Lompat ke isi

Eddy Sabara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Eddy Sabara
Eddy Sabara sebagai Irjen Depdagri (1979)
Penjabat Gubernur Kalimantan Tengah
Masa jabatan
7 Oktober 1983 – 23 Januari 1984
Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara
Masa jabatan
Desember 1981 – 23 September 1982
Sebelum
Pengganti
Alala
Sebelum
Penjabat Gubernur Daerah Istimewa Aceh
Masa jabatan
15 Maret 1981 – 27 Agustus 1981
Penjabat Gubernur Sulawesi Tengah
Masa jabatan
November 1980 – Februari 1981
Sebelum
Pendahulu
Eddy Djadjang Djajaatmadja
Pengganti
Ghalib Lasahido
Sebelum
Penjabat Gubernur Jambi
Masa jabatan
1979–1979
Sebelum
Pendahulu
Djamaluddin Tambunan
Sebelum
Gubernur Sulawesi Tenggara ke-3
Masa jabatan
19 Oktober 1966 – 23 Juni 1978
(Caretaker & Penjabat sampai 24 April 1967)
Sebelum
Pendahulu
Laode Hadi
Sebelum
Informasi pribadi
Lahir17 Februari 1927 (umur 97)
Belanda Kendari
Meninggal30 September 1995(1995-09-30) (umur 68)
Kebangsaan Indonesia
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Darat
Pangkat Mayor Jenderal
Pertempuran/perangRevolusi Nasional Indonesia
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Mayor Jenderal TNI (Purn.) Eddy Sabara (17 Februari 1927 – 30 September 1995)[1] adalah seorang pegawai negeri sipil dan perwira militer Indonesia. Dia adalah Gubernur Sulawesi Tenggara selama dua belas tahun antara tahun 1966 dan 1978, dan menjabat sebagai pejabat gubernur di empat provinsi lain karena posisinya di Departemen Dalam Negeri.

Putra bungsu dari tujuh bersaudara ini melewati masa kecilnya di Kendari, sampai menamatkan sekolah Belanda, setingkat SD. Karena tidak ada sekolah yang lebih tinggi, Eddy pindah ke Makassar, tinggal bersama kakaknya. Ia begitu tertarik melihat pasukan KNIL berlatih baris-berbaris.[2]

Dia menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara dari tahun 1967–1978, 1981–1982, Gubernur Aceh tahun 1981, Gubernur Kalimantan Tengah tahun 1983–1984, Gubernur Jambi tahun 1979–1980 dan Gubernur Sulawesi Tengah tahun 1980–1981.[3]

Kehidupan awal

Eddy Sabara lahir di Kendari, saat itu bagian dari Hindia Belanda, pada 17 Februari 1927. Ayahnya adalah seorang perwira kepolisian kota. Eddy adalah anak terakhir dari tujuh bersaudara, dan ia memulai pendidikannya di Kendari sebelum pindah ke Makassar untuk melanjutkan pendidikan hingga tahun 1946, di mana ia bersekolah dengan calon tokoh nasionalis Indonesia Robert Wolter Monginsidi.[4][5][6]

Karier

Dinas militer

Setelah menyelesaikan pendidikannya di Makassar, Eddy bergabung dengan sekelompok pemuda dari Sulawesi yang berangkat ke Jawa untuk berperang dalam Revolusi Nasional Indonesia, ketika Kampanye Sulawesi Selatan Raymond Westerling berkecamuk di Makassar dan sekitarnya.[4][5] Setelah di Jawa, Sabara bergabung dengan batalyon di pemerintahan nasionalis, yang sebelumnya tertarik pada militer karena menonton latihan KNIL saat masih kanak-kanak.[4] Pada tahun 1948, ia adalah seorang letnan satu yang memimpin sebuah kompi cadangan yang akan dikerahkan ke Sulawesi ketika unitnya diserang dan dilucuti oleh milisi Komunis selama Peristiwa Madiun. Eddy dipenjara dan tampaknya akan dieksekusi sebelum unit Angkatan Darat dari Divisi Siliwangi mengalahkan Komunis dan membebaskan unit Eddy.[5] Selama di Jawa, ia juga mendaftar di Akademi Militer Magelang.[6]

Setelah revolusi, ia memimpin unit-unit di Komando Daerah Militer Hasanuddin, akhirnya menjadi komandan Resimen Induk Kodam pada tahun 1965. Selama berada di Hasanuddin, ia berpartisipasi dalam kampanye melawan pemberontakan Andi Aziz. Dia juga pernah memimpin brigade cadangan selama Operasi Trikora pada tahun 1962.[4][6]

Gubernur Sulawesi Tenggara

Brigjen Eddy Sabara ditunjuk sebagai Careteker Kepala Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara dengan berdasarkan SK. Mendagri tanggal 14 Oktober 1966 Nomor: Up/dari tahun 1966 yang dilantik tanggal 19 Oktober di Ujung Pandang, pada saat itu didasarkan atas pertimbangan gangguan keamanaan dan ketertiban serta kondisi politik yang tidak menguntungkan dan sangat mengganggu pelaksanaan pemerintahan di Sulawesi Tenggara.[7]

Kemudian Brigjen Eddy Sabara ditunjuk sebagai Pejabat Gubernur Kepala Daerah Tk.I Sulawesi Tenggara dengan Keputusan Presiden R.I. Nomor 42 tahun 1967 tanggal 1 April 1967. Dan setelah DPR-GR Prov. Sultra bersidang menetapkan Edy Sabara terpilih sebagai Gubernur definitif dengan Keputusan Presiden Nomor: 55 tahun 1967 tanggal 24 April 1967.

Galeri

Referensi

  1. ^ Sudah disebut almarhum di https://zonasultra.com/keluarga-mantan-gubernur-sultra-eddy-sabara-tuntut-pemerintah-kota-terkait-penyalahgunaan-tanah-wakaf.html
  2. ^ "Eddy Sabara". Tempo Interaktif. 29 Oktober 1983. Diakses tanggal 21 Januari 2012. 
  3. ^ "Governor in Indonesian Provinces". World Statesmen. Diakses tanggal 22 Februari 2016. 
  4. ^ a b c d Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama siap
  5. ^ a b c "Eddy Sabara, Spesialis Pejabat Gubernur Meninggal". Kompas. 1 October 1995. hlm. 7. 
  6. ^ a b c Riwajat hidup anggota-anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat hasil pemilihan umum 1971. Lembaga Pemilihan Umum. 1973. hlm. 778. 
  7. ^ "Sejarah Sulawesi Tenggara: Eddy Sabara". Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Diakses tanggal 9 September 2018. 
Jabatan politik
Didahului oleh:
Laode Hadi
Gubernur Sulawesi Tenggara
1967—1978
Diteruskan oleh:
Abdullah Silondae
Didahului oleh:
Djamaluddin Tambunan
Penjabat Gubernur Jambi
1979
Diteruskan oleh:
Masjchun Sofwan
Didahului oleh:
Eddy Djajang Djaatmaja
Penjabat Gubernur Sulawesi Tengah
1980—1981
Diteruskan oleh:
Ghalib Lasahido
Didahului oleh:
Abdul Majid Ibrahim
Penjabat Gubernur Aceh
1981
Diteruskan oleh:
Hadi Thayeb
Didahului oleh:
Abdullah Silondae
Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara
1981—1982
Diteruskan oleh:
Alala
Didahului oleh:
Willy Ananias Gara
Penjabat Gubernur Kalimantan Tengah
1983—1984
Diteruskan oleh:
Gatot Amrih