Lompat ke isi

Kepulauan Riau

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Kepulauan Riau
Motto: 
"Berpancang Amanah Bersauh Marwah"
Peta
Peta
Negara Indonesia
Dasar hukum pendirianUU No. 25 Tahun 2002
Ibu kotaTanjungpinang
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kabupaten: 4
  • Kota: 2
  • Kecamatan: 52
  • Kelurahan: 299
  • Desa: 176
Pemerintahan
 • GubernurIsmeth Abdullah
Luas
 • Total251,000 km²
  • 96% perairan, 4% daratan
  • 2.408 pulau km2 (Formatting error: invalid input when rounding sq mi)
Populasi
 • Total1,200,000 (+/-)
Demografi
 • AgamaIslam, Kristen, Buddha, Hindu
 • BahasaBahasa Melayu Riau, Bahasa Indonesia
Kode Kemendagri21 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS21 Edit nilai pada Wikidata
Situs webwww.kepriprov.go.id

Kepulauan Riau adalah sebuah provinsi di Indonesia. Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan Vietnam dan Kamboja di sebelah utara; negara Malaysia dan Provinsi Kalimantan Barat di timur; Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Jambi di selatan; Negara Singapura, Malaysia, dan Provinsi Riau di sebelah barat.

Secara keseluruhan Wilayah Kepulauan Riau terdiri dari 4 Kabupaten dan 2 Kota, 47 Kecamatan serta 274 Kelurahan/Desa dengan jumlah 2.408 pulau besar dan kecil dimana 30% belum bernama dan berpenduduk. Adapun luas wilayahnya sebesar 252.601 Km2, di mana sekitar 95% - nya merupakan lautan dan hanya sekitar 5% merupakan wilayah darat.

Sejarah

Provinsi Kepulauan Riau merupakan provinsi baru hasil pemekaran dari provinsi Riau. Provinsi Kepulauan Riau terbentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 25 tahun 2002 merupakan Provinsi ke-32 di Indonesia yang mencakup Kota Tanjungpinang, Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, dan Kabupaten Lingga.

Pemerintahan

Gedung Gubernur Provinsi Kepri di kota Tanjung Pinang

Provinsi

Pejabat

Gubernur dijabat oleh Drs. H. Ismeth Abdullah yang sebelumnya menjabat Ketua Badan Otorita Batam selama 7 tahun. Wakil Gubernur dijabat oleh H. Muhammad Sani yang sebelumnya menjabat sebagai bupati di kabupaten karimun. Keduanya terpilih dari hasil Pilkada yang pertama kali di kepulauan riau dan dilantik oleh Mentri Dalam Negri M. Ma’ruf masa Bakti 2005-2010

Kabupaten dan Kota

Ibukota Provinsi di kota Tanjung Pinang

Provinsi Kepulauan Riau merupakan salah satu provinsi di Pulau Sumatra. Provinsi Kepulauan Riau terdiri atas 5 Kabupaten dan 2 kota. Berikut adalah daftar Kabupaten dan Kota di Provinsi Kepulauan Riau.

No. Kabupaten/kota Ibu kota Bupati/wali kota Luas wilayah (km2)[1] Jumlah Penduduk (2022)[1] Kecamatan Kelurahan/desa Lambang
Peta lokasi
1 Kabupaten Bintan Bandar Seri Bentan Roby Kurniawan 1.317,15 169.447 10 15/36
2 Kabupaten Karimun Tanjung Balai Karimun Aunur Rafiq 930,45 262.075 14 29/42
3 Kabupaten Kepulauan Anambas Tarempa Abdul Haris 627,03 48.084 9 2/52
4 Kabupaten Lingga Daik M. Nizar 2.210,82 102.150 13 9/75
5 Kabupaten Natuna Ranai Wan Siswandi 1.999,16 82.824 17 7/70
6 Kota Batam - Muhammad Rudi 1.034,73 1.207.082 12 64/-
7 Kota Tanjungpinang - Andri Rizal (Pj.) 150,37 229.553 4 18/-


Teks ini akan dicetak tebal== Kondisi Geografis dan Sumber Daya Alam ==

Kondisi Geografis

Secara geografis Provinsi Kepulauan Riau berbatasan dengan negara tetangga yaitu Singapura, Malaysia, dan Vietnam yang memiliki luas wilayah 251,810,71 km dengan 96 persennya adalah perairan dengan 1350 pulau besar dan kecil telah menunjukkan kemajuan dalam penyelenggaraan kegiatan pemerintahan, pembangunan, dan kemasyarakatan. Ibukota Provinsi Kepulauan Riau berkedudukan di Tanjung Pinang. Provinsi ini terletak pada jalur lalu lintas transportasi laut dan udara yang strategis dan terpadat pada tingkat internasional, serta pada bibir pasar dunia yang memiliki peluang pasar.

Sumber Daya Alam

Potensi sumber daya alam mineral dan energi yang relatif cukup besar dan bervariasi baik berupa bahan galian A (strategis), bahan galian B (vital) maupun bahan galian golongan C yang dapat dilihat sebagai berikut.

Jumlah Cadangan Bahan Galian di Provinsi Kepulauan Riau:

No, Jenis Bahan Galian, Berada di Kabupaten/Kota, Jumlah Cadangan

  1. Minyak Bumi, Natuna
  2. Gas Alam, Natuna,
  3. Timah, Karimun, Lingga
  4. Bauksit, Bintan, Karimun, Lingga, T. Pinang
  5. Pasir Besi Lingga Natuna
  6. Zircon Lingga -
  7. Antimon Natuna -
  8. Granit Karimun, Bintan, Natuna, Lingga 4.204.840
  9. Pasir Darat Karimun, Lingga, Bintan 16.800.000 m³
  10. Pasir Laut Karimun, Bintan - 7.164.348.267 ton
  11. Kuarsa Karimun, Natuna, Lingga 84.930.000 m³
  12. Granulit Natuna -
  13. Diorit Natuna, Lingga 882.000.000
  14. Andesit Natuna, Karimun 20.000.000 m³
  15. Rijang Natuna 78.013.300.931 m³
  16. Feldspar Lingga -
  17. Kaolin Lingga -
  18. Batu setengah permata Lingga -
  19. Hornfels Natuna 43.240.000 m³
  20. Batuan Ultrafamic Natuna 36.555.921.955 m³

Teks ini akan dicetak tebal== Potensi Daerah ==

Sektor Kelautan

Sebagai Provinsi Kepulauan, wilayah ini terdiri atas 96 % lautan. Kondisi ini sangat mendukung bagi pengembangan usaha budidaya perikanan mulai usahapembenihan sampai pemanfaatan teknologi budidaya maupun penangkapan. Di Kabupaten Karimun terdapat budidaya Ikan kakap, budidaya rumput laut, kerambah jaring apung. Kota Batam, Kabupaten Bintan, Lingga dan Natuna juga memiliki potensi yang cukup besar dibidang perikanan. Selain perikanan tangkap di keempat Kabupaten tersebut, juga dikembangkan budidaya perikanan air laut dan air tawar. Di kota Batam tepatnya di Pulau Setoko, bahkan terdapat pusat pembenihan ikan kerapu yang mampu menghasilkan lebih dari 1 juta benih setahunnya.

Sektor Peternakan

Potensi di bidang peternakan difokuskan pada ternak itik, ternak sapi, ternak ayam dan ternak kambing yang umumnya masih dilaksanakan oleh peternakan kecil.

Sektor Pertanian

Hampir diseluruh wilayah Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Riau berpotensi untuk diolah menjadi lahan pertanian dan peternakan mengingat tanahnya subur. Sektor pertanian merupakan sektor yang strategis terutama di Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, dan Kota Batam. Disamping palawija dan holtikultura, tanaman lain seperti kelapa, kopi, gambir, nenas, cengkeh sangat baik untuk dikembangkan. Demikian juga di Kabupaten Kepulauan Riau dan Lingga sangat cocok untuk ditanami buah-buahan dan sayuran. Di beberapa pulau sangat cocok untuk perkebunan kelapa sawit.

Sektor Pariwisata

Pulau Penyengat dilihat dari kota Tanjung Pinang

Provinsi Kepulauan Riau merupakan gerbang wisata dari mancanegara kedua setelah Pulau Bali. Jumlah wisatawan asing yang datang berkunjung mencapai 1,5 juta orang pada tahun 2005. Objek wisata di Provinsi Kepulauan Riau antara lain adalah wisata pantai yang terletak di berbagai kabupaten dan kota. Pantai Melur, Pulau Abang dan Pantai Nongsa di kota Batam, Pantai Belawan di Kabupaten Karimun, Pantai Lagoi, Pantai Tanjung Berakit, Pantai Trikora, dan Bintan Leisure Park di kabupaten Bintan. Kabupaten Natuna terkenal dengan wisata baharinya seperti snorkeling.

Selain wisata pantai dan bahari, provinsi Kepulauan Riau juga memiliki objek wisata lainnya seperti cagar budaya, makam-makam bersejarah, tarian-tarian tradisional serta event-event khas daerah. Di kota Tanjungpinang terdapat pulau Penyengat sebagai pulau bersejarah karena di pulau ini terdapat masjid bersejarah dan makam-makam Raja Haji Fisabililah dan Raja Ali Haji yang kedua-duanya adalah pahlawan nasional.

Transportasi

Kapal speedboat yang menghubungkan pulau Batam (pelabuhan Telaga Punggur) dan kota Tanjung Pinang

Sistem transportasi yang terdapat di provinsi ini sangat beragam, sesuai dengan kondisi alam dan jarak antar wilayahnya. Adapun jenis transportasi yang terdapat di provinsi ini adalah:

Berkas:Bandar Udara Hang Nadim.JPG
Bandara Hang Nadim, Batam
  1. Transportasi laut, terdiri dari:
    • Perahu motor kecil (pompong): banyak digunakan oleh masyarakat di kawasan pesisir (hinterland)
    • Kapal ferry (MV): merupakan transportasi utama antar kota (Tanjungpinang - Batam - Karimun - Lingga)
    • SpeadBoat : transportasi boat cepat, biasa digunakan masyarakat untuk tujuan Tanjungpinang - Lobam - Batam
    • KM. Perintis: merupakan salah satu transportasi laut menuju ke dan dari kab. Natuna

  2. Transportasi darat, terdiri dari:
    • Taxi: merupakan salah satu alat transportasi darat utama di Kota Batam, selain itu merupakan salah satu angkutan umum dari kota Tanjungpinang menuju Kijang (Kec. Bintan Timur - Kab. Bintan)
    • Angkutan kota (angkot): memiliki perbedaan sebutan di masing-masing daerah, untuk Tanjungpinang sebutan untuk angkot adalah "Transport", sedangkan di kota Batam disebut "Metro Trans"
    • Bus: untuk kota batam Bus itu sendiri memiliki beberapa jenis,diantaranya : Damri & bus kota (Busway). Di Kota Tanjungpinang, Bus digunakan oleh masyarakat untuk menuju Tanjunguban (Kec.Bintan Utara - Kab.Bintan). Selain itu juga terdapat bus khusus anak sekolah.
    • Becak motor: Di kawasan pesisir (hinterland)seperti kawasan Kec. Belakang Padang, dan Pulau Penyengat terdapat sebuah transportasi darat yang cukup unik, yakni Becak Motor.
    • Ojek
  3. Transportasi Udara

Provinsi ini memiliki 3 bandara udara, yakni:
Bandara Internasional Hang Nadim (Batam), Bandara Kijang (Tanjungpinang), dan Bandara Natuna.
Bandara Internasional Hang Nadim (Batam) merupakan sebuah kebanggaan bagi Provinsi Kepulauan Riau, karena bandara ini mempunyai landasan terpanjang di Asia Tenggara. Dalam waktu dekat, sebuah bandara baru akan dibangun di provinsi ini yang terletak di Kabupaten Bintan Utara. Bandara baru ini dinamakan Bandara Busung yang konon dikabarkan akan menempati luas area sampai 170 hektar.

Perekonomian

Laju pertumbuhan ekonomi Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2005 adalah sebesar 6,57%. Sektor-sektor yang tumbuh dengan baik (lebih cepat dari pertumbuhan total PDRB) pada tahun 2005 antara lain sektor pengangkutan dan komunikasi (8,51%), sektor industri pengolahan (7,41%), sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan (6,89%), sektor jasa (6,77%), serta sektor perdagangan, hotel dan restoran (6,69%).

PDRB Perkapita Provinsi Kepulauan Riau dalam lima tahun terakhir (2001-2005) cenderung mengalami kenaikan. Pada tahun 2001 PDRB Perkapita (Atas Harga Berlaku – Tanpa Migas) sebesar Rp.22,808 juta, dan pada tahun 2005 meningkat sehingga menjadi sebesar Rp.29,348 juta. Namun secara riil (tanpa memperhitungkan inflasi) PDRB Perkapita (tanpa gas) pada tahun 2001 hanya sebesar Rp.20,397 juta dan pada tahun 2005 meningkat menjadi sebesar Rp.22,418 juta.

Sosial Kemasyarakatan

Suku Bangsa

Suku bangsa yang terdapat di Provinsi Kepulauan Riau adalah Melayu, Bugis, Jawa, Arab, Tionghoa, Padang, Batak dan Flores.

Bahasa

Bahasa yang dipakai adalah bahasa resmi yaitu Bahasa Indonesia dan ada juga yang menggunakan bahasa Melayu

Agama

Teks ini akan dicetak tebal== Seni dan Budaya ==

Musik

Musik Melayu Kepulauan Riau dan musik yang berkembang oleh masyarakat Kepulauan Riau mencakup Musik melayu dalam bentuk Langgam atau Senandung, Musik Joget, Musik Zapin, Musik Silat, Musik Inang, Musik Ghazal, Musik Boria, Musik Mak Yong, Musik Mendu, Musik Lang-lang Buana, Musik Bangsawan, Musik Barongsai, Musik Gamelan yang dulunya berkembang istana Daik Lingga dengan sebutan Musik Tari Joget Lingga, Musik Randai, Musik Dul Muluk, Musik Tari Inai, Musik Kompang, Musik Berdah, Musik Rebana, Musik Kasidah, Musik Nobat yang bisa digunakan pada acara ritual kerajaan di Riau Lingga, Musik Boria, Musik Kuna kepang, Musik Wayang cecak, Musik Randai, Musik Angklung, Musik Manora, Musik Keroncong, Musik Dangdut, Musik Pop, Musik Gondang dari batang, Musik agogo, dan lainnya.

Tarian

Tari melayu di Kepulauan Riau yang berkembang di kabupaten dan kota antara lain : Tari Zapin, Tari Joget Dangong, Tari Jogi, Tari Melemang, Tari Makyong, Tari Mendu, Tari Inai, Tari Dayung sampan, Tari Topeng, Tari lang-Lang Buana, Tari Alu, Tari Ayam Sudur, Tari Boria, Tari Zikir Barat, Tari Rokana, Tari Joget lambak, Tari Damnah,Tari Semah Kajang,Tari Dendang Dangkong, Tari Sirih Lelat, Tari Tebus Kipas, Tari Sekapur Sirih, Tari Engku Puteri, Tari Mustika Kencana, Tari Marhaban, Tari menjunjung duli, Tari Tandak Pengasih, Tari Ikan Kekek, Tari Tarek Rawai, Tari Pasang rokok, Tari Masri, Tari Betabik, Tari Lenggang cecak, Tari Laksemane Bentan, Joget Bebtan, Tari Joget Kak Long dari Moro, Tari Joget Mak Dare,Tari Joget Makcik normah di pulau Panjang Batam.

Seni Teater

Teater Melayu yang berkembang di Provinsi Riau : Teater Makyong di Kabupaten Bintan tepatnya di Pulau Mantang, Pulau Panjang di Batam ; Teater Mendu di Kabupaten Ranai tepatnya di Kecamatan Sedanau dan Ranai; Teater Lang-lang Buana di Kabupaten Natuna tepatnya di Ranai; Teater Bangsawan di Daik Lingga, Dabo Singkep, Pulau Penyengat.Teater dari daerah lain yang berada di Provinsi Kepulauan Riau antara Lain seperti : Randai, Ketoprak, Wayang orang, Dul Muluk,Manora, kesemuanya dikembangkan oleh asyarakat dan suku lain yang berada di provinsi Kepulauan Riau.

Pendidikan

Perguruan Tinggi yang ada:

  1. Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) di Tanjungpinang
  2. Universitas Internasional Batam
  3. Universitas Batam
  4. Universitas Putera Batam
  5. Universitas Riau Kepulauan (Batam)
  6. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Ibnu Sina (Batam)
  7. Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina (Batam)
  8. Sekolah Tinggi Ilmu Agama Ibnu Sina (Batam)
  9. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Pembangunan (Tanjungpinang)
  10. Sekolah tinggi Teknologi Indonesia (Tanjungpinang)
  11. Akademi Keperawatan Griya Husada (Batam)
  12. Akademi Keperawatan Mitra Bunda Persada (Batam)
  13. Akademi Bahasa Asing Tanjungpinang
  14. Sekolah Tinggi Ilmu Agama Miftahul Ulum (Tanjungpinang)
  15. Politeknik Kesehatan Tanjungpinang (Tanjungpinang)
  16. Akademi Keperawatan Angkatan Laut (Tanjungpinang)

Pers dan Media

Tanjung Balai, kabupaten Karimun
  1. Televisi
    • Batam Televisi (BTV)
    • Semenanjung Televisi (STV)
  2. Koran Harian
  3. Koran Mingguan/Dwi Mingguan/Bulanan
    • Koran Buruh
    • Swara Mahasiswa
  4. Majalah
  5. Radio
  6. Portal

Lihat pula

Referensi

Sumber

  1. ^ a b "Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan (Permendagri No.137-2017) - Kementerian Dalam Negeri - Republik Indonesia". www.kemendagri.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2018-07-09. 

Pranala luar