Eko Yuli Irawan
Eko Yuli Irawan | |
---|---|
Berkas:Eko Yuli Irawan.jpeg | |
Lahir | 24 Juli 1989 Kota Metro, Lampung |
Kebangsaan | Indonesia |
Pekerjaan | Atlet |
Tinggi | 157 cm (5 ft 2 in)[1] |
Berat | 62 kg (137 pon)[1] |
Orang tua | Saman (ayah) Wastiah (ibu) |
Rekam medali | ||
---|---|---|
Mewakili Indonesia | ||
Angkat besi Putra | ||
PON | ||
PON XVII | 56 kg | |
SEA Games | ||
SEA Games 2007 | 56 kg | |
SEA Games 2017 | 61 kg | |
SEA Games 2019 | 61 kg | |
Asian Games | ||
2018 Jakarta-Palembang | 62 kg | |
2010 Guangzhou | 62 kg | |
2014 Incheon | 62 kg | |
Olimpiade | ||
Beijing 2008 | 56 kg | |
London 2012 | 62 kg | |
Rio de Janeiro 2016 | 62 kg | |
Tokyo 2020 | 61 kg | |
Kejuaraan Dunia Total | ||
Goyang 2009 | 62 kg | |
Paris 2011 | 62 kg | |
Chiang Mai 2007 | 56 kg | |
Universiade | ||
Shenzhen 2011 | 62 kg |
Eko Yuli Irawan (lahir 24 Juli 1989) adalah atlet angkat besi Indonesia. Di Olimpiade Beijing 2008 Eko meraih medali perunggu. Sebelumnya di kejuaraan angkat besi dunia yunior di Praha, Republik Ceko tahun 2007, Eko meraih emas dan mendapatkan penghargaan sebagai the best lifter pada turnamen tersebut. Pada Olimpiade London 2012, Eko untuk kedua kalinya berturut-turut menjadi penyumbang medali pertama Indonesia dengan meraih medali perunggu di kelas 62 kg, ia menduduki peringkat ketiga dengan total angkatan 317 kg.
Kehidupan awal
Eko lahir di Lampung dan berasal dari keluarga yang kurang mampu. Ayahnya bernama Saman, seorang pengayuh becak, sedangkan ibunya, Wastiah adalah seorang penjual sayur.[2]
Takdir Eko menjadi atlet angkat besi (bahasa Inggris: weightlifter atau lifter) berawal saat ia menyaksikan sekelompok orang berlatih angkat besi di sebuah klub di daerahnya sekitar tujuh tahun silam. Lama kelamaan Eko makin tertarik. Pelatih klub tersebut akhirnya mengajak Eko ikut berlatih. Berbekal izin dari orangtuanya, Eko pun mulai mengakrabkan diri dengan barbel. Eko mulai merintis prestasinya saat tampil sebagai lifter terbaik di Kejuaraan Dunia Yunior 2007, di mana saat itu ia meraih medali emas. Sejak itu ia melanjutkan kariernya dengan gemilang.[2]
Eko saat ini menetap di Kalimantan Timur dan sedang menanti kehadiran anak pertamanya.[3]
Prestasi
Nasional
Internasional
- Medali perak Olimpiade Musim Panas 2020, kelas 61 kg, total angkatan 302 kg.
- Medali emas kejuaraan dunia 2018 di Turkmenistan.
- Medali perak Olimpiade Musim Panas 2016,
- Medali perunggu Olimpiade London 2012, kelas 62 kg, total angkatan 317 kg.
- Medali perunggu Olimpiade Beijing 2008, kelas 56 kg. dengan total angkatan 288 Kg.
- Medali perak kejuaraan Asia di Kanazawa, Jepang, di kelas 62 Kg.
- Medali emas Sea Games di Thailand, 2007
- Medali emas kejuaraan dunia yunior di Praha, Republik Ceko, 2007; sekaligus terpilih sebagai lifter terbaik pada ajang tersebut.
- Dua buah medali perunggu kejuaraan dunia 2007 di Chiang Mai, Thailand, di kelas 56 Kg.
- Peringkat 8 kejuaraan dunia tahun 2006 di Santo Domingo, Republik Dominika, kelas 56 Kg. dengan total angkatan 266 Kg.
- Medali Perunggu Asian Games 2010
- Medali Perunggu Asian Games 2014
- Medali Emas Asian Games 2018
- Medali Emas SEA Games 2019
Referensi
- ^ a b Eko Yuli Irawan Profile
- ^ a b Eko Yuli Irawan, Hercules dari Lampung[pranala nonaktif permanen] Detikcom. Diakses 30 Juli 2012
- ^ Medali Perunggu Hadiah dari Eko Vivanews. Diakses 30 Juli 2012
Pranala luar
- Profil Eko Yuli Irawan di situs resmi London 2012
- Profil Eko Yuli di Suara Karya Diarsipkan 2012-01-25 di Wayback Machine.
- Profil Eko Yuli di Sinar Harapan[pranala nonaktif permanen]
- Eko Yuli Irawan Persembahkan Medali untuk Indonesia - Antara[pranala nonaktif permanen]
- Otot Spesial di Anak Tukang Becak - detik.com