Kabupaten Supiori
Kabupaten Supiori | |
---|---|
Motto: Kovawes Kuker Araima | |
Peta Infrastruktur Kabupaten Supiori tahun 2010. | |
Koordinat: 0°42′S 135°36′E / 0.7°S 135.6°E | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Papua |
Tanggal berdiri | 18 Desember 2003 |
Ibu kota | Sorendiweri |
Jumlah satuan pemerintahan | |
Pemerintahan | |
• Bupati | Drs. Yan Imbab |
• Wakil Bupati | Nichodemus Ronsumbre |
Luas | |
• Total | 704,24 km2 (271,91 sq mi) |
Populasi | |
• Total | 24.369 |
• Kepadatan | 35,94/km2 (93,1/sq mi) |
Demografi | |
• Agama | Kristen 96,57% - Protestan 95,84% - Katolik 0,73% Islam 3,40% Hindu 0,03%[1] |
• IPM | 63,94 (2021) sedang[3] |
Zona waktu | UTC+09:00 (WIT) |
Kode BPS | |
Kode area telepon | 98161 |
Kode Kemendagri | 91.19 |
DAU | Rp 467.730.799.000,00- (2020) |
Kabupaten Supiori adalah salah satu kabupaten yang berada di provinsi Papua, Indonesia. Pusat pemerintahan kabupaten ini terletak di Sorendiweri. Kabupaten Supiori ada di Pulau Supiori yang dipisahkan dengan Pulau Biak oleh Selat Sorendiweri. Kedua pulau ini terhubung oleh jembatan sepanjang 100 meter yang berada di atas Selat Sorendiweri. Luas kabupaten Supiori yakni 678,00 km2, dengan penduduk pada tahun 2020 berjumlah 24.369 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebanyak 35,94 jiwa/km2.[1]
Sejarah
Kabupaten Supiori merupakan Kabupaten Pemekaran dari Kabupaten Biak Numfor, Kabupaten yang dibentuk dengan Undang-Undang Nomor 35 tahun 2003, mempunyai wilayah daratan dengan luas sebesar 704,24 Km² dan wilayah perairan seluas 5.993 Km². Wilayah Kabupaten Supiori sebagian besar terletak di Pulau Supiori dan sebagian lainnya di Pulau Biak.[4]
Geografi
Kondisi topografi daerah ini pada umumnya bergunung-gunung dan hanya pada beberapa bagian tertentu saja yang merupakan daerah datar hingga landai. Daerah yang datar dan landai tersebar di sepanjang daerah pesisir pantai. Pada daerah yang datar dan landai inilah masyarakat membangun pemukiman, berkebun, berladang dan melakukan aktifitas ekonomi lainnya.
Kondisi tanah pada umumnya merupakan perkembangan dari bahan induk dengan struktur batu kapur. Kondisi tanah yang saat ini cukup baik bagi pertumbuhan berbagai jenis tanaman. Sebagian tanah lainnya merupakan tanah yang cukup subur dan potensial untuk berbagai usaha tani, baik tanaman holtikultura, tanaman perkebunan maupun tanaman industri dan lain-lain.
Kondisi iklim, khususnya curah hujan cukup baik untuk mendukung usaha pertanian di daerah ini. Menurut klasifikasi smith dan fergusson iklim di Kabupaten Supiori termasuk tipe A/B dengan bulan basah terjadi selama 6 (enam) bulan, bulan lembab selama 4 (empat) bulan dan bulan kering selama 2 (dua) bulan. Menurut peta kawasan hutan dan wilayah perairan Provinsi papua, sebagian besar wilayah ini merupakan kawasan hutan suaka alam. Didaerah ini terdapat kawasan hutan seluas 45.384 ha atau sekitar 65% dari luas wilayah Kabupaten Supiori. Kawasan hutan ini terdiri dari kawasan hutan suaka alam sebesar 38.517 ha, kawasan hutan lindung sebesar 4.689 ha, dan kawasan hutan produksi 2.178 ha (Analisis SIG, 2006).
Pemerintahan
Daftar Bupati
No | Bupati | Mulai menjabat | Akhir menjabat | Prd. | Ket. | Wakil Bupati | ||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Drs. Jules Fitzgerald Warikar MM |
||||||||
Julianus Mnusefer | ||||||||
Ir. Helly Weror M.Si |
||||||||
Fredrik Menufandu SH, MH, MM |
||||||||
Yan Imbab | ||||||||
Drs. Jules Fitzgerald Warikar MM |
||||||||
Drs. Yan Imbab |
- Catatan
Dewan Perwakilan
Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Supiori dalam tiga periode terakhir.[9][10][11]
Partai Politik | Periode | |||
---|---|---|---|---|
2009-2014 | 2014-2019 | 2019-2024 | ||
PKB | 0 | 0 | 1 | |
Gerindra | 0 | 2 | 1 | |
PDI-P | 4 | 3 | 3 | |
Golkar | 6 | 3 | 3 | |
NasDem | (baru) 3 | 3 | ||
Garuda | (baru) 1 | |||
PKS | 1 | 1 | 1 | |
Perindo | (baru) 1 | |||
PPP | 0 | 2 | 0 | |
PAN | 0 | 2 | 2 | |
Hanura | 0 | 1 | 2 | |
Demokrat | 5 | 4 | 2 | |
PKPB | 2 | |||
PDS | 2 | |||
Jumlah Anggota | 20 | 20 | 20 | |
Jumlah Partai | 6 | 9 | 11 |
Kecamatan/Distrik
Kabupaten Supiori terdiri atas 5 distrik dan 38 kampung dengan luas wilayah 678,32 km² dan jumlah penduduk 21.014 jiwa (2017). Kode Wilayah Kabupaten Supiori adalah 91.19.[12][13][14]
Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Supiori adalah sebagai berikut:
Kode Wilayah | Nama Distrik | Ibu kota | Jumlah Kampung | Daftar |
---|---|---|---|---|
91.19.01 | Supiori Selatan | Maryaidori | 7 | |
91.19.02 | Supiori Utara | Fanjur | 5 | |
91.19.03 | Supiori Timur | Sorendidori | 10 | |
91.19.04 | Kepulauan Aruri | Mbrurwandi | 9 | |
91.19.05 | Supiori Barat | Waryei | 7 | |
Total | 38 |
Supiori merupakan pemekaran dari Kabupaten Biak Numfor dan terdiri dari 5 distrik/kecamatan, yaitu:
- Distrik Supiori Utara dengan ibu kota Yenggarbun.
- Distrik Supiori Timur dengan ibu kota Sorendiweri.
- Distrik Supiori Barat dengan ibu kota Sabarmiokre.
- Distrik Supiori Selatan dengan ibu kota Korido.
- Distrik Kepulauan Aruri dengan ibu kota Sowek.
Supiori Utara
Distrik Supiori Utara teriri dari 5 (lima) desa atau kampung, yaitu:
Semuanya dapat ditempuh lewat jalan darat.
Jarak antara ibu kota kabupaten Sorendiweri dengan ibu kota distrik Yenggarbun (Warsa) adalah 22 kilometer, dapat ditempuh selama 1 jam perjalanan.
Supiori Timur
Supiori Timur, Supiori terdiri dari 10 (sepuluh) kampung dengan ibu kota Sorendiweri, yaitu:
- Douwbo/Wandos
- Syurdori
- Mansoben/Waryesi
- Duber
- Sorendiweri
- Marsram
- Paryem
- Aminweri
- Sawarkar
- Wombonda/Yendoker
Supiori Selatan
Supiori Selatan beribu kota di Korido yang merupakan kota tua. Sejak zaman Belanda merupakan salah satu pusat pendidikan di tanah Papua, terdiri dari 7 (tujuh) kampung, yaitu:
Semuanya dapat ditempuh lewat jalan darat kecuali Kunef. Korido berjarak 33 kilometer dari ibu kota Kabupaten Sorendiweri, dapat ditempuh dengan waktu sekitar 2 jam.
Supiori Barat
Supiori Barat terdiri dari 7 (tujuh) kampung, yaitu:
- Waryei/Sabarmiokre
- Wapur
- Pamdi
- Rusweri
- Amyas/Urembori
- Napisndi
- Masyai/Meosbepondi (P. Bepondi dan Kepulauan Mapia)
Kampung Waryei atau Sabarmiokre berjarak 33 kilometer dari kota kabupaten Sorendiweri dengan waktu tempuh 1,5 jam sampai 2 jam. Wapur dan Pamdi juga dapat ditempuh lewat jalan darat. Rusweri, Amyas, Napisndi, Masyai dan Kepulauan Mapia hanya dapat ditempuh lewat jalur laut. Bisa diakses dari Yenggarbun, Sabarmiokre, Wapur atau Pamdi. Dua pulau yang termasuk dalam gugusan pulau-pulau terluar adalah pulau Masyai dan Kepulauan Mapia. Pulau Masyai ditempuh dengan motor tempel 40 PK dari Sabarmoikre dengan waktu tempuh 2 jam. Kepulauan Mapia terdiri dari empat pulau yaitu Bras, Pegun, Vanildo dan Panairotho. Di Pulau Bras terdapat markas Marinir dari satgas pulau-pulau terluar yang beranggotakan 20-30 orang. Terdapat juga penduduk yang berasal dari Morotai, Maluku, Buton dan Biak sendiri. Sebagian berprofesi sebagai petani kopra. Kepulauan Mapia berjarak sekitar 300 km dari kota Biak, dapat ditempuh selama 30 jam perjalanan dengan menggunakan kapal perintis Pelni Papua Lima. Lambatnya waktu tempuh ini dikarenakan harus singgah di pulau Masyai selama 6 jam.
Kepulauan Aruri
Kepulauan Aruri merupakan distrik kepulauan karena sebagian besar desa atau kampungnya terdiri dari kepulauan, yaitu:
- Ineki Korwa
- Insumbrei
- Rayori
- Mbrurwandi
- Manggonswan
- Rani
- Insumbabi
Hanya ada 2 desa yang berada di pulau Supiori, yaitu:
- Porisa/Imbirsbari
- Sawendi/Wongkeina
Ibu kota Distrik/Kecamatan Kepulauan Aruri berada di Rayori/Sowek yang dapat ditempuh dengan motor tempel 40 PK selama 1 jam perjalanan dari Korido.
Pariwisata
Pariwisata di Supiori bergantung pada bentang alam perawan yang dimilikinya. Gunung, laut, air terjun, sungai, dan berbagai bentang alam lainya adalah contoh bentang alam yang dijadikan objek wisata di Supiori. Sebagai informasi, kebanyakan dari destinasi wisata tersebut masih dapat dikunjungi secara gratis.
Untuk mengunjungi Supiori, wisatawan dapat datang kapanpun. Wisatawan akan menemui perubahan dari laut yang pasang ke laut yang surut pada bulan Januari hingga bulan April. Sedangkan dari bulan Mei hingga bulan Agustus, wisatawan dapat menemui air laut di perairan sekitar Kabupaten Supiori yang surut. Lalu di bulan September hingga Desember, wisatawan akan menemui gelombang laut yang sedang tinggi di perairan sekitar kabupaten Supiori.
Air laut yang kadang surut dan kadang pasang di Supiori pun dapat dimanfaatkan bagi para wisatawan untuk melakukan berbagai hal. Misalnya disaat air laut surut, pada sekitar bulan Juni dan Juli akan diadakan festival tangkap ikan bernama Munara Wampasi (Pesta Musim Surut). Festival tersebut akan diselenggarakan di beberapa tempat seperti Kampung Wandos, Kampung Sansundi, Kampung Wopes, dan Pulau Rani.
Munara Wampasi yang diselenggarakan di Kabupaten Supiori tersebut merupakan budaya tahunan yang dimiliki Suku Biak. Nantinya, seluruh masyarakat akan berjalan hingga ke tengah laut yang sedang surut untuk menangkap ikan ataupun binatang laut lain yang dapat dimakan seperti ikan, belut laut, kerang, dan berbagai binatang laut lainya. Masyarakat yang mencari ikan tersebut juga menggunakan berbagai alat, beberapa alat yang akan sering dijumpai adalah alat penombak ikan atau kalawai dan juga lastop atau alat pemanah ikan.
Selanjutnya, jika wisatawan datang disaat air laut sedang tinggi, maka wisatawan dapat melakukan selancar di beberapa pantai di Supiori. Beberapa pantai yang biasa digunakan para wisatawan mancanegara untuk berselancar adalalah Pantai Wafor dan Pantai Sawabas. Sebagai informasi tambahan, bulan November adalah bulan paling tepat untuk berselancar. Karena menurut informasi yang didapatkan dari Yahya Mniber, salah seorang nelayan di Kampung Pariem, ombak sedang tinggi-tingginya di bulan tersebut.
Lalu, bagi wisatawan di luar Pulau Biak dan Pulau Supiori, kedua pulau tersebut hanya dapat diakses menggunakan transportasi kapal dan pesawat. Jika wisatawan ingin ke pulau tersebut lewat jalur laut, maka wisatawan dapat turun di Pelabuhan Biak. Lalu jika wisatawan memilih menggunakan pesawat, maka wisatawan dapat turun di Bandara Frans Kaisiepo Biak.
Wisatawan yang datang lewat terminal laut maupun terminal udara, dapat menggunakan jalur darat jika ingin ke Supiori. Karena baik terminal laut maupun terminal udara tersebut berada di distrik yang sama yaitu Biak Selatan. Maka rute jalur darat ke Supiori yang dapat dipilih adalah dari Biak Selatan lalu ke Biak Barat, dan akhirnya sampai di Supiori Timur. Ataupun lewat Jalur lain yang dapat ditempuh yaitu dari Biak Selatan, lalu ke Biak Utara, dan akhirnya sampai di Supiori Timur.
Jika wisatawan yang datang merasa membutuhkan pendamping ataupun pihak yang perlu dihubungi sesampainya di Supiori, maka wisatawan dapat mendatangi Dinas Pariwisata Kabupaten Supiori. Kantor dari dinas pariwisata tersebut berada di Kampung Masram, Supiori Timur. Namun terdapat jam-jam tertentu dimana petugas kantor tersebut dapat ditemui. Wisatawan dapat menemui petugas kantor tersebut dari hari Senin hingga Jumat dari jam 10 pagi hingga jam 4 sore.
Sesampainya di Supiori, terdapat beberapa tempat yang dapat dinikmati keindahanya. Beberapa tempat populer seperti Air terjun Waburdori, Air Terjun Mazrib, Pantai Sorendiweri, Pulau Rani, Pulau Mapia, Pulau Brassi, Pulau Insumbabi, Pantai Wafor, Pantai Warawe Nyiben, dan Kepualauan Padaido, dapat digali informasinya lewat penelusuran di internet.[15] Sedangkan beberapa destinasi wisata lain yang tak kalah menarik namun minim dipublikasikan adalah:
Pantai Pariem
Pantai Pariem adalah pantai yang terdapat di Desa Sauyas atau Kampung Pariem, Distrik Supiori Timur, Kabupaten Supiori, Provinsi Papua, Indonesia. Jalan untuk ke desa ini dapat diakses melalui jalur darat, baik menggunakan motor maupun mobil. Untuk mencapai desa ini melalui jalur darat, hanya dibutuhkan kurang lebih 5 menit dari ibukota Kabupaten Supiori yaitu Sorendiweri.
Pantai Pariem memiliki bentang alam berupa Gunung Sombunem dan Tanjung Sansundi di sebelah timur yang dapat dinikmati pemandanganya. Selain itu, birunya lautan pasifik yang langsung tersambung dengan pantai ini menambah indahnya pemandangan di pantai ini.
Tak berhenti sampai disitu, wisatawan yang memiliki hobi memancing juga dapat mengunjungi Pantai Pariem. Untuk memancing, wisatawan dapat mencari Kepala Kampung Pariem yaitu Bapak Melkias Mniber. Bapak Melkias Mniber nantinya akan mengarahkan wisatawan ke kapal dan pemandu wisata memancing yang tersedia di Desa Sauyas.
Untuk merasakan sensasi memancing di perairan utara Papua tersebut, wisatawan hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 500.000,00 per kapal. Biaya tersebut tidak akan bertambah dengan banyaknya ikan yang didapat oleh wisatawan. Sehingga berapapun ikan yang didapat, biaya yang dikenakan tetap sama. Lalu biaya tersebut juga sudah termasuk uang jasa yang diberikan kepada pemandu mancing lokal.
Perlu diketahui, wisatawan yang datang untuk memancing dihimbau untuk tidak datang di hari Minggu. Karena, masyarakat Desa Sauyas memiliki budaya untuk hanya beristirahat dan beribadah di hari tersebut. Setelah itu, wisatawan yang ingin memancing juga diharapkan untuk mengantisipasi mabuk laut saat memancing di perahu.
Transportasi
Dari Biak, Kabupaten Supiori dapat ditempuh lewat jalan darat melalui 3 jalur, yaitu:
- Satu jalur lewat Biak Utara berjarak 90 kilometer dengan waktu tempuh 2-3 jam.
- Dua jalur lewat Biak Barat:
- - Lewat Samber berjarak 80 km ditempuh dengan waktu 2-2,5 jam.
- - Lewat Moibaken dan Syabes berjarak 78 kilometer dengan waktu tempuh 2-2,5 jam perjalanan.
Referensi
- ^ a b c "Visualisasi Data Kependuduakan - Kementerian Dalam Negeri 2020". www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 23 Februari 2021.
- ^ "Kabupaten Supiori Dalam Angka 2019". www.supiorikab.bps.go.id. BPS Kabupaten Supiori. Diakses tanggal 22 Februari 2020.
- ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2020-2021". www.bps.go.id. Diakses tanggal 1 Desember 2021.
- ^ "Sejarah Kabupaten Supiori". supiorikab.go.id. 18 April 2021.
- ^ Maga, Anwar (6 Desember 2014). Maga, Anwar, ed. "Bupati Supiori Fredrick Manufandu akan dimakamkan di Sorindiweri". ANTARA News. Diakses tanggal 2 Februari 2019.
- ^ Maga, Anwar (1 April 2015). Maga, Anwar, ed. "Yan Imbab jabat Bupati Supiori". ANTARA News. Diakses tanggal 2 Februari 2019.
- ^ Fabiola, Maria (24 Mei 2016). "Jules F. Warikar - Onesias Rumere Resmi Pimpin Supiori". Salam Papua. Diakses tanggal 2 Februari 2019.
- ^ Mashabi, Sania (31 Mei 2021). Rastika, Icha, ed. "Mendagri Lantik Yan Imbab Jadi Bupati Supiori". Kompas.com. Diakses tanggal 14 Juni 2021.
- ^ "Info Pemilu 2019". KPU RI. Diakses tanggal 27-12-2019.
- ^ Maga, Anwar (17-02-2014). Maga, Anwar, ed. "20 Anggota DPRD Kabupaten Supiori dilantik". ANTARA News. Diakses tanggal 29-12-2019.
- ^ "Daftar Angggota DPRD Kab. Supiori periode 2009-2014". jariungu.com. Diakses tanggal 29-12-2019.
- ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-09-19. Diakses tanggal 5 Desember 2018.
- ^ "Statistik Potensi Desa Propinsi Papua 2018". BPS Provinsi Papua. Diakses tanggal 27 Februari 2019.
- ^ "Kabupaten Supiori Dalam Angka 2018". BPS Kabupaten Supiori. Diakses tanggal 15 Maret 2019.
- ^ Kurniawan, Agus (7 Januari 2019). "10 Tempat Wisata Favorit Di Supiori". WISATO.ID. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-07-20. Diakses tanggal 21 Juli 2019.