Lompat ke isi

Aksara Rencong

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Rencong
Jenis aksara
Bahasa

Arkais:

Periode
c. 13th–present
Aksara terkait
Silsilah
Aksara kerabat
 Artikel ini mengandung transkripsi fonetik dalam Alfabet Fonetik Internasional (IPA). Untuk bantuan dalam membaca simbol IPA, lihat Bantuan:IPA. Untuk penjelasan perbedaan [ ], / / dan  , Lihat IPA § Tanda kurung dan delimitasi transkripsi.
Detail aksara Rencong alias Kerinci (KITLV Or. 239). Teks bertuliskan: "haku manangis ma / njaru ka'u ka'u di / saru tijada da / tang [hitu hadik sa]", terj. har. "aku menangis me-/ nyeru kau, kau di- / seru tiada da- / tang itu adik sa- /"
Pameran naskah dalam aksara Rencong di alun-alun Sungai Penuh di Jambi pada masa Hindia Belanda

Aksara Rencong, juga dikenali sebagai Incung, Incoung, Kerinci, Surat Bengkulu atau Surat Ulu adalah salah satu aksara tradisional Indonesia yang berasal dari Sumatra bagian tengah dan selatan, dan umumnya digunakan di wilayah Jambi (khususnya Kabupaten Kerinci), BengkuluSumatera Selatan, dan Lampung. Askara Rencong ini kerap ditulis pada kulit pohon, bambu, tanduk, daun siwalan, dan sebagainya.

Disambiguitas

Banyak diantara aksara Rencong yang termasuk sebagai 'Surat Ulu' (terj. har. 'manuskrip Pegunungan Bukit Barisan') mengingat prevalensinya jauh dari daerah pesisir, namun hal tersebut tidak semata-mata menjadikan aksara ini dapat dikatakan sebagai satu-satunya Aksara Ulu begitu saja. Istilah 'Rencong' juga kerap kali dikelirukan dengan nama aksara kerabatnya, yakni aksara 'Rejang', yang mengacu kepada set aksara yang digunakan untuk menulis bahasa Rejang dan termasuk dialek-dialeknya di wilayah Sumatra Selatan dan Bengkulu.

Daftar sastra

  • A. L. van Hasselt (1881) De talen en letterkunde van Midden-Sumatra, E. J. Brill, Leiden
  • M. A. Jaspan (1964) Folk literature of South Sumatra: Redjang Ka-Ga-Nga texts, The Australian National University, Canberra
  • L. C. Westenenk (1922) "Rèntjong-schrift. II. beschreven hoorns in het landschap Krintji", in Tijdschrift voor Indische Taal-, Land-, en Volkenkunde 61, Batavia, Albrecht en co./'s-Gravenhage, M. Nijhoff
  • Uli Kozok (2005). Aksara Melayu Pra-Islam. In E. Sedyawati and A. Ikram, Sastra Melayu Lintas Daerah. Jakarta: Balai Pustaka.

Lihat pula