Hanung Bramantyo
Templat:Infobox artis indonesia Hanung Bramantyo (lahir 1 Oktober 1975) adalah seorang sutradara Indonesia. Ia pernah kuliah di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia, namun tidak menyelesaikannya. Setelah itu, ia pindah mempelajari dunia film di Jurusan Film - Fakultas Film dan Televisi Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Pada Festival Film Indonesia 2005, ia terpilih sebagai Sutradara Terbaik lewat film arahannya, Brownies. Ia juga dinominasikan sebagai Sutradara Terbaik untuk film cerita lepasnya, Sayekti dan Hanafi, namun kalah oleh Guntur Soehardjanto. Pada Festival Film Indonesia 2007 ia kembali menyabet penghargaan Sutradara Terbaik melalui filmnya Get Married.
Sampai tahun 2019, Hanung tercatat sebagai sutradara yang paling banyak dinominasikan (11 nominasi) dalam kategori Sutradara Terbaik pada ajang Festival Film Indonesia – dan sepertinya akan terus bertambah, dan memenangkan dua di antaranya; 2005 (Brownies) dan 2007 (Get Married).
Karier
Pada 2018, Hanung akan menyutradarai Tersanjung yang dibuat ulang dari sinetron berjudul sama, menandai kerja sama dengan MVP Pictures setelah Sang Pencerah (2010), Cinta tapi Beda (2012), Soekarno: Indonesia Merdeka (2013), dan Hijab (2015).[1] Hanung juga akan menyutradarai film Ibu, Doa yang Hilang yang dialih wahana dari novel berjudul sama.[2] Hanung sempat ditawari Falcon Pictures untuk menyutradarai film yang dibuat ulang dari Miracle in Cell No. 7 (2013) serta film yang dialih wahana dari Harimau! Harimau!.[3] Hanung mengaku tertarik untuk memfilmkan sekuel Bumi Manusia, yaitu Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca, tetapi semua itu bergantung terhadap Frederica yang menganggap proyek lanjutan itu harus mempertimbangkan tanggapan penonton atas Bumi Manusia.[4] Bumi Manusia direncanakan menjadi film pertama dari trilogi ini.[5] Selain itu, Hanung juga direncanakan akan menyutradarai Rudi Habibie 2 (judul lain Habibie & Ainun 4) dan Cinta antara Praha dan Bandung.[6]
Kontroversi
Perempuan Berkalung Sorban
Saat dirilis, film ini disambut dengan kontroversi di Indonesia karena dianggap melakukan kritikan kontra produktif atas tradisi Islam konservatif yang masih dipraktikkan dalam banyak pesantren di Indonesia saat film ini dirilis. Salah seorang dari pengurus Majelis Ulama Indonesia memberikan tanggapan berupa menyarankan supaya film ini ditarik dari edaran agar diubah sebagaimana keinginannya.[7] Abidah El Khalieqy, penulis novel dan film Perempuan Berkalung Sorban, dalam sebuah wawancara bersama kru film ini mengutarakan bahwa tema novel yang ditulisnya tersebut pada intinya adalah tentang pemberdayaan wanita.[8]
?
Salah satu filmnya yang kontroversial adalah "? (Tanda Tanya)" yang mempertanyakan tentang intoleransi[9] di mana Front Pembela Islam memprotesnya dan Hanung telah menemui Majelis Ulama Indonesia dan menyetujui memotong beberapa bagian filmnya.[10] Walaupun begitu filmnya yang menyajikan kemoderenan dan kedamaian dalam Islam mendapat sambutan yang baik di Singapura, Australia dan Kanada.[11]
Cinta Tapi Beda
Setelah beberapa hari tayang di bioskop secara nasional, film ini sempat menuai protes, khususnya dari masyarakat Minangkabau. Bahkan, sebuah forum persatuan masyarakat Minangkabau melaporkan Hanung Bramantyo selaku sutradara film ini ke Polda Metro Jaya berkenaan dengan Pasal 156 KUHP Jo Pasal 4 dan 16 UU.N0.40/2008 tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis tentang larangan perbuatan menanamkan kebencian terhadap salah satu suku, etnis, agama, dan golongan dalam wilayah hukum Indonesia dan tentang Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis. Pasalnya pengangkatan tokoh perempuan yang bermukim di Padang yang non-muslim dianggap menyinggung masyarakat Minangkabau yang identik dengan agama Islam. Untuk mengklarifikasi kontroversi ini, melalui akun twitter-nya, Hanung Bramantyo menjelaskan bahwa tokoh Diana tidak disebutkan sebagai gadis Minangkabau, ia jelas-jelas menggunakan Salib dan keluarga Diana memiliki kegemaran akan makanan Babi Rica-rica. Sesungguhnya tokoh ini merupakan warga pendatang yang tinggal dan besar di Padang dan menunjukkan keberagaman masyarakat Padang.[12][13] Hanung Bramantyo juga menyayangkan banyaknya protes yang datang dari masyarakat yang bahkan belum menonton sendiri film ini.[14]
Soekarno: Indonesia Merdeka
Pada bulan September 2013, puteri dari Soekarno, Rachmawati mengkritik bahwa film ini tidak cocok menampilkan Ario Bayu berperan sebagai Soekarno. Ia menganggap aktor Anjasmara lebih layak memerankan tokoh tersebut.[15]
Filmografi
Sebagai sutradara
Sebagai produser
Tahun | Judul | Produksi |
---|---|---|
2010 | Menebus Impian | Dapur Film |
2011 | Pengejar Angin | Putaar Production |
2015 | Hijab | Dapur Film, Ampuh Entertainment, MVP Pictures |
2015 | 2014 | Mahaka Pictures, Dapur Film |
2015 | Mencari Hilal | MVP Pictures, Studio Denny JA, Dapur Film, Argi Film, Mizan Productions |
2015 | Ayat-ayat Adinda | |
2015 | Turis Romantis | Mahaka Pictures, Spectrum Film |
2016 | Talak 3 | MD Pictures |
2016 | Pesantren Impian | |
2017 | Jomblo Reboot | Falcon Pictures, Dapur Film |
2020 | Mekah I'm Coming | Dapur Film, MD Pictures |
Sebagai ko-produser
Tahun | Judul | Produksi |
---|---|---|
2008 | The Tarix Jabrix | Starvision |
2008 | Si Jago Merah | Starvision |
2009 | Janda Kembang | Starvision |
2009 | The Tarix Jabrix 2 | Starvision |
2015 | Surga Yang Tak Dirindukan | MD Pictures |
2021 | Surga Yang Tak Dirindukan 3 | MD Pictures |
Sebagai pemeran
Tahun | Judul | Peran | Produksi |
---|---|---|---|
2006 | Jomblo | Koki | SinemArt Pictures |
Lentera Merah | Dewan Alumni 65 | Rapi Films | |
2008 | The Tarix Jabrix | Pelanggan Bengkel | Starvision Plus |
2009 | Get Married 2 | Pemarkir Mobil | |
2010 | Seleb Kota Jogja (SKJ) | Cleaning Service | |
2011 | Get Married 3 | Orang Buta | Starvision Plus |
2012 | Perahu Kertas | Tamu Pameran Lukisan Galeri Warsita | Starvision Plus Mizan Productions |
Habibie & Ainun | Sumohadi | MD Pictures | |
Cinta Tapi Beda | Pelanggan Kafe | MVP Pictures | |
2013 | Slank Nggak Ada Matinya | Pak Teguh | Starvision Plus |
2015 | Youtubers | Sutradara | |
2016 | Talak 3 | Bartender 1 | MD Pictures |
2018 | The Gift | Pengendara Jip | Seven Sunday Films |
2021 | Adit Sopo Jarwo the Movie | Ayah Adit (Pengisi Suara) | MD Pictures |
Kolaborator setia
Kolaborator setia | |||||||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Artis | Doa yang Mengancam (2008) | Ayat-ayat Cinta (2008) | Perempuan Berkalung Sorban (2009) | Tendangan dari Langit (2010) | ? (2011) | Perahu Kertas (2012) | Perahu Kertas 2 (2012) | Soekarno: Indonesia Merdeka (2013) | 2014 (2015) | Talak 3 (2016) | Rudy Habibie (2016) | Kartini (2017) | Benyamin Biang Kerok (2018) | The Gift (2018) | Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, Cinta (2018) | Bumi Manusia (2019) | Habibie & Ainun 3 (2019) |
Ario Bayu | |||||||||||||||||
Ayu Laksmi | |||||||||||||||||
Christine Hakim | |||||||||||||||||
Maudy Ayunda | |||||||||||||||||
Reza Rahadian |
Referensi
- ^ "MVP Pictures siapkan 8 film baru dari berbagai genre". Beritagar. 25 Februari 2018. Diakses tanggal 19 November 2019.
- ^ "Hanung Bramantyo garap film adaptasi novel "Ibu, Doa yang Hilang"". Antara. 21 Desember 2018. Diakses tanggal 19 November 2019.
- ^ Bramantyo, Hanung (24 Agustus 2019). "Kenapa Film Bumi Manusia Harus Saya?". CNN Indonesia. Diakses tanggal 24 Agustus 2018.
- ^ Hasan, Akhmad Muawal (4 Juli 2019). "Hanung Bramantyo Tertarik Memfilmkan Keempat Novel Tetralogi Buru". Tirto. Diakses tanggal 15 Agustus 2019.
- ^ Setiawan, Tri Susanto (13 Agustus 2019). Kistyarini, ed. "Hanung Bramantyo: Bumi Manusia Kemungkinan Akan Jadi Trilogi". Kompas. Diakses tanggal 31 Oktober 2019.
- ^ "Film kisah cinta Habibie dan Ainun akan dibuat lima seri". Antara. 27 April 2017. Diakses tanggal 20 Desember 2019.
- ^ BBC World: Film timbulkan kontroversi. 6 Februari 2009. Diakses pada 9 Februari 2009
- ^ "Kharisma Starvision Plus". 2009. "Di Balik Layar Perempuan Berkalung Sorban". Fitur rilis DVD.
- ^ "Questioning intolerance". April 10, 2011.
- ^ "GP Ansor regrets SCTV's decision of cancelling film '?' screening". August 29, 2011.
- ^ "Hanung's film '?' well received overseas". September 21, 2011.
- ^ "Film "Cinta Tapi Beda" Dilaporkan Zulhendri: Langgar HAM Orang Minang". January 9, 2014.
- ^ "Soal Film "Cinta Tapi Beda", Hanung, Agni Pratistha, dan Raam Punjabi Akan Dipolisikan". Diakses tanggal January 22, 2014.
- ^ http://www.tabloidnova.com/Nova/Selebriti/Aktual/Film-Cinta-Tapi-Beda-Ditarik-di-Tasikmalaya[pranala nonaktif permanen]
- ^ Suhendra, Ichsan (September 14, 2013). "Rachmawati Tolak Film Soekarno: Indonesia Merdeka". Kompas. Diakses tanggal November 4, 2013.
Pranala luar
- (Indonesia) Profil Diarsipkan 2005-11-28 di Wayback Machine., diakses 21 Desember 2005
- (Indonesia) Profil di KapanLagi.com
- Hanung Bramantyo di IMDb (dalam bahasa Inggris)
Penghargaan dan prestasi | ||
---|---|---|
Didahului oleh: Rudi Soedjarwo Film: Ada Apa dengan Cinta? (2004) |
Sutradara Terbaik (Festival Film Indonesia) Film: Brownies (2005) |
Diteruskan oleh: Nayato Fio Nuala Film: Ekskul (2006) |
Didahului oleh: Nayato Fio Nuala Film: Ekskul (2006) |
Sutradara Terbaik (Festival Film Indonesia) Film: Get Married (2007) |
Diteruskan oleh: Mouly Surya Film: fiksi. (2008) |