Elang kelabu
Elang kelabu | |
---|---|
Elang kelabu | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
Filum: | |
Kelas: | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | |
Spesies: | B. indicus
|
Nama binomial | |
Butastur indicus (Gmelin, 1788)
|
Elang kelabu (Butastur indicus) adalah burung pemangsa dari famili Accipitridae yang menghuni wilayah Asia, mulai dari Korea, Jepang hingga Asia Tenggara. Burung ini adalah satwa liar dilindungi di Indonesia.
Deskripsi
Elang berukuran sedang (45cm), berwarna kecoklatan dengan dagu putih yang kontras, garis hitam di tengah tenggorokan, dan kumis hitam. Bagian sisi kepala kehitaman, bagian atas coklat, bercoret, dan bergaris-garis kehitaman. Bagian dada coklat bergaris-garis hitam, bagian lain dari tubuh bagian bawah bercoret coklat kemerahan. Garis lebar dan tebal pada ekor. Selaput pelangi berwarna kuning, paruh abu-abu, sera, dan kaki kuning.[2]
Persebaran
Burung pemangsa ini berbiak di Asia timur laut, spesifiknya daerah Satoyama di Jepang.[3] Saat musim dingin bermigrasi ke selatan sampai Asia Tenggara, Filipina, dan Indonesia.[2]
Perilaku dan makanan
Selama musim berbiak elang kelabu jantan akan menghabiskan 90% waktunya untuk bertengger guna mencari mangsa. Tempat bertenggernya berjarak sekitar 500m dari sarangnya. Burung ini memangsa katak, krustasea, kadal, serangga, hewan pengerat kecil, dan terkadang juga burung-burung kecil. Elang kelabu bertengger pada pohon di habitat terbuka seperti sawah, perkebunan, dan lahan yang dibuka kemudia setelah mengetahui mangsanya burung pemangsa ini akan menukik untuk menangkap mangsanya. Burung ini juga menggunakan metode ini untuk menghemat waktu dan energinya.[4]
Spesies ini akan mengubah pola makan untuk beradaptasi saat musim-musim tertentu. Jenis vegetasi di tempat mencari makannya beragam selama musim berbiak mulai dari sawah yang ditanami padi, tanggul, padang rumput bahkan hingga ke hutan. Dengan berubahnya habitat elang kelabu, mangsa yang dimakannya juga berubah mulai dari katak sampai ke serangga. Di sawah yang ditanami padi, katak dan mamalia kecil sering menjadi mangsanya. Di tanggul dan padang rumput mangsanya berupa katak, mamalia kecil, kadal, ular, dan serangga, sedangkan di hutan mangsanya berupa serangga dan katak.[5]
Selama musik berbiak, elang kelabu akan membangun sarang yang terbuat dari ranting-ranting kecil dan ditempatkan pada pohon. Di Tiongkok, sarang dibuat di hutan konifer yang rapat atau pada vegetasi yang berdaun lebar seperti belukar dan lereng yang curam. Sarang dipenuhi dengan rumput dan daun di pinggirnya. Umumnya elang kelabu bertelur 3 hingga butir telur yang berwarna putih dengan bintik kemerahan. Spesies ini berbiak di Tiongkok bagian timur, Rusia bagian timur, dan Jepang. Sedangkan saat musim dingin melakukan migrasi ke negara-negara yang lebih hangat seperti Indocina, Malaysia, Indonesia, dan Filipina.[6]
Sarang yang sama terkadang digunakan setiap tahunnya sampai sarang tersebut perlu untuk direnovasi. Betina biasanya mengerami telur dan anakannya, sedangkan jantannya juga membantu betina beberapa kali dalam sehari. Telurnya menetas mulai akhir Mei hingga awal Juni setelah dierami. Anakan elang kelabu akan menjadi dewasa sekitar akhir Juni hingga awal Juli, atau 35 hari setelah menetas. Burung yang masuk fase siap terbang ini diberi pakan oleh induknya dari sekitar sarang yang lamanya kira-kira dua minggu. Setelah itu, mereka akan menjadi mandiri dan siap untuk terbang jauh untuk pertama kalinya.[3]
Migrasi
Elang kelabu melakukan migrasi melalui jalur terbang laut. Angin dan rupa bumi (seperti pulau-pulau) mendukung burung pemangsa ini untuk bermigrasi melalui jalur terbang lintas laut.[7] Mereka akan tiba di tempat berkembang biak di Jepang mulai akhir Maret hingga awal April. Diperkirakan pejantan tiba di tempat berkembang biak itu dan menunggu betinanya sambil mempertahankan wilayahnya. Setelah betina tiba, mereka mulai berkembang biak dan membangun sarang. Elang kelabu memulai perjalanan migrasinya pada musim gugur, menuju ke arah selatan dalam gerombolan mulai akhir September hingga pertengahan Oktober. Di Taiwan, mereka merupakan migran musim semi dan panas yang umum, dan sebagian kecil pada musim dingin di Pulau Lanyu.
Seperti kebanyakan elang lain, burung ini memanfaatkan arus udara untuk naik dan mampu menempuh jarak jauh selama bermigrasi. Taiwan menjadi rute migrasi besar elang kelabu, tercatat pula kelompok elang kelabu berpindah ke selatan pada Oktober di sepanjang Tanjung Hengchun, dan ke utara pada akhir Maret dan awal April di sepanjang pegununan Taichung dan Changhua.[8]
Referensi
- ^ BirdLife International (2013). "Butastur indicus". Diakses tanggal 26 November 2013.
- ^ a b MacKinnon, John; Phillipps, Karen; Balen, Bas van (19??). Burung-burung di Sumatera, Jawa, Bali dan Kalimantan: (termasuk Sabah, Sarawak dan Brunei Darussalam). Puslitbang Biologi Lipi. ISBN 978-979-579-013-6.
- ^ a b "Bird Research". www.jstage.jst.go.jp (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-07-13.
- ^ Kadowaki, Seishi; Murayama, Taku; Kojima, Yukihiko (2007). "Differences in the Utilization of Cultivated and Uncultivated Paddy Fields as Hunting Grounds by the Grey-faced Buzzard-eagle, Butastur indicus". Journal of the Yamashina Institute for Ornithology. 39 (1): 19–26. doi:10.3312/jyio.39.19. ISSN 1348-5032.
- ^ Sakai, Sumire; Yamaguchi, Noriyuki; Momose, Hiroshi; Higuchi, Hiroyoshi (2011-06). "Seasonal Shifts in Foraging Site and Prey of Grey-Faced Buzzards (Butastur indicus), Breeding in Satoyama Habitat of Central Japan". Ornithological Science. 10 (1): 51–60. doi:10.2326/osj.10.51. ISSN 1347-0558.
- ^ "Butastur indicus". www.globalraptors.org. Diakses tanggal 2021-07-20.
- ^ Nourani, Elham; Safi, Kamran; Yamaguchi, Noriyuki M.; Higuchi, Hiroyoshi. "Raptor migration in an oceanic flyway: wind and geography shape the migratory route of grey-faced buzzards in East Asia". Royal Society Open Science. 5 (3): 171555. doi:10.1098/rsos.171555. PMC 5882689 . PMID 29657765.
- ^ "Birding In Taiwan - Gray-faced Buzzard". www.birdingintaiwan.com. Diakses tanggal 2021-07-20.