Kabupaten Rote Ndao
10°45′28.5″S 123°03′45.3″E / 10.757917°S 123.062583°E
Kabupaten Rote Ndao | |
---|---|
Motto: Ita Esa | |
Koordinat: 10°28′S 123°23′E / 10.47°S 123.38°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Nusa Tenggara Timur |
Tanggal berdiri | 02 Mei 2002 |
Dasar hukum | UU Nomor 9 Tahun 2002 |
Ibu kota | Baa |
Jumlah satuan pemerintahan | Daftar
|
Pemerintahan | |
• Bupati | Paulina Haning-Bullu, SE |
• Wakil Bupati | Stefanus M. Saek |
Luas | |
• Total | 1.280,10 km2 (49,420 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 165.807 |
• Kepadatan | 1,3/km2 (3,4/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Kristen 94,59% - Protestan 92,86% - Katolik 1,73% Islam 5,38% Hindu 0,02% Lainnya 0,01%[2] |
Zona waktu | UTC+08:00 (WITA) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 0380 |
Kode Kemendagri | 53.14 |
DAU | Rp345.248.896.000,00 (2013) |
Fauna resmi | Kura-kura Leher Ular Rote |
Situs web | www |
Kabupaten Rote Ndao adalah sebuah kabupaten di provinsi Nusa Tenggara Timur yang terletak di beranda terselatan Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Baa. Kabupaten in memiliki luas wilayah 1.280,10 km² dan berpenduduk sebanyak 165.807 jiwa (2020).[1] Kabupaten Rote Ndao merupakan kabupaten sekaligus wilayah paling selatan di Indonesia, bahkan benua Asia secara keseluruhan. Kabupaten ini memiliki 107 pulau kecil dan enam di antaranya merupakan pulau-pulau yang berpenghuni. Wilayah utama kabupaten ini terdapat di pulau Rote, sebagai pulau yang paling besar di antara 107 pulau yang termasuk wilayah administratif kabupaten Rote Ndao. Enam pulau kecil lain yang berpenghuni adalah pulau Usu, Ndana, Ndao, Landu, Nuse, Do’o.[1]
Sejarah
Wilayah Rote Ndao semula adalah bagian dari Wilayah Pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Kupang yang dibentuk berdasarkan Undang - Undang Nomor 69 Tahun 1958. Wilayah Rote Ndao terdiri dari 3 wilayah pemerintahan kecamatan yaitu Kecamatan Rote Timur, Kecamatan Rote Tengah dan Kecamatan Rote Barat. Selanjutnya setelah berjalan 4 tahun lamanya, maka terjadilah pemekaran wilayah di Rote Ndao menjadi 8 kecamatan sehubungan dengan adanya keinginan masyarakat untuk membentuk Kabupaten Otonom bagi Rote Ndao.
Namun karena situasi keuangan Negara yang tidak memungkinkan sehingga pembentukan Kabupaten Otonom Rote Ndao belum dapat dilakukan. Untuk itu, pada tahun 1968 Gubernur Nusa Tenggara Timur mengeluarkan keputusan agar wilayah Rote Ndao dibentuk sebagai Wilayah Koordinator Schap dalam wilayah hukum Kabupaten Daerah Tingkat II Kupang dan menunjuk D.C. Saudale, sebagai Bupati.
Pada tahun 1979 terjadi perubahan status Wilayah Koordinator Schap Rote Ndao menjadi wilayah pembantu Bupati Kupang untuk Rote Ndao. Setelah tujuh kali berganti periode kepemimpinan maka dalam tahun 2000 timbul keinginan kuat dari masyarakat, baik yang berada di wilayah Rote Ndao maupun dukungan dari orang Rote yang berada di Kupang dan di Jakarta mengusulkan agar Wilayah Pemerintahan Pembantu Bupati Rote Ndao ditingkatkan menjadi Kabupaten definitif.
Usulan tersebut didukung dengan adanya pernyataan sikap dari 300 tokoh masyarakat, tokoh adat yang mewakili masyarakat dari 19 Nusak, kepada pemerintah pusat dalam hal ini Menteri Dalam Negeri, melalui Pemerintah Kabupaten Kupang (sebagai Kabupaten Induk). Atas dasar usulan tersebut maka setelah melalui pengkajian dan mekanisme pembahasan sesuai Peraturan Perundang - undangan yang berlaku maka pada tanggal 10 April 2002 oleh Pemerintah Pusat dan DPR - RI menetapkan Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Rote Ndao di Propinsi Nusa Tenggara Timur dengan Christian Nehemia Dillak, SH sebagain Bupati Rote Ndao.[3]
Geografi
Secara geografis, Kabupaten Rote Ndao terletak pada 10°25'52"–11°00'27" Lintang Selatan dan 122°38'33"–123°26'29" Bujur Timur. Wilayah Kabupaten Rote Ndao terdiri dari 107 pulau meliputi Pulau Rote sebagai pulau utamanya serta pulau-pulau kecil di sekitarnya.[4] Kabupaten ini memiliki luas wilayah 1.280,10 km² dan berada di ketinggian antara 0-444 meter di atas permukaan air laut (mdpl) dengan titik tertinggi di Bukit Musaklain (444 mdpl) di selatan Pulau Rote. Seluruh wilayahnya dibatasi oleh perairan meliputi Selat Rote, Laut Sawu, Laut Timor dan Samudera Hindia. Sungai-sungai besar yang ada di Kabupaten Rote Ndao antara lain Sungai Kuli dan Sungai Batulilok.[5]
Batas wilayah
Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:
Utara | Laut Sawu |
Timur | Laut Timor |
Selatan | Samudera Hindia |
Barat | Laut Sawu dan Samudera Hindia |
Topografi
Wilayah Kabupaten Rote Ndao memiliki topografi yang relatif datar, berombak, sampai bergelombang. Sebagian besar topografi merupakan daratan, berbukit bukit dengan tingkat kemiringan rata-rata mencapai 45° dengan ketinggian dari permukaan laut (dpl) 0–500 meter. Proporsi dataran tinggi terluas di Kabupaten Rote Ndao terdapat di kecamatan Rote Timur, Rote Tengah, Rote Selatan dan Pantai Baru, kecamatan-kecamatan ini adalah kecamatan-kecamatan yang berdampingan. Keseluruhan topografi pulau Rote melandai dari arah timur ke barat. Sedangkan kecamatan Rote Tengah, Rote Selatan, Pantai Baru dan Rote Timur juga mempunyai bagian wilayah yang rendah dengan ketinggian berkisar 0-7 meter di atas permukaan laut (mdpl). Dataran rendah yang paling luas terletak di wilayah kecamatan Rote Tengah, Rote Selatan, Pantai Baru, dan Rote Timur mengarah sepanjang pesisir pantai Utara ke bagian tengah wilayah.[5]
Kemiringan lahan di wilayah pulau Rote, khususnya kecamatan Rote Barat dan Rote Timur lebih landai dari kecamatan lainnya di pulau Rote. Lereng dengan kemiringan lebih dari 40% hanya terdapat di kecamatan Rote Timur sebesar 0,33% dari luas wilayahnya, Kecamatan Pantai Baru 47,74% dari luas wilayahnya kemiringannya 2–15%, 38% berkemiringan 15-40%, sedangkan 11,70% dari luas wilayahnya berkemiringan 0–2%. Kecamatan Rote Tengah merupakan daerah yang berbukit-bukit dan bergunung, dilihat dari kemiringan lahan 15% sampai 40% luas lahannya 49,3 % dari luas lahan secara keseluruhan di kabupaten Rote Ndao. Dan dari luas lahan yang memiliki kemiringan >40% terdapat di Kecamatan Rote Tengah dengan persentase luas 70% dari luas wilayah secara keseluruhan.[5]
Hidrologi
Potensi hidrologi kabupaten Rote Ndao relatif terbatas. Sumber mata air yang ada pada umumnya berasal dari perbukitan dengan debit air menurun pada musim kemarau sehingga kebutuhan air pada musim kemarau merupakan kendala untuk wilayah ini. Jumlah sungai yang berair sepanjang tahun hanya berjumlah 12 buah. Sungai terbesar adalah Sungai Menggelama, dengan panjang sungai 32 km. Sementara jumlah danau yang berair sepanjang tahun ada 6 (enam) buah, dengan total volume 7 (tujuh) juta meter kubik (m³). Selain air permukaan, potensi air tanah juga sudah diidentifikasi. Pada tahun 2005, terdapat 30 unit sumur bor sudah dibangun di Kabupaten Rote Ndao, dengan debit bervariasi antara 0,90 dan 343,38 L/detik, dan kedalaman bervariasi antara 2,8 dan 28,4 meter.[5]
Iklim
Wilayah Kabupaten Rote Ndao mempunyai iklim yang serupa dengan sebagian besar kabupaten & kota lain di provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu beriklim sabana tropis (Aw) yang kering. Seperti wilayah beriklim tropis lainnya, wilayah kabupaten ini memiliki dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Oleh karena jenis iklim yang kering, Musim penghujan berlangsung singkat dari bulan Desember sampai dengan bulan Maret, sedangkan musim kemarau berlangsung sangat panjang dari bulan April hingga pekan-pekan pertama bulan November setiap tahunnya. Rata-rata curah hujan per tahun di kabupaten ini adalah 800–1600 milimeter dan jumlah hari hujan berkisar antara 70 hingga 130 hari hujan per tahun. Suhu udara di wilayah kabupaten ini berkisar antara 20°–34 °C dengan tingkat kelembapan di wilayah ini berkisar antara 60% sampai dengan 88%.
Data iklim Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Indonesia | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Bulan | Jan | Feb | Mar | Apr | Mei | Jun | Jul | Agt | Sep | Okt | Nov | Des | Tahun |
Rata-rata tertinggi °C (°F) | 30.8 (87.4) |
31.6 (88.9) |
32.8 (91) |
32 (90) |
31.7 (89.1) |
30.3 (86.5) |
31.6 (88.9) |
32.7 (90.9) |
33.5 (92.3) |
34.2 (93.6) |
32.9 (91.2) |
31.6 (88.9) |
32.14 (89.89) |
Rata-rata harian °C (°F) | 27 (81) |
27.7 (81.9) |
27.8 (82) |
27.2 (81) |
26.7 (80.1) |
25.7 (78.3) |
25.2 (77.4) |
26.6 (79.9) |
27.5 (81.5) |
28.5 (83.3) |
28 (82) |
27.5 (81.5) |
27.12 (80.83) |
Rata-rata terendah °C (°F) | 23.6 (74.5) |
23.2 (73.8) |
22.9 (73.2) |
21.5 (70.7) |
20.8 (69.4) |
19.6 (67.3) |
20.5 (68.9) |
21.9 (71.4) |
22.8 (73) |
23.2 (73.8) |
24.3 (75.7) |
23.8 (74.8) |
22.34 (72.21) |
Curah hujan mm (inci) | 345 (13.58) |
299 (11.77) |
244 (9.61) |
95 (3.74) |
52 (2.05) |
29 (1.14) |
13 (0.51) |
10 (0.39) |
16 (0.63) |
28 (1.1) |
85 (3.35) |
257 (10.12) |
1.473 (57,99) |
Rata-rata hari hujan | 15 | 13 | 11 | 6 | 4 | 3 | 2 | 1 | 1 | 3 | 5 | 12 | 76 |
% kelembapan | 84 | 85 | 80 | 76 | 71 | 67 | 63 | 59 | 61 | 65 | 74 | 78 | 71.9 |
Rata-rata sinar matahari harian | 5.7 | 6.9 | 7.1 | 8.2 | 8.8 | 9.0 | 9.4 | 10.2 | 10.4 | 9.8 | 9.4 | 6.8 | 8.48 |
Sumber #1: Climate-Data.org[6] & BMKG[7] | |||||||||||||
Sumber #2: WeatherOnline[8] |
Pemerintahan
Daftar Bupati
Bupati Rote Ndao | |
---|---|
Gelar | SE |
Kediaman | Rumah Jabatan Bupati Rote Ndao |
Masa jabatan | 5 tahun |
Dibentuk | 2 Mei 2002 |
Pejabat pertama | Christian Nehemia Dillak, SH |
Situs web | https://rotendaokab.go.id |
Adapun para pejabat yang memimpin di Rote Ndao dari masa ke masa saat masih bergabung di Kabupaten induk, Kabupaten Kupang, dengan nomenklatur Koordinatorschap Rote Ndao, Pembantu Bupati Wilayah Rote Ndao maupun Bupati Rote Ndao adalah sebagai berikut:[9]
No. | Foto | Nama | Mulai Jabatan | Akhir Jabatan | Keterangan | Wakil Bupati |
---|---|---|---|---|---|---|
D. C. Saudale, BA | ||||||
Drs. R.A.D Chandra Hasyim | ||||||
Drs. Th. M. Hermanus | ||||||
Drs. G. Bait | ||||||
Drs. Ruben Izaac | ||||||
Benyamin Messakh, BA | ||||||
Christian Nehemia Dillak, SH | Penjabat Bupati | |||||
Piet A. Tallo | Penjabat Bupati | |||||
Christian Nehemia Dillak, SH | 2008 | Bupati dan Wakil Bupati Definitif Pertama | Bernad E. Pelle, S.IP | |||
Drs. Leonard Haning, MM | Drs. Marthen Luther Saek | |||||
Jonas Cornelius Lun, S.Pd | ||||||
Paulina Haning-Bullu, SE | Stefanus M. Saek, SE, M.Si |
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Rote Ndao dalam dua periode terakhir.[11][12]
Partai Politik | Jumlah Kursi dalam Periode | ||
---|---|---|---|
2014-2019 | 2019-2024 | ||
PKB | 3 | 2 | |
Gerindra | 3 | 1 | |
PDI-P | 3 | 3 | |
Golkar | 3 | 3 | |
NasDem | 4 | 5 | |
PKS | 0 | 1 | |
Perindo | (baru) 3 | ||
PPP | 2 | 2 | |
PAN | 1 | 0 | |
Hanura | 3 | 3 | |
Demokrat | 3 | 2 | |
Jumlah Anggota | 25 | 25 | |
Jumlah Partai | 9 | 10 |
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Rote Ndao merupakan lembaga legislatif unikameral yang menjadi mitra kerja Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur. DPRD Rote Ndao memiliki 25 anggota yang tersebar dalam 10 partai politik, dengan perolehan suara mayoritas diraih oleh Partai NasDem.
Pimpinan DPRD Kabupaten Rote Ndao terdiri atas satu orang ketua dan dua orang wakil ketua yang berasal dari partai politik yang memiliki suara terbanyak di dewan. Untuk periode 2019–2024, jabatan ketua diisi oleh Alfred Saudila dari Partai NasDem. Dua orang wakil ketua, masing-masing ialah Yosia A. Lau dari Partai Golongan Karya dan Paulus Henuk dari Partai Persatuan Indonesia.
Kecamatan
Kabupaten ini pada awalnya terdiri atas 6 kecamatan, namun telah mengalami pemekaran sehingga sekarang sudah terdapat 8 kecamatan,pada tahun 2012 terjadi pemekaran wilayah sehingga menjadi 10 Kecamatan yaitu:
- Landu Leko
- Lobalain
- Ndao Nuse
- Rote Timur
- Pantai Baru
- Rote Tengah
- Rote Selatan
- Rote Barat Daya
- Rote Barat Laut
- Rote Barat
Pulau-pulau
Kabupaten Rote Ndao memiliki luas wilayah 1280,10 km². Dari 96 pulau yang ada di Kabupaten Rote Ndao, hanya 6 pulau yang berpenghuni,[13] yaitu:
- Pulau Rote dengan luas 97.854 Ha;
- Pulau Usu dengan luas 1.940 Ha;
- Pulau Nuse dengan luas 566 Ha;
- Pulau Ndao dengan luas 863 Ha;
- Pulau Landu dengan luas 643 Ha;
- Pulau Do'o dengan luas 192 Ha;
- Pulau Pamana dengan luas 1.419 Ha, juga disebut "Dana", "Dona" atau "Ndana", merupakan pulau terluar paling selatan dalam wilayah Indonesia serta benua Asia secara keseluruhan.
Demografi
Penduduk
Jumlah penduduk Kabupaten Rote Ndao pada tahun 2013 tercatat sebanyak 147.781 jiwa terdiri dari 75.292 jiwa Laki-laki dan 72.486 jiwa Perempuan, mengalami pertumbuhan sebesar 3,99% dari tahun sebelumnya, dengan jumlah rumah tangga sebanyak 26.107 rumah tangga. Kepadatan penduduk Kabupaten Rote Ndao sebesar sekitar 100 jiwa/km², dengan Kecamatan Ndao Nuse merupakan daerah terpadat penduduknya dengan 268 jiwa/km² dan Kecamatan Rote Tengah merupakan daerah terjarang penduduknya dengan 61 jiwa/km². Penduduknya berasal dari Suku Rote dan berbahasa sehari-hari menggunakan Bahasa Rote.
Agama
Pada tahun 2020, penduduk kabupaten ini berjumlah 165.608 jiwa dengan sebagian besar penduduk Kabupaten Rote Ndao menganut agama Kekristenan yakni 94,59% dimana mayoritas Protestan yakni 92,86% dan Katolik 1,73%. Kemudian sebagian lagi memeluk agama Islam yakni 5,38% dan sebagian kecil memeluk agama Hindu yakni 0,02% dan lainnya 0,01%.[2] Mata pencaharian penduduk umumnya berladang, beternak, berdagang, nelayan, menyadap nira, pengrajin kerajinan lontar, dan sebagian lainnya bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Pariwisata
Tempat Wisata
- Pantai Nembrala
- Pantai Bo'a
- Pantai Oeseli
- Pantai Tolanamon
- Pantai Mulut Seribu
- Pantai Laviti
- Danau Laut Mati
- Bukit Manda'o
- Pemandian Mata Air Oemau
- Pemandian Oesamboka - Lelain
Galeri
-
Pantai Bo'a
-
Pantai Oeseli
-
Pantai Nembrala
Referensi
- ^ a b c "Kabupaten Rote Ndao Dalam Angka 2020" (pdf). BPS Kabupaten Rote Ndao. Diakses tanggal 15 November 2020.
- ^ a b "Persentase Agama yang Dianut Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur 2019". www.nttprov.go.id. Diakses tanggal 12 Mei 2020.
- ^ Profil Kabupaten Rote Ndao (Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia
- ^ "Geografis Kabupaten Rote Ndao (Situs Kabupaten Rote Ndao)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-07-14. Diakses tanggal 2018-07-14.
- ^ a b c d "Profil Rote Ndao" (PDF).
- ^ "Baa, Rote Ndao, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 15 Agustus 2020.
- ^ "Buku Peta Rata-Rata Curah Hujan Dan Hari Hujan Periode 1991-2020 Indonesia" (PDF). BMKG. hlm. 80 & 144. Diakses tanggal 15 September 2024.
- ^ "Baa, Rote, Indonesia". Weatheronline.co.uk. Diakses tanggal 15 Agustus 2020.
- ^ Rote Ndao, Pemkab. "Sejarah Terbentuknya Kabupaten Rote Ndao". Website Resmi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao. Diakses tanggal 24 November 2020.
- ^ "Paulina Haning Bullu, Istri Mantan Bupati Rote Ndao yang Kini Naik Takhta". tajukflores. 2019-02-15. Diakses tanggal 2020-11-24.
- ^ Perolehan Kursi DPRD Rote Ndao 2014-2019
- ^ Perolehan Kursi DPRD Rote Ndao 2019-2024
- ^ Profil Wilayah Kabupaten Rote Ndao
Pranala luar
- (Indonesia) Situs web resmi Pemerintah Kabupaten Rote Ndao
- (Indonesia) Situs Portal Berita Online Rote-Ndao | ROTEONLINE NEWS•MEDIA Diarsipkan 2012-01-06 di Wayback Machine. "Tepercaya, Aktual dan Berbudaya"
- (Indonesia) Profil Rote Ndao di harian Kompas
- (Indonesia) 8 Objek Wisata Wajib Dikunjungi Saat ke Pulau Rote