Edvin Aldrian
Prof. Dr. Edvin Aldrian, B.Eng., M.Sc. (lahir 2 Agustus 1969) adalah seorang peneliti dan meterologis dari Indonesia. Dia merupakan mantan Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Saat ini dia merupaka Profesor riset di bidang Meterologi dan Klimatologi di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Dia juga pernah memenangkan Habibie Award pada tahun 2018.
Kehidupan pribadi dan pendidikan
Aldrian lahir di Jakarta pada tanggal 2 Agustus 1969 merupakan anak kedua dari pasangan Darwin Ramly dan Erma Darwin. Dia beberapa kali pindah sekolah dasar dari SD Katolik Kuitang VI pada kelas satu sampai kelas dua, lalu pindah ke SD Xaverius II pada kelas tiga sampai kelas lima yang akhirnya lulus di SD St Maria Cirebon pada tahun 1982. Dia melanjutkan sekolah menengah pertamanya di SMP St Maria dan lulus pada tahun 1984. Studi SMAnya dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 34 Jakarta dan lulus pada tahun 1988.[1] Setelah lulus, dia kuliah sebentar di Teknik Fisika Institut Teknologi Bandung selama tiga bulan pada tahun 1988[2] sebelum dia mendaftar program Habibie di BPPT karena ayahnya baru saja meninggal sehingga ibunya menyarankan dia mengambil kuliah yang ada beasiswanya sehingga gratis.[3] Program yang dia ambil merupakan program Science and Technology Man Power Development Program yang mengirimkannya ke Kanada.[4]
Dia menjalani tahun pertamanya di Universitas Manitoba yang berlokasi di Winnipeg dari tahun 1988 sampai tahun 1989 dan mulai kuliah di Universitas Mcmaster dan lulus meraih gelar Bachelor of Engineering pada tahun 1993. [5] Dia melanjutkan studi magister tiga tahun kemudian dengan Beasiswa Monbukagakusho dari Kementerian Pendidikan Jepang di Institute for Hydrospheric and Atmospheric Science di Universitas Nagoya yang lulus pada tahun 1998. Dia melanjutkan program doktoral dengan beasiswa Dinas Pertukaran Akademis Jerman pada tahun 1999 sampai tahun 2003 di Max Planck Institut für Meteorologie.[1] Disertasinya saat itu berjudul "Simulations of Indonesian Rainfall with a Hierarchy of Climate Models".[6][7]
Dia menikah dengan Stella Filia Dien Muhammad dan memiliki 4 orang anak dengan nama Mirai Annabila Dien Muhammad , Edela Uswah Dien Muhammad, Tara Naziha Dien Muhammad dan Yusuf Kenzie Aldrian. Nama belakang istrinya di belakang nama anak-anak mengalami masalah di Jepang, tetapi dia bersikeras mempertahankan nama-nama tersebut agar istrinya dapat diingat melalui nama anak-anaknya. Setelah meminta surat pernyataan nama ibu biasa diletakkan di nama anak-anak Indonesia dari Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Osaka, akhirnya nama Dien Muhammad di belakang nama anak-anaknya disahkan di Osaka.[3]
Karier
Dari tahun 1993 hingga 2009, Aldrian bekerja sebagai staf pelaksana teknis di Hujan Buatan (Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca) BPPT. Pada tahun 2009, dia menjabat sebagai Kepala Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara BMKG sekaligus Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG hingga 2016. [8][9] Selama menjabat, Aldrian diangkat sebagai wakil ketua Kelompok Kerja I dalam IPCC (Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim) yang merupakan organisi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk periode 7 tahun dari tahun 2015 sampai tahun 2022 sebagai perwakilan Asia tenggara dan Negara-negara di Asia Pasifik bagian Barat.[10]
Pada tahun 2010, dia diangkat sebagai Profesor Riset di bidang meterologi dan menjadi Profesor riset ke 449 di Indonesia.[11] Hasil risetnya saat itu berjudul " Pemahaman Dinamika Iklim di Negara Kepulauan Indonesia sebagai Modalitas Ketahanan Bangsa".[9]
Penghargaan
Pada tahun 2018, Aldrian mendapatkan penghargaan Anugerah Habibie untuk bidang ilmu rekayasa yang diberikan oleh Yayasan Habibie Center.[12][13]
Daftar Pustaka
- ^ a b Aldrian, Edvin (2014). Pemahaman dinamika iklim di negara Kepulauan Indonesia sebagai modalitas ketahanan bangsa. Jakarta: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. hlm. III, 56–7. ISBN 978-979-3733-45-6.
- ^ Laksmi, Briggita Isworo (16 Maret 2018). "Edvin Aldrian, Ilmuwan di Pusaran Perubahan Iklim". Rumah Pengetahuan. Diakses tanggal 14 April 2021.
- ^ a b Akbar (2 Oktober 2010). "Perubahan Iklim di Depan Mata". Tempo. Diakses tanggal 14 April 2021. ((Perlu berlangganan (help)).
- ^ "peranan dan dukungan alumni IABIE bagi pembangunan-bangsa". diskominfo.depok.go.id. 13 Januari 2015. Diakses tanggal 14 April 2021.
- ^ Aldrian, Edvin; Karmini, Mimin; Budiman (2011). Adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di Indonesia. Jakarta: Pusat Perubahan Iklim dan Kualitas Udara Kedeputian Bidang Klimatologi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. hlm. 171. ISBN 978-602-19508-0-7. OCLC 859396619.
- ^ Aldrian, Edvin (2003). Simulations of Indonesian Rainfall with a Hierarchy of Climate Models (PDF). Hamburg: Max-Planck-Institut für Meteorologie.
- ^ "Edvin Aldrian, Ilmuwan Perubahan Iklim yang Hidup Apa Adanya". Dari Laut. 25 November 2018. Diakses tanggal 14 April 2021.
- ^ "Dr. Edvin Aldrian". IFSFA 2017 (dalam bahasa Inggris). 30 Desember 2016. Diakses tanggal 14 April 2021.[pranala nonaktif permanen]
- ^ a b Lenny M (23 April 2019). "Edvin Aldrian, Kiprah Profesor Muda Catatkan Prestasi Hingga Luar Negeri". Technology Indonesia. Diakses tanggal 14 April 2021.
- ^ Abida, Rizal Fadlan (15 Oktober 2015). "Pusat Riset Kelautan - Selamat Kepada Prof. Edvin Aldrian yang terpilih sebagai anggota panel Perubahan Iklim PBB". pusriskel.litbang.kkp.go.id. Diakses tanggal 14 April 2021.
- ^ "Edvin Aldrian dikukuhkan sebagai profesor riset meteorologi". Antara News. 2 Juli 2014. Diakses tanggal 14 April 2021.
- ^ "Ilmuwan BPPT Raih Habibie Award 2018". bppt.go.id (dalam bahasa Inggris). 13 November 2018. Diakses tanggal 14 April 2021.
- ^ "Tiga Ilmuwan Berprestasi Raih Penghargaan Habibie Award". Republika Online. 14 November 2018. Diakses tanggal 14 April 2021.