Lompat ke isi

Jepang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jepang

日本国 (bahasa Jepang)
Nippon-koku atau Nihon-koku
Lagu kebangsaan
君が代
Kimigayo
("Kekuasaan Yang Mulia")
Lambang Pemerintah Jepang
Meterai Kantor Perdana Menteri dan Pemerintah Jepang
五七桐
Go-Shichi no Kiri
Area yang dikendalikan oleh Jepang ditunjukkan dengan warna hijau – Area yang diklaim ditunjukkan dengan warna hijau cerah
Lokasi Jepang
Ibu kota
Tokyo
35°41′N 139°46′E / 35.683°N 139.767°E / 35.683; 139.767
Bahasa resmiTidak ada
Bahasa nasionalJepang
Kelompok etnik
(2011)
Agama
(2018)[1]
PemerintahanKesatuan parlementer monarki konstitusional
• Kaisar
Naruhito
Shigeru Ishiba
LegislatifDiet Nasional
参議院
Sangi-in
衆議院
Shūgi-in
Pembentukan
11 Februari 660 SM[2]
29 November 1890
• Konstitusi saat ini
3 Mei 1947
28 April 1952
Luas
 - Total
377.974 km2[3] (61)
 - Perairan (%)
3,55
Penduduk
 - Perkiraan 2022
124.214.766[4] (11)
 - Sensus Penduduk 2020
126.226.568[5]
332/km2 (24)
PDB (KKB)2022
 - Total
Kenaikan $6,110 triliun[6] (4)
Kenaikan $48.813 [6] (36)
PDB (nominal)2022
 - Total
Kenaikan $4,301 triliun[6] (3)
Kenaikan $34.358 [6] (30)
Gini (2018)Steady 33,4[7]
sedang · 78
IPM (2021)Kenaikan 0,925[8]
sangat tinggi · 19
Mata uangYen (¥) /
(JPY)
Zona waktuJST
(UTC+9)
Format tanggal
  • yyyy-mm-dd
  • yyyy年m月d日
  • Era yy年m月d日 (Era Reiwa−2019)
Lajur kemudikiri
Kode telepon+81
Kode ISO 3166JP
Ranah Internet.jp
Situs web resmi
www.japan.go.jp
  1. Diet Nasional Jepang belum secara resmi memberlakukan undang-undang yang menyatakan bahwa bahasa Jepang adalah bahasa resmi negara.[9]
Sunting kotak info
Sunting kotak info • Lihat • Bicara
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini
Jepang
Makna harfiah: Negara Jepang
Nama Jepang
Kanji: 日本国
Hiragana: にっぽんこく
にほんこく
Katakana: ニッポンコク
ニホンコク
Kyujitai: 日本國

Jepang (日本, Nippon/Nihon dengarkan, secara harafiah: "asal-muasal matahari") adalah sebuah negara di Asia Timur yang terletak di suatu rantai kepulauan benua Asia di ujung barat Samudera Pasifik. Pulau-pulau paling besar adalah, dari utara ke selatan, Hokkaido (北海道), Honshu (本州, pulau terbesar), Shikoku (四国), dan Kyushu (九州). Beberapa pulau-pulau kecil berada di dekat keempat pulau-pulau ini, termasuk sebuah kelompok pulau-pulau kecil yang berada di sebelah selatan di Okinawa.

Sejarah

Prasejarah

Sebuah kapal dari masa Jomon Pertengahan (3000-2000 SM).

Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Jepang telah dihuni manusia purba setidaknya 600.000 tahun yang lalu, pada masa Paleolitik Bawah. Setelah beberapa zaman es yang terjadi pada masa jutaan tahun yang lalu, Jepang beberapa kali terhubung dengan daratan Asia melalui jembatan darat (dengan Sakhalin di utara, dan kemungkinan Kyushu di selatan), sehingga memungkinkan perpindahan manusia, hewan, dan tanaman ke kepulauan Jepang dari wilayah yang kini merupakan Tiongkok dan Korea. Zaman Paleolitik Jepang menghasilkan peralatan bebatuan yang telah dipoles yang pertama di dunia, sekitar tahun 30.000 SM.

Dengan berakhirnya zaman es terakhir dan datangnya periode yang lebih hangat, kebudayaan Jomon muncul pada sekitar 11.000 SM, yang bercirikan gaya hidup pemburu-pengumpul (hunter-gatherer) semi-sedenter Mesolitik hingga Neolitik dan pembuatan kerajinan tembikar terawal di dunia. Diperkirakan bahwa penduduk Jomon merupakan nenek moyang suku Proto-Jepang dan suku Ainu masa kini.

Dimulainya periode Yayoi pada sekitar 300 SM menandai kehadiran teknologi-teknologi baru seperti pertanian beras, pengairan dan permbuatan besi dan perunggu, yang dibawa serta migran-migran dari Korea, Tiongkok dan bagian-bagian lain di Asia.

Periode tersebut dilanjutkan periode Kofun pada sekitar tahun 250, yang bercirikan didirikannya negeri-negeri militer yang kuat. Pada tahun 538, kedatangan agama Buddha menandai berawalnya Zaman Klasik.

Zaman Klasik

Patung Buddha di Todaiji, Nara, yang dibuat pada tahun 752.

Menurut mitologi tradisional Jepang, Jepang didirikan oleh Kaisar Jinmu pada abad ke-7 SM, yang memulai mata rantai kaisar-kaisar yang masih belum putus hingga kini. Meskipun begitu, sepanjang sejarahnya, untuk kebanyakan masa kekuatan sebenarnya berada di tangan anggota-anggota istana, para shogun, pihak militer, dan pada zaman modern, perdana menteri.

Bagian sejarah Jepang meninggalkan catatan dimulai pada abad ke-5 dan 6 Masehi, saat sistem tulisan Tionghoa, agama Buddha, dan kebudayaan Tionghoa lainnya diperkenalkan Baekje, sebuah kerajaan di Korea. Melalui Perintah Perubahan Taika pada tahun 645, Jepang memperkuat penggunaan kebudayaan-kebudayaan Tionghoa, dan menyusun ulang sistem pemerintahannya dengan mencontoh dari Tiongkok. Ini membuka jalan bagi kekuatan filsafat Konfusianisme Tionghoa yang dominan di Jepang hingga abad ke-19.

Periode Nara pada abad ke-8 menandai sebuah negeri Jepang yang kuat yang dipusatkan pada sebuah istana kekaisaran di kota Heijo-kyo (kini Nara). Istana kekaisaran tersebut kemudian pindah ke Nagaoka dan lalu Heian-kyo (kini Kyoto), memulai "masa keemasan" kebudayaan klasik Jepang yang dipanggil periode Heian.

Zaman Pertengahan

Zaman pertengahan Jepang dicirikan bangkitnya kelompok penguasa yang terdiri dari para ksatria yang disebut samurai. Pada tahun 1185, jendral Minamoto Yoritomo adalah orang pertama yang menjadi penguasa pada saat yang bersamaan dengan Kaisar; dia berkuasa di Kamakura, di sebelah selatan Yokohama masa kini. Setelah Yoritomo wafat, klan ksatria lainnya Hojo, mengambil kekuasaan sebagai semacam adipati bagi para shogun. Keshogunan tersebut berhasil menahan serangan Mongol dari wilayah Tiongkok kekuasaan Mongol pada tahun 1274 dan 1281. Meskipun Keshogunan Kamakura ini terbilang stabil, tak lama kemudian Jepang pecah kepada faksi-faksi yang saling berperang dalam masa yang kemudian dikenal sebagai Zaman Negara-Negara Berperang atau periode Sengoku.

Sekelompok orang-orang Portugis dari periode Nanban, abad ke-17.

Pada abad ke-16, para pedagang dan misionaris dari Eropa tiba di Jepang untuk pertama kalinya, mengawali periode "Nanban" ("orang-orang barbar dari Selatan") yang diisi pertukaran perniagaan dan kebudayaan yang aktif antara Jepang dan dunia Barat. Sekitar masa yang sama, Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyasu, makin memperkuat kontrolnya terhadap negara-negara berperang tersebut. Penanganan Nobunaga terhadap negara yang semena-mena dan otoriter membuatnya menjadi penguasa yang tidak disukai, meski kejeniusan militernya tidak dapat disangkal. Penjajahan terhadap Korea yang dilaksanakan Hideyoshi pada tahun 1592 juga membuat namanya tercemar dalam sejarah Jepang, khususnya setelah Jepang berhasil diusir pasukan Dinasti Ming dari Tiongkok dan angkatan laut Korea.

Tokugawa akhirnya mempersatukan negara setelah mengalahkan para musuhnya pada Pertempuran Sekigahara pada tahun 1600, dan memindahkan ibu kota ke Edo (kini Tokyo) dan memulai Keshogunan Tokugawa.

Keshogunan Tokugawa, yang curiga terhadap pengaruh misionaris Katolik, melarang segala hubungan dengan orang-orang Eropa kecuali hubungan terbatas dengan pedagang Belanda di pulau Dejima. Mereka juga menjadi lebih berhati-hati terhadap pedagang dengan Tiongkok, khususnya setelah suku Manchu menguasai Tiongkok dan mendirikan Dinasti Qing. Suku Manchu menguasai Korea pada tahun 1637, dan pihak Jepang takut akan kemungkinan invasi dari suku Manchu. Jepang karena itu menjadi bahkan lebih terisolasi lagi dibandingkan sebelumnya. Periode pengurungan diri ini berakhir dua setengah abad kemudian, pada masa persatuan politis yang dikenal sebagai periode Edo, yang dianggap sebagai masa puncak kebudayaan pertengahan Jepang.

Zaman Modern

Kekaisaran Jepang terdiri dari sebagian besar Asia Timur dan Tenggara pada tahun 1942.

Pada tahun 1854, Komodor AS, Matthew Perry memaksa dibukanya Jepang kepada Barat melalui Persetujuan Kanagawa. Para samurai yang menganggap bahwa ini menunjukkan lemahnya keshogunan mengadakan pemberontakan yang berujung kepada Perang Boshin pada tahun 1867-8. Pihak keshogunan akhirnya mundur dan Restorasi Meiji mengembalikan kekuasaan kepada Kaisar. Jepang mengadopsi beberapa institusi Barat pada periode Meiji, termasuk pemerintahan modern, sistem hukum, dan militer. Perubahan-perubahan ini mengubah Kekaisaran Jepang menjadi kekuatan dunia yang mengalahkan Tiongkok dalam Perang Tiongkok-Jepang dan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang. Hingga tahun 1910, Jepang telah menguasai Taiwan, separuh dari Sakhalin, dan Korea.

Awal abad ke-20 sempat menjadi saksi mata kepada "demokrasi Taisho" yang lalu diselimuti bangkitnya nasionalisme Jepang. Pada tahun 1936, Jepang menanda tangani Pakta Anti-Komintern dan bergabung dengan Jerman dan Italia untuk membentuk suatu aliansi axis. Pada tahun 1937, Jepang menginvasi Manchuria yang menyebabkan terjadinya Perang Tiongkok-Jepang (1937). Pada tahun 1941, Jepang menyerang pangkalan angkatan laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, dan membawa AS memasuki Perang Dunia II. Setelah kampanye yang panjang di Samudra Pasifik, Jepang kehilangan wilayah-wilayah yang awalnya dimilikinya, dan AS mulai melakukan pengeboman strategis terhadap Tokyo, Osaka dan kota-kota besar lainnya serta pengeboman atom terhadap Hiroshima dan Nagasaki. Jepang akhirnya menyerah kepada pihak Sekutu pada 15 Agustus 1945.

Pendudukan Amerika secara resmi berakhir pada tahun 1952, meski pasukan AS tetap mempertahankan pangkalan-pangkalan penting di Jepang, khususnya di Okinawa. Jepang menggunakan konstitusi baru sejak tahun 1947, yang menetapkan negara tersebut sebagai negara demokratis pasifis. Setelah pendudukan tersebut, produk domestik bruto Jepang tumbuh menjadi salah satu ekonomi terbesar di dunia di bawah program pengembangan industri yang agresif, proteksionisme, dan penundaan pertahanan strategis kepada AS. Meskipun pasar saham sempat jatuh dengan tajam pada tahun 1990 dan negara tersebut hingga kini masih belum pulih sepenuhnya dari hal itu, Jepang tetap merupakan sebuah kekuatan ekonomi dunia dan akhir-akhir ini telah mulai bangkit sebagai kekuatan strategis dengan mengirimkan pasukan non-pertempuran ke Perang Teluk, upaya kemanusiaan PBB untuk membangun kembali Kamboja, dan invasi AS terhadap Irak pada tahun 2003.

Politik

Parlemen

Geografi

Prefektur dan daerah

Lihat: Prefektur Jepang

Pertentangan wilayah

Ekonomi

Artikel utama: Ekonomi Jepang

Ekonomi pasar bebas dan terindustrisasi Jepang merupakan ketiga terbesar di dunia setelah Amerika Serikat dan China dari segi paritas daya beli internasional. Ekonominya sangat efisien dan bersaing dalam area yang berhubungan ke perdagangan internasional, tapi produktivitas lebih rendah di bidang agriklutur, distribusi, dan pelayanan.

Sektor pertanian

Sektor industri

Sektor jasa

Kemasyarakatan

Demografi

Agama

Masyarakat Jepang mempunyai pandangan yang sangat sekuler dan tidak begitu peduli pada agama. menurut Statistik mengenai agama (tahun 1992) yang disusun oleh Departmen Pendidikan Jepang, pengikut agama Shinto^; 106.643.616 orang, agama Budha 95.765.996 orang, Kristen (termasuk Katolik) 1.486.588 orang, yang lainnya 10.833.994 orang. Statistik ini sering dipakai sebagai referensi oleh ilmuwan asing, angka tersebut sama sekali tidak bisa dipercayai. Sejumlahnya angka ini, menjadi kira-kira 2 kali dari penduduk Jepang, sekitar 120.000.000 jiwa. Angka ini berdasarkan laporan kepada Departmen Pendidikan dari sekte-sekte tersebut sendiri. Shinto^ menghitung semua penduduk sekitar JINJA; (tempat ibadah Shinto^) sebagai pengikutnya, agama Budha menghitung semua anggota keluarga yang diatur upacara oleh pendetanya sebagai pengikutnya. Jadi, satu orang terhitung sebagai pengikut agama Budha dan Shinto^ kedua-duanya. Biasanya, orang Jepang melakukan upacara perkawinan dengan cara Shinto^ atau Kristen, sedankan upacara kematian dengan cara Budha. Bagi kebanyakan orang Jepang, hal itu tidak dianggap aneh. Di Indonesia ada KTP. Dalam KTP tertulis agamanya apa. Di Jepang tidak ada KTP. Jarang sekali kesempatan yang menjelaskan dirinya mempercayai agama apa. Mereka menganggap agama sebagai hanya adat atau kebiasaan. Menurut beberapa pendapat, sekitar 70% orang menjawab tidak memeluk agama. Alasannya karena orang Jepang merasa repot jika masuk salah satu organisasi agama yang dikendalikan oleh ajaran tertentu. Pengunjung tempat ibadah pada saat merayakan datangnya tahun baru dilakukan oleh kebanyakan orang Jepang. Pada upacara menjemput roh nenek moyang yang kembali ke rumahnya (seperti upacara Galungan di Bali), kebanyakan orang Jepang mudik untuk ikut upacara itu. Tetapi praktik-praktik ini dianggap sebagai adat, bukan agama. Dalam undang-undang dasar Jepang, pemerintah tidak boleh ikut campur dalam urusan agama. Ketika berakhir perang dunia kedua, orang Jepang memetuskan bahwa negaranya harus berdasarkan atas pemisahan agama dari negara. Memang tidak ada sekolah agama negara ( seperti IAIN di Indonesia). Dilarang keras memakai anggaran negara untuk hal-hal agama. Kalau ada kasus pengeluaran anggaran negara untuk upacara keagamaan, kasus ini diadukan ke pengadilan sebagai pelanggaran undang-undang dasar. (Tetapi kebanyakannya kasus seperti itu, keputusannya bahwa upacara itu adat, bukan agama, jadi bukan pelanggaran undang-undang dasar.) Di Jepang pernah orang Kristen menjadi Perdana Menteri, namanya O^HIRA Masayoshi, selama dari tahun 1978 sampai 1980. Memang jumlahnya orang Kristen cuma 1% dari penduduk Jepang, tapi hal O^HIRA adalah orang Kristen tidak sama sekali menjadi masalah dan tidak sama sekali mempengaruhi kebijaksanaannya. Kebanyakan orang Jepang tidak begitu peduli, asal tidak fanatik, agama apa penguasanya.

Seperti hal-hal tersebut di atas, masyarakat Jepang sekarang menjadi sangat sekuler. Agama yang dominan, seperti Islam di Indonesia, tidak ada. Pada masa dulu, agama yang dominan itu agama Buddha. Tetapi, di bawah kontrol selama 250 tahun oleh pemerintah TOKUGAWA BAKUFU (TOKUGAWA adalah nama warga SHOGUN, BAKUFU artinya pemerintah), agama Buddha menghilangkan daya dinamis sebagai agama dalam rakyat. Sebulumnya berdiri TOKUGAWA BAKUFU, sering meletus pembrontakan rakyat yang berdasar atas keyakinan agama Buddha, terutama sekte Jo^do Shin Syu^. Jadi Pemerintah TOKUGAWA BAKUFU perlu waspadai dan mengkontrol agama Buddha. Untuk memenuhi Kebutuhan rakyat dalam bidang spiritual, pada abad 19 (akhir zaman EDO. EDO itu ibu kota TOKUGAWA BAKUFU, nama kuno Tokyo), beberapa agama-agama baru mulai muncul. Sejak saat itu sampai sekarang, kedudukan dominan agama Buddha tradisi diganti berangsur-angsur oleh agama-agama baru. Sekarang, pengikut agama Budha tradisi, kebanyakannya "Budhis KTP" (seperti Islam KTP di Indonesia). Tetapi pengikut agama-agama baru jauh lebih aktif. Pengikut agama-agama baru menjadi lebih 10% dari penduduk Jepang. Sejak akhir zaman EDO (awal abad 19), agama-agama baru muncul banyak sekali. Dari Kurozumi Kyo^ (mulai dari tahun 1814), Tenri Kyo^ (1838) dan Konko^ Kyo^ (1859) sampai Aum Shinri Kyo^ (mulai dari tahun 1984) serta Ko^fuku no kagaku (1986), sudah ada ribuan sekte-sekte. Beberapa sekte-sekte raksasa(So^ka Gakkai, Rissho^ Ko^sei kai, Reiyu^ kai, Shinnyo En) menpunyai jutaan penganutnya. Sekte-sekte raksasa tersebut mempengaruhi bidang politik secara kuat. Karena mereka punya kemampuan untuk mengumpul suara pada saat pemilu. So^ka Gakkai, paling besar sekte agama baru Jepang, memdirikan partai politik sendiri, namanya Ko^mei To^ (Partai Ko^mei). Sekarang partai ini, berkoalisi dengan LDP, menggengam casting vote. Sekte-sekte anti-So^ka Gakkai , misalnya Rissho^ Ko^sei kai, Reiyu^ kai, mendukung tokoh politk anti-So^ka Gakkai dalam LDP dan LP. Tulisan ini mencoba untuk menjelaskan sejarah dan ciri-ciri khusus agama-agama baru Jepang.

Pendidikan

kalo aku sich, mending gak belajar.

Budaya

Nama negara Jepang

Topik lainnya

Peringkat internasional

Pranala luar

Resmi

Lainnya

Lihat pula


  1. ^ Dentsu Communication Institute, Japan Research Center: Sixty Countries' Values Databook (世界60カ国価値観データブック) (2000).
  2. ^ Menurut legenda, Jepang didirikan oleh Kaisar Jimmu, Sang Kaisar Pertama.
  3. ^ "Facts about Japan, General Information". Diakses tanggal January 29, 2017. 
  4. ^ "Explore all countries–Japan". World Fact Book. Diakses tanggal 24 Oktober 2022. 
  5. ^ "2020 Population Census Preliminary Tabulation". Statistics Bureau of Japan. Diakses tanggal June 26, 2021. 
  6. ^ a b c d "World Economic Outlook database: October 2022". International Monetary Fund. October 2022. 
  7. ^ Inequality - Income inequality - OECD Data. OECD. Diakses tanggal July 25, 2021. 
  8. ^ "Human Development Report 2021/2022" (PDF) (dalam bahasa Inggris). United Nations Development Programme. September 8, 2022. 
  9. ^ 法制執務コラム集「法律と国語・日本語」 (dalam bahasa Japanese). Legislative Bureau of the House of Councillors. Diakses tanggal January 19, 2009.