Lompat ke isi

Budhi Sarwono

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Revisi sejak 24 November 2021 15.01 oleh 182.2.70.224 (bicara)
Budhi Sarwono
Bupati Banjarnegara ke-15
Masa jabatan
22 Mei 2017 – 22 Mei 2022
PresidenJoko Widodo
GubernurGanjar Pranowo
Syarifuddin (Pj.)
Ganjar Pranowo
WakilSyamsudin
Sebelum
Pendahulu
Sutedjo Slamet Utomo
Prijo Anggoro BR (Pj.)
Pengganti
Syamsudin (Plh.)
Informasi pribadi
Lahir27 November 1962 (umur 61)
Banjarnegara, Jawa Tengah, Indonesia
KebangsaanIndonesia
Partai politikIndependen
Suami/istriMarwi
Anak1. Lasmi Indaryani
2. Amalia Desiana
Orang tuaSoegeng Boedhiarto (ayah)
Karolinna (ibu)
PekerjaanPengusaha
Politikus
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Budhi Sarwono (Hanzi: Wing Tjien; lahir 27 November 1962) adalah politikus Indonesia berketurunan Tionghoa yang menjabat sebagai Bupati Banjarnegara periode 2017 hingga 2022 . Ia bersama Syamsudin berhasil memenangkan pemilihan umum Bupati Banjarnegara 2017 dengan suara sebanyak 285.117[1] dan dilantik bersama tiga pasangan kepala daerah lainnya oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 22 Mei 2017.[2]

Selama menjabat sebagai Bupati Banjarnegara, Budhi dikenal dengan pernyataan kontroversial. Pada 3 September 2021, ia ditahan sementara oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia terkait DUGAAN kasus korupsi proyek infrastruktur.[3]

Kehidupan pribadi

Budhi dilahirkan pada 27 November 1962 di Banjarnegara dari pasangan Soegeng Boedhiarto dan Karolinna, serta memiliki delapan bersaudara. Soegeng merupakan seorang veteran Indonesia dengan nomor 10.024.979/PK dan mantan anggota Pos Rahasia dalam Kota Corp Polisi Militer Djawa (CPMD) yang bertugas sebagai penyadap intelijen.[4]

Menurut pengakuannya, Budhi sempat menjadi seorang bandar narkoba dan kemudian mengalami mati suri akibat overdosis penggunaan.[5] Di saat itulah dirinya mengalami perjalanan spiritual ketika mati suri dan kembali di hidupkan. Setelah itu, ia menemukan hidayah dan memeluk agama Islam pada 1998.

Pendidikan

Riwayat Organisasi

  • Ketua Umum Asosiasi Aspal Beton Indonesia
  • Dewan Penasehat GAPENSI BANJARNEGARA
  • Ketua DPP PITI

Kontroversi

Menyinggung Gus Dur

Pada Oktober 2019, Budhi pernah menyebut "matanya buta" yang ditujukan kepada Abdurrahman Wahid melalui video.[8]

Oh gini Pak Sekda, itu dinas ditutup semua saja. Bubarkan semua untuk Dinas PU semua. Saya tanda tangani sekarang. Gus Dur yang matanya buta saja menutup Dinas Penerangan dan Sosial apalagi Wing Tjien yang matanya bisa lihat

— Budhi Sarwono, Oktober 2019

Tidur di jalan

Pada 21 Oktober 2019, Budhi menjadi perbincangan di media sosial setelah dirinya tidur dengan pakaian dinas lengkap bersama dua orang lainnya di jalan yang telah diperbaiki.[9] Ia menyatakan tindakannya sebagai ekspresi kegembiraan dalam bentuk yang spontan.

Penanganan COVID-19

Budhi sempat mengizinkan acara pernikahan digelar meski dalam Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada Juni 2021.[10] Padahal, kasus pasien COVID-19 di Jawa Tengah meningkat secara signifikan. Aparat dikerahkan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat untuk menaati protokol kesehatan. Masih di bulan yang sama, ia menuai kontroversi dengan menuding ada permainan klaim biaya perawatan pasien Covid-19 oleh pihak rumah sakit. Ia juga menyebut adanya petugas sales rumah sakit yang membuat angka COVID-19 di sejumlah daerah meningkat.

Salah menyebut nama Luhut

Dalam suatu unggahan video di media sosial, Budhi salah dalam menyebutkan nama Luhut Binsar Panjaitan dengan sebutan "Pak Penjahit" ketika memberi pernyataan terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kabupaten Banjarnegara.[11] Ia juga menyampaikan terkait efektifitas penyaluran Jaring Pengaman Sosial (JPS) melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah di masa PPKM. Langkahnya itu untuk menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo yang ditindaklanjuti Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan. Setelah menjadi perbincangan hangat di internet, ia menyatakan permohonan maaf melalui video yang diunggah di akun media sosial milik pemerintah Kabupaten Banjarnegara.[12]

Referensi

Pranala luar

Jabatan politik
Didahului oleh:
Prijo Anggoro BR (Pj.)
Bupati Banjarnegara
2017–2021
Diteruskan oleh:
Syamsudin (Plt.)