Lompat ke isi

Gagak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 22 September 2021 12.24 oleh Laura Putri Calma (bicara | kontrib) (Merapihkan keseluruhan halaman)
Gagak
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Ordo:
Famili:
Genus:
Corvus

Linnaeus, 1758

Gagak adalah anggota burung pengicau (Passeriformes) yang termasuk dalam marga Corvus, suku Corvidae.

Sejarah

Hampir semua jenis burung ini berukuran relatif besar dan berwarna bulu dominan hitam. Daerah sebarannya ada diseluruh benua dan kepulauan, dengan perkecualian di Amerika Selatan.

Diantara jenis-jenis unggas, gagak diketahui mempunyai tingkat kecerdasan tertinggi diantara para burung.[1] Kualitas ini sudah sejak lama diketahui manusia, khususnya dalam keterampilannya mencuri berbagai alat bantu manusia. Hewan ini mempunyai kemampuan belajar dan dapat memecahkan permasalahan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada di sekitarnya.

Di beberapa kebudayaan dan mitologi, burung gagak kerap dikaitkan dengan sesuatu yang buruk. Di Eropa, gagak dipercaya sebagai burung peliharaan penyihir. Di Indonesia, gagak dianggap dapat menjadi pertanda marabahaya. Ada pula kepercayaan yang mengaitkan sate gagak untuk memanggil genderuwo.

Memiliki warna gelap, memiliki suara nyaring dan menusuk telinga, membuat gagak kerap dikaitkan dengan hal-hal mitos, banyak yang membenci kemunculan sang gagak yang identik dengan ilmu hitam dan magis.

Gagak Dalam Islam

Tidak ada penularan penyakit, tidak ada burung penentu nasib baik dan buruk, tidak ada burung hantu pembawa sial, tidak ada bulan shafar pembawa sial atau keberuntungan. (HR. Bukhari Muslim)

Maka jelas itu hanya takhayul. Mengapa burung gagak disebutkan dalam Al-Qur’an? Justru dalam Al-Qur'an menjelaskan bahwa burung gagak sangat istimewa. Karena dialah dipakai sebagai simbol bahwa manusia harus dikubur.

Peran burung gagak dalam Al-Qur'an adalah mengajarkan manusia bagaimana cara menguburkan jasad orang meninggal, mengapa Allah memilih hewan ini dari makhluk lainnya? Karena untuk mengajarkan Nabi Adam yang dianggap sebagai manusia pertama

Kecerdasan gagak dalam kisah Al-Qur'an, yakni juga di sebutkan di dalam Al-Qur'an:

Maka hawa nafsu Qabil menjadikannya menganggap mudah membunuh saudaranya, sebab itu dibunuhnyalah, maka jadilah ia seorang di antara orang-orang yang merugi. (QS. Al-Maidah: 30)

Kemudian Allah menyuruh seekor burung gagak untuk menggali tanah dan memperlihatkan kepadanya (Qabil) bagaimana seharusnya menguburkan mayat saudaranya. Qabil berkata: "Aduhai celaka aku, mengapa aku tak mampu berbuat seperti burung gagak ini, lalu menguburkan mayat saudaraku?". (QS. Al-Maidah: 31)

Galeri

Referensi

Bibliografi

Pranala luar