Lompat ke isi

Ekspansi Timuriyah

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 21 November 2021 04.48 oleh Vedolique (bicara | kontrib) (←Membuat halaman berisi ''''Ekspansi Timuriyah''' ialah serangkain peristiwa penaklukan dan invasi Kekaisaran Timuriyah dimulai pada 1363 M, setelah menaklukan Kekhanan Chagatai dan berakhir pada awal abad ke-15 dengan keruntuhan Kekaisaran Timuriyah. Timur Lenk adalah panglima dengan perang skala besar dan fakta bahwa dirinya nyaris tak terkalahkan dalam berbagai pertempuran, ia telah dianggap sebagai salah satu komandan militer paling sukses sepanjang masa. Ekspansi ini men...')
(beda) ← Revisi sebelumnya | Revisi terkini (beda) | Revisi selanjutnya → (beda)

Ekspansi Timuriyah ialah serangkain peristiwa penaklukan dan invasi Kekaisaran Timuriyah dimulai pada 1363 M, setelah menaklukan Kekhanan Chagatai dan berakhir pada awal abad ke-15 dengan keruntuhan Kekaisaran Timuriyah. Timur Lenk adalah panglima dengan perang skala besar dan fakta bahwa dirinya nyaris tak terkalahkan dalam berbagai pertempuran, ia telah dianggap sebagai salah satu komandan militer paling sukses sepanjang masa. Ekspansi ini mengakibatkan supremasi Timuriyah atas Asia Tengah, Persia (Iran) , Kaukasus, Levant, sebagian Asia Selatan dan Eropa Timur, dengan pembentukan Kekaisaran Timuriyah 1370 M. Para ahli memperkirakan bahwa kampanye militernya menyebabkan kematian 17 juta jiwa, berjumlah sekitar 5% dari populasi dunia pada saat itu.

Timur Lenk memperoleh kekuasaan dari sisa Kekhanan Chagatai Barat (Transoxiana) setelah mengalahkan Amir Husain, dalam Pertempuran Balkh tetapi aturan yang ditetapkan oleh Jenghis Khan mencegahnya menjadi Khagan karena dia keturunan langsung Jenghis Khan. Untuk mensiasatinya, Timur mengangkat Soyurgatmish, Khan boneka keturunan dari Ogedei. Setelah itu, ia meluncurkan kampanye militer besar-besaran ke segala arah dan mengukuhkan kekuasaannya atas sebagian besar Timur Tengah dan Asia Tengah. Timur tidak pernah mengadopsi gelar Kaisar atau Khalifah dan mempertahankan gelar Amir.

Untuk melegitimasi kekuasaan dan kampanye militernya, Timur menikahi janda Husain, Saray Mulk Khanum yang masih keturunan Jenghis Khan.  Dengan cara ini dia menyebut dirinya Temur Gurkhan ( menantu Khan Agung, Jenghis Khan ). Kejayaan Kekaisaran Timuriyah di Transoxiana dan Asia Tengah serta pengaruh Timur atas Kesultanan Mamluk Kairo, Kesultanan Utsmaniyah, Kesultanan Delhi dan Gerombolan Emas, mulai melemah setelah kematiannya, karena perang suksesi antara putranya dan cucu Shahrukh Mirza dan Khalil Sultan. Namun, Kesultanan Mughal yang didirikan oleh cicitnya Babur di anak benua India mewarisi Dinasti Timuriyah dan bertahan sampai pertengahan abad ke-19.

Asia Tengah

Timur menjadi kepala suku Barlas (suku Asia Tengah) dan memperoleh wilayah yang luas dengan membantu Amir Husain, seorang pangeran Qara'unas dan penguasa de facto Kekhanan Chagatai Barat. Ketika Tughlugh Timur mengangkat putranya Ilyas Khoja sebagai gubernur Mawarannahr, Timur dan Amir Husain memberontak melawan Ilyas Khoja tetapi dikalahkan oleh tentara Khoja di Tashkent. Ilyas Khoja bergerak menuju Samarkand tetapi dikalahkan oleh pasukan Timur dan dipaksa mundur kembali ke Chagatai Timur. Dengan begitu, Timur menjadi penguasa Samarkand.

Asia Selatan