Lompat ke isi

Erwin Prasetya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Templat:Infobox artis Indonesia

Erwin Prasetya (29 Januari 1972 – 2 Mei 2020) adalah musikus, komposer dan penulis lagu Indonesia.[1]

Erwin pernah bergabung dengan grup band Dewa 19 dari mulai terbentuk pada tahun 1986 hingga tahun 2002. Setelah meninggalkan Dewa 19 Erwin pernah bergabung dengan TIC band dan NuKla yang merupakan kelanjutan dari KLa Project yang dipimpin oleh Katon Bagaskara. Erwin tidak lama bergabung dengan NuKLa dan pada tahun 2006 Erwin membentuk EVO Band. Pada tahun 2009, Erwin juga mendirikan grup musik Matadewa.

Di Dewa 19, Erwin Prasetya mempunyai andil mencipta lagu-lahu hit seperti Kirana, Restoe Boemi, Kamulah Satu-Satunya, Still I'm Sure We'll Love Again, Sebelum Kau Terlelap dan Selatan Jakarta. Ari Lasso, mantan vokalis Dewa 19 pernah menyanyikan lagu hit Misteri Ilahi dan Relakan Aku Pergi yang diciptakan oleh Erwin Prasetya di album Sendiri Dulu. Erwin Prasetya meninggal pada tanggal 2 Mei 2020 di RS Sari Asih Ciputat, Tangsel karena infeksi lambung.

Masa kecil dan remaja

Erwin Prasetya lahir di Surabaya, Jawa Timur, Indonesia sebagai anak bungsu dari lima bersaudara dari pasangan Miroen Kuswandono dan Cut Mia Agustina. Ayahnya yang mengenalkan musik kepadanya. Ratusan kaset dari berbagai genre musik memengaruhi hari-hari masa kecil hingga remajanya. Alat musik pertama yang dikenalnya adalah trio tenor drum ketika menjadi anggota drum band di SDN Ketabang Surabaya. Gitar mulai dicobanya ketika pacar kakak perempuannya yang kedua yang juga aktif di grup musik mengajarkan kepadanya. Koleksi musik fusion seperti Chick Corea, Casiopea, John Patitucci, Uzeb menjadi referensi awalnya.

Karier musik

Dewa 19

Bersama teman-teman akrabnya di SMPN 6 Surabaya, yaitu Ahmad Dhani, Andra Junaidi dan Wawan Juniarso, Erwin membentuk grup musik Down Beat yang mengusung musik fusion. Mereka sering mengikuti lomba-lomba band dan memenangkannya. Pada tahun 1992, Down Beat berganti nama menjadi Dewa dan mengeluarkan album pertamanya yang berjudul 19. Alasan pengambilan judul ini adalah karena sebagian besar anggota grup berumur 19 pada saat itu. Erwin banyak berandil menciptakan hit saat bergabung di Dewa 19. Antara lain Kirana yang menceritakan kisah hidup dan keluhannya saat terjerat narkoba. Kamulah Satu-Satunya adalah ungkapan cintanya kepada kekasih hatinya yang dicintainya hingga kini. Kedua lagu tersebut ada dalam album keempat Pandawa Lima (1997). Restoe Boemi adalah lagu hits di dalam album ketiga Terbaik Terbaik (1995). Tahun 2002, Erwin mengundurkan diri dari Dewa 19 dikarenakan ketidakcocokan dengan manajemen Dewa 19. Posisi Erwin kemudian digantikan oleh Yuke Sampurna (mantan bassist The Groove dan Yovie & Nuno).

Tidak bisa diam tanpa bermusik, Erwin kemudian menyibukkan diri dengan menjadi additional player (pemain cabutan) untuk album ketiga TIC band, Suara Anak Adam (rilis tahun 2003). "Secara langsung, kami dan Erwin sudah sepakat. Tinggal digodok saja dengan persetujuan Musica Studios sebagai record company TIC band," ungkap Rama, panggilan Bagus Ramadhani (drummer TICband). Keputusan untuk memakai Erwin disepakati TIC band seminggu setelah Erwin hengkang dari Dewa 19.

KLa Project

Ketika masa vakum setelah hengkang dari Dewa 19, Erwin bergabung dengan KLa Project yang dimotori oleh Katon Bagaskara. Album yang dikeluarkan adalah New Chapter.

EVO Band

Pada tahun 2006, Erwin memproduserkan grup musik yang dinamai EVO Band. Nama ini diartikan evolusi. Evolusi musik rock Indonesia. Band ini yang terdiri dari Elda Suryani (vokalis), Adnil Faisal (gitaris)/ eks Base Jam, Didit Saad (gitaris) / eks Plastik, Angga Tarmizi (keyboard & synthesizer) / eks Bullet, Ronald Fristianto (drummer) / eks GIGI dan DR PM. Grup ini merekrut vokalis dengan cara audisi yang ditayangkan di siaran televisi. Album eVo dimulai dengan instrumentalia dalam Prelude yang merupakan opening song album ini, kemudian Agresif merupakan theme song Reinkarnasi, Dia dan Aku, Telah Berlalu, Amalia, Evolution, Space Bound, Takkan Lagi, Stop & Kepala Batu.

Matadewa

Bergabung dengan kawan lamanya sebagai drummer pertama Dewa 19, yaitu Wawan Juniarso terbentuklah grup Matadewa pada tahun 2009. Di grup ini bergabung Erwin Prasetya (bassist), Wawan Juniarso (drummer), Yuda (gitaris) dan Roby Zoelky (vokalis). Grup ini mengusung lagu Aku dan Laguku, Jamilah, Kirana, Cintamu Cintaku, Avril, Sehidup Semati, Kuingin, Kembali Seperti Dulu, Nikmatilah Diriku & Tuhan Tolonglah....

Diskografi

Bersama Dewa 19

Bersama Ari Lasso

  • Sendiri Dulu (2001) - Erwin Prasetya sebagai Musik Produser, Komposer dan Penulis Lagu di lagu Misteri Ilahi, juga sebagai Komposer dan Penulis Lagu di lagu Relakan Aku Pergi.

Bersama TIC band

  • Suara Anak Adam (2003) - Erwin Prasetya sebagai Musik Produser, Komposer dan Musisi dalam album ini.

Bersama Iwan Fals

Bersama Yovie & Nuno

Bersama Ian Protonema

  • Sejati (2004) - Erwin Prasetya sebagai Komposer dan Penulis Lagu di lagu Aku dan Laguku.

Bersama KLa Project

Bersama Nina Tamam

  • Nina Tamam (2005) - Erwin Prasetya sebagai Musik Produser, Musisi, Komposer dan Penulis Lagu di lagu 4 Musim.
  • Aku Perawan Virgin Theme Song (2005) - Erwin Prasetya sebagai Musik Produser, Musisi, Komposer dan Penulis Lagu di lagu Aku Perawan.

Bersama EVO Band

  • Evolution (2005) - Erwin Prasetya sebagai Personil band juga sebagai Komposer dan Penulis Lagu di lagu Amalia.

Bersama Ika Putri

  • Terlahir (2004) - Erwin Prasetya sebagai Musisi, Musik Produser, Komposer dan Penulis Lagu di lagu Maukah Kamu.

Bersama Matadewa

Bersama Cinta Laura

Single

  • MU (2017)
  • Selatan Jakarta (2018)
  • Be United In Harmony (2019)
  • Aku dan Laguku feat Nicko Septiawan (2020)

Penghargaan/Awards

Jingle Maker TV Commercials

Referensi

  1. ^ Tribune, Emea. "Indonesian Musician Erwin Prasetya Dewa 19 member dies". EMEA Tribune. Diakses tanggal May 02, 2020. 

Pranala luar

Lihat pula