Lompat ke isi

Bandar Udara Jenderal Besar Sudirman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pangkalan Udara TNI AU Jenderal Besar Soedirman
Lambang Lanud
Dibentuk1946
NegaraIndonesia Indonesia
Cabang TNI Angkatan Udara
Tipe unitPangkalan Udara Militer
Bagian dariKoopsau II
MotoPrayatna Kerta Gegana
Situs webwww.tni-au.mil.id
Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman
Informasi
JenisMiliter/Komersial
PemilikPemerintah Indonesia
PengelolaPT Angkasa Pura II
MelayaniPurbalingga
LokasiPurbalingga, Jawa Tengah, Indonesia
Koordinat07°27′42″S 109°25′00″E / 7.46167°S 109.41667°E / -7.46167; 109.41667
Peta
PWL di Jawa
PWL
PWL
Lokasi bandara di Jawa
Landasan pacu
Arah Panjang Permukaan
kaki m
Runway 10/28 5,249 1,600 Aspal
Pesawat CN-235 mendarat di Bandar Udara Wirasaba

Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman (bahasa Inggris: Jenderal Besar Soedirman Airport), juga dikenal sebagai Bandar Udara JB Soedirman (IATA: PWLICAO: WAHP) adalah Pangkalan Udara Militer type C yang terletak di Purbalingga, Jawa Tengah. Lanud Jenderal Besar Soedirman merupakan bandara militer yang dikelola oleh TNI Angkatan Udara. Pangkalan Udara TNI AU Jenderal Besar Soedirman bermarkas di bandara ini. Pada tanggal 24 Maret 2015, bersama dengan Pangkalan Udara Sugiri Sukani dan Pangkalan Udara Harry Hadisoemantri berubah status dari type D menjadi type C dilaksanakan di Lanud Wirasaba. Upacara peresmian dilaksanakan di lapangan apel Lanud Wirasaba. Dengan Inspektur Upacara Panglima Komando Operasi TNI AU I Marsekal Muda TNI A. Dwi Putranto.[1][2] Pada HUT TNI Angkatan Udara Ke-69 tahun 2015, Lanud Wirasaba mendapat penghargaan sebagai Lanud Tipe C terbaik di bawah jajaran Komando Operasi Angkatan Udara I.[3][4]

Pada tanggal 7 November 2016, Lanud Wirasaba berganti nama menjadi Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman.

Sejarah Singkat Pangkalan TNI AU Wirasaba

Lapangan terbang (vliegveld) Wirasaba dibetulkan Tentara Kerajaan Belanda tahun 1948 di saat Revolusi

Tahun 1938 Dibangun oleh Belanda, Tahun 1942-1945 Dikuasai oleh Jepang; Tahun 1945-1947 Dengan bertekuk lututnya Jepang, Pangkalan Udara Wirasaba dikuasai oleh pemerintah RI (TNI AU) dengan Komandan yang pertama adalah Sersan Mayor Udara Soewarno. Tahun 1947-1950 Setelah Jepang bertekuk lutut, maka Belanda kembali akan merebut Republik Indonesia. dengan tidak adanya pasukan Pertahanan Pangkalan di Pangkalan Udara Wirasaba, maka dengan mudah Pangkalan dikuasai Belanda. Tahun 1950, dengan takluknya Belanda pada waktu itu, maka Pangkalan udara Wirasaba diserahkan kembali kepada Pemerintah RI (TNI AU) dengan Komandan yang kedua (yang menerima penyerahan dari Belanda) adalah Opsir Muda Oedara (OMO) Warim. Dalam bulan Juni 1946 Opsir Udara II H.Sujono bersama KASAU Komodor Udara Suryadi Suryadarma terbang ke Wirasaba (Purwokerto) untuk membuka secara resmi lapangan udara tersebut.[5]

Nama Pangkalan Udara '“Wirasaba”' diambil dari nama seorang pangeran yaitu “Pangeran Wirasaba”. Pangeran Wirasaba adalah Bupati Banyumas dan pendiri Daerah Tingkat II Purbalingga yang sangat berkharisma.

Pergantian nama Pangkalan TNI Angkatan Udara

Pangkalan TNI AU Wirasaba, di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, secara resmi berganti nama menjadi Pangkalan Udara TNI AU Jenderal Besar Soedirman.[6][7] Panglima Besar Jenderal Soedirman terlahir di Purbalingga, pada 24 Januari 1916. Peresmian nama baru itu dilakukan Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I TNI AU, Marsekal Muda TNI Yuyu Sutisna, di Pangkalan Udara TNI Jenderal Besar Soedirman, Purbalingga. Penggantian nama dimaksudkan agar seluruh jajaran TNI AU dan masyarakat sekitar lanud dapat meniru semangat besar Panglima Besar Jenderal Soedirman.[8][9]

Usulan Bupati

Nama pengganti Lanud Wirasaba menjadi Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman sebelumnya diusulkan oleh Bupati Purbalingga Tasdi. Dikatakan Tasdi, usulan nama pengganti meliputi dua nama yakni Jenderal Besar Soedirman yang merupakan pahlawan nasional kalahiran Purbalingga dan Soewarno yang diambil dari nama Komandan Lanud Wirasaba pertama yakni Sersan Mayor Soewarno.

Kedua usulan nama tersebut diteruskan Pemkab kepada pemerintah pusat untuk memilih nama yang akan digunakan sebagai pengganti nama Lanud Wirasaba “Kita bersyukur nama Jenderal Besar Soedirman dipilih menjadi nama Lanud Wirasaba. Ini menjadi salah satu kebanggaan bagi seluruh masyarakat di kabupaten Purbalingga.[10]

Komandan

  1. Sersan Mayor Udara Soewarno (1945 – 1947)
  2. Sersan Mayor Udara Warim (1950 – 1951)
  3. Sersan Mayor Udara Soewarto (1951 – 1952)
  4. Sersan Mayor Udara Purwoatmojo (1952 – 1953)
  5. Sersan Mayor Udara Edy Suradiman K (1953 – 1954)
  6. Sersan Mayor Udara Adang Maya Sudirdja (1954 – 1956)
  7. Sersan Mayor Udara Hadisubroto (1956 – 1957)
  8. Sersan Mayor Udara Tjachyono (1957 – 1957)
  9. Sersan Mayor Udara Hadisubroto (1957 – 1960)
  10. Lettu Wimbo Saputro ( 1960 – 1963)
  11. Kapten Ngatidjo (1963 – 1968)
  12. Kapten Soegito (1968 – 1969)
  13. Letnan Udara I Moechdiono, Bsc. (1969 – 1971)
  14. Kapten Soebekti PA (1971 – 1979)
  15. Kapten Choesnan (1979 – 1981)
  16. Mayor Lek Djoko Sukarno (1981 – 1984)
  17. Mayor Lek Mardjani (1984 – 1989)
  18. Mayor Lek Edy Supardi (1989 – 1992)
  19. Mayor Psk Amin Suwondo (1992 – 1996)
  20. Mayor Psk Utju Smantri (1996 – 1999)
  21. Letkol Psk Zapanta Boes, S.H, M.Si (Han) ( 1999 – 2001)
  22. Mayor Psk Eko Lutvie, S.Ip. (2001 – 2003)
  23. Mayor Adm Afrizal Hendra, S.Ip.(2003 – 2004)
  24. Mayor Adm Dadan Mulyadi (2004 – 2006)
  25. Letkol Adm Syamsunasir, S.sos., M.M. (2006 – 2007)
  26. Mayor Adm Era Revianto, S.T. (2007 – 2010)
  27. Mayor Adm Veradiyanto, S.Ip. (2010 – 2013)
  28. Mayor Pnb Arief Sudjatmiko (2013 – 2013)
  29. Mayor Pnb Andreas A Dhewo, M.Sc, M.Si(Han). (2013 – 2015)
  30. Mayor Nav Toni, S.T. (2015 – 2016)

Perubahan Nama Dari Lanud Wirasaba Menjadi Bandar Udara Jenderal Besar Soedirman


  1. Letkol Pnb Suparjo, S.T., M.M. (2016 – 2017)
  2. Letkol Pnb Putu Sucahyadi (2017 – 2019)
  3. Letkol Pnb Arie Sulanjana, ST., M.P.M. (2019 – 2020)
  4. Letkol Nav Marino Adam Darmawan, ST., M.M. (2020 – Sekarang)

Maskapai penerbangan dan tujuan

MaskapaiTujuan
Citilink Jakarta–Halim Perdanakusuma, Surabaya

Referensi