Curug Ngebul
Artikel ini membutuhkan penyuntingan lebih lanjut mengenai tata bahasa, gaya penulisan, hubungan antarparagraf, nada penulisan, atau ejaan. |
Curug Ngebul | |
Informasi | |
---|---|
Lokasi | Desa Bunijaya, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat |
Negara | Indonesia |
Koordinat | 7°09′20″S 107°12′15″E / 7.155538°S 107.204125°E |
Pemilik | |
Pembukaan | 2016 |
Jenis objek wisata | Air terjun |
Curug Ngebul merupakan air terjun berketinggian sekitar 100 meter di Desa Bunijaya, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. Nama tersebut diberikan karena cerita air curug tiba - tiba berasap ketika digunakan mandi oleh seseorang putri. Versi lain, air curug berasap karena menerpa batu - batu di dasar kolam, sehingga selalu terlihat ngebul/ berasap. Memang untuk sampai ke bawah curug ini agak susah, karena hamburan airnya yang cukup banyak sehingga jarak pandang sangat dekat[1]. Curug Ngebul adalah surga tersembunyi yang dimiliki Kabupaten Cianjur.
Lokasi
Curug Ngebul terletak di Desa Bunijaya, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Curug Ngebul berada di ketinggian 1.000 meter diatas permukaan air laut (Mdpl).
Panorama
Panorama Curug Ngebul masih bersih, tidak ada sampah serta udara asli pegunungan. Terpampang tebing yang tinggi menjulang membatasi daerah sekitar. Di sekitar curug, banyak tempat lain yang bisa dinikmati seperti Gua Peteng, bebatuan unik seperti Batu Kurung dan Talaga Wastu. Termasuk pemandian buatan mirip sandaran perahu di dermaga. Disini tersedia beberapa fasilitas pendukung seperti MCK, Gazebo, Mushola dan beberapa warung.
Aksesbilitas
Curug Ngebul berada sekira 72 Km dari pusat Kabupaten Cianjur atau berkendara nyaris 3 jam ke arah selatan. Untuk mengakses Curug Ngebul dapat menggunakan kendaraan roda empat dan disarankan menggunakan kendaraan pribadi. Dari pusat Kabupaten Cianjur ambilan rute jalan raya, Cianjur-Sukanagara-Kemudian dilanjutkan rute Pagelaran. Sesampainya di Kampung Cipari Desa Sindnagkerta belok kiri dilanjutkan menggunakan roda dua menuju Desa Bunijaya. Kemudian dari Kampung Rawaroso dilanjutkan lagi dengan jalan kaki menelusuri jalan setapak sekitar 45 menit. Jalan raya tergolong cukup baik namun untuk menuju Pagelaran, namun jalan ke air terjun yang dilalui masih cukup susah.