Lompat ke isi

Arief Harsono

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Arief Harsono
Lahir18 Juli 1954 (umur 70)
Toli-Toli, Indonesia
Meninggal2 Juli 2021(2021-07-02) (umur 66)
Surabaya
Kebangsaan Indonesia
PendidikanMagister Manajemen, Universitas Gajah Mada (2005) Magister Pendidikan Agama Buddha, Sekolah Tinggi Agama Buddha Mana Pajna (2012)
PekerjaanPengusaha, Tokoh Agama Buddha
Dikenal atas"Bapak Oksigen Indonesia", Direktur Utama Samator Group,

Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia, Ketua Umum Asosiasi Gas Industri Indonesia, Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Pengusaha Indonesia

APINDO Jawa Timur
Suami/istriGrace Peradhana Harsono

Pdt.Mdy. Ir. Arief Harsono, MM., M.Pd.B. (18 Juli 1954 – 2 Juli 2021)[1] adalah tokoh pengusaha Indonesia dan dijuluki sebagai "Bapak Oksigen Indonesia".[2]

Arief Harsono merupakan pendiri dan CEO Samator Group. Beliau juga dikenal sebagai Direktur Utama PT Samator[3], Komisaris Utama PT Samator Gas Industri[4] dan Komisaris Utama PT Aneka Gas Industri Tbk.[5] Beliau juga adalah Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI).[6]

Arief menyelesaikan pendidikan Pascasarjana (S2) di program Magister Manajemen, Sekolah Pasca Sarjana, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta pada tahun 2005 dan di program Magister Pendidikan Agama Buddha Sekolah Tinggi Agama Buddha (STAB) Maha Prajna, Jakarta pada tahun 2012.[7]

Perjalanan hidup

Arief Harsono lahir di kota kecil di Sulawesi Tenggara: Toli - Toli yaitu di rumah panggung di tengah-tengah kebun kelapa.[8] Arief adalah anak pertama dari tujuh bersaudara. Ketiga adiknya lahir di Toli-Toli, namun adik nya yang nomor dua lahir dengan jantung yang tidak sempurna. Itulah yang kemudian membuat keluarga ini pindah ke Surabaya, untuk mencari dokter. Arief dan adik yang masih bayi ditinggal di Toli-Toli dan dirawat oleh nenek mereka.[9]

Keluarga Arief berbisnis Kopra. Bisnis kopra keluarga ini kemudian dikendalikan dari Surabaya dan Arief pun akhirnya dibawa ke Surabaya. Di Surabaya, Arief sekolah di SD Negeri Kapasari. Ketika masuk SMP Arief memilih SMP swasta (Petra) agar bisa masuk sore. Di pagi hari Arief diminta membantu bapaknya di gudang kopra. Demikian juga waktu SMA. Ia pilih SMA Petra –karena bisa masuk sore.[10] Saat Arief berumur 18 tahun, setelah tamat SMA, ia diberikan pilihan oleh ayahnya untuk bekerja atau kuliah. Arief memilih bekerja. Sang ayah lantas mengirim Arief ke Poso. itulah untuk pertama kalinya ia berbisnis: kopra. Ia mencari kopra sampai ke pulau Una Una. Itulah pulau bundar di tengah laut antara Poso dan Gorontalo. Didalam perjalanan kembali dari Una – una setelah mengantar Kopra, saat itu Arief terjatuh dari kapal Damsole. Untung juru mesin kapal itu melihat Arief yang sudah timbul tenggelam jauh di belakang kapal. Kapal Damsole pun memutar balik. Setengah jam kemudian Arief sudah kembali ke kapal dengan seluruh badan menggigil, sebagian karena ketakutan. Arief pun selamat. Namun disaat itu, Arief trauma dan mencari peluang bisnis lainnya. Di masa mendatang, ketika berhasil mendirikan Hotel Novotel Samator di Surabaya, Arief memberi nama salah satu lounge di lantai 5-nya "Damsole". Itulah nama kapal kayu dimana ia hampir mati karena jatuh ke laut. Executive Lounge di hotel itu juga ia beri nama Una Una.

Di umur 19 tahun. Ketika Arief ke tempat temannya di Samarinda, temannya mempunyai bengkel mobil. Di dekatnya ada orang ngelas namun tidak menggunakan karbit karena orang asing tidak menyukai bau karbit dalam pengelasan. Arief tertarik dengan pengetahuan baru tersebut dan banyak bertanya kepada tukang las itu. Termasuk dari mana mendapat gas untuk mengelas. Ketika ia mengetahui gas tersebut merupakan barang impor, Arief pun langsung melihat peluang: membuat bahan las itu di dalam negeri. Ia sudah punya modal. Tapi tidak cukup. Ia ajak tiga teman sebayanya untuk kumpul-kumpul modal. Tidak juga cukup. Mereka sepakat mencari kredit bank. Ayah Arief merestui tapi tidak mau gabung. Arief harus tanggung sendiri risiko masuk ke dunia industri. Sang ayah akan terus di sektor perdagangan. Pabrik pun dibangun di Surabaya. Awalnya sulit diterima pasar. Sampai-sampai tiga temannya angkat tangan. Arief diminta mengembalikan modal mereka. Arief cari tambahan kredit jangka pendek. Kebetulan seorang temannya di Gresik minta tolong: agar Arief mau membeli stok garamnya dengan harga murah sekali. Si teman lagi butuh uang. Garam itu akan dilepas dengan harga Rp 4/kg. Arief menggunakan sebagian uang kredit untuk menolong temannya itu. Kemudian, tiba-tiba harga garam naik menjadi Rp 90/kg. Kredit jangka pendek Arief langsung lunas dan akhirnya pabrik gas industri Arief berjalan lancar. Sudah 100 persen miliknya sendiri. Pabrik yang semula 2 hektare menjadi 20 hektare. Belum lagi pabriknya yang di banyak kota di Indonesia. Singkatnya Arief menjadi yang terbesar di Indonesia. Merk dagang gasnya "Samator" –singkatan Samarinda-Toraja. Saingan terberatnya saat itu adalah PT Aneka Gas Industri Tbk –milik BUMN pada saat itu. Terutama setelah Aneka Gas dijual ke investor Jerman. Statusnya pun menjadi PMA. Samator harus bersaing dengan perusahaan asing dan Samator kembali menang. Tahun 2004, Samator membeli kepemilikan saham Aneka Gas dari PT Tira Austenite Tbk yang saat itu memiliki 51 persen kepemilikan saham.[11] Setelah itu, Arief menghadapi pesaing asing lainnya: Praxair. Dari Amerika. Sekali lagi Samator menang. Praxair sampai mundur dari pasar. [12]

Samator Group berkembang menjadi perusahaan gas terbesar di Indonesia dengan memiliki fasilitas lebih dari 50 pabrik dan 100 pos pengisian Perusahaan juga telah menyediakan serangkaian produk dan jasa gas industri dalam memenuhi permintaan pasar secara nasional. Samator Group juga telah mengembangkan bisnisnya ke beberapa sektor, termasuk kesehatan, kimia, engineering procurement and construction (EPC), otomotif dan properti.[13]

Karir dan Bisnis

Arief mendirikan Samator yang merupakan singkatan dari SamarindaToraja dengan memulai bidang usahanya yang memproduksi asetilen pada 22 Juli 1975 di Surabaya, Jawa Timur. Samator berhasil berkembang dengan menyediakan gas untuk sector mekanik dan medical. Merek Samator dikenal sebagai perusahaan gas industri pertama di Indonesia dengan jaringan distribusi terbesar dan terluas. Grup Samator juga bermitra dengan perusahaan gas industri lain seperti Taiyo Nippon Sanso Corporation, Tomoe Shokai Co. Ltd., dan Hangzhou Hangyang Co.,Ltd.

Pada 2004, Samator melakukan ekspansi usaha gas industrinya secara agresif dengan melakukan akuisisi PT Aneka Gas Industri (AGI).[14]

Tahun 2006, Arief menjabat sebagai Komisaris Utama PT Aneka Gas Industri Tbk berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham PT Aneka Gas Industri tanggal 27 Desember 2006. Tahun 1992, Arief menjabat sebagai komisaris utama PT Samator Gas Industri. Tahun 1997, Arief menjabat sebagai komisaris utama PT Satyadhika Bakti Multifinance.[15]

Kerja keras dan kepeduliannya terhadap ketersediaan oksigen di Republik Indonesia ketika meningkatnya kasus COVID – 19, membuat Arief Harsono dikenal sebagai “Bapak Oksigen” dan membantu membentuk kemandirian Indonesia terhadap supply oksigen dalam negeri.[16]

Sumbangsih dan Kegiatan Sosial

Arief menjadi salah satu pahlawan yang berupaya memenuhi kebutuhan oksigen di Indonesia. Bersama beberapa pengusaha, Arief juga menyumbangkan lima kontainer tabung gas oksigen ke India.[17] Arief Harsono telah membantu ribuan masyarakat dengan menyukseskan program vaksinasi COVID-19 massal dalam program vaksinasi nasional[18] inisiator bantuan sosial donasi bakti sosial upaya penanganan covid-19[19], berkolaborasi peduli warga terdampak Covid-19[20] dan setiap hari sibuk koordinasi alokasi oksigen dengan berkeliling ke seluruh RS di Indonesia. Pada 15 April 2021, Arief Harsono menandatangani Nota Kesepahaman MOU untuk penyediaan program beasiswa Arif Harsono Scholarship (AHS). Arif Harsono Scholarship (AHS) adalah beasiswa yang lahir dari kerjasama PT. Aneka Gas Industri, Tbk. (Samator Group) dan Universitas Surabaya (Ubaya). Kedua instansi ini bekerjasama dalam sebuah program penyediaan beasiswa. Pada program ini, beasiswa akan diberikan kepada calon mahasiswa yang layak dan telah melalui rangkaian proses seleksi, untuk dapat berkuliah di salah satu program studi Fakultas Teknik Ubaya yaitu Teknik Elektro, Teknik Kimia, Teknik Industri, Teknik Informatika, dan Teknik Mesin dan Manufaktur. Beasiswa akan diberikan kepada mahasiswa baru Fakultas Teknik Ubaya tahun akademik 2021-2022 yang telah dinyatakan lolos seleksi oleh Samator Group dan Ubaya secara bersama-sama. Beasiswa akan meliputi 100% Uang Sumbangan Pendidikan, 100% Uang Penyelenggaraan Pendidikan dan biaya hidup selama masa studi normal (8 semester) sesuai standar yang berlaku di Ubaya. Tidak hanya keuntungan finansial, beasiswa ini juga memberi pengalaman yang berharga bagi penerimanya. Selama mahasiswa penerima beasiswa menempuh studi di Ubaya, mahasiswa berkesempatan mendapatkan orientasi perusahaan dari Samator Group, kunjungan ke perusahaan, dan magang selama minimal 6 (enam) bulan di salah satu perusahaan dari Samator Group. Adapun setelah penerima beasiswa tersebut lulus, alumnus lulusan beasiswa AHS akan memiliki kesempatan dan prioritas untuk direkrut dan berkarier di Samator Group dengan gaji sesuai standar yang berlaku di perusahaan.[21]

Organisasi

Jabatan di organisasi-organisasi yang diemban adalah sebagai Ketua Umum Persatuan Umat Buddha Indonesia (PERMABUDHI)[22], Ketua Umum Asosiasi Gas Industri Indonesia (AAGI), Presiden Komisaris PT Aneka Gas Industri, Presiden Komisaris PT Satya Adhika Bhakti Multi Finance[23], Presiden Komisaris PT Samator Gas Industri, Ketua APINDO DPP Jawa Timur[24], Ketua Umum DPP Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi), Ketua STAB Maitreyawira[25], Ketua DPP Majelis Pandita Buddha Maitreya Indonesia, Waketum I PP Mapanbumi[26], Ketua Umum Pengurus Pusat Lembaga Pengembangan Tripitaka Gatha (LPTG) Nasional[27], dan Wakil Ketua Umum IV Persatuan Bola Voli Semua Indonesia (PBVSI).[28] Arief Harsono juga merupakan pendiri Universitas Ma Chung[29] dan banyak vihara di Indonesia.[30]

Arief juga membangun begitu banyak Vihara. Termasuk di kampung halamannya di Toli-Toli. Ia merasa perjalanan bisnisnya begitu baik, itu pasti berkat dari Tuhan. Makanya ia ingin mengembalikan sebagian hasilnya kepada Tuhan. Dan akhirnya Pandita TZ. Arief Harsono menjadi ketua Persatuan Umat Buddha Indonesia. Berkat usaha Pandita Arief Harsono jugalah Umat Buddha Indonesia dari berbagai aliran, sekte, dan majelis dapat digandeng bersatu dalam wadah PERMABUDHI dan di masa kepemimpinannya pula, Permabudhi pun telah menjadi mitra Pemerintah khususnya Kementerian Agama RI untuk memberikan pelayanan kepada Umat Buddha Indonesia.[31] Bisnis, bersekolah, beragama menjadi satu dalam jiwanya.[32]

Arief Harsono meninggal dunia dikarenakan Covid-19 sekitar pukul 21.30 WIB, Jumat 2 Juli 2021, di RS Adi Husada, Surabaya.[33][34]

Referensi

  1. ^ Penghormatan dan Doa untuk Bapak Arief Harsono, diakses tanggal 2021-07-04 
  2. ^ "Dijuluki Bapak Oksigen, Arief Harsono Wafat Usai Bantu Jutaan Nyawa - Nasional Katadata.co.id". katadata.co.id. 2021-07-04. Diakses tanggal 2021-07-04. 
  3. ^ "Umur 21 Sudah Jadi Dirut, Kisah Sukses Bos Samator Group Dimulai dari Berdagang Kopra". indozone.id. 2020-11-17. Diakses tanggal 2021-07-02. 
  4. ^ "Arief Harsono Bos Oksigen yang Meninggal karena Covid-19". 
  5. ^ "Aneka Gas Industri Rombak Direksi & Komisaris". 
  6. ^ "Ketum Permabudhi Arief Harsono Meninggal Dunia, Menag Yaqut Ucapkan Duka Cita". Diakses tanggal 27 Agustus 2021. 
  7. ^ "Arief Harsono". 
  8. ^ "Biodata Arief Harsono Bos Samator Group dan Bapak Oksigen Indonesia Meninggal Dunia". 
  9. ^ "Kisah Hidup Bos Samator Arief Harsono". 
  10. ^ "Kisah Hidup Bos Samator Arief Harsono". 
  11. ^ "Arief Harsono Caplok Aneka Gas AGII". 
  12. ^ "Kisah Hidup Bos Samator Arief Harsono". 
  13. ^ "Mengenal Samator Perusahaan Gas Terbesar di Indonesia yang dibangun oleh Arief Harsono". 
  14. ^ "Mengenal Samator Perusahaan Gas Terbesar di Indonesia yang dibangun oleh Arief Harsono". 
  15. ^ "Arief Harsono". 
  16. ^ "Dijuluki Bapak Oksigen Arief Harsono Wafat Usai Bantu Jutaan Nyawa". 
  17. ^ Liputan6.com, Nanda Perdana Putra (2021-07-03). "Sebelum Meninggal, Arief Harsono Bantu Pemenuhan Oksigen saat Pandemi Covid-19". liputan6.com. Diakses tanggal 2021-07-03. 
  18. ^ Agency | Willy Irawan, ANTARA News (27 Februari 2021). "Samator Group gelar vaksinasi untuk ribuan lansia di Surabaya". ANTARA News Jawa Timur. Diakses tanggal 2021-07-03. 
  19. ^ Aida Chomsah (12 Januari 2021). "Menag Apresiasi Upaya Kelompok Sosial Keagamaan atasi Covid-19 - Kanwil Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur". ntt.kemenag.go.id. Diakses tanggal 2021-07-03. 
  20. ^ Wiwit Purwanto (15 Mei 2020). "Kolaborasi Komunitas dan Pengusaha Siapkan Paket Buka Puasa untuk Warga Terdampak Covid-19". Surya. Diakses tanggal 2021-07-03. 
  21. ^ Surabaya | Hayuning Purnama Dewi, Management Information System-Universitas (04-06-2021). "Yuk Kenalan Dengan Arif Harsono Scholarship!". Universitas Surabaya (Ubaya). Diakses tanggal 2021-07-03. 
  22. ^ RI, BPIP | (FAW). "BPIP :: Kepala BPIP: PERMABUDHI Bina Umat Buddha dengan Cara Pancasilais". BPIP :: Kepala BPIP: PERMABUDHI Bina Umat Buddha dengan Cara Pancasilais (dalam bahasa bahasa). Diakses tanggal 2021-07-02. 
  23. ^ Multifinance, Pt Satyadhika Bakti (Rabu, 03 Agustus 2016). "PT.SATYADHIKA BAKTI Multifinance: Company ProfiL". PT.SATYADHIKA BAKTI Multifinance. Diakses tanggal 2021-07-03. 
  24. ^ "APINDO Daerah | APINDO". apindo.or.id. Diakses tanggal 2021-07-02. 
  25. ^ Maitreyawira.ac.id. "Maitreyawira.ac.id - Sekolah Tinggi Agama Buddha Pekanbaru Indonesia". maitreyawira.ac.id. Diakses tanggal 2021-07-02. 
  26. ^ @juju (2019-11-30). "Mapanbumi Siapkan Milenial Sebagai Pemimpin Umat Budha Masa Depan -". Sindikat Post. Diakses tanggal 2021-07-04. 
  27. ^ Agama | (Arief/mkd/mkd), Kementrian (30 Mei 2017). "Sekjen Lantik Pengurus Lembaga Pengembangan Tripitaka Gatha Nasional". kemenag.go.id. Diakses tanggal 2021-07-02. 
  28. ^ "Aneka Gas - Samator Group - Siaga Covid19 - Manajemen". www.anekagas.com. Diakses tanggal 2021-07-02. 
  29. ^ "Pendiri Universitas Ma Chung". Universitas Ma Chung. 
  30. ^ Iskan, Dahlan (10 July 2020). "Rahayu di Gedung Voli". www.disway.id. Diakses tanggal 2021-07. 
  31. ^ "Permabudhi Jadi Mitra Pemerintah Untuk Beri Pelayanan ke Umat Buddha Indonesia - Halaman all - Tribunnews.com". m.tribunnews.com. 30 November 2019. Diakses tanggal 2021-07-. 
  32. ^ "Samarinda Toraja". www.disway.id. 12 September 2020. Diakses tanggal 2021-07-02. 
  33. ^ Afandi, Arif (2021-07-02). "Bos Samator Arief Harsono Meninggal Dunia karena Covid". Ngopibareng. Diakses tanggal 2021-07-02. 
  34. ^ Laucereno, Sylke Febrina (03 Jul 2021). "Bos Produsen Oksigen Samator Meninggal Dunia Terpapar COVID-19". detikfinance. Diakses tanggal 2021-07-03.