24.1
(75.4)
23.7
(74.7)
22.5
(72.5)
21.8
(71.2)
22.5
(72.5)
23.7
(74.7)
24.6
(76.3)
23.8
(74.8)
23.5
(74.3)
23.37
(74.07)
Presipitasi mm (inci) 272
(10.71)
258
(10.16)
244
(9.61)
177
(6.97)
95
(3.74)
54
(2.13)
21
(0.83)
11
(0.43)
19
(0.75)
68
(2.68)
163
(6.42)
258
(10.16)
1.640
(64,59)
Rata-rata hari hujan 14 13 12 9 5 3 1 1 1 4 8 12 83
% kelembapan 83 82 82 80 79 76 73 68 69 70 73 79 76.2
Rata-rata sinar matahari bulanan 167 163 216 225 240 245 285 300 283 274 221 183 2.802
Sumber #1: Climate-Data.org [3]
Sumber #2: BMKG[4] & Weatherbase[5]

Sejarah

Nama Lamongan berasal dari nama seorang tokoh pada masa silam. Pada zaman dulu, ada seorang pemuda bernama Hadi, karena mendapatkan pangkat rangga, maka ia disebut Ranggahadi. Ranggahadi kemudian bernama Mbah Lamong, yaitu sebutan yang diberikan oleh rakyat daerah ini. Karena Ranggahadi pandai ngemong rakyat, pandai membina daerah dan mahir menyebarkan ajaran agama Islam serta dicintai oleh seluruh rakyatnya, dari asal kata Mbah Lamong inilah kawasan ini lalu disebut Lamongan.

Adapun yang menobatkan Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama, tidak lain adalah Kanjeng Sunan Giri IV yang bergelar Sunan Prapen. Wisuda tersebut bertepatan dengan hari pasamuan agung yang diselenggarakan di Puri Kasunanan Giri di Gresik, yang dihadiri oleh para pembesar yang sudah masuk agama Islam dan para Sentana Agung Kasunanan Giri. Pelaksanaan Pasamuan Agung tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Besar Islam yaitu Idhul Adha tanggal 10 Dzulhijjah.

Berbeda dengan daerah-daerah Kabupaten lain khususnya di Jawa Timur yang kebanyakan mengambil sumber dari suatu prasasti, atau dari suatu Candi dan dari peninggalan sejarah yang lain, tetapi hari lahir lamongan mengambil sumber dari buku wasiat. Silsilah Kanjeng Sunan Giri yang ditulis tangan dalam huruf Jawa Kuno/Lama yang disimpan oleh Juru Kunci Makam Giri di Gresik. Almarhum Bapak Muhammad Baddawi di dalam buku tersebut ditulis, bahwa diwisudanya Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan dilakukan dalam pasamuan agung pada tahun 976 H. Yang ditulis dalam buku wasiat tersebut memang hanya tahunnya saja, sedangkan tanggal, hari dan bulannya tidak dituliskan.

Oleh karena itu, maka Panitia Khusus Penggali Hari Jadi Lamongan mencari pembuktian sebagai dasar yang kuat guna mencari dan menetapkan tanggal, hari dan bulannya. Setelah Panitia menelusuri buku sejarah, terutama yang bersangkutan dengan Kasunanan Giri, serta Sejarah para wali dan adat istiadat di waktu itu, akhirnya Panitia menemukan bukti, bahwa adat atau tradisi kuno yang berlaku pada zaman Kasunanan Giri dan Kerajaan Islam di Jawa waktu itu, selalu melaksanakan pasamuan agung yang utama dengan memanggil menghadap para Adipati, Tumenggung serta para pembesar lainnya yang sudah memeluk agama Islam. Pasamuan Agung tersebut dilaksanakan bersamaan dengan Hari Peringatan Islam tanggal 10 Dzulhijjah yang disebut Garebeg Besar atau Idhul Adha.

Berdasarkan adat yang berlaku pada saat itu, maka Panitia menetapkan wisuda Tumenggung Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama dilakukan dalam pasamuan agung Garebeg Besar pada tanggal 10 Dzulhijjah Tahun 976 Hijriyah. Selanjutnya Panitia menelusuri jalannya tarikh hijriyah dipadukan dengan jalannya tarikh masehi, dengan berpedoman tanggal 1 Muharam Tahun 1 Hijriyah jatuh pada tanggal 16 Juni 622 Masehi, akhirnya Panitia Menemukan bahwa tanggal 10 Dzulhijjah 976 H., itu jatuh pada Hari Kamis Pahing tanggal 26 Mei 1569 M.

Dengan demikian jelas bahwa perkembangan daerah Lamongan sampai akhirnya menjadi wilayah Kabupaten Lamongan, sepenuhnya berlangsung pada zaman keislaman dengan Kasultanan Pajang sebagai pusat pemerintahan. Tetapi yang bertindak meningkatkan Kranggan Lamongan menjadi Kabupaten Lamongan serta yang mengangkat/mewisuda Surajaya menjadi Adipati Lamongan yang pertama bukanlah Sultan Pajang, melainkan Kanjeng Sunan Giri IV. Hal itu disebabkan Kanjeng Sunan Giri prihatin terhadap Kasultanan Pajang yang selalu resah dan situasi pemerintahan yang kurang mantap. Disamping itu Kanjeng Sunan Giri juga merasa prihatin dengan adanya ancaman dan ulah para pedagang asing dari Eropa yaitu orang Portugis yang ingin menguasai Nusantara khususnya Pulau Jawa.

Tumenggung Surajaya adalah Hadi yang berasal dari dusun Cancing yang sekarang termasuk wilayah Desa Sendangrejo Kecamatan Ngimbang Kabupaten Lamongan. Sejak masih muda Hadi sudah nyuwito di Kasunanan Giri dan menjadi seorang santri yang dikasihi oleh Kanjeng Sunan Giri karena sifatnya yang baik, pemuda yang trampil, cakap dan cepat menguasai ajaran agama Islam serta seluk beluk pemerintahan. Disebabkan pertimbangan itu akhirnya Sunan Giri menunjuk Hadi untuk melaksanakan perintah menyebarkan Agama Islam dan sekaligus mengatur pemerintahan dan kehidupan Rakyat di Kawasan yang terletak di sebelah barat Kasunanan Giri yang bernama Kenduruan. Untuk melaksanakan tugas berat tersebut Sunan Giri memberikan Pangkat Rangga kepada Hadi.

Ringkasnya sejarah, Rangga Hadi dengan segenap pengikutnya dengan naik perahu melalui Kali Lamong, akhirnya dapat menemukan tempat yang bernama Kenduruan itu. Adapun kawasan yang disebut Kenduruan tersebut sampai sekarang masih ada dan tetap bernama Kenduruan, berstatus Kampung di Kelurahan Sidokumpul wilayah Kecamatan Lamongan.

Di daerah baru tersebut ternyata semua usaha dan rencana Rangga Hadi dapat berjalan dengan mudah dan lancar, terutama di dalam usaha menyebarkan agama Islam, mengatur pemerintahan dan kehidupan masyarakat. Pesantren untuk menyebar Agama Islam peninggalan Rangga Hadi sampai sekarang masih ada.

Catatan: Penggali Hari Jadi Kota Lamongan adalah Bapak Trimo Sumodiwiryo. Lahir di Desa Tanjung, Lamongan, 14 April 1912 sebagai anak tunggal dari ayah bernama Ngadiman dan Ibu bernama Sarpi. Beliau seorang guru sekaligus Kepala Sekolah dari zaman Belanda, Jepang sampai kemerdekaan, yang waktu itu masih disebut sebagai Sekolah Rakyat Negeri. Mengajar di Desa Kruwul, Kecamatan Turi, 5 km ke arah barat dari kota Lamongan. Jabatan setelah itu adalah Penilik Sekolah di Sukodadi dan Sekaran (masih Kabupaten Lamongan). Ironisnya beliau wafat saat seluruh penduduk Kota Lamongan kirab, pawai, merayakan Hari Jadi Kota Lamongan yang dirayakan pertama kalinya pada bulan Mei 1984. Saat itu Bupati Kepala Daerahnya adalah Bapak Sutrisno Sudirdjo. Bapak Trimo Sumodiwiryo pada tahun sekitar 1968-an juga pernah mengikuti perlombaan membuat Lambang Kota Lamongan. Semasa hidupnya beliau mengabdikan diri pada kesenian, salah satunya adalah membaca serta menyanyi (nembang, -bahasa Jawa-). Aktif rutin mengisi acara 'nembang Macapat-an' di sebuah radio swasta di Kota Surabaya bersama beberapa seniman dari kota sekitar Surabaya.

Mitos

Ikan Lele merupakan "binatang yang dikeramatkan" bagi masyarakat Lamongan khususnya daerah Kecamatan Glagah, mereka dilarang untuk memakan lele oleh leluhurnya yaitu Surajaya, Sebab Surajaya telah bernazar bahwa dia dan keturunannya tidak akan makan lele, karena lele telah menyelamatkannya.

Pemerintahan

Daftar Bupati

Berikut ini adalah Daftar Bupati Lamongan dari masa ke masa.

No. Foto Nama Bupati Awal Masa Jabatan Akhir Masa Jabatan Wakil Bupati Keterangan
1. Rangga Aboe Amin 1543 1556
2. Rangga Hadi 1556 1569
3. Tumenggung Surajaya 1569 1607
4. R. Pandji Adipati Keling 1607 1640
5. Raden Panji Poespokoesoemo 1640 1682
6. Raden Panji Soerengrono
7. Raden Panji Dewa Kaloran
8. Tumenggung Todjojo 1682 1690
9. Tumenggung Onggobojo 1690 1761
10. Tumenggung Kertoadinegoro
11. Tumenggung Wongsoredjo
12. Tumenggung Tjitrosono
13. Tumenggung Djojodirjo
14. Adipati Sosronegoro 1761 1776 Penjajah Belanda menguasai Lamongan
15. Tumenggung Wongsodinegoro 1776 1824
16. Tumenggung Mangundinegoro
17. Adipati Ardjodinegoro 1824 1856
18. RT Tjokro Poerbonegoro 1856 1863
19. RT Kromo Djojo Adinegoro 1863 1866
20. RT Kromo Djojo Adirono 1866 1885 pada masa pemerintahannya, Lamongan menjadi bagian dari Karesidenan Surabaya
21. R Adipati Djojo Dirono 1885 1908 masa jabatan pertama
1908 1937 masa jabatan kedua
22. Raden Tumenggung Moerid Tjokronegoro 1937 1942
23. Tjokro Soedirjo 1942 1960
24. R Soekadji
25. Abdul Hamid Soerjosapoetro
26. Waskito
27. Soepardan
28. Ali Afandy
29. Raden Ismail
30. Soeparngadi 1960 1969
31. Kolonel Chasinoe 1969 1979
32. Kolonel CPM (Purn.) Sutrisno Sudirjo 1979 1984
33. Dr. Moch. Syafii As'ari 1984 1989
34. KH. Moch. Faried, SH. 1989 1999
* H. Agus Syamsuddin, SH. M.Si. 1999 2000 Pejabat Bupati
35. H. Masfuk, SH. 2000 2010 [6]
36. H. Fadeli, SH., MM. 2010 2015
* Ir. Wahid Wahyudi, MT. 2015 2016 Penjabat Bupati
36. H. Fadeli, SH., MM. 2016 2021
37 Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA 2021 sekarang

Dewan Perwakilan

Komposisi anggota DPRD Kabupaten Lamongan selama tiga periode adalah sebagai berikut:

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2014–2019 2019–2024[7] 2024–2029[8]
PKB 10 Steady 10 Kenaikan 12
Gerindra 4 Steady 4 Kenaikan 6
PDI-P 8 Steady 8 Penurunan 7
Golkar 6 Steady 6 Kenaikan 8
NasDem 0 Kenaikan 1 Kenaikan 3
PKS 1 Penurunan 0 Kenaikan 1
Hanura 1 Steady 1 Kenaikan 0
PAN 6 Kenaikan 7 Penurunan 5
Demokrat 10 Penurunan 9 Penurunan 4
Perindo (baru) 1 Steady 1
PPP 4 Penurunan 3 Penurunan 2
Ummat (baru) 1
Jumlah Anggota 50 Steady 50 Steady 50
Jumlah Partai 9 Kenaikan 10 Kenaikan 11

Kecamatan

Kabupaten Lamongan terdiri atas 27 kecamatan yang terdiri atas sejumlah desa dan kelurahan. Pusat pemerintahan di Kecamatan Lamongan.

Transportasi

Kabupaten Lamongan dilintasi jalur utama pantura yang menghubungkan Jakarta-Surabaya, yakni sepanjang pesisir utara Jawa. Jalan ini sendiri melewati kecamatan Paciran yang memiliki banyak tempat pariwisata. Kota Lamongan sendiri juga dilintasi jalur Surabaya-Cepu-Semarang. Babat merupakan persimpangan antara jalur Surabaya-Semarang dengan jalur Jombang-Tuban.

Lamongan juga dilintasi jalur kereta api lintas utara Pulau Jawa. Stasiun kereta api terbesarnya adalah di Lamongan dan Babat.

Pariwisata

Wisata Alam

Tempat wisata alam di Kabupaten Lamongan, yaitu:

Wisata Sejarah

Tempat wisata sejarah di Kabupaten Lamongan, yaitu:

Wisata Religi

Tempat wisata religi di Kabupaten Lamongan, yaitu:

  1. Makam Syekh Maulana Ishaq (Ayah Sunan Giri)
  2. Makam Sunan Lamongan/Syekh Hisyamudin (Putra Sunan Ampel)
  1. Makam Dewi Andongsaroli (Ibu Patih Gajah Mada)

Kuliner Khas

Masakan

Kabupaten Lamongan mempunyai bermacam-macam masakan khas, diantaranya:

Minuman

Kabupaten Lamongan mempunyai bermacam-macam minuman khas Lamongan, diantaranya:

  • Es Dawet Ental/Siwalan
  • Es Batil
  • Kopi Djawa

Oleh-oleh

Kabupaten Lamongan mempunyai bermacam-macam oleh-oleh khas Lamongan, diantaranya:

Pendidikan

Pendidikan yang ada di kabupaten lamongan.

Pendidikan non formal

Pondok pesantren

Berikut adalah nama-nama pondok pesantren di Kabupaten Lamongan;

  • Ponpes Al Ishlah Sendangagung
  • Ponpes Tanfirul Ghoyyi Lamongan
  • Ponpes Muhammadiyah Babat
  • Ponpes Muhammadiyah Karangasem
  • Ponpes Muhammadiyah Al Mizan
  • Ponpes Darul Ulum, Medali, Daliwangun, Sugio
  • Ponpes Al Fattah, Siman, Sekaran
  • Ponpes Sunan Drajat, Drajat
  • YPP Darul ma'arif payaman, solokuro
  • Ponpes Mazroatul Fattah, Siman, Sekaran
  • Ponpes Nurul Fattah Dadapan Solokuro
  • Ponpes Sirojut Tholibin, Laren
  • Ponpes Miftahul Ulum, Solokuro
  • Ponpes Matholi'ul Anwar, Simo, Karangeneng
  • Ponpes Tanwirul Qulub, Sungelebak, Karangeneng
  • Ponpes Al-Amin Tunggul, Paciran
  • Ponpes Tarbiyatut Tholabah Kranji, Paciran
  • Ponpes Rochmatul Maula Karanggeneng
  • Ponpes Miftahul Hidayah Gampang Sugio
  • Ponpes Al-Muslimun Kawistolegi Karanggeneng

Madrasah diniyah

Madrasah al-quran

Pendidikan formal

Pendidikan Tinggi

Di Lamongan terdapat banyak perguruan tinggi, baik yang berbentuk Universitas maupun Sekolah Tinggi, antara lain:

Sekolah Menengah Atas

Berikut adalah nama-nama sekolah Sekolah Menengah Atas di Lamongan, yang terdiri dari SMA/SMK/MA.

SMAN
MA
  • MAN BABAT
  • MAN LAMONGAN
  • MA MA'ARIF 19 HASYIM ASY'ARI
  • MA A. WAHID HASYIM
  • MA AL AMAN
  • MA AL AZHAR
  • MA AL AZHAR
  • MA AL BALAGH BULUTIGO
  • MA AL IKHSAN
  • MA AL ISHLAH
  • MA AL ISLAH
  • MA AL ISLAMIYAH
  • MA AL KHOIRIYAH
  • MA AL MUHTADI
  • MA AL MUNAWWARAH
  • MA AL MUSLIMUN
  • MA AS SA`ADAH
  • MA BAHRUL ULUM
  • MA BAHRUL ULUM
  • MA BUSTANUL ULUM
  • MA DARUL MA`ARIF
  • MA DARUL ULUM
  • MA DINIYAH
  • MA Darul Ulum
  • MA FATHUL HIDAYAH
  • MA HIDAYATUL UMMAH
  • MA ISLAMIYAH
  • MA MA'ARIF 10 DARUL AFKAR
  • MA MA'ARIF 15 HHIDAYATUL MUTAALLIMIN
  • MA MA'ARIF 20 TARBIYATUL HUDA
  • MA MA'ARIF PUTER
  • MA MAARIF 7
  • MA MAARIF NU DARUL IHSAN
  • MA MAMBAUL MA`ARIF
  • MA MATHOLI'UL ANWAR
  • MA MAZRA`ATUL ULUM
  • MA MA`ARIF 11 NGIMBANG
  • MA MA`ARIF 13 NGIMBANG
  • MA MA`ARIF 14 NGIMBANG
  • MA MA`ARIF 17 PACIRAN
  • MA MA`ARIF 22 DARUL ULUM
  • MA MA`ARIF 4 SOLOKURO
  • MA MA`ARIF 8 IHYAUL ULUM
  • MA MA`ARIF 9 KARANGBINANGUN
  • MA MA`ARIF AL MUHTADI
  • MA MA`ARIF NAHDLATUL ULAMA
  • MA MA`ARIF SUKODADI
  • MA MIFTAHUL HIDAYAH
  • MA MIFTAHUL JINAN
  • MA MIFTAHUL ULUM
  • MA MUHAMMADIYAH 02 PONDOK MODERN PACIRAN
  • MA MUHAMMADIYAH 05
  • MA MUHAMMADIYAH 1
  • MA MUHAMMADIYAH 8
  • MA MUHAMMADIYAH 9
  • MA MUHAMMADYAH 10
  • MA MUHAMMADYAH 3
  • MA MUHAMMADYAH 4
  • MA MUHAMMADYAH 6
  • MA Maarif NU Mambaul Uluum
  • MA NAHDLATUL ULAMA
  • MA NAHDLATUL ULAMA I
  • MA NU INFARUL GHOY
  • MA NU MALAKUL HUDA
  • MA NURUL ISLAM Sumber Dadi
  • MA PEMBANGUNAN
  • MA RAUDLATUL MUTA`ALLIMIN
  • MA ROHMATUL UMMAH
  • MA ROUDLATUL MUTA`ABBIDIN
  • MA RUHUL AMIN
  • MA SABILILLAH
  • MA SALAFIYAH
  • MA SUNAN AMPEL
  • MA SUNAN DRAJAT SUGIO
  • MA TARBIYATUL HUDA
  • MA TARBIYATUT THOLIBAH
  • MA TA`SITUT TAQWA
  • MA YPPI 1945 BABAT
SMA
  • SMA DARUL ULUM,(PP DARUL ULUM,DALIWANGUN, SUGIO)
  • SMA AL-AMIN
  • SMA AL-KAUTSAR
  • SMA DARUL ROHMAH
  • SMA DARUL ULUM
  • SMA DARUSSALAM
  • SMA DR. MUSTA'IN ROMLY
  • SMA EMPAT LIMA 1
  • SMA EMPAT LIMA I
  • SMA HASYIM ASY'ARI 1
  • SMA HASYIM ASY'ARI 2
  • SMA I SIMANJAYA
  • SMA ISLAM
  • SMA ISLAM TERPADU AL-AZHAR
  • SMA KHOZAINUL ULUM
  • SMA KOSGORO
  • SMA MA'ARIF
  • SMA MA'ARIF 2
  • SMA MA'ARIF NU
  • SMA MA'ARIF NU MAMBAUL ULUM
  • SMA MA'ARIF NU NURUL HUDA
  • SMA MANGGALA SAKTI
  • SMA MAZRAATUL ULUM
  • SMA MUHAMMADIYAH 1
  • SMA MUHAMMADIYAH 10
  • SMA MUHAMMADIYAH 11
  • SMA MUHAMMADIYAH 2
  • SMA MUHAMMADIYAH 3
  • SMA MUHAMMADIYAH 4
  • SMA MUHAMMADIYAH 5
  • SMA MUHAMMADIYAH 6
  • SMA MUHAMMADIYAH 7
  • SMA MUHAMMADIYAH 8
  • SMA MUHAMMADIYAH 9
  • SMA NAHDLATUL ULAMA'
  • SMA NAHDLOTUL ULAMA
  • SMA NU 1 MODEL
  • SMA NU MODO
  • SMA NUSANTARA 1
  • SMA NUSANTARA 2
  • SMA PANCA MARGA 1
  • SMA PERSATUAN
  • SMA PGRI 1 KALITENGAH
  • SMA PGRI 1 LAMONGAN
  • SMA PGRI BLULUK
  • SMA PGRI MANTUP
  • SMA PGRI MODO
  • SMA PGRI NGIMBANG
  • SMA ROUDLOTUL MUTTA'ALIMIN
  • SMA SUNAN DRAJAT
  • SMA TASHWIRUL ARKAR
  • SMA TA`MIRIYAH
  • SMA UNGGULAN BPPT AL FATTAH
  • SMA WACHID HASJIM
  • SMA WAHID HASYIM MODEL
  • SMA WALI SONGO
  • SMALB MA'ARIF LAMONGAN
Sekolah Menengah Kejuruan
  • SMK Abdurrahman Wahid Karanggeneng
  • SMK Wachid Hasjim Maduran
  • SMKN 1 BRONDONG
  • SMKN 1 LAMONGAN
  • SMKN 2 LAMONGAN
  • SMKN KALITENGAH
  • SMKN SAMBENG
  • SMKN SARIREJO
  • SMK AHMAD YANI
  • SMK DARMA PLUS PAYAMAN
  • SMK HASYIM ASY'ARI
  • SMK IDHOTUN NASYI'IN
  • SMK ISLAM TANFIRUL GHOYYI LAMONGAN
  • SMK ISLAM
  • SMK ITTIHADIL IKHWAN
  • SMK SUNAN DRAJAT LAMONGAN
  • SMK MA'ARIF NU MANTUP
  • SMK MAHARDIKA
  • SMK MUHAMMADIYAH 10
  • SMK MUHAMMADIYAH 12
  • SMK MUHAMMADIYAH 3
  • SMK MUHAMMADIYAH 4
  • SMK MUHAMMADIYAH 5
  • SMK MUHAMMADIYAH 6
  • SMK MUHAMMADIYAH 7
  • SMK MUHAMMADIYAH 8
  • SMK MUHAMMADIYAH 9
  • SMK NAHDLATUL ULAMA
  • SMK NAHDLATUL ULAMA' I
  • SMK NU 1 BUSTANUL ULUM
  • SMK NU 1 KARANGGENENG
  • SMK NU 1 KEDUNGPRING
  • SMK NU 1 PUCUK
  • SMK NU 1 SUKODADI
  • SMK NU 2 GLAGAH
  • SMK NU 2 KEDUNGPRING
  • SMK NU 5 BABAT
  • SMK NU AL HIDAYAH
  • SMK NU DARUL HIKAM
  • SMK NU MAMBA'UL ULUM
  • SMK NU MAZRA'ATUL ULUM
  • SMK NU SEKARAN
  • SMK NU SUGIO
  • SMK PATRIA
  • SMK PGRI 1 LAMONGAN
  • SMK PGRI 3 LAMONGAN
  • SMK PGRI BABAT
  • SMK PGRI SUKODADI
  • SMK SUNAN DRAJAT
  • SMK TA'SISUT TAQWA
  • SMK TELEKOMUNIKASI SABILILLAH
  • SMK THORIQUL 'ULUM
  • SMK TI MUHAMMADIYAH 11
  • SMK TI SUNAN GIRI
  • SMK TRISAKTI
  • SMK WACHID HASYIM
  • SMK ROUDLOTUS SHOLIHIN PUCUK

Sekolah Menengah Pertama

  • SMP Negeri 1 Lamongan
  • SMP Negeri 2 Lamongan
  • SMP Negeri 3 Lamongan
  • SMP Negeri 4 Lamongan
  • SMP Negeri 5 Lamongan
  • SMP Negeri 1 Tikung
  • SMP Negeri 1 Sarirejo
  • SMP Negeri 1 Kembangbahu
  • SMP Negeri 1 Mantup
  • SMP Negeri 2 Mantup
  • SMP Negeri 1 Deket
  • SMP Negeri 2 Deket
  • SMP Negeri 1 Ngimbang
  • SMP Negeri 1 Sambeng
  • SMP Negeri 1 Babat
  • SMP Negeri 2 Babat
  • SMP Negeri 3 Babat
  • SMP Negeri 4 Babat
  • SMP Negeri 1 Modo
  • SMP Negeri 1 Maduran
  • SMP Negeri 1 Karangbinagun
  • SMP Negeri 1 Turi
  • SMP Negeri 1 Sukodadi
  • SMP Negeri 1 Pucuk
  • SMP Negeri 1 Paciran
  • SMP Negeri 1 Bluluk
  • SMP Negeri 1 Brondong
  • SMP Negeri 1 Sekaran
  • SMP Negeri 1 Glagah
  • SMP Negeri 1 Solokuro
  • SMP Negeri 1 Laren
  • SMP Negeri 2 Laren
  • SMP Negeri 1 Sugio
  • SMP Negeri 3 Sugio (Ponpes Darul Ulum, Daliwangun, Sugio)
  • SMP Negeri 1 Karanggeneng
  • SMP Negeri 1 Kedungpring
  • SMP Negeri 1 Kalitengah
  • SMP Negeri 1 Sukorame
  • SMP Islam Tanfirul Ghoyyi Lamongan
  • MTs Tarbiyatut Tholabah
  • MTs Muhammadiyah 15
  • MTs Miftahul Ulum Solokuro
  • MTs Darul Ulum. Medali, Daliwangun. Sugio
  • MTs ma'arif 12 dagan, solokuro, lamongan
  • SMP ROUDLOTUS SHOLIHIN PUCUK

Sekolah dasar/ madrasah ibtida'

TK/RA

  • TK darul rohmah, laren
  • TKN Pembina Lamongan
  • TK Cendekia Lamongan
  • TK Bhayangkari 75 Lamongan
  • TK Aisyiah 1 Lamongan
  • TKN Kartini Lamongan
  • TK Perwanida, Lamongan
  • TK Bunga harapan, Sungegeneng
  • TK Ar-Rohma, Sungegeneng
  • TK Roudhotul Atfal,Brumbun,Maduran
  • TK Tunas Darul Ulum (PP Darul Ulum, Daliwangun, Sugio)

Referensi

  1. ^ "Kabupaten Lamongan Dalam Angka 2020" (pdf). www.lamongankab.bps.go.id. Diakses tanggal 20 September 2020. 
  2. ^ "Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kabupaten Lamongan". www.sp2010.bps.go.id. Diakses tanggal 20 September 2020. 
  3. ^ "Lamongan, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 7 September 2020. 
  4. ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 76-78 & 141-143. Diakses tanggal 7 September 2024. 
  5. ^ "Lamongan, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 7 September 2020. 
  6. ^ Fenomenal, Tapi Tak Mau Klaim Kerja Sendiri, diakses 28 Februari 2022.
  7. ^ KPU Lamongan Tetapkan Anggota Dewan Terpilih
  8. ^ Jurnalis (2024-03-05). "50 Caleg yang Lolos Menjadi Anggota DPRD Lamongan". Kabar1Lamongan.com. Diakses tanggal 2024-07-23. 

Pranala luar

Media tentang Lamongan Regency di Wikimedia Commons