Lompat ke isi

Depok, Sleman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 17 Mei 2021 01.15 oleh RaFaDa20631 (bicara | kontrib) (SVG COA, replaced: Logo Kota Yogyakarta.png → Seal of the City of Yogyakarta.svg (2) using AWB)
Depok
Negara Indonesia
ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta
KabupatenSleman
Pemerintahan
 • PanewuAbu Bakar, S.Sos, M.Si
Populasi
 • Total127,908 jiwa (per Desember 2.012) jiwa
Kode Kemendagri34.04.07 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3404070 Edit nilai pada Wikidata
Luas35.55 km²
Desa/kelurahan3

Depok (bahasa Jawa: ꦝꦺꦥꦺꦴꦏ꧀, translit. Dhépok) adalah sebuah kapanéwon di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kantor Kapanewon Depok dulunya berada di Komplek Kolombo No.50 A, Desa Catur Tunggal. Sekarang berada di Jalan Padjajaran (Ring Road Utara), Gandok, Condongcatur, Depok, Sleman.Lokasi ibu kota Kapanewon Depok berada di 7.75715‘ LS dan 110.39625‘ BT. Kapanewon Depok merupakan wilayah dengan pertumbuhan paling pesat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berada di Kawasan Utara Aglomerasi Kota Yogyakarta, Depok terasa istimewa dengan keberadaan berbagai perguruan tinggi, objek vital, dan kawasan pemukiman baru. Kawasan yang terdiri dari 3 Desa dan 58 Dusun ini sudah sedemikian menyatu dengan kota Yogyakarta, sehingga batasnya tak kelihatan lagi. Kecamatan Depok dihuni oleh 127.908 jiwa (Data Kantor Kependudukan & Catatan Sipil, Kab. Sleman 2012) yang terdiri dari 66.189 laki-laki, dan 61.719 perempuan, mereka terbagi dalam 38.884 Kepala Keluarga.

Di kapanewon ini terdapat berbagai tak kurang 23 perguruan tinggi di antara yang terkenal adalah Universitas Mercu Buana Yogyakarta, Universitas Amikom Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, Universitas Islam Indonesia, Universitas Sanata Dharma (USD), Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Yogyakarta, Universitas Atmajaya Yogyakarta, Universitas Proklamasi 45 (UP45), dan STIE YKPN. Keberadaan berbagai perguruan tinggi tersebut menghadirkan ribuan pelajar, mahasiswa dan pendatang yang berdomisili di daerah ini.

Selain pertumbuhan ekonomi yang tinggi, angka kriminalitas di Kapanewon Depok juga tertinggi di Kabupaten Sleman, bahkan menurut hampir 3/4 kasus kriminalitas di Kabupaten Sleman terjadi di wilayah ini. Kebanyakan kasus kriminal yang terjadi adalah Curanmor dan Narkoba. Untuk mengantisipasinya, terdapat tiga Polsek di Kecamatan ini yakni Polsek Depok Barat, Depok Timur, dan Bulaksumur.

Keistimewaan Kapanewon Depok semakin bertambah dengan keberadaan beberapa objek vital seperti Bandar Udara Adisucipto Yogyakarta, Stadion Maguwoharjo, dan Markas Polda DIY. Berbagai Pusat Perbelanjaan dan Hotel juga berlokasi di wilayah ini. Bagi yang tidak tahu, mungkin akan menganggap wilayah kecamatan Depok masih menjadi bagian kota Yogyakarta.

Panewu

  1. Amir Al Kutri, BA
  2. Drs. M. Mahmudi
  3. Djoko Supriyanto
  4. Djoko Subagyo SH
  5. Drs. Supardal (2006-2011)
  6. Drs. Krido Suprayitno, SE., M.Si. (2011-2014)
  7. Drs. Budiharjo (2014-2017)
  8. Joni Suhartono, SH (2017-2018)
  9. Abu Bakar, S.Sos, M.Si (2018-Sekarang)

Batas Wilayah

Kepanewon Depok memiliki batas-batas sebagai berikut:

Utara Kapanéwon Ngaglik
Timur laut Kapanéwon Kalasan
Timur Kapanéwon Kalasan
Tenggara Kapanéwon Berbah
Selatan Berkas:Bantul.png Kapanéwon Banguntapan, Kabupaten Bantul
Kêmantrèn Gondokusuman, Kota Yogyakarta
Barat daya Kêmantrèn Gondokusuman, Kota Yogyakarta
Barat Kapanéwon Mlati
Barat laut Kapanéwon Ngaglik

Pembagian Administratif Kalurahan

  1. Caturtunggal
  2. Condongcatur
  3. Maguwoharjo