Lompat ke isi

Buni Yani

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

BUNI YANI (Lahir di Lombok, 16 Mei 1969). Seorang yang dikenal populer sebagai pengunggah video pidato kontroversial Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Jakarta pada 27 September 2016 yang lalu.[1]. Video berdurasi 30 detik itu, dimana Ahok mengucapkan pernyataan kontroversial secara sadar melakukan penistaan agama dengan sembrono mengaitkan tafsiran QS. Al-Maidah 51 (Kasus Al-Maidah 51), akhirnya menjadi sorotan publik dan viral sehingga terjadi kegaduhan nasional dan aksi massa besar-besaran (Aksi 5 November dan Aksi 2 Desember/212) 2016 kepada Ahok, menutut penahanan atas tuduhan menista agama dan menghujat Al-Quran.[2][3][4]

Pangilan sapaan yang disebut Mas Buni ini pernah menempuh pendidikan tinggi di Universitas Udayana, Bali - Fakultas Sastra Inggris, dan kemudian berhasil menempuh pendidikan dan meraih gelar Master dari Ohio Negeri University, Amerika Serikat (AS).  Terakhir menempuh pendidikan untuk gelar Doktoral sekaligus menjadi peneliti di Faculty of Social and Behavioral Sciences, Institute of Cultural Anthropology and Development Sociology, Leiden University, Belanda. Juga pernah menyandang gelar Master of Arts dalam studi Asia Tenggara.

Buni Yani dikenal aktif sebagai jurnalis sejak 1996 hingga 1999, pernah bekerja sebagai wartawan untuk Australian Associated Press (AAP) dan sering menulis tentang isu-isu terkait Asia Tenggara. Ketika di Amerika Serikat pria yang tinggal di Depok, Jawa Barat, ini juga pernah menjadi jurnalis untuk Voice of America (VOA).

Terakhir, Buni Yani pernah bekerja sebagai dosen/staff pengajar di STIKOM London School of Public Relations (LSPR), Jakarta, sejak 2004.

Referensi

  1. ^ Sapto Nugroho (11 November 2016). "Kontroversi Postingan Video Ahok oleh Buni Yani". Tribun News. Diakses tanggal 03 Desember 2021. 
  2. ^ Putu Merta Surya Putra (08 November 2016). "Buni Yani: Ini Perjuangan Saya Tegakkan Keadilan". Liputan 6. Diakses tanggal 03 Desember 2021. 
  3. ^ Hanz Jimenez Salim (26 November 2016). "Aksi Bersyarat 2 Desember". Liputan 6. Diakses tanggal 03 Desember 2021. 
  4. ^ BBC Indonesia (21 Februari 2017). "Aksi Bersyarat 2 Desember". BBC. Diakses tanggal 03 Desember 2021.