Lompat ke isi

Kisah Para Rasul 8

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 9 Mei 2021 15.43 oleh InternetArchiveBot (bicara | kontrib) (Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8)
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)
Kisah Para Rasul 8
Kisah Para Rasul 8:26-32 pada Papirus 50, yang dibuat sekitar abad ke-3.
KitabKisah Para Rasul
KategoriSejarah gereja
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Baru
Urutan dalam
Kitab Kristen
5
pasal 7
pasal 9

Kisah Para Rasul 8 (disingkat "Kis 8") adalah pasal kedelapan dalam Kitab Kisah Para Rasul dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Kitab yang memuat pasal ini tidak memuat nama penulis tetapi tradisi Kristen awal secara mutlak memastikan bahwa penulisnya adalah Lukas, seorang Kristen yang merupakan teman seperjalanan Rasul Paulus, dan juga penulis Injil Lukas.[1][2][3] Berisi riwayat penguburan Stefanus, permulaan penganiayaan terhadap orang Kristen, dan penyebaran murid-murid Yesus Kristus ke Yudea dan Samaria, khususnya pekerjaan diaken Filipus, yang juga mengabarkan Injil kepada orang Ethiopia.[4]

Tempat-tempat yang disebutkan dalam pasal ini dan markah lainnya.

Pasal ini mencatat peristiwa-peristiwa yang terjadi pada tempat-tempat yang tertera pada peta-peta berikut:

Terjemahan Baru (TB) membagi pasal ini:

Referensi silang

[sunting | sunting sumber]
(a) Saulus juga setuju, bahwa Stefanus mati dibunuh.
(b) Pada waktu itu mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. (TB)[5]
  • Reuben Torrey, dalam karyanya Treasury of Scripture Knowledge, berkomentar "Klausul ini [yaitu ayat 8:1(a)] tampaknya merupakan penutup pasal sebelumnya".[6]
  • "Saulus juga setuju": Persetujuan Saulus atas kematian Stefanus ini terkait dengan pasal sebelumnya. Saulus, yang kemudian dikenal sebagai rasul Paulus, diperkenalkan sebagai saksi aktif kematian Stefanus pada Kisah Para Rasul 7:58, dan menyatakan persetujuannya dalam Kisah Para Rasul 8:1. Saulus tampaknya merupakan pemimpin (Kisah 8:1–3; 9:1) penganiayaan besar pertama yang sangat hebat terhadap gereja. Laki-laki dan perempuan dimasukkan ke dalam penjara (Kisah 8:3) dan disesah (Kisah 22:19); banyak juga dihukum mati (Kisah 22:20; 26:10–11). Namun Allah menggunakan penganiayaan ini untuk memulai pekerjaan pekabaran Injil yang besar dari gereja (Kisah 8:4).[7]
Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ. (TB)[8]
Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. (TB)[9]

Roh Kudus belum turun di atas seorang pun di antara mereka dengan cara yang sama seperti Ia turun atas orang percaya pada hari Pentakosta (Kisah 2:4). Dia belum datang atas mereka sebagaimana dijanjikan Bapa (Kisah 1:4) dan seperti dinubuatkan Kristus "kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus" (Kisah 1:5). Rupanya mereka belum menunjukkan tanda-tanda rohani yang diharapkan, khususnya ucapan ilahi yang diilhami (lihat Kisah 8:5–24; Kisah 8:18).[7]

Sahut Filipus: "Jika tuan percaya dengan segenap hati, boleh." Jawabnya (sida-sida Etiopia): "Aku percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah." (TB)[10]

Irenaeus (130-202), seorang bapa gereja, mencatat bahwa sida-sida itu kembali ke Etiopia dan menjadi penginjil untuk bangsanya.[11]

Kontroversi ayat 37

[sunting | sunting sumber]

J. A. Alexander (1857) berpendapat, ayat ini, meskipun asli, dihilangkan oleh banyak penyalin, "karena tidak sesuai dengan kebiasaan untuk menunda baptisan, yang menjadi lazim, atau, paling tidak, sering dilakukan, sebelum akhir abad ke-3."[12] Karenanya ayat ini tidak ditemukan dari mayoritas naskah Alkitab bahasa Yunani jenis Teks Alexandria, sehingga dihilangkan atau dipindahkan ke catatan kaki dalam banyak versi Alkitab bahasa Inggris modern. Namun ada di banyak naskah kuno, khususnya Teks Bizantin, termasuk naskah Codex Laudianus atau E (~ 550 M). Kata-katanya dikutip oleh Irenaeus (~ tahun 180 M), Siprianus (~ 250), Ambrosiaster (~384), Pasianus (392), Ambrosius (397), Augustinus (430), Beda Venerabilis dari Inggris (735) dan Theophylact (1077); serta dijumpai dalam teks bahasa Latin Vetus Latina (abad ke-2) maupun Vulgata (380-400). Dalam catatannya Erasmus menulis bahwa ia mengambil pembacaan ini dari marjin naskah 4ap dan memasukkannya ke dalam Textus Receptus.[13]

Berikut kutipan Irenaeus (~180 M):

"[Filipus menyatakan] bahwa itulah Yesus, dan bahwa Kitab Suci telah digenapi di dalam Dia; demikian pula dengan sida-sida yang percaya itu sendiri: dan, segera meminta untuk dibaptis, ia berkata, "Aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah." Orang ini kemudian diutus ke wilayah Etiopia, untuk mengabarkan apa yang dipercayainya sendiri, bahwa ada satu Allah yang diberitakan oleh para nabi, tetapi bahwa Anak-Nya sudah menampilkan diri menurut hakikat manusia (secundum hominem)."[14]

Kutipan Siprianus (~250 M):

"Karena meskipun dalam Kisah Para Rasul sida-sida itu digambarkan seketika itu pula dibaptiskan oleh Filipus, karena "ia percaya dengan segenap hatinya," hal ini bukanlah kesejajaran yang sama. Karena orang ini adalah seorang Yahudi, dan sementara ia kembali dari Bait Tuhan ia sedang membaca [kitab] nabi Yesaya,"[15]

Kutipan Pontius dari Kartago:

"Karena meskipun dalam Kisah Para Rasul sida-sida itu digambarkan seketika itu pula dibaptiskan oleh Filipus, karena "ia percaya dengan segenap hatinya," hal ini bukanlah kesejajaran yang sama. Karena orang ini adalah seorang Yahudi, dan sementara ia kembali dari Bait Tuhan ia sedang membaca [kitab] nabi Yesaya"[16]

Kutipan Augustinus (354-430 M):

"Sida-sida itu percaya kepada Kristus, dan berkata ketika mereka tiba di suatu tempat berair, Lihat ada air, apa yang menghalangiku untuk dibaptis? Filipus berkata kepadanya, apakah engkau percaya kepada Yesus Kristus? Ia menjawab, Aku percaya bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah. Segera ia turun bersamanya ke dalam air itu."[17]

Daftar naskah yang memuat ayat 37:

  • Naskah Latin kuno: l, m, e, r, ar, ph, dan gig
  • Naskah Yunani: Codex E (abad ke-6) dan sejumlah naskah lain: Minuscule 4, 36, 88, 97, 103, 104, 242, 257, 307, 322, 323, 385, 429, 453, 464, 467, 610, 629, 630, 913, 945, 1522, 1678, 1739, 1765, 1877, 1891, dan lain-lain, dengan beberapa variasi kecil, misalnya: 88 tidak menyertakan "o Philippos" (Filipus) tetapi menambahkan "o eunouchos" (sida-sida itu) dan "auto" (benar-benar). Sehingga dalam 88 berbunyi, "Dan ia berkata, jika engkau percaya dengan segenap hati, boleh. Dan sida-sida itu menjawab dan berkata, Aku percaya bahwa Yesus Kristus benar-benar adalah Anak Allah." Varian-varian tersebut adalah sangat umum di antara naskah-naskah Yunani. Perlu dicatat, bahwa varian-varian ini tidaklah termasuk penghilangan bagian itu dari suatu naskah atau menyebabkan penghilangan bagian itu.[18] Juga dimasukkan dalam naskah Yunani Textus Receptus dari Stephanus (tahun 1550), Beza (1598) dan Elzevir (1633).[19]
Kisah Para Rasul 8:38 pada Codex Angelicus (abad ke-9).
Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod.
Ia berjalan melalui daerah itu dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.[20]
  • "Filipus ada" ("Filipus ditemukan") — yaitu, "menemukan dirinya sendiri," "membuat kemunculan": suatu ekspresi yang memastikan cara ajaib pemindahan lokasinya.[21]
  • "Asdod", dalam bahasa Inggris ditulis "Azotus" yaitu nama kuno yang lebih modern daripada Asdod untuk kota itu.[21]
  • "Sampai ia tiba di Kaisarea" — 55 mil (89 km) sebelah barat laut Yerusalem, pada pantai Laut Tengah, di selatan Gunung Karmel; dinamai demikian oleh Herodes, yang membangunnya kembali, untuk menghormati Kaisar Augustus.[21]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Willi Marxsen. Introduction to the New Testament. Pengantar Perjanjian Baru: pendekatan kristis terhadap masalah-masalahnya. Jakarta:Gunung Mulia. 2008. ISBN 9789794159219.
  2. ^ John Drane. Introducing the New Testament. Memahami Perjanjian Baru: Pengantar historis-teologis. Jakarta:Gunung Mulia. 2005. ISBN 979-415-905-0.
  3. ^ Holman Illustrated Bible Handbook. Holman Bible Publishers, Nashville, Tennessee. 2012.
  4. ^ Halley, Henry H. Halley's Bible Handbook: an abbreviated Bible commentary. 23rd edition. Zondervan Publishing House. 1962.
  5. ^ Kisah Para Rasul 8:1 - Sabda.org
  6. ^ Treasury of Scripture Knowledge on Acts 8:1, accessed 8 December 2016
  7. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  8. ^ Kisah Para Rasul 8:14 - Sabda.org
  9. ^ Kisah Para Rasul 8:16 - Sabda.org
  10. ^ Kisah Para Rasul 8:37 - Sabda.org
  11. ^ The Nelson Study Bible. Thomas Nelson, Inc. 1997
  12. ^ J. A. Alexander. The Acts of The Apostles, New York: Scribner, 1967, vol. 1, pp. 349-350.
  13. ^ Edward F. Hills (1912-1981), "The King James Version Defended: A Christian View of the New Testament Manuscripts" (1956). Chapter 8, The Christian Research Press; 4th edition (August 1997). ISBN 0-915923-00-9; ISBN 978-0-915923-00-7
  14. ^ Irenaeus. Melawan Ajaran Sesat (Against Heresies) (140-200) Jilid III. (3.12.8). juga I 1:433.
  15. ^ Cyprian (200 - 258). The Treatises of Cyprian, Treatise 12, Book 3, Section 43.
  16. ^ Pontius. Hidup dan Penderitaan Cyprian, Uskup dan Syuhada (The Life and Passion of Cyprian, Bishop and Martyr), paragraf 3. Pontius dari Kartago adalah seorang diaken di bawah Cyprian. Bukunya mengenai Cyprian ditulis tidak lama setelah kematian Cyprian pada tahun 258 M.
  17. ^ Augustinus (354-430 AD), Sermon 49
  18. ^ Thomas Holland. Crowned With Glory, ©2000.
  19. ^ ""Acts 8:37 - Is it inspired Scripture or not?"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-07-03. Diakses tanggal 2013-09-10. 
  20. ^ Kisah Para Rasul 8:40
  21. ^ a b c Jamieson-Fausset-Brown Bible Commentary

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]