Greysia Polii
Greysia Polii | |
---|---|
Informasi pribadi | |
Kebangsaan | Indonesia |
Lahir | 11 Agustus 1987 Jakarta, Indonesia |
Tinggi | 164 m (538 ft 1 in)[1] |
Berat | 57 kg (126 pon)[1] |
Pegangan | Kanan |
Pelatih | Eng Hian Chafidz Yusuf |
Ganda Puteri & Ganda Campuran | |
Peringkat tertinggi | 2 (bersama Nitya Krishinda Maheswari 28 Januari 2016) 3 (bersama Apriyani Rahayu 20 September 2018) 5 (bersama Meiliana Jauhari 12 Mei 2011) 9 (bersama Jo Novita 2006) |
Peringkat saat ini | 6 (bersama Apriyani Rahayu 29 Juni 2021) |
Rekam medali | |
Profil di BWF |
Greysia Polii atau sering dipanggil dengan nama Greys (pelafalan dalam bahasa Indonesia: [ˈgrɛjsi̯a poˈliʔi]; lahir 11 Agustus 1987) adalah salah satu atlet bulu tangkis ganda Indonesia pada nomor ganda putri. Atlet berdarah Minahasa ini adalah putri dari pasangan Willy Polii dan Evie Pakasi. Ia mulai bergabung di tim Piala Uber Indonesia sejak tahun 2004 dan juga tahun 2008.[2][3]
Greysia dan Apriyani Rahayu saat ini merupakan juara bertahan Olimpiade setelah mereka memenangkan nomor ganda putri pada Olimpiade Musim Panas 2020. Ia dan Apriyani menjadi atlet putri asal Indonesia ketiga dan keempat yang memenangkan medali emas dalam ajang Olimpiade setelah Susi Susanti pada 1992 dan Lilyana Natsir pada 2016. Greysia juga menjadi peraih medali emas bulu tangkis putri tertua pada ajang Olimpiade, dengan usia 33 tahun dan 356 hari.
Kehidupan awal
Greysia Polii lahir di Jakarta dari pasangan berdarah Minahasa, Willy Polii dan Evie Pakasi. Ia merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.[4] Ia tinggal di Jakarta hingga ayahnya meninggal dunia saat ia berusia 2 tahun. Greysia kemudian pindah ke Manado, tempat ia menghabiskan masa kecilnya. Ia tertarik untuk bermain bulu tangkis akibat pengaruh dari kakaknya, Deyana Lomban, yang juga mantan atlet bulu tangkis nasional Indonesia. Bakat bulu tangkisnya mulai muncul ketika ia berusia enam tahun. Pada 1995, ia dan ibunya pindah ke Jakarta untuk mendapatkan pelatihan dan kesempatan bermain bulu tangkis yang lebih baik. Ia kemudian bergabung ke klub bulu tangkis Jaya Raya Jakarta.[5] Ia mengidolakan Susi Susanti dan Zhang Ning.[4]
Saat ia menjadi anggota klub, Retno Koestijah menyadari bahwa Greysia yang saat itu berusia 14 tahun memiliki bakat untuk menjadi atlet ganda. Retno memindahkan Greysia dari pemain tunggal ke ganda. Keputusan tersebut membuahkan hasil yang baik hingga Greysia bergabung ke tim nasional bulu tangkis pada 2003.[5]
Karier
2003–2005: Awal karier dan gelar Kejuaraan Nasional
Greysia memulai karirnya sebagai atlet ganda putri dan campuran. Ia dipasangkan dengan Heni Budiman dan berhasil mencapai tahap semifinal pada turnamen Malaysia Satellite 2003.[6] Ia juga memenangkan gelar Kejuaraan Nasional Bulu Tangkis bersama Heni. Mereka mengalahkan pasangan dari Kalimantan Timur, Indarti Issolina dan Angeline de Pauw, dengan skor 8–15, 15–8, 15–7.[7]
Pada 2004, Greysia membantu tim nasional junior untuk mendapatkan medali perunggu pada nomor beregu putri Kejuaraan Bulu Tangkis Junior Asia dan beregu campuran Kejuaraan Dunia Junior.[8] Ia juga mendapatkan medali perak pada nomor ganda campuran bersama Muhammad Rijal dan medali perunggu pada nomor ganda putri bersama Heni Budiman.[9] Ia memulai debutnya bersama tim nasional di Piala Uber pada 2004, ketika tim tersebut berhasil mencapai tahap perempat final.[10]
2008–Sekarang
Pada pertengahan tahun 2008, ia mulai berpasangan dengan Nitya Krishinda Maheswari karena usia Jo Novita yang tidak lagi muda dan tidak bisa diharapkan membangkitkan prestasi di sektor ganda putri dengan Greysia Polii lagi. Di awal tahun 2009, prestasi Greysia Polii dengan Nitya belum menunjukkan prestasi, apalagi dengan hengkangnya Vita Marissa dari pelatnas, maka pelatnas membutuhkan kekuatan di sektor ganda putri. Salah satu faktor yang mendorong pencarian kekuatan di sektor ganda putri karena pada tahun itu, akan diselenggarakan Sudirman Cup di Guangzhou, Tiongkok.
Pada saat mengikuti turnamen Singapura Terbuka, Greys menunjukkan banyak peningkatan, yang tak diduga sebelumnya ia melaju sampai perempat final dan mengalahkan pemain No. 1 dunia pada saat itu, Wong Pei Tty/Chin Eei Hui dari Malaysia. Ia pun lolos ke final setelah mengalahkan ganda putri No. 9 dunia Lena Frier Kristiansen/Kamilla Rytter Juhl dari Denmark, tetapi kejutan itu tidak berlanjut di Final karena kalah dari pemain Tiongkok yang sebelumnya pernah mengalahkan Greysia/Nitya di All England, yaitu Zhang Yawen/Zhao Tingting. Indonesia akhirnya bisa memiliki ganda putri kelas dunia setelah berakhirnya ganda putri Vita Marissa/Liliyana Natsir, mendampingi Shendy Puspa Irawati/Meiliana Jauhari. Greysia/Meiliana kala itu masuk dalam pemain 10 besar dunia.
Pada Januari 2013, Greys dipasangkan dengan Anggia Shitta Awanda, Runner Up WJC 2011 di sektor Ganda Putri, Greys/Anggia berhasil menembus Babak Kedua All England. Pada Mei 2013, Greys kembali dipasangkan dengan mantan pasangannya, Nitya Krishinda Maheswari, Pasangan ini tampil menggebrak dengan langsung juara di turnamen pertamanya, SGC Thailand Open GP Gold, menembus Perempatfinal Djarum Indonesia Open Superseries Premier dan Semifinal Singapore Open Superseries. Pada tahun 2014, Greysia/Nitya meraih medali emas di cabang bulu tangkis nomor ganda putri perorangan di Asian Games 2014 yang diselenggarakan di Incheon, Korea Selatan.[11]
Pada tahun 2017, Greysia mulai dipasangkan dengan Apriyani Rahayu.[12]
Penghargaan
Penghargaan | Tahun | Kategori | Hasil | Ref. |
---|---|---|---|---|
Indonesian Sport Awards | 2018 | Atlet Ganda Putri Terfavorit bersama Apriyani Rahayu | Menang | [13] |
Atlet Beregu Putri Terfavorit bersama Tim Bulu Tangkis Asian Games 2018 | Menang |
Prestasi
Olimpiade
Ganda putri
Tahun | Tempat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2020 | Musashino Forest Sports Plaza, Tokyo, Japan | Apriyani Rahayu | Chen Qingchen | 21–19, 21–15 | Emas |
Kejuaraan dunia BWF
Ganda putri
Tahun | Tempat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2015 | Istora Senayan, | Nitya Krishinda Maheswari | Tian Qing | 8–21, 16–21 | Perunggu |
2018 | Nanjing Youth Olympic Sports Park, | Apriyani Rahayu | Mayu Matsumoto | 12–21, 21–23 | Perunggu |
2019 | St. Jakobshalle, | Apriyani Rahayu | Mayu Matsumoto | 12–21, 19–21 | Perunggu |
Pesta Olahraga Asia
Ganda putri
Tahun | Tempat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2014 | Gyeyang Gymnasium, | Nitya Krishinda Maheswari | Misaki Matsutomo | 21–15, 21–9 | Emas |
2018 | Istora Gelora Bung Karno, | Apriyani Rahayu | Misaki Matsutomo | 15–21, 17–21 | Perunggu |
Kejuaraan Asia
Ganda putri
Tahun | Tempat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2005 | Gachibowli Indoor Stadium, | Jo Novita | Kumiko Ogura | 10–15, 4–15 | Perunggu |
2016 | Wuhan Sports Center Gymnasium, | Nitya Krishinda Maheswari | Naoko Fukuman | 21–13, 19–21, 22–24 | Perunggu |
Pesta Olahraga Asia Tenggara
Ganda putri
Tahun | Tempat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2005 | PhilSports Arena, | Jo Novita | Chin Eei Hui | 12–15, 15–9, 13–15 | Perak |
2007 | Universitas Wongchawalitkul, | Jo Novita | Vita Marissa | 15–21, 14–21 | Perak |
2013 | Wunna Theikdi Indoor Stadium, | Nitya Krishinda Maheswari | Vivian Hoo Kah Mun | 17–21, 21–18, 17–21 | Perak |
2019 | Muntinlupa Sports Complex,
Metro Manila, Filipina |
Apriyani Rahayu | Chayanit Chaladchalam | 21–3, 21–18 | Emas |
Kejuaraan Dunia Junior IBF
Ganda putri
Tahun | Tempat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2004 | Minoru Arena, | Heni Budiman | Tian Qing | 1–15, 2–15 | Perunggu |
Ganda campuran
Tahun | Tempat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2004 | Minoru Arena, | Muhammad Rijal | He Hanbin | 12–15, 12–15 | Perak |
Kejuaraan Junior Asia
Ganda putri
Tahun | Tempat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2005 | Tennis Indoor Senayan, | Nitya Krishinda Maheswari | Cheng Shu | 15–7, 15–17, 13–15 | Perunggu |
Tur Dunia BWF (6 gelar, 2 runner up)
Tur Dunia BWF yang mulai diperkenalkan pada 19 Maret 2017 dan digelar mulau 2018,[14] adalah serangkaian turnamen elti bulu tangkis yang diselenggarak oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Tur Dunia BWF dibagi menjadi beberapa tingkat Final Tur Dunia, yakni Super 1000, Super 750, Super 500, Super 300 (bagian dari HSBC World Tour), dan Tur BWF Super 100.[15]
Ganda putri
Tahun | Tempat | Tingkat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|---|
2018 | Indonesia Masters | Super 500 | Apriyani Rahayu | Misaki Matsutomo | 17–21, 12–21 | Runner up |
2018 | India Terbuka | Super 500 | Apriyani Rahayu | Jongkolphan Kititharakul | 21–18, 21–15 | Juara |
2018 | Thailand Terbuka | Super 500 | Apriyani Rahayu | Misaki Matsutomo | 21–13, 21–10 | Juara |
2019 | Malaysia Masters | Super 500 | Apriyani Rahayu | Yuki Fukushima | 21–18, 16–21, 16–21 | Runner up |
2019 | India Terbuka | Super 500 | Apriyani Rahayu | Chow Mei Kuan | 21–11, 25–23 | Juara |
2020 | Indonesia Masters | Super 500 | Apriyani Rahayu | Maiken Fruergaard | 18–21, 21–11, 23–21 | Juara |
2020 | Spain Masters | Super 300 | Apriyani Rahayu | Gabriela Stoeva | 18–21, 22–20, 21–17 | Juara |
2020 (I) | Thailand Terbuka | Super 1000 | Apriyani Rahayu | Jongkolphan Kititharakul | 21–15, 21–12 | Juara |
Superseries BWF (3 gelar, 6 runner up)
Super Series BWF yang diluncurkan pada 14 Desember 2006 dan diimplementasikan pada 2007[16] adalah serangkaian turnamen bulu tangkis yang diselenggarakan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF). Super Series BWF memiliki tingkatan yakni Superseries dan Superseries Premier. Satu musim Super Series memuat 12 turnamen di seluruh dunia sejak 2011.[17] Atlet-atlet yang berhasil akan melaju ke babak FInal Superseries yang diselenggarakan tiap akhir tahun.
Ganda putri
Tahun | Tempat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2007 | Malaysia Terbuka | Vita Marissa | Gao Ling | 21–19, 12–21, 11–21 | Runner up |
2009 | Singapura Terbuka | Nitya Krishinda Maheswari | Zhang Yawen | 14–21, 13–21 | Runner up |
2015 | Indonesia Terbuka | Nitya Krishinda Maheswari | Tang Jinhua | 11–21, 10–21 | Runner up |
2015 | Korea Terbuka | Nitya Krishinda Maheswari | Chang Ye-na | 21–15, 21–18 | Juara |
2016 | Singapura Terbuka | Nitya Krishinda Maheswari | Misaki Matsutomo | Walkover | Juara |
2016 | Australia Terbuka | Nitya Krishinda Maheswari | Bao Yixin | 21–23, 17–21 | Runner up |
2017 | Prancis Terbuka | Apriyani Rahayu | Lee So-hee | 21–17, 21–15 | Juara |
2017 | Hong Kong Terbuka | Apriyani Rahayu | Chen Qingchen | 21–14, 16–21, 15–21 | Runner up |
Ganda campuran
Tahun | Tempat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2007 | Swiss Terbuka | Muhammad Rijal | Lee Yong-dae | 21–14, 16–21, 18–21 | Runner up |
- Turnamen Final Super Series BWF
- Turnamen Super Series Premier BWF
- Turnamen Super Series BWF
Grand Prix BWF (5 gelar, 6 runner up)
Grand Prix BWF memiliki dua tingkatan, Grand Prix dan Grand Prix Gold BWF. Kompetisi ini merupakan serangkaian turnamen bulu tangkis yang diselenggarakan oleh Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) sejak 2007 hingga 2017. Grand Prix Dunia Bulu Tangkis diselenggarakan oleh Federasi Bulu tangkis Internasional (IBF) dari 1983 hingga 2006.
Ganda putri
Tahun | Tempat | Pasangan | Lawan | Skor | Hasil |
---|---|---|---|---|---|
2006 | Korea Terbuka | Jo Novita | Yang Wei | 10–21, 11–21 | Runner up |
2006 | Filipina Terbuka | Jo Novita | Rani Mundiasti | 21–16, 21–13 | Juara |
2010 | Makau Terbuka | Meiliana Jauhari | Cheng Wen-hsing | 21–16, 18–21, 16–21 | Runner up |
2010 | Indonesia Grand Prix Gold | Meiliana Jauhari | Luo Ying | 21–11, 18–21, 11–21 | Runner up |
2011 | Tionghoa Taipei Terbuka | Meiliana Jauhari | Ha Jung-eun | 21–14, 18–21, 0–2 retired | Runner up |
2013 | Thailand Terbuka | Nitya Krishinda Maheswari | Yuriko Miki | 21–7, 21–13 | Juara |
2014 | Swiss Terbuka | Nitya Krishinda Maheswari | Bao Yixin | 21–19, 16–21, 13–21 | Runner up |
2014 | Tionghoa Taipei Terbuka | Nitya Krishinda Maheswari | Wang Xiaoli | 21–18, 21–11 | Juara |
2015 | Tionghoa Taipei Terbuka | Nitya Krishinda Maheswari | Luo Ying | 21–17, 21–17 | Juara |
2015 | Indonesia Masters | Nitya Krishinda Maheswari | Tang Yuanting | 18–21, 11–21 | Runner up |
2017 | Thailand Terbuka | Apriyani Rahayu | Chayanit Chaladchalam | 21–12, 21–12 | Juara |
- Turnamen Grand Prix Gold BWF
- Turnamen Grand Prix BWF & IBF
Referensi
- ^ a b "Athlete: Greysia Polii". Asian Games 2018. Diakses tanggal 28 October 2018.
- ^ "Finally, Gold For Indonesia". en.tempo.co. Tempo. 28 September 2014. Diakses tanggal 1 Agustus 2021.
- ^ "SEA Games: Greysia celebrates first gold after 14 years as young guns shine". www.thejakartapost.com. The Jakarta Post. 11 December 2019. Diakses tanggal 1 Agustus 2021.
- ^ a b Umar, Rhendi (10 December 2019). "Profil Greysia Polii, Pebulutangkis Asal Sulut Raih Medali Emas di Sea Games 2019, Karirnya Gemilang". manado.tribunnews.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 24 January 2020.
- ^ a b Ratnati, Ira (14 October 2008). "GREYSIA POLII : "The best is yet to come!"". www.badzine.net. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 March 2016.
- ^ "Luster-Malaysia Satellite Badminton Championships results". www.thestar.com.my. 24 November 2003. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 January 2020.
- ^ "Kejurnas 2010 [INA National Championships]". www.badmintoncentral.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 25 January 2020. Diakses tanggal 29 August 2020.
- ^ "NOONNOPPI Asian Juniors Badminton Championship 2004". www.koreabadminton.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 October 2004.
- ^ "Weltmeisterschaft U 19 2004". archiv.badminton.de (dalam bahasa Jerman). Diakses tanggal 25 January 2020.
- ^ "Profil: Greysia Polii". MERDEKA.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 December 2017. Diakses tanggal 21 November 2017.
- ^ "Ini Dia Atlet Indonesia Peraih Medali di Asian Games 2014". detiksport. Diakses tanggal 2020-08-24.
- ^ Saleh, Nurdin (2019-10-25). "Gagal di French Open, Ini Rapor Greysia / Apriyani Sejak Berduet". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-08-24.
- ^ "Inilah Daftar Terfavorit Indonesian Sport Awards 2018". Detik. 23 November 2018. Diakses tanggal 24 November 2018.
- ^ Alleyne, Gayle (19 March 2017). "BWF Launches New Events Structure". bwfbadminton.com. Badminton World Federation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 1 December 2017. Diakses tanggal 29 November 2017.
- ^ Sukumar, Dev (10 January 2018). "Action-Packed Season Ahead!". bwfbadminton.com. Badminton World Federation. Diarsipkan dari versi asli tanggal 13 January 2018. Diakses tanggal 15 January 2018.
- ^ "BWF Launches Super Series". Badminton Australia. 15 December 2006. Diarsipkan dari versi asli tanggal 6 October 2007.
- ^ "Yonex All England Elevated To BWF Premier Super Series Event". www.ibadmintonstore.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 October 2013. Diakses tanggal 29 September 2013.